Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MIKROBIOLOGI TERAPAN

PERANAN MIKROBIOLOGI DALAM KEHIDUPAN


SEHARI-HARI

OLEH :

FITRIAH SUSANTI

DIII FARMASI

AKADEMI FARMASI SURABAYA

SURABAYA
Penerapan mikroba bakteri dalam kehidupan sehari- hari :

1. Pembuatan Tempe
Tempe merupakan makanan tradisional yang sudah dikenal sejak berabad dulu ditemukan
kata tempe pada manuskrip Centini, tahun 1875 – Tempe terbuat dari kacang kedelai,
komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah
dibandingkan kedelai. Namun, karena proses fermentasi zat gizi tempe lebih mudah dicerna,
diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai (Anonymous,
2011).
Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat
mencapai 40 – 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau,
daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi,
hampir menyamai kadar protein susu skim kering.

Tabel 1. Komposisi Kedelai per 100 gram Bahan


KOMPONEN KADAR (%)
Protein 35-45
Lemak 18-32
Karbohidrat 12-30
Air 7

Tabel 2. Perbandingan Antara Kadar Protein Kedelai Dengan Beberapa Bahan


Makanan Lain
BAHAN MAKANAN PROTEIN (% BERAT)
Susu skim kering 36,00
Kedelai 35,00
Kacang hijau 22,00
Daging 19,00
Ikan segar 17,00
Telur ayam 13,00
Jagung 9,20
Beras 6,80
Tepung singkong 1,10

Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan makanan yang
sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber protein nabati yang cukup
tinggi. Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan
mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana
yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahankimia pada protein, lemak, dan
karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika
yang akan mencegah penyakit perut seperti diare.
2. Pembuatan Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman yang terbuat dari air susu. Apabila dibandingkan dengan susu
biasa, yoghurt dapat memberikan efek pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka.
Selain itu, yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga mencegah
penyumbatan di pembuluh darah.
Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi
bakteri yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu dimasukkan bakteri Lactobacillus
bulgaricusdan Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan selama 4-6 jam pada suhu 38 C –
44 C atau selama 12 jam pada suhu 32 C. Pada masa inkubasi akan dihasilkan asam laktat,
asam inilah yang membuat yoghurt berasa asam, dapat juga ditambahkan dengan buah,
kacang, atau rasa lain yang diinginkan.

3. Pembuatan Keju
Susu memiliki reputasi yang baik sebagai makanan yang sangat bergizi. Sayangnya,
kandungan gizi yang tinggi tidak hanya menarik bagi manusia. Jika dibiarkan untuk waktu
yang lama, nutrisi yang ada di dalam susu memungkinkan mikroorganisme untuk tumbuh
sehingga menyebabkan susu tidak layak untuk konsumsi manusia. Pada zaman kuno, cara
utama untuk mengawetkan susu adalah untuk mengubahnya menjadi keju.
Pada umumnya keju disukai banyak orang. Keju dibuat dari air susu yang diasamkan dengan
memasukkan bakteri, yaitu Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus.
Untuk mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu dipanaskan
terlebih dahulu pada suhu tertentu dengan maksud untuk membunuh bakteri yang berbahaya
agar berhasil dalam proses pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim yang
mengandung renin untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk lapisan, yaitu berupa
cairan susu yang harus dibuang, sedangkan bagian yang padat diperas dan dipadatkan. Enzim
tersebut akan menambah aroma dan rasa, juga akan mencerna protein dan lemak menjadi
asam amino.
Umumnya keju dapat dikelompokkan menurut kepadatannya yang dihasilkan dalam proses
pemasakan. Keju menjadi keras apabila kelembabannya kecil dan
pemampatannya besar.Jikamasa inkubasinya semakin lama, maka keasamannya makin tinggi
sehingga cita rasanya makin tajam. Misalnya, keju romano, parmesan sebagai keju sangat
keras, keju cheddar, swiss sebagai keju keras yang berperan Propioniobacterium sp., keju
roqueorforti yang berperan Pennicilium reguerforti sebagai keju setengah lunak, keju
camemberti sebagai keju lunak yang berperan Pennicilium camemberti.
Penerapan mikroba jamur dalam kehidupan sehari- hari :

1. Aspergillus niger. Jamur ini digunakan dalam pembuatan asam sitrat. Asam sitrat
merupakan salah satu asam organic yang banyak digunakan dalam bidang pangan, misalnya
pada pembuatan permen dan minuman kemasan. Jamur ini sering mengontaminasi makanan,
misalnya roti tawar.

2. Rhizopus oryzae. Jamur ini penting pada pembuatan tempe. Aktivitas jamur Rhizopus
menjadikan nutrisi pada tempe siap dikonsumsi manusia. Aktivitas enzim yang dihasilkan
menjadikan protein terlarut meningkat. Produk tempe kini juga telah dikembangkan menjadi
produk isoflavon yang penting bagi kesehatan.

3. Neurospora sitophila. Jamur ini merupakan sumber beta karoten pada fermentasi
tradisional. Produk oncom yang dikenal di jawa barat adalah hasil fermentasi yang dilakukan
oleh Neurospora sitophila. Produksi spora untuk sumber beta karoten yang dapat
disubstitusikan pada makanan juga telah diteliti. Selain mampu memberikan asupan, beta
karoten juga merupakan sumber warna yang cukup menarik.

4. Monascus purpureus. Jamur ini dikalangan mikrobiologi jarang dikenal karena produk
yang dihasilkan. Mulai petama jamur ini di jawa namun menjadi produk utama Cina dengan
nama angkak. Angkak adalah fermentasi pada beras. Jamur ini menghasilkan pewarna alami
yang pada umumnya digunakan pada masakan Cina. Sekarang ini telah ditemukan zat aktif
pada angkak yang dapat membantu kesehatan dan telah dikemas dalam bentuk kapsul.

5. Penicillium sp. Jamur ini paling terkenal karena kemampuannya menghasilkan


antibiotika yang disebut penisilin. Sejak pertama kali dikenal terus digunakan sampai
sekarang. Jamurpenghasil antibiotika saat ini telah banyak diketahui sehingga ragam
atibiotika pun semakin banyak. Selain itu pembuatan antibiotika, spesies yang lain juga
digunakan dalam pembuatan keju khusus.

Anda mungkin juga menyukai