Anda di halaman 1dari 3

LAMPIRAN MATERI

A. Definisi Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi dimana meningkatnya konsentrasi


kolesterol dalam darah yang melebihi nilai normal (Guyton & Hall, 2008). Kolesterol
telah terbukti mengganggu dan mengubah struktur pembuluh darah yang
mengakibatkan gangguan fungsi endotel yang menyebabkan lesi, plak, oklusi, dan
emboli. Selain itu juga kolesterol diduga bertanggung jawab atas peningkatan stress
oksidatif (Stapleton et al., 2010).
B. Etiologi Hiperkolesterolemia

Kelebihan kolesterol bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan dengan kandungan


kolesterol tinggi atau karena kurang berolahraga. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi
akibat faktor keturunan.

Berikut ini adalah hal-hal yang dikategorikan sebagai gaya hidup tidak sehat yang
berisiko tinggi memicu peningkatan kadar kolesterol jahat pada darah.

1) Kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Hal yang paling berpengaruh
terhadap kadar kolesterol dalam darah adalah tingginya kadar lemak jenuh dalam
makanan tersebut. Makanan-makanan yang tinggi kadar lemak jenuhnya antara
lain santan, jeroan, otak sapi, daging kambing, daging bebek dengan kulit, kulit
ayam, kerang, udang, cumi, dan telur burung puyuh.

2) Jarang untuk berolahraga atau kurang melakukan aktivitas fisik.

3) Terutama bagi Anda yang merokok, pada rokok ditemukan sebuah zat kimia yang
disebut akrolein. Zat ini dapat menghentikan aktivitas HDL atau kolesterol baik
untuk mengangkut timbunan lemak dari tubuh menuju hati untuk dibuang.
Akibatnya bisa terjadi penyempitan arteri atau aterosklerosis.

Faktor-faktor lainnya
Faktor lainnya adalah riwayat keluarga atau genetik. Kondisi kolesterol tinggi yang
terjadi di dalam keluarga disebut familial hypercholesterolaemia. Satu dari lima ratus
orang mewarisi kondisi ini dari orang tua. Seseorang yang memiliki kondisi ini,
biasanya tidak bisa menghilangkan kelebihan kolesterol yang terdapat dalam darah
dengan sempurna. Dan bagi mereka yang hidup dengan kadar kolesterol tinggi, berarti
berisiko untuk mendapatkan gangguan jantung dini. Anda lebih rentan terkena
kolesterol tinggi jika keluarga laki-laki (ayah atau saudara kandung) terkena stroke atau
penyakit jantung koroner di bawah usia 55 tahun. Anda juga rentan memiliki kolesterol
tinggi jika keluarga perempuan Anda (ibu atau saudara kandung) terkena stroke atau
darah tinggi di bawah usia 65 tahun.

C. Gambaran klinis Hiperkolesterolemia


Sebagian besar hiperkolesterol tidak menimbulkan gejala. Kadar kolesterol yang
tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang,
sehingga gejala yang timbul adalah gejala kurang oksigen seperti sakit kepala, pegal-pegal.
Oleh karena banyak yang tanpa gejala, makanya sering check up minimal 1 tahun sekali
akan lebih baik. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui hiperkolesterol sedini
mungkin sehingga dapat mencegah penyakit yang diakibatkan oleh gangguan pembuluh
darah. Pembuluh darah yang terganggu paling sering menyebabkan penyakit jantung dan
stroke.

D. Cara mencegah atau menurunkan kadar kolesterol


Gaya hidup sehat sangat diperlukan dalam menangani kondisi kolesterol tinggi,
yaitu sebagai berikut :

a) Olahraga secara teratur atau hidup aktif dalam keseharian bisa membantu
menaikkan kadar kolesterol baik di dalam tubuh karena olahraga atau
aktivitas fisik dapat merangsang tubuh untuk membawa endapan lemak ke
dalam hati untuk diurai. Kuantitas olahraga yang disarankan adalah 2-3 jam
per minggu. Olahraga yang dimaksud bisa berupa bersepeda, berenang, atau
berjalan kaki.

b) Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang adalah salah satu langkah
utama yang bisa dilakukan dalam mencegah atau menurunkan kadar
kolesterol. Kandungan lemak dalam makanan harus rendah. Cobalah ganti
konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dengan buah-buahan dan
sayur-sayuran, serta biji-bijian utuh (misalnya roti gandum utuh). Dengan
begitu, kadar kolesterol dalam tubuh akan tetap rendah. Selain diet sehat,
segera mulai melakukan olah raga secara rutin dan turunkan berat badan bagi
yang mengalami kelebihan berat badan.

c) Tidak kalah penting, hindari merokok.

Anda mungkin juga menyukai