1
gangguan jantung. Sementara itu lemak tidak jenuh dalam
bahan pangan justru mampu mengurangi resiko gangguan
kesehatan. Beberapa tahun belakangan sudah dilakukan upaya-
upaya menghasilkan produk ternak yang dikembangkan untuk
menghasilkan produk ternak baik daging, telur dan susu yang
berkadar lemak rendah yang disukai konsumen. Upaya ini perlu
terus dikembangkan dalam upaya menghasilkan produk ternak
rendah lemak dan kolesterol secara kontinu dimasa akan
datang.
2
tinggi msing-masing 610 mg/g dan 2.300 mg/100 g, daging
kambing cenderung lebih aman dikonsumsi karena mengandung
kolesterol lebih rendah dibanding daging sapi yaitu 70 mg/100 g
untuk daging kambing dan 105 – 125 mg/100 g untuk daging
sapi biasa hingga daging berlemak. Tingginya produk olahan
daging kambing seperti gulai kambing disebabkan campuran
bahan dalam menu olahan yang menyebabkan kadar lemak
jenuh dan kolesterolnya menjadi tinggi antara lain adanya
tambahan jerohan dalam masakan gulai kambing tersebut,
bukan dari daging kambing yang diolah.
3
1,8 mg/L (300C) dimana kolesterol larut dalam aseton, benzene,
kloroform, etanol, eter, heksana, isopropyl miristat, dan
methanol, dan memiliki titik nyala pada 209,3±12,40C. Kolesterol
dengan rumus molekul C27H45OH, dinyatakan sebagai 3
hidroksi-5,6 kolesten, karena mempunyai satu gugus hidroksil
pada atom C3 dan ikatan rangkap pada C5 dan C6 serta
percabangan pada C10 C13 C17. Peneliti sepakat bahwa
kolesterol diklasifikasikan ke dalam lipida berkomponen alkohol
steroid yang sebagian besar berfungsi sebagai penghasil kalori
dan mampu memberikan nilai tambah terhadap cita rasa
makanan.
4
membentuk dinding sel (membran sel) dalam tubuh. Rumus
molekul kolesterol disajikan pada Gambar 1.1.
5
kolesterolnya rendah. Hal ini juga dapat diderita oleh orang-
orang yang masih muda. Berbagai kalangan umur, harus
berusaha menjalani pola hidup yang sehat agar dapat menjaga
kolesterol dalam darahnya tetap normal.
6
Sel darahmerah
Kolesterol
Foto : www.scienceline.eu
7
bahan pakan sekaligus akan mampu menurunkan jumlah
kolesterol pakan yang bersangkutan.
Saat ini ahli nutrisi tertarik dengan khasiat asam lemak linoleat
dalam bentuk terkonjugasi atau disebut CLA (conjugated linoleic
8
acid). Khasiat isomer CLA yang terdiri dari dua isomer yaitu cis-
9 trans-11 asam oktadekadienoat dan cis-12 trans-10 asam
oktadekadienoat antara lain mampu menghambat pertumbuhan
kanker, menstimulasi fungsi kekebalan, mengeliminir resiko
penyakit jantung, dan sebagai kofaktor pertumbuhan. Sementara
ini hanya dua isomer tersebut yang ditemukan di alam dan
dilaporkan. CLA banyak ditemuka dalam produk ternak seperti
susu dengan konsentrasi mencapai 0,98% berkisar 3-5 mg per
gram, daging biri-biri sekitar 1,2%, daging sapi 0,6%, mentega
0,97% berdasarkan persentase total lemaknya.
9
Konsumsi PUFA khususnya omega-3 dan omega-6 dengan rasio
1:5 sampai 1:10 atau asupan lemak omega-3 sebanyak 0,35 g
per hari dilaporkan nyata mencegah 29% angka kematian dari
kejadian penyakit jantung koroner karena mampu menurunkan
kadar trigliserida dan VLDL (very low density lipoprotein) plasma.
10
adapun gejala yang sering muncul diantaranya pusing-pusing
dan pegal-pegal.
Foto : www.scienceline.eu
11
adalah perubahan gaya hidup akibat urbanisasi dan
modernisasi. Perubahan gaya hidup ini dapat dilihat secara jelas
antara lain dengan munculnya tempat-tempat makan junk food di
hampir seluruh sudut kota. Junk food adalah makanan tidak
sehat karena memiliki nilai nutrisi rendah.
12
dinyatakan menderita penyakit jantung koroner atau stroke oleh
dokter. Namun, sebagian orang merasakan sakit kepala dan
pegal-pegal sebagai gejala awal. Gejala ini muncul sebagai
akibat dari kurangnya oksigen. Kadar kolesterol yang tinggi
menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen
menjadi kurang.
13
Tetapi dengan berjalannya waktu, statistik ini berubah. Setelah
menopause, tingkat LDL perempuan cenderung naik, dan tingkat
HDL-nya menurun. Jadi, risiko penyakit jantungnya berlanjut naik
bersamaan dengan usianya. Setelah menopause, perempuan
cenderung mempunyai tingkat LDL yang lebih tinggi dibanding
laki-laki pada usia yang sama.
14
BAB 2
TERMINOLOGI KOLESTEROL
Foto : www.klikdokter.com
15
Terminologi dari kolesterol dianggap sebagai pemahaman yang
melatar belakangi dasar interpretasi terhadap kolesterol secara
obyektif dan faktual. Diantara pemahaman tersebut antara lain
adalah :
16
protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu
sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping
sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau
khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding
sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar
pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita
butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh
dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya
karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur
dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).
Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam
dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang
disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan
pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya
penyakit jantung dan stroke.
17
asam tubuh. Kolesterol tidak dapat diedarkan langsung oleh
darah karena tidak larut dalam air. Untuk mengedarkannya,
diperlukan molekul “pengangkut” yang disebut lipoprotein. Ada
dua jenis lipoprotein, yaitu high density lippoprotein (HDL) dan
low density lippoprotein (LDL).
18
Pada dasarnya Kolesterol terbagi menjadi :
Foto : www.scienceline.eu
19
pembulun darah. Kadar kolesterol LDL yang baik adalah
lebih rendah dari 130 - 150 mg/dl, dimana semakin
rendah, akan semakin baik .
20
berarti sangat baik. Semakin tinggi kadar kolesterol HDL,
makin rendah resiko untuk mendapat serangan jantung
atau stroke. semakin baik.
Foto : www.scienceline.eu
21
Kolesterol juga diperlukan dalam proses permeabilitas
dan fungsi membran sel, membran yang mengelilingi sel.
Kolesterol dibawa di dalam aliran darah sebagai
lipoprotein. Low-density lipoprotein (LDL) adalah “buruk”
kolesterol karena kenaikan tingkat LDL dikaitkan dengan
peningkatan risiko penyakit jantung arteri koroner.
Sebaliknya, high-density lipoprotein (HDL) kolesterol
adalah kolesterol “baik” karena tingkat tinggi HDL
dikaitkan dengan less coronary disease.
22
Foto : www.scienceline.eu
23
BAB 3
BIOSINTESIS KOLESTEROL
24
adalah hati. Sebaliknya apabila jumlah kolesterol yang berasal
dari makanan jumlahnya banyak maka sintesis kolesterol pada
hati dan usus menurun. Unsur-unsur lemak dalam darah terdiri
atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas.
Hanya seperempat dari kolesterol yang terkandung dalam darah
berasal langsung dari saluran pencernaan yang diserap dari
makanan, sisanya merupakan hasil produksi tubuh sendiri oleh
sel-sel hati.
25
Gambar 3.1. Biosintesis kolesterol
Kolesterol tidak larut dalam sistem larutan, oleh karena itu harus
diangkut melalui lipoprotein plasma berupa lemak polar, lesitin,
26
apoprotein spesifik dan kolesterol bebas, serta lipid non polar
termasuk kolesterol ester dan trigliserida. Lipoprotein plasma
terdiri atas kilomikron, veri low density lipoprotein (VLDL),
intermediate densitylpoprotein (IDL), low density lipoprotein
(LDL), dan high density lipoprotein (HDL).
27
HDL disebut sebagai lemak yang baik karena dalam operasinya
ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh
darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama
yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini
mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai
kepadatan tinggi atau lebih berat.
28
kandungan kolesterol di dalamdarah sangat menentukan besar
kecilnya resiko terkena penyakit kardiovaskuler. Peningkatan
kadar kolesterol tersebut selalu dihubungkan dengan terjadinya
kelainan artherosklerosis. Keadaan dimana terjadi penimbunan
kolesterol pada pembuluh-pembuluhdarah yang menyebabkan
terjadinya gangguan dan penggumpalan darah. Pada kondisi itu
dinding arteri menjadi menebal dan pada keadaan lanjut dapat
menyebabkan terjadinya serangan jantung. Peningkatan
kandungan kolesterol dalam serum darah dapat mengakibatkan
terganggunya mekanisme pengubahan dan degradasi koletserol
menjadi asam empedu.
29
Foto : www.aa-kolesterol.blogspot.com
Kolesterol LDL
Kolesterol ini mengangkut kolesterol dari hati ke seluruh bagian
tubuh. Jika kolesterol yang tersedia lebih dari yang dibutuhkan,
LDL akan beredar dalam aliran darah dan akhirnya tertimbun
pada bagian dalam dinding pembuluh darah. LDL disebut
“Kolesterol Jahat” karena dapat menyebabkan penyumbatan dan
berkurangnya pasokan darah. Kolesterol LDL yang optimal
adalah apabila kadar LDL dalam darah berada di bawah 100
mg/dl. Kolestrol LDL 100-129 mg/dl dimasukkan kategori
perbatasan (border line). Jika di atas 130 dan disertai faktor
resiko lain seperti merokok, gemuk, diabetes, tidak berolah raga,
apalagi jika sudah mencapai 160 atau lebih, maka segera perlu
diberi obat.
30
Kolesterol HDL
Kolesterol HDL juga dikenal sebagai “Kolesterol Baik”, karena
berjalan mengikuti aliran darah dari area-area tepi (perifer)
tubuh, sambil membawa kolesterol ke hati untuk dihancurkan.
Kolesterol HDL yang ideal harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk
laki-laki, atau di atas 50 mg/dl untuk perempuan. Faktor-faktor
yang menyebabkan rendahnya kolestrol HDL antara lain badan
terlalu gemuk, kurang olah raga, serta merokok. Disamping itu
hormon testosteron pada laki-laki, steroid anabolik, dan
progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL, sedangkan
hormon estrogen wanita akan menaikkan HDL.
Kolesterol VLDL
Partikel-partikel besar lemak yang disebut siklomikron dan asam
lemak membentuk VLDL. VLDL digunakan untuk energi dan
pemindahan lemak.
Trigliserida
Trigliserida adalah jenis lemak yang juga diproduksi oleh hati.
Pada nutrisi manusia, lebih dari 95% lemak yang dikonsumsi
untuk pencernaan ada dalam bentuk trigliserida.
Lipoprotein (a)
Kolestrol Lp (a) adalah suatu variasi dari kolestrol LDL. Kadar Lp
(a) yang tinggi akan membahayakan jantung. Faktor penyebab
peningkatan Lp (a) belum diketahui dengan jelas, dan
kemungkinan berkaitan dengan faktor genetik. Selama
beberapa tahun terakhir para peneliti telah mengidentifikasi
bentuk lain dari lemak yang disebut lipoprotein(a) atau Lp(a).
Lemak ini diketahui berkaitan dengan aterosklerosis dan
berbagai penyakit arteri koroner. Lp(a) lebih terkait dengan gen
ketimbang makanan. Pemeriksaannya penting, agar orang
31
mengetahui apakah ada kemungkinan genetis untuk menderita
penyakit jantung dan menolong mengurangi faktor-faktor risiko
lainnya yang bisa menyebabkan penyakit jantung.
Makanan tinggi lemak telah dikaitkan dengan peningkatan
terjadinya aterosklerosis dan penyakit-penyakit arteri koroner
(coronary artery disease-CAD), obesitas, dan beberapa jenis
kanker.
1. Makanan
- Sering mengkonsumsi makanan digoreng atau yang tinggi
kolesterol, seperti keju,mentega, atau telur.
- Anda mengkonsumsi makanan dengan kuah kental atau
saus secara teratur.
- Anda mengkonsumsi daging yang dimasak dengan bumbu
kental bersantan.
2. Kecanduan
- Anda seorang perokok.
- Anda tidak bisa berhenti merokok.
- Anda mengunyah tembakau.
3. Gaya Hidup
4. Riwayat Keluarga
- Anda mengidap diabetes atau memiliki riwayat diabetes
dalam keluarga.
32
- Orang tua/saudara kandung Anda ada yang terkena
serangan jantung atau stroke atau telah terkena diabetes
pada usia 50 tahun.
33
akan saling berikatan membentuk gumpalan yang makin lama
makin besar sehingga membentuk benjolan yang mengakibatkan
penyempitan lumen pembuluh darah.
34
lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih
berat.
35
3.6. Mengukur Resiko Kolesterol
Panduan Kolesterol :
Risiko rata-rata : 200 mg/dl
Risiko tinggi perbatasan : 200-239 mg/dl
Risiko tinggi : 240 mg/dl
Kadar yang dituju : Dibawah 200 mg/dl
36
Gula darah dan lipid
37
BAB 4
PRODUK TERNAK YANG
MENGANDUNG KOLESTEROL
38
Kadar lemak dan kolesterol sekarang ini banyak mendapat
perhatian konsumen yang menginginkan produk hewani yang
sehat, aman dan bergizi (bermutu) baik. Pada beberapa
penelitian terakhir yang dilakukan telah banyak dilaporkan dan
dibuktikan bahwa kadar kolesterol total dan low density
lipoprotein (LDL) yang tinggi dalam darah merupakan faktor
resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner (Coronery
Heart Disease,CHD), dimana hal ini dapat dipicu oleh kebiasaan
mengkonsumsi makanan yang tinggi kolesterol termasuk
kolesterol yag ada dalam produk peternakan, termasuk produk
yang berasal dari peternakan unggas baik telur unggas dan
daging unggas.
Telur Ayam
39
mencapai 200 mg/g sehingga masuk bahan pangan dengan
kategori berbahaya untuk dikonsumsi.
Foto : www.jv.wikipedia.org
40
Telur Itik
Foto : http://blog-warta.blogspot.com
41
yang berkolestero karena akan cenderung meningkatkan kadar
kolesterol dalam darahnya.
Telur Puyuh
Foto : www.jv.wikipedia.org
Daging Ayam
42
Produk pangan asal unggas seperti daging unggas juga tidak
lepas dari tuntutan kualitas, terutama nilai gizi yang dapat
menjamin kesehatan konsumen. Nilai gizi yang sangat
berpengaruh terhadap kesehatan antara lain adalah kandungan
lemak dan kolesterol daging. Bagi anak-anak sampai usia
menjelang dewasa lemak dan kolesterol daging tidak berakibat
negatif bagi mereka karena pada usia tersebut merupakan usia
pertumbuhan, tetapi pada usia yang lebih tua lemak dan
kolesterol yang berlebihan akan menyebabkan kegemukan
(obesitas) dan iuga dapat menimbulkan terjadinya penyakit
artherosclerosis.
Foto : www.jv.wikipedia.org
43
khususnya pada unggas lokal masih sangat terbatas. Daging
ayam kampung sampai saat ini masih merupakan daging favorit
bagi konsumen, dan sampai sekarang produksi daging dari
ayam kampung masih belum dapat memenuhi permintaan
konsumen.
44
terutama bagian dada sedangkan bagian paha diimport ke
Indonesia. Daging ayam bagian paha memiliki kandungan lemak
yang lebih tinggi dibanding bagian dada. Selain itu kualitas fisik
daging dada relatif lebih baik dibanding bagian paha. Akan
tetapi, sampai sekarang publikasi mengenai kandungan
kolesterol pada bagian dada dan paha khususnya pada unggas
lokal masih sangat terbatas.
Daging Itik
45
Foto : www.jv.wikipedia.org
46
Daging Puyuh
Foto : www.jv.wikipedia.org
Daging Kambing
47
Daging kambing mengandung suatu grup lemak yang dikenal
dengan nama asam linoleik atau linoleat yang akan
meningkatkan kadar kolesterol, sehingga memperburuk kadar
kolesterol bagi penderita kolesterol tinggi
Foto : www.jv.wikipedia.org
48
kambing yang memang termasuk dalam kelompok sumber
protein hewani ini, kebutuhan konsumsinya termasuk dalam
asupan protein sehari-hari, tidak dapat dihitung secara terpisah.
“Kebutuhan protein dalam tubuh sebanyak 10 sampai 15 persen
dari jumlah makanan yang kita makan. Protein ini terdiri dari
sumber protein hewani dan nabati.
49
itu, berarti cara mengkonsumsinya tidak sesuai dengan
komposisi makanan sehat. Apalagi di warung sate, kurang
menyediakan pilihan makanan dari sayuran sebagai sumber
serat.
Daging Kerbau
50
bahan bakar jika dikeringkan. Kerbau dewasa dapat memiliki
berat sekitar 300 kg hingga 600 kg.
Foto : www.jv.wikipedia.org
Kerbau liar dapat memiliki berat yang lebih, kerbau liar betina
dapat mencapai berat hingga 800 kg dan kerbau liar jantan
dapat mencapai berat hingga 1200 kg. Berat rata-rata kerbau
jantan adalah 900 kg dan tinggi rata-rata di bagian pundak
kerbau adalah 1,7 m. Salah satu ciri yang membedakan kerbau
liar dengan kerbau domestik adalah bahwa kerbau domestik
memiliki perut yang bulat. Dengan adanya percampuran
keturunan antara kerbau-kerbau antara populasi yang berbeda,
berat badan kerbau dapat bervariasi. Kerbau diperkirakan
berasal dari Asia selatan.
51
kerbau liar (B. bubalis arnee). Jenis lain biasanya masih
berkerabat dekat dengan subspesies ini. Kerbau rawa yang
dapat ditemukan di Asia tenggara memiliki 48 kromosom.
Kerbau sungai memiliki 50 kromosom. Keturunan dari dua
subspesies ini dapat ditemukan dan mereka dapat menghasilkan
keturunan, walau mereka tidak dapat berkembang biak dengan
sapi yang memiliki 60 kromosom.
Kategori
Keamanan
Kandungan
No. Nama Konsumsi bagi
(mg/10 g)
Penderita Penyakit
Terkait Kolesterol
1 Putih telur ayam 0 Sehat
2 Teripang (haisom 0 Sehat
3 Ubur-ubur 0 Sehat
Susu sapi tanpa
4 0 Sehat
lemak (nonfat)
Daging ayam pilihan
5 50 Sehat
tanpa kulit
6 Daging bebek pilihan 50 Sehat
52
tanpa kulit
7 Ikan sungai biasa 55 Sehat
Daging sapi pilihan
8 60 Sehat
tanpa lemak
Dagin babi pilihan
9 60 Sehat
tanpa lemak
10 Daging kelinci 65 Sehat
Daging kambing
11 70 Sehat
tanpa lemak
12 Ikan ekor kuning 85 Sehat
13 Daging asap 98 Sekali-sekali
14 Iga sapi 100 Sekali-sekali
15 Iga babi 105 Sekali-sekali
16 Daging sapi 105 Sekali-sekali
17 Burung dara 110 Sekali-sekali
18 Ikan bawal 120 Sekali-sekali
Daging sapi
19 125 Sekali-sekali
berlemak
20 Lemak sapi 130 Sekali-sekali
21 Lemak kambing 130 Sekali-sekali
Daging babi
22 130 Sekali-sekali
berlemak
23 Keju 140 Hati-hati
24 Sosis daging 150 Hati-hati
25 Kepiting 150 Hati-hati
26 Udang 160 Hati-hati
27 Kerang/siput 160 Hati-hati
28 Belut 185 Hati-hati
53
29 Santan Kelapa 185 Hati-hati
30 Lemak babi 200 Berbahaya
31 Susu sapi 250 Berbahaya
32 Susu sapi krim 280 Berbahaya
33 Coklat (cacao) 290 Berbahaya
34 Mentega/margarine 300 Berbahaya
35 Jeroan sapi 380 Berbahaya
36 Jeroan babi 420 Berbahaya
Kerang
37 450 Berbahaya
putih/remis/tiram
38 Telur ayam 500 Berbahaya
39 Jeroan kambing 610 Berbahaya
40 Cumi-cumi 1.170 Dilarang
41 Kuning telur ayam 2.000 Dilarang
42 Otak sapi 2.300 Dilarang
43 Otak babi 3.100 Dilarang
44 Telur burung puyuh 3.640 Dilarang
54
BAB 5
KAJIAN UPAYA PENURUNAN
KOLESTEROL PADA
PRODUK TERNAK
55
tumbuhan air Azolla microphylla atau lisin sintetik, mampu
menurunkan daging rendah lemak/kolesterol daging kelinci
bahkan secara visual mampu mengeliminir kadar lemak di dalam
karkas kelinci. Sementara upaya lain memperkaya kadar CLA
(conjungated linoleic acid) atau asam lemak linoleat terkunjugasi
pada daging sapi telah dilakukan melalui penambahan 25,6 %
minyak kedelai (extrude full-fat soybean) ke dalam pakan
selama 111 hari pemeliharaan sebagai sumber PUFA pakan.
Hasilnya menunjukkan penurunan kadar kolesterol daging sapi,
dimana sumber PUFA berupa minyak kedelai tersebut dijadikan
untuk biohidrogenasi di dalam rumen. Penambahan kunyit
(Curcuma domestica) sebanyak 2-4% dalam pakan ayam
pedaging juga banyak dilakukan dan mampu menurunkan
kolesterol daging sebanyak 25-47% dan menurunkan lemak
karkas berkisar 27-33%. Disebutkan bahwa dalam rimpang
kunyit terkandung senyawa kurkuminoid dan minyak atsiri,
sehingga mampu meningkatkan produksi cairan empedu dari
hati. Tingginya sekresi empedu membantu menurunkan kadar
kolesterol karena empedu dibuat di dalam hati dengan bahan
utama adalah kolesterol melalui serangkaian reaksi kimia yang
berlangsung di dalam tubuh ayam pedaging. Mekanisme
penurunan kadar lemak dan kolestrol akibat peningkatan sekresi
asam empedu, disebakan karena molekul asam empedu
memiliki rantai samping berupa asam amino yang mampu
menarik air, sedangkan di ujung lainnya terdapat sterol yang
mampu menarik lemak. Penambahan 2-3% CLA pada ayam
pedaging juga dilaporkan mampu menurunkanlemak daging
sebanyak 2-2,3% dari 14,2% menjadi 11,9-12,2%, walaupun
disampaikan bahwa penambahan CLA akan menyebabkan
meningkatkan titik lebur lemak daging ayam yang menyebakan
warna sedikit berubah lebih gelap dan lebih liat setelah
pemasakan .
56
pemberian 40 % pakan fermentasi dalam ransum pada ayam
arab mampu meningkatkan asam lemak omega-3 dalam telur.
Bekatul terfermentasi disinyalir banyak mengandung asam
lemak linoleat yang berfungsi sebagai precursor pembentukan
asam lemak omega-3. Jenis kapang fermentasi juga
mempunyai pengaruh yang besar dalam menghasilkan asam
lemak omega-3 dalam jumlah tinggi, dimana penggunaan
kapang jenis Rhizopus oligosporus dalam fermentasi bekatul
mampu menghasilkan asam lemak omega-3 lebih tinggi pada
telur ayam arab. Pada unggas jenis itik atau bebek pedaging,
upaya mendapatkan kadar lemak yang rendah pada itik jantan
telah dilakukan melalui pemberian kadar protein dengan aras
yang berbeda dari 16%, 19% dan 22% dalam ransum. Melalui
feeding trial menggunakan 72 ekor itik jantan selama delapan
minggu pemberian pakan menunjukkan bahwa peningkatan aras
protein pakan mampu menurunkan kadar lemak daging itik dari
24,61% pada aras 16% protein ransum menjadi masing-masing
18,01% dan 13,89% pada penggunaan aras protein ransum
masing-masing 19% dan 22%.
57
lokasi anatomisnya. Ada empat kategori lemak pada daging sapi
meliputi lemak internal, lemak sub-cutan, lemak inter muscular
dan lemak intra muscular. Distribusi lemak di dalam daging
cukup variatif pada masing-masing jenis ternak, dimana pada
daging sapi distribusinya adalah 50-55% merupakan lemak inter
muscular, 25-30% lemak internal, 15-20% lemak inter muscular,
25-30% lemak sub cutan dan 2-3% lemak intra muscular. Cara
ini bertujuan untuk mengurangi lemak inter muscular
menggunakan teknik trimming, pengempaan, pemanasan dan
kombinasi berbagai cara tersebut. Teknik ini dilaporkan mampu
mengurangi sebesar 12% lemak pada daging sapi.
58
Modifikasi beberapa produk pangan bahan fungsional yang telah
dicoba antara lain berupa polisakarida, protein susu atau kedelai,
serat oat dan beras, minyak dan shortening. Substitusi protein
asal kedelai untuk substitusi lemak daging ayam mampu
memperbaiki kondisi dan tekstur daging ayam. Untuk telur
ayam, permasalahan utama adalah kolesterol yang tinggi di
bagian kuning telur dengan kandungan lemak 31% dan
kolesterol sekitar 1,3%. Upaya mengganti kuning telur dalam
produk pangan menyebabkan menurunnya mutu sensorik
produk secara nyata. Hal ini biasanya diatasi dengan
penghilangan secara parsial komponen triasilgliserol dan
kolesterol sehingga tetap menghasilkan produk yang memiliki
sifat sensorik yang menarik. Sekarang ini sudah ada
pengembangan produk kuning telur rendah lemak dan rendah
kolesterol atau dikenal dengan nama LFLC-Yolk (low fat low
ckolesterol egg yolk) . Metode pengembangan LFLC-Yolk dibuat
dengan cara mengektrak lemak dan kolesterol pada kuning telur
kering dengan teknik melewatkan gas CO2 superkritis pada
310C dengan tekanan 73 atmosfir di dalam sebuah ekstraktor.
Penggunaan cara ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan
cara-cara ekstraksi dengan pelarut tradisional,karena CO2
superkritis tidak mudah terbakar, tidak meninggalkan residu
pada bahan dan tidak beracun.
59
kaya akan kandungan asam lemak tidak jenuh yang bermanfaat,
masih menyisakan persoalan yang harus dipecahkan dengan
berbagai penelitian berikutnya di masa datang. Masih diperlukan
sentuhan teknologi proses yang sesuai dan tepat dalam
eksplorasi komponen bahan pakan ternak dalam menghasilkan
manipulasi produk ternak berkadar kolesterol rendah, khususnya
yang memiliki kualitas makan (eating quality) prima dan punya
nilai jual yang tinggi .
60
menggunakan pangan asal produk unggas saat ini dan masa
yang akan datang.
Minyak yang berasal dari nabati seperti jagung sangat kaya akan
asam lemak tak jenuh ganda. Pada tanaman berbeda dengan
pada hewan karena dapat menyisipkan ikatan tak jenuh dalam
asam oleat (C:18 : n-9) antara ikatan tak jenuh pada posisi ke-9
dengan gugus metil, enzim 12-desaturase dapat mengubah
asam oleat menjadi bentuk asam linoleat (18: 2 n-6) yang
mengalami lebih lanjut pada posisi karbon ke 3 (n-3) oleh enzim
15-desaturase yang menghasilkan asam linolenat (18:3 n-30) .
61
metil yang paling ujung dinamakan asam lemak omega 3 (Ω-3).
Apabila ikatan rangkap yang pertama terdapat pada karbon ke 6
dari gugus metil yang paling ujung dikatakan asam lemak omega
6 (Ω-6). Kebanyakan asam lemak Ω-3 adalah alpha linolenat (18
: 3), asam eikosapentaenoat (EPA-20:5) dan asam lemak dokos
Ω-3 heksaenoat (DHA-22:6), asam linoleat adalah sebagian
besar dari Ω-6. Alfa linolenat dan linoleat ditemukan di dalam
minyak tanaman, sedangkan EPA dan DHA dijumpai pada
hewan laut, terutama bangsa ikan yang mengkonsumsi
fitoplankton (Kreutler, 1980).
62
kolesterol LDL, menurunkan lesitin plasma (cholesterol
acyltransferase), dan menstimuli tromboksan serta
meningkatkan nisbah HDL2HDL3. Walaupun para ahli
sependapat bahwa minyak ikan mempunyai kemampuan dalam
menurunkan kolesterol darah dan merupakan salah satu asam
lemak esensial, namun bagaimana mekanisme sesungguhnya
belum dapat dikethui dengan pasti. Asam lemak omega 3
merupakan asam lemak essensial bagi tubuh untuk kepentingan
pembentukan membran otak, retina mata dan sperma.
Jumlah asam lemak EPA dan DHA yang ada dalam beberapa
jenis ikan lemuru dapat dilihat dalam Tabel 5.2.
63
EPA/eikosapentaenoat dan DHA/dekosaheksaenoat) asal
minyak ikan dan asam lemak omega 6 asal minyak jagung,
mampu menurunkan kolesterol karena mempunyai efek
hipolipidemik dimana peran MUFA dan PUFA sangat efektif
menurunkan kolesterol dibanding SAFA (saturated fatty acid).
64
b. Serat Kasar Ransum
65
Peningkatan jumlah empedu yang dilepas oleh duodenum akan
mampu mengurangi kadar kolesterol darah. Hal ini disebabkan
mekanisme pembentukan kolesterol tidak melalui respons kadar
kolesterol darah, tetapi melalui refleks kebutuhan empedu di
dalam duodenum. Meningkatnya pengeluaran asam empedu
melalui ekskreta akan memicu hati untuk mensintesis asam
empedu baru yang berasal dari kolesterol, sehingga kolesterol
dalam tubuh secara keseluruhan berkurang, termasuk
produknya berupa telur dan daging unggas .
66
dengan upaya-upaya yang dilakukan untuk menghasilkan produk
peter-nakan yang berkualitas sesuai dengan permintaan
konsumen yaitu yang rendah kadar lemak dan kolesterol maka
dilakukan pendekatan melalui manipulasi formula ransum yang
mengandung serat kasar tinggi yang dikombinasikan dengan
vitamin- E sebagai pakan ternak unggas. Pemberian serat
hingga 35 persen ADF (acid detergent fiber) dengan
suplementasi Vitamin E hingga 40 ppm mampu menurunkan
kolesterol dari 35,4 mg/100 g menjadi 17,4 mg/100 g daging itik
lebih baik dibandingkan kadar ADF 5 persen dan ADF 20
persen. Sementara persentase lemak daging mengalami
penurunan dari 14 persen menjadi 8,9 persen serta menurunkan
kolesterol serum dari 207,8 mg/100 g menjadi 153,9 persen.
Pada faktor serat ransum, hasil penelitian menunjukkan serat
ransum optimal bagi itik pedaging dalam menghasilkan
pertumbumbuhan bobot badan yang maksimal dan tidak
meningkatkan kadar kolesterol dicapai pada tingkat serat 5,64
persen. Sementara untuk itik petelur ransum dengan level
serat berkadar 6 persen menghasilkan penurunan kolesterol
telur nyata lebih rendah sebesar 8,05 mg.g-1 dibandingkan
ransum berkadar serat 8 persen yang mencapai 8,37 mg.g-1 .
Menurut beberapa peneliti, dibandingkan pengaruh faktor level
serat ransum terlihat bahwa pengaruh faktor suplementasi
minyak lebih efektif dalam menurunkan kandungan kolesterol
telur itik.
67
c. Bawang putih
68
Selain alisin, bawang putih juga memiliki senyawa lain yang
berkhasiat obat, yaitu alil. Senyawa alil paling banyak terdapat
dalam bentuk dialil-trisulfida yang berkhasiat memerangi
penyakit-penyakit degeneratif dan mengaktifkan pertumbuhan
sel-sel baru.
69
hanya diketahui satu jenis senyawa dalam bawang putih yang
mempunyai aktifitas farmakologi yaitu senyawa thiosulfinat
dimana alisin sebagai kandungan utamanya (70%). Senyawa
thiosulfinat dalam bawang putih terbentuk karena aktivitas enzim
alliinase terhadap alliin (asam amino yang mengandung atom
sulfur). Asam amino ini sendiri tidak mempunyai aktivitas
farmakologi, sehingga dapat dikatakan bahwa alliin adalah
semacam prodrug allisin yang mampu menurunkan kadar
kolesterol.
d. Teh Hijau
Teh hijau adalah suatu bentuk hasil olahan dari daun teh muda
tanpa melalui proses fermentasi yang menyebabkan senyawa-
senyawa polifenol yang terdapat dalam teh (katechin dan
flavanol) sedikit mengalami oksidasi. Senyawa-senyawa
tersebut mempunyai efek biokimia dan farmakologi dalam
menurunkan kolesterol, menghambat oksidasi dan sitoksitas LDL
secara in vitro .
70
Peneliti melaporkan kandungan nutrisi teh hijau berdasarkan
bahan kering adalah 4,49 persen kadar air, 9,3 persen abu,
18,91 persen serat kasar dan 7,95 persen adalah tanin.
Flavanols : 30 – 40 5 – 10
Epigallocatechin 3 – 10 1–2
Flavandiols 2–3 -
Flavonols 5 – 10 6–8
Theaflavins - 3–6
Thearubigen - 10 – 30
71
Fungsi dan peranan penambahan teh hijau dalam pakan ayam
pedaging (broiler) ternyata mampu menghasilkan daging ayam
broiler yang rendah kadar kolesterol dan fraksi LDL serta daging
yang rendah kadar lemaknya.
72
Manfaat lain yang dilaporkan peneliti, bahwa ekstrak teh hijau
ternyata juga dapat menunkan kadar peroksida lipid karena teh
hijau dapat membantu jaringan yang menderita defisiensi vitamin
E dari peroksida lipid. Pemberian 1 persen katechin pada diet
rendah vitamin E dapat menekan efek yang menyebabkan
percepatan proses penuaan dan menurunkan kadar peroksida
lipid yang disebabkan karena defisien vitamin E. Peneliti lain
menambahkan bahwa katechin pada daun teh mempunyai
kemampuan dalam menetralkan efek merugikan dari radikal
bebas. Timbulnya penyumbatan darah, dapat dicegah oleh teh
hijau karena teh hijau mampu meneliminir adanya pengentalan
dan agregasi darah, kadar kolesterol darah menjadi rendah,
serta mampu menghambat pertumbuhan sel otot halus sekeliling
urat nadi. Ditambahkan dimana teh hijau juga mempunyai
khasiat merangsang dan memperkuat pembuluh darah kapiler,
akibatnya peredaran darah akan semakin lancar.
73
Foto : www.eemoo-esprit.blogspot.com
74
Foto : www.eemoo-esprit.blogspot.com
Foto : www.eemoo-esprit.blogspot.com
75
kunyit mengandung kurkuminoid dan minyak atsiri dimana
aktifitas biologis kunyit berspektrum sangat luas diantaranya
antioksidan, antibakteri, mempunyai sifat kolagogum (peluruh
empedu), sehingga dapat meningkat-kan penyerapan vitamin A,
D, E dan K dan hipokolesteremik untuk menurunkan kadar
kolesterol darah. Sementara itu tanaman dan rimpang Kencur
mempunyai kandungan minyak atsiri yang banyak digunakan
untuk mengobati infeksi saluran nafas atas dan berperan
sebagai penambah nafsu makan .
76
kandungan antibiotik yang dikandung oleh ramuan herbal
meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah pertumbuhan
parasit seperti cacing gelang dan kremi.
77
BAB 6
APLIKASI PEMANFAATAN
BAHAN PAKAN, OBAT DAN
BUAH PENURUN KOLESTEROL
A. DAUN PEPAYA
78
bersama karoten, niasin, vitamin C, vitamin E bersama
tocopherol dan serat kasar mampu menurunkan kolesterol telur.
79
sebagai prekursor awal dari biosintesis kolesterol di hati,
sehingga kolesterol yang ditransfer pada serum dan juga dalam
telur akan menurun. Pernyataan ini didukung oleh Naim (1992),
bahwa kolesterol yang terdapat pada kuning telur hanya
diperoleh dari hasil sintesis kolesterol di hati. Hasil penelitian ini
sesuai dengan pendapat Sitepoe (1993), bahwa vitamin A
bersama karoten mampu menurunkan kolesterol telur ayam.
B. Daun Murbei
80
(hipertensi), kadar kolesterol tinggi, kadar gula darah tinggi,
dan asam urat.
81
Valin 0.40 0.34 0.16 0.18 0.22 0.31 0.29 0.28 0.34 0.20
Methionin 0.07 0.06 0.05 0.04 0.05 0.07 0.06 0.05 0.06 0.04
Isoleusin 0.15 0.10 0.11 0.12 0.16 0.22 0.18 0.20 0.21 0.18
Leusin 0.39 0.21 0.30 0.28 0.30 0.41 0.34 0.43 0.48 0.35
Tirosin 0.20 0.28 0.17 0.18 0.18 0.24 0.21 0.23 0.24 0.19
Fenilalanin 0.26 0.23 0.20 0.19 0.20 0.28 0.28 0.23 0.31 0.22
Histidin 0.11 0.09 0.08 0.07 0.09 0.12 0.11 0.11 0.13 0.12
Lisin 0.31 0.28 0.25 0.21 0.24 0.27 0.35 0.32 0.32 0.31
Arginin 0.25 0.21 0.20 0.19 0.20 0.22 0.26 0.25 0.29 0.22
82
keuntungan menggunakan obat herbal. Permintaan obat herbal
saat ini begitu besar hal ini terlihat dengan menjamurnya klinik-
klinik pengobatan herbal di seluruh Indonesia.
C. Daun Pisang
Pektin sendiri merupakan suatu serat yang larut dalam air yang
memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol
darah dan kolestrol hati. Selain hal tersebut adanya pektin
dalam kulit pisang memungkinkan kulit pisang dapat
dimanfaatkan dalam industri selai, jeli dan marmalade.
Peningkatan konsumsi serat makanan akan menurunkan kadar
kolesterol darah terutama jika hal tersebut dilakukan secara
terus menerus.
83
Data epidemologi menunjukkan bahwa serat makanan seperti
pektin dapat menurunkan kolesterol darah dan kandungan
kolesterol dalam hati. Penelitian pada tikus yang mengkonsumsi
pektin menyebabkan bobot organ hati menurun dan
membuktikan bahwa pektin juga mampu menurunkan kolesterol
di hati. Penurunan kolesterol darah disebabkan karena bahan
empedu dalam usus halus diserap oleh serat makanan pektin
dan dikeluarkan dari tubuh melalui feces. Karena empedu
terbuat dari kolestrol, pengeluaran dari dalam tubuh dapat
menurunkan kadar kolesterol darah (Marounek et al., 2005).
D. Teh Hijau
84
Rahasia teh hijau terletak pada kandunganya, diantaranya
adalah kaya akan catechin polyphenols dan theaflafin yang
merupakan bagian dari epigallocatechin gallate (EGCG), jenis
antioksidan yang powerfull. Bahan aktif theaflavin turut berperan
juga dalam memberikan warna dan rasa yang dapat menjadi
ukuran kualitas teh.
85
E. Daun Jati Belanda
F. Daun Kemuning
G. Tempuyung
86
Penurun kadar kolesterol tinggi dengan kandungan kimia
saponin, flavonoida, politenol, alfa-lactucerol, beta-lactucerol,
manitol, inositol, kalium, silika, dan taraksasterol adalah manfaat
yang bisa didapatkan dari daun tempuyung. Karena merupakan
bahan-bahan alami, jika digunakan secara teratur dan terukur,
herbal-herbal ini bisa membantu menurunkan kadar kolesterol
dalam darah.
a. Bawang putih
Membantu menurunkan kolesterol dan mencegah
pengerasan pembuluh arteri. Juga menolong
mengencerkan darah dan mengurangi tekanan darah
tinggi.
87
perlukan untuk mempertahankannya. Bawang putih juga
ditemukan dapat menurunkan tekanan darah.
88
tikus yang diberikan gula diet akan mengalami penurunan
berat jika mereka diberi juga komponen bawang putih.
b. Ikan
89
lemak ini juga mencegah terjadinya pengumpulan keping-
keping darah yang mengakibatkan penyumbatan
pembuluh darah.
Foto :www.creatifclinic.blogspot.com
Gambar 6.5. Ikan laut
90
Melindungi terhadap penyakit jantung dengan
mengurangi kadar lemak dan trigliserida dalam tubuh.
Asam lemak ini tidak diproduksi di dalam tubuh tetapi
dipasok melalui makanan atau suplemen.
c. Tempe
Sekalipun berasal dari rumpun kacang-kacangan, tempe
sangat ampuh dalam menurunkan kolesterol. Tempe
memiliki kandungan niacin yang mampu menurunkan
kolesterol. Tempe mengandung niacin 5 x lebih banyak
daripada kedelai. Selain juga mengandung isoflavon yang
sudah teruji bisa menurunkan kolesterol.
Foto : www.wikipedia.org
d. Kacang-kacangan
Almond, kenari, dan makadamia mengandung lemak tak
jenuh tunggal, yang baik untuk menurunkan kolesterol.
91
Foto : www.wikipedia.org
e. Niasin
Ini adalah vitamin yang larut dalam air (vitamin B3), yang
dapat menurunkan LDL dan meningkatkan kadar HDL.
Sumber alami terbaik adalah kulit beras, kulit gandum,
kacang tanah, jeroan seperti hati, dan ikan seperti trout,
salem, dan halibut.
f. Kedelai
Tidak mengandung lemak jenuh dan dapat meningkatkan
kadar kolesterol yang baik. Ditemukan dalam minyak
kedelai, tahu, dan susu kedelai.
92
Foto : www.eemoo-esprit.blogspot.com
g. Stanol
Ditemukan dalam tumbuhan dan minyak kedelai. Stanol
membantu menurunkan kadar kolesterol.
93
d. Golongan Asam nikotinat à niasin
e. Golongan Ezetimibe
a. Anggur
Foto : www.deherba.com
Gambar 6.9. Anggur
94
b. Apel
Buah yang satu ini sangat terkenal kaya akan serat dan
zat antioksidan. Sudah tentu apel pun kaya vitamin C.
Maka dari itu, apel bisa juga diandalkan sebagai penurun
kolesterol. Sebaiknya apel dikonsumsi beserta kulitnya,
karena di kulit inilah terdapat kandungan pektin (serat
larut yang ampuh sekali dalam menurunkan kadar
kolesterol) dan antioksidan paling banyak.
Foto : www.deherba.com
c. Alpukat (Avokad)
95
Foto : www.deherba.com
d. Blue Berry
96
Foto : www.deherba.com
97
BAB 7
MEKANISME KERJA BAHAN
PANGAN DAN OBAT DALAM
MENURUNKAN KOLESTEROL
A. Bawang Putih
98
Walau bawang putih dimasak, kandungan senyawa ini tidak
rusak. Pada 1981, peneliti dari Pusat Riset Obat-obatan di
Tagore Medical College, India, melaporkan efek bawang putih
mentah dan goreng yang diujicobakan pada 20 pasien
dengan riwayat penyakit jantung. Menurut laporannya,
terdapat pengurangan kecenderungan pembentukan bekuan
darah pada pembuluh darah mereka.
Foto : www.iptek.net.id
99
B. Niasin
100
jam setelah pasien diberi niasin, dan penurunan kadar
kolesterol akan terlihat setelah 4 hari terapi.
101
Foto : www.daunjaticina.blogspot.com
D. Daun Kemuning
102
Foto : www.iptek.net.id
103
Sementara itu, bahan simplisia yang digunakan berkhasiat
meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pembakaran
timbunan lemak dalam tubuh akan meningkat. Dengan demikian
akan mengurangi kadar lemak tubuh. Ini berarti akan
mengurangi terbentuknya kolesterol karena lemak merupakan
faktor risiko tinggi terhadap kolesterol.
E. Tempuyung
F. Temulawak
104
Foto : www.iptek.net.id
G. Blue Berry
105
lebih akurat. Sehingga efek sampingnya juga lebih kecil. Dalam
penelitian ini juga tidak ditemukan adanya efek samping.
106
d. Golongan Asam nikotinat à niasin
e. Golongan Ezetimibe
107
BAB 8
KADAR KOLESTEROL DARAH
108
8.2. Kadar normal Kolesterol total dan LDL menurut seks dan
umur
Bila total kolesterol normal dan kita tidak memiliki faktor risiko
penyakit jantung lain, kita bisa dikatakan aman dari risiko
penyakit jantung koroner. Namun demikian, Anda harus tetap
menjaga diet Anda dan berolah raga secara teratur agar kadar
itu dapat tetap dipertahankan. Bila total kolesterol Anda berada
di kisaran 200 dan 239 mg/dL, dokter akan melihat kadar LDL
(“kolesterol jahat”), HDL (“kolesterol baik”) dan trigliserida.?
Mungkin saja kita memiliki kolesterol total relatif tinggi tetapi
kadar LDL-nya normal dan diimbangi HDL yang tinggi. Artinya,
secara keseluruhan risiko Anda terkena penyakit jantung tetap
rendah.
109
Tabel 8.2. Kadar kolestrol tubuh
Kurang dari 200 (mg/dL) Normal
Orang yang memiliki kadar kolesterol total 240 mg/dL atau lebih
berisiko terkena penyakit jantung koroner dua kali lipat mereka
yang memiliki kadar kolesterol normal. Bila Anda memiliki kadar
kolesterol total setinggi itu, Anda harus segera mengubah gaya
hidup Anda. Dokter juga mungkin akan memberikan obat-obatan
untuk mengelolanya agar tidak membahayakan diri kita.
110
8.5. Kadar HDL (Kolesterol Baik)
200-499 Tinggi
111
Diabetes, gangguan ginjal dan obat-obatan tertentu juga dapat
meningkatkan kadar trigliserida. Kadar trigliserida 150 mg/dL
atau lebih adalah salah satu faktor risiko sindroma metabolik
yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan
lainnya.
112
BAB 9
MITOS DAN FAKTA
TENTANG KOLESTEROL
113
9.1. Gejala kelebihan kolesterol
b. Pusing
c. Kesemutan,
114
g).Menghindari makanan yang banyak mengandung lemak
dan kaya akan kolestrol, sepertikentang goreng da
makanan cepat saji lainnya, tortila, sosis, daging babi, hot
dog, kue, kue kering dan hidangan pencuci mulut lainnya.
115
terhidrogenasi, mentega coklat, minyak palem atau
minyak kelapa, lemak sapi dan lemak babi.
116
9.2. Gejala Penyakit Yang Berkaitan Dengan Kolesterol
2. Stroke
117
Gejala lain yang dialami meliputi :
- Mual dan/atau muntah
- Demam
- Pingsan, kejang-kejang, dan bahkan koma
118
tentang hal – hal apa saja fakta yang benar mengenai mitos
yang beredar di masyarakat.
119
darah dan tentunya keadaan demikian ini dapat
memicu timbulnya berbagai penyakit baik yang
mengenai jantung yaitu PJK (penyakit jantung
koroner) dan juga otak yaitu stroke. 40%
kematian mendadak akibat serangan jantung
disebabkan oleh hiperkolesterolemia.
120
d. Makan daging kambing akan menyebabkan
hiperkolesterol dan tekanan darah tinggi.
121
f. Kolesterol mudah diturunkan hanya dengan diet dan
pemberian vitamin antioxidan (vitamin C dan E) saja.
122
meningkatkan kolesterol. “Trans-fat” (lemak trans),
yakni minyak sayur yang terhidrogenasi sebagian
dan yang ditemukan dalam margarin dan
makanan yang dipanggang, juga diketahui mampu
menaikkan kolesterol. Minyak sayur, seperti
zaitun, kanola, dan mustard terutama
mengandung lemak tak jenuh tunggal dan ganda,
serta baik digunakan dalam jumlah yang
dianjurkan.
a. Penyakit Jantung
123
mengelmusikan lemak, selain itu juga dibutuhkan untuk
membuat vitamin D dan juga berperan sebagai bahan untuk
membuat hormon hormon sex dan kortikosteroid. Tetapi
kadar kolesterol yang berlebihan didalam darah akan
menyebabkan tumpukan plak yang dapat menghambat
aliran darah arteri pembuluh darah sehingga dapat
menyebabkan serangan jantung dan stroke.
124
BAB 10
PENGENDALIAN KOLESTEROL
125
tertentu membentuk lipo protein. Sedangkan unsur lemak
yang terakhir berikatan dengan albumin.
126
menyeimbangkan lemak, protein, karbohidrat juga
dianggap langkah bijaksana. Lebih detail lagi menu
makanan kita harus mengandung ini-itu, yang ujung-
ujungnya adalah untuk menekan kolesterol.
a). Karbohidrat
b). Daging
127
c). Minyak
d) Susu
128
5. Cumi-cumi
6. Kuning telur
7. Otak sapi
8. Telur puyuh
129
1. Makan lemak yang baik seperti asam lemak omega-3,
omega-6 dan omega-9,” . Asam lemak omega-3
terdapat pada ikan laut dalam seperti ikan salmon,
ikan tuna, asam lemak omega-6 terdapat pada minyak
jagung dan minyak kedelai, sedangkan asam lemak
omega-9 terdapat pada alpukat, minyak zaitun dan
canola oil.
2. Pilihlah minyak nabati yaitu minyak jagung dan minyak
kedelai daripada minyak hewani.
3. Pilihlah minyak sayur (vegetable oil) yang
mengandung lemak tak jenuh rantai tunggal .
4. Konsumsi serat yang cukup dari buah-buahan seperti
apel, jeruk, wortel, tomat dan starwberry juga dari
Sayur-sayuran. Selain sebagai antioksidan, buah juga
mengandung serat yang dapat menurunkan kadar LDL
dalam darah.
5. Sarapan pagi dengan havermurt
6. Minum susu sapi tanpa lemak atau susu rendah lemak
(low fat) disbanding susu full cream.
7. Gantilah susu cair biasa dengan skim .
8. Gunakan margarin tak jenuh daripada butter.
9. Kurangi mengkonsumsi daging dan telur. Jika ingin
makan telur cukup putih telurnya saja.
Satu petunjuk praktis yang baik adalah tidak
mengkonsumsi lebih dari 3 sampai 5 ons daging dan 5
atau 7 porsi per minggu. Bagi orang dewasa
konsumsi telur dibatasi hanya 2-3 butir per minggu,
sedangkan bagi anak serta remaja berkisar 6-7 telur
per minggu. Sementara bagi yang mempunyai
kolestrol tinggi, telur harus dibatasi 1-2 per minggu.
10. Utamakan pilihan pada daging kurus daripada daging
sosis atau daging kaleng (luncheon meat).
130
11. Hindari memasak dengan cara menggoreng, akan
jauh lebih baik dengan mengukus, merebus.
membakar, atau memanggang.
12. Hindari mengkonsumsi jeroan serta makanan yang
berlemak .
13. Biasakan membuang lemak pada daging, serta
memisahkan kulit pada daging ayam dan itik.
14. Membatasi mengkonsumsi kerang, kepiting serta
udang.
15. Gunakanlah satu kuning telur yang diperlukan dalam
satu resep masakan.
16. Jika ingin makan daging pilihlah daging unggas seperti
daging ayam atau itik tanpa kulit
17. Hilangkan semua lemak yang dapat dilihat dari daging
sebelum dimakan.
18. Bakarlah atau panggang daging, seperti daging
unggas atau ayam. Usahakan Anda jangan
menggorengnya.
19. Dinginkan sup yang terbuat dari bahan daging atau
daging unggas, lalu hilangkan lemaknya sebelum
dipanasi kembali dan dihidangkan.
20. Rebuslah makanan-makanan seperti ikan atau telur
dan jangan menumisnya dengan mentega.
21. Untuk mengurangi kebutuhan minyak dalam
memasak, gunakan semprotan masak sayur dan /
atau fan yang memiliki permukaan non-stick.
22. Gunakanlah minyak nabati cair sebagai pengganti
lemak padat dan ganti mentega dengan margarine.
23. Batasilah penggunaan minyak atau krim dalam kuah
pada salad.
24. Gunakanlah minyak zaitun atau minyak conola.
Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa jenis
131
minyak tersebut bisa melindungi terhadap penyakit
jantung.
25. Bakarlah, kukus atau goring sayuran dengan minyak
sedikit saja. Jangan menggoreng sayuran dengan
minyak yang banyak atau mengolesinya dengan
mentega yang banyak.
26. Semua sayur-sayuran sangat bagus tapi jangan
dimasak dengan santan. Ditumis atau jadi lalapan bisa
jadi alternatif.
27. Tidak merokok dan menghindari minum alkohol
28. Hindari Stress
132
menurunkan kadar kolesterol. Yang paling baik adalah
penurunan sebanyak ½ -1 kg/minggu, karena hal ini
biasanya menunjukkan bahwa anda sudah merubah
kebiasaan makan anda menjadi lebih baik. Sebaiknya
anda menghindari diet yang berlebihan, penggunaan pil
atau larutan penurun berat badan. Berolah raga juga akan
membantu menurunkan berat badan dan kadar kolesterol
anda.
Latihan yang baik meliputi berjalan, joging, bersepeda,
berenang, aerobik dan dansa. Cobalah untuk menemukan
kegiatan yang anda sukai dan lakukanlah 3-4 kali/minggu
selama 20-30 menit setiap kalinya.
133
Makanan alami yang berkhasiat sebagai penurun
kolesterol, adalah :
134
Berikut ini adalah gaya hidup yang sehat yang merupakan
cara yang baik dalam menghindari munculnya gejala
kolesterol :
135
Sumber – sumber serat yang baik
136
2. Lemak tak jenuh ganda
Diperoleh dari minyak safflower, bungan matahari, dan
jagung. Ketiganya dapat menurunkan LDL (Kolesterol
jahat) Anda, tetapi juga dapat menurunkan HDL
(Kolesterol baik).
3. Lemak jenuh
Lemak dari sumber hewani seperti mentega, ghee
(mentega semicair dari India), dan minyak-minyak yang
terhidrogenasi sebagian harus dihindari.
Lemak dari sumber-sumber nabati seperti minyak
kelapa dan sawit perlu dikurangi.
Campurkan dua atau lebih minyak dari kelompok yang
berbeda. Hal ini membantu dalam diet sehat bagi
jantung. Jangan pernah menggunakan minyak yang
sudah digunakan untuk menggoreng karena tidak
menyehatkan.
Minyak :
Jumlah minyak dan produk minyak yang digunakan tidak
boleh lebih dari 3-4 sendok teh (pada wanita) dan 4-6
sendok teh (pada pria) per hari. Jenis minyak yang
digunakan juga sangat penting.
Gula :
Jumlah gula dan produk gula yang digunakan setiap hari
seharusnya sekitar 3-4 sendok teh.
Garam :
137
Asupan garam tidak boleh lebih dari 1 sendok teh per hari.
Jumlah garam dapat ditingkatkan pada cuaca yang lembab
dan panas.
Buah-buahan :
Adalah sumber yang baik bagi serat yang dapat larut untuk
orang normal. Makanlah 500 gr buah setiap hari. Kurangi
asupan buah yang manis, seperti mangga, anggur, dan
pisang.
Susu :
Asupan susu dan produk susu (yang rendah lemak atau
skim) seharusnya sekitar 500 gr per hari.
Sayuran :
Mengandung kalori yang dapat diabaikan jika tidak dimasak
dengan terlalu banyak lemak, misalnya okra, mentimun,
terung, kembang kol, dan buncis. Beberapa sayuran
berdaun yang menyehatkan adalah selada, kol, mint,
seledri, bayam, daun ketumbar, dan daun kedelai.
Minyak ikan :
Minyak ikan diekstrak dari ikan. Beberapa diantaranya
mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang mengurangi
kecenderungan sel-sel darah dan trombosit untuk
membentuk gumpalan darah. Minyak ikan juga menurunkan
LDL dan trigliserida, serta meningkatkan HDL.
138
Label pada makanan kaleng harus dibaca untuk menilai
jumlah kalori yang terkandung didalamnya. Juga, hindari
makanan yang mengandung pengawet, karena garam
serta pewarna yang berlebihan berbahaya bagi tubuh
Anda.
139
vi. Perhatikan berat badan Anda
Tubuh Anda menyimpan lebih banyak lemak dan kolesterol
jika Anda kelebihan berat badan. Cara tercepat untuk
menurunkan berat badan adalah mengurangi asupan
lemak dan gula.
Tes Cubitan :
Cubitlah kulit pada sisi pinggang Anda diantara ibu jari dan
jari lainnya. Jika Anda dapat mencubit lebih dari 2,5 cm,
maka Anda perlu menurunkan berat badan.
140
Cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi stres antara
lain :
- Memutar-mutar kepala
- Menaikturunkan bahu
- Meregangkan pergelangan kaki dan tungkai
- Berjalan-jalan diantara meja atau sepanjang koridor
sesering mungkin.
- Berfikir positif secara jujur, positif dan spesifik.
-Tertawa : Nikmati tertawa terbahak-bahak dengan
mengingat kembali beberapa kejadian lucu dalam hidup
Anda.
-Gambaran mental : Bersantailah dengan memikirkan hal-
hal yang baik (seperti liburan yang akan datang).
Turunkanlah kadar kebisingan disekitar Anda.
141
10.10. Fakta yang diabaikan
Lipid tinggi saja tidak menimbulkan gejala apapun.
Keterlibatan patologisnya dengan dinding pembuluh darah
atau organlah yang mengarah pada proses penyakit.
Sayangnya, hiperlipidemia acap kali terjadi tanpa disadari.
142
PUSTAKA
143
animals. J.D. Wood and A.V. Fisher (Eds), Elsevier
Applied Science, New York. p:398-436.
144
Subcutaneous Fat in Beef Steers. J. Anim. Sci. 80 : 1135-
1143.
Mandigo,R.W. and S.J. Eilert. 1994. Strategies for Reduced-fat
Processed Meats. In: Low-Fat Meats, Design strategies
and Human Implications. H.D. Hafs and R.G. Zimbelman
(Eds.), Academic Press, san Diego-Toronto. P:145-166.
Mangisah,I. 2002. Profil asam lemak telur akibat pemberian
tepung ulat sutera dalam ransum. J.Pengembangan
Peternakan Tropis. 27 (3):128-134.
Lokapirnasari WP, Sutyono H, Nuhayati T,Lamid M. 2001.
Prospek pemanfaatan daun pepaya untuk peningkatkan
produksi telur, warna kuning telur dan konsumsi pakan
pada ayam buras. Jurnal Penelitian Medika Eksata 2: 1-8.
145
Setiabudi,A. Daftar contoh makanan dan kolesterolnya.
http://www.setiabudi.name/archives/404. Dipublish maret
2008. Diakses 28 Mei 2011.
146
Tri , A. Apakah anda kolesterol. http://triagus.multiply.com.
Dipublish April 2008. Diakses 27 Mei 2011.
147