Anda di halaman 1dari 3

– menyoroti inovasi telur ayam yang kaya akan DHA, omega-3, dan gizi tinggi.

Namun,
tantangannya adalah kecenderungan telur ini untuk teroksidasi, membutuhkan
penanganan khusus dengan pemahaman yang jelas terkait masa simpannya untuk
mempertahankan kualitasnya. Meskipun inovasi ini tengah populer di Indonesia karena
peran vital telur dalam penyediaan protein hewani dengan kandungan gizi lengkap yang
terjangkau, pendekatan penyimpanan yang masih umum dilakukan oleh pedagang (di suhu
ruang sekitar 28°C) tidak sesuai, sebab telur ini sebaiknya disimpan pada suhu kurang dari
20°C agar tidak menguap dan menjaga kualitasnya. Telur dengan suplemen omega-3 ini
memiliki manfaat signifikan bagi tubuh, seperti menjaga kesehatan mata, jantung, serta
memberikan efek anti-inflamasi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
– Penggunaan antibiotik untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi telur ayam perlu
dikurangi karena berpotensi menimbulkan dampak negatif. Alternatif aman seperti
probiotik, prebiotik, enzim, acidifier, antioksidan, dan aditif fitogenik menawarkan
pendekatan yang lebih menjanjikan dalam menjaga keamanan pangan dan mengatasi
bakteri tanpa risiko dari antibiotik. Penelitian menunjukkan bahwa faktor seperti jenis
strain, usia ayam, serta asupan pakan dan air memengaruhi produksi telur. Penambahan
tanaman herbal pada pakan dapat berperan sebagai agen antimikroba yang menggantikan
antibiotik, meningkatkan produksi telur, dan mencegah kontaminasi bakteri patogen. Ini
memberikan kepastian bagi konsumen karena telur yang dihasilkan merupakan inovasi dari
bahan-bahan aman dan ramah lingkungan.
– Beberapa spesies mikroba seperti Bacillus, Enterococcus, dan Saccharomyces telah
diidentifikasi sebagai probiotik yang bermanfaat dalam peternakan. Probiotik ini, zat yang
mengandung mikroorganisme untuk memberikan manfaat pada organisme lain, digunakan
untuk beragam tujuan seperti meningkatkan efisiensi pakan, produksi dan kualitas telur,
regulasi mikroflora usus, menghambat bakteri patogen, serta meningkatkan performa
ayam. Penggunaan bahan herbal seperti kunyit dan temulawak sering kali terkait dengan
probiotik ini. Selain itu, probiotik juga dapat mempengaruhi struktur usus, meningkatkan
ketersediaan protein dan lemak untuk pembentukan telur.
– Kualitas telur unggas menjadi faktor kunci dalam pemasaran produk peternakan, terutama
dengan peningkatan kesadaran masyarakat terkait gizi dan kesehatan. Konsumen kini lebih
selektif, mempertimbangkan aspek seperti warna kuning telur dan ukuran telur yang besar
sebagai indikator kualitas. Awalnya, antibiotik digunakan untuk meningkatkan kualitas telur,
namun karena efek sampingnya terhadap kesehatan konsumen, penggunaannya mulai
berkurang. Sebagai alternatif, ekstrak herbal dari kunyit telah diperkenalkan. Inovasi ini
menunjukkan bahwa penambahan ekstrak kunyit dalam pakan dan air minum puyuh dapat
mengurangi kandungan kolesterol dalam telur dan memberikan warna kuning yang lebih
gelap, menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk konsumen.
– Pasteurisasi telur di lingkungan industri dilakukan untuk menghilangkan mikroba patogen,
memperpanjang umur simpan, dan menginaktivasi enzim tanpa mengurangi kualitas.
Melalui pemanasan, pasteurisasi dilakukan menggunakan berbagai metode seperti air
panas, panas kering, penyinaran UV, dan air elektrolisis. Tujuan pasteurisasi pada telur
adalah untuk membunuh bakteri patogen yang ada dalam telur cair yang sudah dikeluarkan
dari cangkangnya. Bagian telur yang bisa dipasteurisasi meliputi kuning telur, putih telur,
dan telur utuh. Namun, penting untuk memperhatikan suhu dan waktu pasteurisasi agar
hasilnya tetap berkualitas.
– Penggunaan prebiotik dan probiotik pada permukaan bertujuan utama untuk mengurangi

pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Salmonella dan Campylobacter. Prebiotik memberi
nutrisi pada bakteri baik di saluran pencernaan, sementara probiotik adalah bakteri baik
yang mendukung keseimbangan mikroba usus yang sehat. Kombinasi keduanya membantu
menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mengurangi kemungkinan bakteri patogen
berkembang. Mengurangi kolonisasi bakteri berbahaya pada hewan ternak atau lingkungan
mereka dapat mencegah penyebaran penyakit ke manusia, menjadikan prebiotik dan
probiotik sebagai alat penting dalam menjaga keamanan pangan dan kesehatan
masyarakat. Ini memperlihatkan peran vital prebiotik dan probiotik dalam upaya
pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen, memberikan
dampak positif secara luas dalam menjaga kesehatan masyarakat.
– Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Dasheen dalam pakan ayam petelur tidak
menurunkan kualitas telur, aspek keamanan, atau karakteristik sensorik secara signifikan
jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Menggantikan sebagian bahan pakan ayam
dengan Dasheen yang kaya lemak merupakan langkah aman dan bermanfaat. Namun,
untuk penggantian yang lebih efektif, diperlukan peningkatan dalam kecernaan lemak
Dasheen untuk memastikan asimilasi yang lebih baik oleh ayam. Selain itu, potensi
pengaruhnya terhadap penyerapan kalsium perlu diteliti lebih lanjut karena kalsium penting
dalam produksi telur yang sehat. Upaya lanjutan untuk menyesuaikan diet dengan serat
kasar lebih rendah yang menyerupai diet Dasheen perlu dieksplorasi. Temuan ini
menunjukkan bahwa penggantian sebagian bahan pakan dengan Dasheen dapat
membantu produsen pakan mengurangi ketergantungan pada kedelai, tetapi perlu lebih
banyak penelitian untuk memastikan kualitas dan nilai gizi telur yang dihasilkan tetap
terjaga. Langkah ini memiliki potensi positif dalam mendukung keberlanjutan pertanian,
diversifikasi sumber pakan, dan mengurangi tekanan ekonomi pada produsen pakan dan
peternakan ayam.
– Penelitian yang mengevaluasi pengaruh suplemen selenium pada kualitas telur segar ayam
dalam aspek fisik dan kimia menjadi langkah penting dalam memahami produksi telur
dalam konteks pemeliharaan ayam. Evaluasi ini mencakup aspek fisik (seperti cangkang,
warna, ukuran) dan aspek kimia (termasuk kadar selenium dan komponen lainnya). Hasil
studi ini memberikan wawasan berharga tentang pemanfaatan sumber dan dosis selenium
untuk meningkatkan kualitas telur. Ini dapat membantu peternak dalam memilih pakan
yang optimal untuk ayam mereka, menghasilkan telur berkualitas sesuai standar gizi dan
selera konsumen. Pemahaman yang lebih baik tentang peran selenium dalam kualitas telur
juga dapat berkontribusi pada peningkatan manajemen pakan dan nutrisi ayam petelur
secara menyeluruh.
– Probiotik, sebagai tambahan pakan pada hewan dan unggas secara komersial,
menunjukkan peningkatan kinerja pertumbuhan, mengurangi angka kematian, dan
meningkatkan produktivitas. Tekanan panas pada ayam petelur dapat memiliki dampak
negatif yang signifikan, namun, penambahan suplementasi probiotik dapat mengantisipasi
efek tersebut. Pemberian probiotik dalam pakan dapat meningkatkan produksi telur dan
efisiensi pakan, serta meningkatkan kualitas cangkang telur sambil mengurangi jumlah
telur yang rusak. Ini menunjukkan bahwa penggunaan probiotik dapat memberikan
manfaat yang substansial dalam meningkatkan performa dan kualitas telur pada ayam
petelur.
– Penelitian pada ayam White Leghorn mengevaluasi efek suplemen bawang putih dalam
pakan terhadap karakteristik kualitas telur. Hasil menunjukkan bahwa suplementasi

bawang putih hingga 4% dalam ransum ayam petelur berdampak pada peningkatan bobot
telur dan bobot putih telur. Bahkan, kenaikan bobot albumen dapat mencapai 8% dengan
suplementasi bawang putih. Rekomendasi dari penelitian ini adalah penggunaan
suplementasi bawang putih hingga 8% pada ransum ayam petelur tanpa memberikan
dampak negatif pada karakteristik kualitas telur. Hal ini menunjukkan potensi bawang putih
sebagai suplemen pakan yang dapat meningkatkan kualitas telur pada ayam petelur,
memberikan pandangan penting untuk pemenuhan kebutuhan protein dan energi
metabolik pada hewan tersebut.
– telur bebek merupakan telur unggas kedua yang paling banyak dikonsumsi di seluruh
dunia dan umum ditemukan pada sebagian besar asia dan terbesar di tiongkok. Produksi
telur bebek meningkat di setiap tahunnya sejak awal abad ke-20 dibandingkan dengan
telur ayam, telur bebek lebih kaya asam lemak Omega-3 dan mempunyai potensi nilai
ekonomi yang tinggi. amun pada kebanyakan kasus, telur bebek memiliki bau amis yang
lebih kuat dibandingkan telur unggas lainnya, dan tidak disukai konsumen. bau amis pada
telur bebek menjadi faktor pembatas utama konsumsi dan pengembangan komersialnya.
Faktor-faktor seperti pakan, genetika, dan mikroba usus dapat berkontribusi terhadap bau
amis pada telur unggas. Sehingga diperlukan inovasi untuk meningkatkan cita rasa telur
dan meningkatkan produksi telur bebek dengan mengubah sistem pemeliharaan. Dari hasil
penelitian ditemukan bahwa perubahan dalam sistem pemeliharaan mempengaruhi
pengendapan TMA pada kuning telur, kualitas telur, dan komposisi serta keanekaragaman
mikroba cecal bebek. Sistem pemeliharaan kandang berpotensi menjadi cara berbiaya
rendah untuk mengurangi bau amis pada telur bebek, meningkatkan penerimaan
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai