Anda di halaman 1dari 5

ILMU DAN TEKNOLOGI HASIL TERNAK

TELUR RENDAH KOLESTEROR

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Teknologi Hasil
Ternak

Dosen Pengampu: Dr. Khothibul Umam Alawwaly, S.Pt., M.Si

Disusun Oleh:
Lutfy Wifiansyah Hakiki

NIM. 196050100111049

PROGRAM MAGISTER ILMU TERNAK


PASCASARJANA FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
PENDAHULUAN
Telur memiliki beberapa kelebihan dibanding produk peternakan lainnya seperti
murah, mudah pengolahannya, rasanya lezat, dan kandungan gizi yang sempurna. Selain itu,
telur juga dikenal memiliki kecernaan yang tinggi dibanding sumber protein lainnya. Namun,
ada beberapa orang yang membatasi konsumsi telur. Hal ini disebabkan karena kuning telur
mengandung kolesterol tinggi sehingga pada penderita hipertensi tidak dapat
mengkonsumsinya. Kadar kolesterol per gram dari telur puyuh lebih tinggi dibandingkan
kadar kolesterol telur ayam. Ayam muda yang berumur 24 minggu kadar kolesterol telurnya
121 mg/butir sedangkanayam yang berumur 28 minggu kadar kolesterolnya 313 mg/butir
dengan berat telur 50-70 gram. Kadar kolesterol pada telur puyuh 168 mg/butir, bila 1 butir
beratnya sekitar 9-12 gram maka kadar kolesterol telur puyuh per gram telur adalah 16-17 mg
sementara pada telur ayam terdapat kolesterol 6-8 mg untuk setiap gramnya (Saerang, 2003).

Telur adalah merupakan suatu bahan makanan yang mengandung zat-zat makanan
yang lengkap dan seimbang serta mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi akan tetapi
bahan makanan ini memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan
konsumen cenderung memilih produk ternak yang mengandung kadar kolesterol
rendah,sebagai langkah antisipasi untuk menjaga kesehatan tubuh, karena jika mengkonsumsi
bahan makanan dengan kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penyakit seperti
atherosclerosis, stroke, penyakit jantung koroner dan kanker hati (Anonim, 2015). Untuk
mengatasi hal tersebut perlu dilakukan inovasi-inovasi tertentu agar dapat menurunkan kadar
kolesterol pada telur i salah satu cara yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan
pemberian Merekayasa aspek pakan adalah upaya yang dapat dilakukan untuk menghasilkan
produk telur yang rendah dengan kolesterol.
A. Beberapa Cara Untuk Penurunan Kolesteror Pada Telur
1. Penambahan Bawang Putih Kedalam Pakan Itik (Jaya dkk,2019)

Bawang putih adalah rempah-rempah, yang mempunyai flavor atau cita-rasa yang
kuat dan rasa pedas yang khas. Di samping digunakan sebagai bumbu atau penyedap
masakan, juga dipakai sebagai obat yang sangatterkenal seperti obat hipertensi , anti
jamur, antibakteri, anti kolesterol, anti penggumpalan darah, anti kanker dan anti racun.
Hal ini disebabkan karena bawang putih mempunyai komponen volatil yang bersifat aktif
atau komponen bioaktif yaitu senyawa alisin yang mempunyai efek hipokolesterolemia
dengan mekanisme sebagai berikut: 1). Rantai alil propil (CH2 =CH-CH2 -) dari alisin
dengan mudah akan tereduksi menjadi rantai propil (CH2 - CH2 – CH2 -) sehingga
menurunkan kadar NADPH dalam 2 tubuh, padahal NADPH dibutuhkan dalam biosintesa
kolesterol, dan 2). Alisin juga mempunyai sifat mengikat pada bagian fungsional dari
ensim KoA pada gugusan sulfhidril yang diperlukan untuk biosintesa kolesterol. Akan
tetapi mekanisme tersebut perlu dibuktikan lebih jauh lagi, apakah hanya sampai darah
atau lebih jauh lagi yaitu sampai kepada telur.
Percobaan pakan yang ditambahkan dengan bawang putih dilakukan dengan
pemberian 25 gr/ekor/hari bawang putih segar. Pakan diberikan secara terbatas dan air
minum diberikan ad libitum. Pemeriksaan total kolesterol kuning telur dilakukan dengan
cara berikut: Tabung reaksi yang telah diberi kode sesuai dengan perlakuan dan ulangan
diisi masing-masing dengan 10 l hasil ekstraksi filtrat kuning telur kemudian di campur
dengan reagen kolesterol agar jumlahnya menjadi 1000 l kecuali satu tabung hanya berisi
reagen kolesterol dan aquadest sebagai blanko, kemudian diinkubasikan selama 10 menit.
Selanjutnya diukur absorbsinya pada spektrofotometer dengan Panjang gelombang 546 nm
dengan faktor 853 untuk total kolesterol kuning telur dan faktor 1040 untuk trigliserida
kuning telur.
Penambahan bawang putih kedalam bahan pakan terbukti terjadi enurunan
kandungan kolesterol yang sangat tajam terjadi pada saat pemberian pakan dengan
bawang putih selama tiga minggu yaitu sebesar 152,24 mg per dl (72,19 %).
2. Penambahan Teh Hijau Pada Bahan Pakan Ayam Petelur (Muharlien,2010)
Ayam petelur merupakan ayamyang sangat efisien untuk manghasilkan telur, dan
sangat potensial untukdiusahakan karena mudah untuk dipelihara, cepat berproduksi,
danproduksinya berupa telur disukai masyarakat. Telur merupakan sumber protein hewani,
bergizi tinggi, disukai masyarakat, mudah didapat, hargaterjangkau, dan dapat dibuat
berbagaiproduk seperti roti, kue, telur asin danlain-lain. Menurut Komala (2008)
Kandungan komposisi gizi telur terdiri antara lain : air 73,7 % ; Protein 12,9 % ; Lemak
11,2 % dan Karbohidrat 0,9 %.dan kadar lemak pada putih telur hamper tidak ada.
Ditambahkan Sudaryani(2003) bahwa hampir semua lemak didalam telur terdapat pada
kuning telur, yaitu mencapai 32 %, sedangkan padaputih telur kandungan lemaknya sangat
sedikit. Menurut Kim Woo Jae (2007) Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak,
Kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh
dalamjumlah yang tepat, tetapi jumlahkolesterol tersebut dapat meningkat jumlahnya
karena makanan eksterm yang berasal dari lemak hewani, telur dan junkfood. Kolesterol
yang berlebihdalam tubuh akan tertimbun dalam dinding pembuluh darah dan
menimbulkan penyempitan pembuluh darah dan bisa menyebabkan penyakit jantung.
Percobaan pakan yang ditambahkan dengan teh hijau yaitu pemberian teh hijau
sebanyak 3% dari berat bahan pakan campuran dengan pemberian pakan dan air secara
adlibitum selama 30 hari dari hasil percobaan tersebut didapat bahwa penambahan teh
hijau dalam pakan, maka kadar lemak dan kadar kolesterol kuning telur semakin menurun
menjadi 238,19 mg. Hal ini terjadi karena teh hijau mengandung zat bioaktif yang dapat
berperan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol pada kuning telur ataupun pada
telur (karena lemak dan kolesterol telur hamper semuanya berada pada kuning telur). teh
hijau merupakan tanaman teh yang pengolahannya tidak melalui proses fermentasi, oleh
karena itu zat-zatnya tidak rusak sehingga dapat mempertahankan berbagai
kandungannutrisi yang terdapat didalamnya, seperti zat antioksidan polifenol, fluoride,
vitamin C, Mangan, L-teanin, katekin dan kafein. Mangan dapat membantu penguraian
gula menjadi energi sehingga mencegah penimbunan lemak, sedangkan katekin dalam teh
hijau dapat mencegah peningkatan lemak dalam hati dan menurunkan kolesterol total
dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Saerang JLP. 2003. Efek pakan dengan penambahan berbagai minyak terhadap produksi dan
kualitas telur . Institut Pertanian Bogor. Bogor

Muharlien. 2010.Meningkatkan Kualitas Telur Melalui Penambahan Teh Hijau Dalam Pakan
Ayam Petelur.1jurusan Produksi Ternak.Vol. 5, No. 1 Fakultas Peternakan,
Universitas Brawijaya

Jaya, I.N., Haryani, N.K.D. dan Indarsih, B., 2019. Menurunnya Kandungan Kolesterol Telur
Itik dengan Pemberian Bawang Putih Segar dengan Waktu Analisis yang
Berbeda. Jurnal Sain Veteriner, 37(1), pp.61-68.

Anda mungkin juga menyukai