Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 6

1. Zainul Andriawan / 215050101111214


2. Muhammad ilham Ramadhan / 215050107111026
3. Firda Aulia Bienda Puteri / 215050107111082
4. Muhammad Fauzan Syawal Iaza / 215050107111147

PROTEIN TELUR ITIK


Istilah protein berasal dari bahasa Yunani yaitu “protos” yang mempunyai arti “yang
paling utama”. Protein pertama kali ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Protein merupakan salah satu makronutrien yang berperan penting membentuk biomolekul
dan sebagai sumber energi. Fungsi umum protein yaitu perlindungan terhadap infeksi,
transport oksigen, sistem saraf, dan katalis reaksi metabolik (Azhar, 2016). Struktur
pembentuknya yaitu mengandung N, C, H, O, beberapa mengandung S serta P dan
merupakan polimer asam amino yang terikat  satu sama lain dengan ikatan peptida berbobot
molekul tinggi. Protein sendiri juga merupakan makromolekul terbanyak dalam sel dan
melakukan banyak pekerjaan di dalam sel. Di dalam protein sederhana hanya mengandung
asam amino sedangkan protein kompleks mengandung bahan tambahan selain asam amino
seperti glikoprotein, lipoprotein, dan protein heme (Wahjuni, 2014).
Salah satu sumber protein hewani yang ada yaitu protein pada telur itik. Protein pada
telur itik terdapat pada bagian putih telur dan kuning telurnya. Ovalbumin, ovotransferrin,
ovomucoid, dan lysozyme merupakan protein yang terdapat pada telur itik dimana protein
tersebut disintesis oleh kelenjar tubuler. Selain itu juga terdapat avidin dan ovomucin yang
mana kedua protein dalam putih telur itik tersebut disintesis oleh sel goblet. Kandungan
protein terbanyak pada putih telur itik yaitu ovalbumin dimana zat protein tersebut
terkandung sebanyak 75% di dalam putih telur. Sedangkan ovomucoid merupakan zat protein
yang akan menggumpal jika putih telur itik dipanaskan. Fungsi lysozyme dan conalbumin
yaitu membantu memperlambat proses jika telur mengalami kerusakan (Andriani dkk, 2015).
Pada kuning telur itik terdapat dua kandungan zat protein yaitu ovovitelin dan
ovovitelin yang mana perbandingan keduanya sebanyak 4:1 dalam satu telur. Ovovitelin
merupakan zat protein yang banyak mengandung fosfor (P) sedangkan ovovitelin banyak
mengandung belerang (S) dan sedikit mengandung fosfor. Semakin tinggi protein pada telur
itik, maka semakin tinggi pula kadar protein pada pakan atau ransum yang harus diberikan
kepada itik dimana protein yang diberikan pada pakan itik tersebut berupa asam amino
esensial (Andriani dkk, 2015).
Telur mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Telur
mengandung vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), dan juga vitamin yang larut air (thiamin,
riboflavin, asam pantotenat, niacin, asam folat, dan vitamin B12). Kuning telur cukup tinggi
kandungan kolesterolnya (Harlina et al., 2012; Miranda et al., 2015). 
Adapun manfaat dari telur itik, yaitu:
1. Melindungi kesehatan mata.
Kandungan lutein dan zeaxanthin pada telur bebek yang berperan untuk memelihara
kesehatan mata.Lutein dan zeaxanthin adalah antioksidan yang membantu melindungi
mata dari berbagai jenis penyakit, mulai dari katarak hingga degenerasi makula.
2. Mengoptimalkan fungsi otak
Salah satu kandungan dalam telur bebek, yaitu kolin, berperan besar dalam reaksi
biokimia pada otak. Kolin juga mempercepat pelepasan protein asetilkolin pada otak.
Protein tersebut membantu otak untuk menjalankan fungsi-fungsi dasar, termasuk
memori. Kadar asetilkolin yang rendah seringkali berkaitan dengan penyakit
Alzheimer.
3. Mencegah penyakit kardiovaskular dan stroke
Jumlah kolesterol pada kuning telur bebek memang tergolong tinggi. Namun, ternyata
beberapa penelitian menemukan fakta bahwa telur bebek justru memberi manfaat
kesehatan untuk jantung dan pembuluh darah Anda. Ini karena telur bebek
mengandung asam oleat yang tinggi. Menurut sebuah studi dari Gnoni, et. al. (2010),
asam oleat diyakini dapat menurunkan kolesterol jahat serta tekanan darah. Akan
tetapi, penting untuk diingat bahwa harus tetap membatasi konsumsi telur bebek
mengingat kolesterol yang terkandung di dalamnya cukup tinggi.
4. Meningkatkan sistem imun tubuh
Di dalam telur bebek, ada beragam jenis karotenoid seperti beta karoten, lutein, serta
zeaxanthin. Menurut Gul, et. al. (2015), karotenoid diyakini berperan dalam menjaga
fungsi tubuh serta mencegah penyakit. Ditambah lagi, vitamin A yang ada dalam telur
bebek juga membantu memperkuat sistem imun tubuh dalam mencegah infeksi.
5. Manfaat telur bebek untuk kesehatan kulit
Kandungan lutein dan zeaxanthin di dalam telur bebek juga dipercaya melindungi
kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV. Berdasarkan sebuah artikel dari Juturu
et. al. (2016), lutein dan zeaxanthin juga membantu meratakan warna kulit setelah
diberikan selama 12 minggu.
6. Mencegah anemia
Makan telur bebek juga memberikan manfaat dalam menjaga sel darah merah. Hal ini
berkat kandungan vitamin B12 yang ada di dalam telur bebek. Vitamin B12 dapat
membantu mengurangi risiko terkena anemia megaloblastik.
DARTAR PUSTAKA
Agustina, K.K., Dharmayudha, A.A.G.O., Swacita, I.B.N. and Sudimartini, L.M., 2015.
Analisis nilai gizi telur itik asin yang dibuat dengan media kulit buah manggis
selama masa pemeraman. Buletin Veteriner Udayana, 7(2), pp.121-128.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/download/19653/13044
Andriani, T., M. A. Djaelani, dan T. R. Saraswati. 2015. Kadar Proksimat Telur Itik
Pengging, Itik Tegal, Itik Magelang di Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak
Non Ruminansia (BPB TNR), Ambarawa. Jurnal Biologi. 4(3): 8-15.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/biologi/article/view/19414
Azhar, M. 2016. Biomolekul Sel. Padang: UNP Press. http://repository.unp.ac.id/id/eprint/454

Gnoni, G.V., Natali, F., Geelen, M.J. and Siculella, L., 2010. Oleic acid as an inhibitor of
fatty acid and cholesterol synthesis. In Olives and olive oil in health and disease
prevention (pp. 1365-1373). Academic Press.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780123744203001522
Gul, K., Tak, A., Singh, A.K., Singh, P., Yousuf, B. and Wani, A.A., 2015. Chemistry,
encapsulation, and health benefits of β-carotene-A review. Cogent Food &
Agriculture, 1(1), p.1018696.
https://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/23311932.2015.1018696
Juturu, V., Bowman, J.P. and Deshpande, J., 2016. Overall skin tone and skin-lightening-
improving effects with oral supplementation of lutein and zeaxanthin isomers: a
double-blind, placebo-controlled clinical trial. Clinical, Cosmetic and
Investigational Dermatology, 9, p.325.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/pmc5063591/
Wahjuni, S. 2014. Dasar-Dasar Biokimia. Denpasar: Udayana University Press.

Anda mungkin juga menyukai