Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN VIII

ISOLASI KOLESTEROL

OLEH

NAMA : ANDI ZIZDAYANTI

STAMBUK : F1D1 15 009

KELOMPOK : III (TIGA)

ASISTEN PEMBIMBING : KHOLIFATH, S.Si

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kolesterol adalah sterol terbanyak di dalam tubuh, bentuknya dapat

sebagai kolesterol bebas ataupun terikat pada asam lemak sebagai

kolesterilester. Kolesterol dalam darah dan limfe terlihat sebagai kolesterilester

sedangkan yang dalam sel-sel darah otot, hepar dan jaringan lain dalam bentuk

bebas. Steroid dalam jaringan hewan mempunyai peran biologis yang penting,

seperti asam kolat, estradiol dan progesteron, juga merupakan zat antara yang

diperlukan dalam biosintesis hormon steroid. Kolesterol memiliki sifat yaitu

tidak larut dalam air dan dalam cairan darah, untuk itu agar dapat dikirim ke

seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut

lipoprotein.

Kolestrol merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang

menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid.

Steroid ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri

atas 4 cincin atom karbon. Sifat dari lemak secara umum tidak larut dalam air.

Salah satu komponen dari lipid yaitu kolesterol, dimana Kolesterol adalah

metabolit yang mengandung lemak sterol (bahasa Inggris: waxy steroid) yang

ditemukan pada sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Alasan digunakan

otak ayam pada praktikum ini adalah karena otak ayam memilki kadar

kolesterol yang tinggi dibandingkan dengan daging kepiting.

Kadar kolesterol dalam setiap jenis bahan makanan khususnya yang

berasal dari produk hewan bervariasi tergantung jenis dan macam produk
hewan. Kandungan kadar kolesterol pada setiap bagian tubuh hewan berbeda,

ada bagian yang sangat banyak mengandung kolesterol dan bagian lain

sebaliknya. Sebagai contoh pada otak, hati dan kuning telur memiliki kadar

kolesterol yang sangat tinggi. Kolesterol secara fisiologi penting bagi tubuh,

karena merupakan bahan untuk membangun sel dan hormon-hormon yang

memiliki peranan vital khususnya kelompok hormon steroid.

Senyawa kolesterol ini disintesis dalam banyak jaringan dari asetil-Ko A

dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh melalui empedu sebagai garam kolesterol

atau empedu. Kolesterol adalah produk khas hasil metabolisme hewan

sehingga terdapat dalam semua bahan makanan yang berasal dari hewan

misalnya kuning telur, otak, daging dan hati. Kolesterol juga merupakan

substansi lemak, oleh karena itu kolesterol tidak larut dalam air, dapat

diekstraksi dari jaringan dengan kloroform, eter dan alkohol panas.

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan praktikum isolasi kolesterol.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengisolasi kolesterol dari otak ayam?

2. Berapa persentase kolesterol yang diisolasi dari otak ayam?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara mengisolasi kolesterol dari otak ayam.

2. Untuk mengetahui persentase kolesterol yang diisolasi dari otak ayam.


D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh pada paktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui cara mengisolasi kolesterol dari otak ayam.

2. Dapat mengetahui persentase kolesterol yang diisolasi dari otak ayam.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kolestrol

Kolesterol di dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis di dalam

hati. Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, Protein atau lemak. Jumlah yang

disintesis tergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah diperoleh dari makanan.

Kolesterol hanya terdapat di dalam makanan asal hewan. Kolesterol dalam jumlah

yang sedikit pada tubuh diperlukan untuk proses-proses tertentu bagi

kelangsungan hidup. Akan tetapi, jika jumlahnya berlebihan maka kolesterol akan

membuat darah menjadi lebih kental, lebih berlemak sehingga mengancam bagi

kelancaran peredaran darah apalagi jika sudah menempel di dinding pembuluh

darah atau mengendap membuiat sumbatan pada pembuluh darah kecil. Kadar

kolesterol total yang dianggap ideal adalah dibawah 200 mg/Dl (Laila, 2011).

Kolesterol tubuh berasal dari dua sumber, yaitu dari makanan yang disebut

kolesterol eksogen dan kolesterol yang diproduksi oleh tubuh yang disebut

kolesterol endogen. Kolesterol (C27H45OH) adalah alkohol steroid yang ditemukan

dalam lemak hewani atau minyak, empedu, susu, kuning telur. Kolesterol

sebagian besar disintesiskan oleh hati dan sebagian kecil diserap dari diet.

Keberadaan kolesterol dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan

membuat endapan kristal lempengan yang akan mempersempit atau menyumbat

pembuluh darah. Kadar kolesterol didalam darah adalah dibawah 200 mg/dl.

Kolesterol yang melampaui batas normal maka disebut sebagai

hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia biasanya terdapat pada penderita


obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, perokok serta orang yang sering minum-

minuman beralkohol (Rahmat dan Wiradimadja, 2011).

B. Lipid

kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma. Secara

umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu senyawa yang

dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut organik. Contohnya benzena, eter,

dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol.

Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya,

sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya.

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya

(seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan

karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat

bervariasi struktur dan fungsinya,mulai dari volatile sex pheromones sampai ke

karet alam. Lemak & senyawa organik yg punya sifat fisika seperti lemak

dimasukkan dlm kelompok Lipid Sifat fisikanya adalah Tidak larut dalam air,

tetapi larut dlm 1 atau lebih pelarut organik (exp. eter, aseton, kloroform,

benzena) Lipid diperoleh dari hewan/tumbuhan dengan cara ekstraksi

menggunakan alkohol panas, eter atau pelarut lemak lainnya (Ma’aruf, 2006).

C. Lipoprotein

Lipoprotein merupakan suatu senyawa yang membantu pengedaran

kolesterol dalam darah. Lipoprotein secara umum terdiri dari beberapa jenis

berdasarkan berat jenisnya, yaitu, kilomikron, Very Low Density Lipoprotein

(VLDL), Intermediate Density Lipoprotein (IDL), Low Density Lipoprotein


(LDL), High Density Lipoprotein (HDL). Kolesterol HDL tidak berbahaya karena

dapat membuang kelebihan kolesterol jahat (LDL) pada pembuluh darah arteri

kembali ke hati, untuk diproses dan dibuang. HDL mencegah kolesterol

mengendap pada arteri dan melindungi pembuluh darah dari proses Aterosklerosis

(terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah). Kolesterol ini disebut

kolesterol baik. Dan kolesterol LDL, jenis kolesterol ini berbahaya sehingga

sering disebut juga sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL mengangkut

kolesterol paling banyak di dalam darah. Tingginya kadar LDL menyebabkankan

pengendapan kolesterol dalam arteri (Fadhillah, 2015).

E. Metode Isolasi Kolesterol

Tambahkan 4 volume aseton (200 ml) pada 50 gram sample otak kambing,

blender selama 1 menit. Pindahkan suspensi yang terjadi ke dalam beaker gelas

dan bilas blender dengan 25 ml aseton. Campur hasil bilasan dengan suspensi

dalam beaker dan diamkan homogenat ini selama 5 menit sambil kadang-

kadang diaduk dengan pengaduk. Saring suspensi menggunakan penyaring

Buchner. Residu yang tertinggal diblender lagi dengan 100 ml aseton,

kemudian setelah didiamkan selama 5 menit, saring dengan penyaring Buchner

seperti pengerjaan sebelumnya. Bilas blender dengan 50 ml aseton, tuangkan

ke dalam penyaring Buchner yang masih mengandung residu. Filtrat dicampur

dengan filtrat pertama, filtrat ini mengandung kolesterol. Hilangkan aseton dari

filtrat dengan jalan destilasi di atas penangas air, atau menggunakan evaporator

berputar. Dinginkan larutan sisa (residu) dengan air leideng, dan kumpulkan

crude kolesterol yang terjadi dengan jalan menyaring menggunakan corong


Buchner. Rekristalisasi kolesterol yang terjadi dengan melarutkan dalam

sedikit mungkin etanol panas, lalu dengan segera filtrat disaring (masih dalam

keadaan panas) ke dalam Erlenmeyer kecil yang ditempatkan di dalam

penangas air didih. Biarkan filtrat di dalam Erlenmeyer mendidih sehingga

etanol akan berkondensasi. Keringkan kolesterol yang terjadi di udara, timbang

dan catat beratnya (

B. Isolasi Kolestrol

Isolasi kolesterol adalah suatu cara memisahkan kolesterol pada suatu

bahan yaitu otak ayam dengan komponen-komponen lainnya. Kolesterol

merupakan produk khas hasil metabolisme hewan. Dengan demikian semua

makanan yang berasal dari hewan, seperti kuning telur, daging, hati, dan otak

sudah jelas mengandung kolesterol. Molekul kolesterol terdiri dari empat cincin

hidrogen dan atom karbon. Mereka adalah hidrofobik dan ditemukan di antara

ekor hidrofobik dalam lipid bilayer pada membrane sel. Molekul kolesterol sangat

penting untuk menjaga konsistensi dari membran sel. Molekul kolestreol

memperkuat membran dengan mencegah beberapa molekul kecil dari

persimpangan itu selain itu, molekul kolesterol juga menjaga ekor fosfolipid

sampai bersentuhan dan pemadatan. Hal ini memastikan bahwa membran sel tetap

berbentuk cairan dan fleksibel (Rahmat, 2011).

C. Hiperkolestrolemia
Hiperkolesterolemia merupakan penyakit gangguan metabolisme

kolesterol yang disebabkan oleh kadar kolesterol dalam darah melebihi batas

normal. Diet hiperkolesterol kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar

kolesterol dan LDL (Low Density Lipoprotein) dalam darah yang memicu

terjadinya LDL-oks akibat radikal bebas pada pembuluh darah aorta yang

menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi dan dapat berakibat pada perubahan

dinding pembuluh darah aorta (Rufaida dkk, 2013).

Kelebihan kolesterol akibat sering mengonsumsi makanan yang

mengandung tinggi kolesterol dan kurangnya aktivitas fisik bisa menyebabkan

gangguan pada sistem transportasi darah baik secara langsung dan tidak langsung.

Kolesterol berlebih atau biasa yang disebut dengan hiperkolesterolemia umumnya

diderita oleh orang gemuk atau orang yang sudah lanjut usia tetapi tidak menutup

kemungkian gangguan metabolisme ini dapat menye-rang orang kurus bahkan di

usia muda (Malik, dkk, 2011).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14 November 2016

pukul 13.30-16.30 WITA. Bertempat di Laboratorium Genetika, Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1 Bahan dan Kegunaan


No. Nama bahan Satuan Kegunaan
1 2 3 4
1. Otak ayam 20 gr Sebagai objek pengamatan
2. Dietil eter 4 mL Mengikat air
3. Metanol 20 mL Melarutkan kasein
4. Akuades mL Sebagai larutan protein standar
5. Kertas saring Menutup tabung
6. Kertas label Memberi tanda pada masing-masing
tabung reaksi

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 2


Tabel. 2 Alat dan Kegunaan
No. Nama alat Jumlah Kegunaan
1 2 3 4
1. Tabung reaksi 1 Menyimpan objek yang akan di amati
2. Pipet tetes 3 Memindahkan larutan
3. Pipet ukur 1 Mengukur larutan
4. Gelas kimia 1 Wadah larutan dan objek
5. Rak tabung 1 Menyimpan tabung reaksi
6. Kamera 1 Mendokumentasikan hasil pengamatan
7. Hotplate 1 Memanaskan objek pengamatan
Tabel 2. Lanjutan
1 2 3 4
8. Stopwatch 1 Pengukur waktu
9. Timbangan analitik 1 Menimbang bahan
10. Oven 1 Mengeringkan objek pengamatan
11. Lumpang dan alu 1 Menghaluskan otak ayam

D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:

20 gr otak ayam

-Mengerus dalam lumping

-Menambahkan dietil eter 4 ml

-Memanaskan di hot plate

-Menyaring

-Melarutkan filtrat dengan 20 ml methanol

-Memanaskan di hot plate

-Menyaring
Hasil pengamatan
-Mencuci filtrat dengan akuades

-Memanaskan hingga terbentuk kristal

-Membilas kristal dengan methanol

-Menyaring dengan kertas saring

-Mengeringkan di oven pada suhu 50˚C


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengmatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Iaslasi Kolestrol


Hasil Pengamatan
Perlakuan Keterangan
Sebelum Sesudah
1 2 3 4
47 gram otak ayam  1. Kristal
digerus di dalam kolestrol
lumping + 10 mL eter
 dipanaskan 100˚C
di Hot plate 
disaring  dilarutakan
dengan fitrat 10 mL 1
methanol 
dipanaskan  disaring
 dilarutkan dengan
aquades 2 mL 
dipanaskan hingga
membentuk kristal 
disaring 
dikeringkan di oven
suhu 50˚C 
ditimbang

B. Analisis Data

Diketahui

Berat otak ayam = 47 gram

Berat kertas saring = 1,049 gram

Berat kristal + kertas saring = 1,056gram

Dit : %kolesterol = ...?

Penyelesaian :

Berat akhir
% kolesterol = Berat otak ayam x 100 %
Berat akhir = (Berat Kristal + kertas saring) – Berat kertas

saring

= 1.056 gram - 1,049 gram

= 0,007 gram

Berat akhir
% kolesterol = Berat otak ayam x 100 %

0,007 gram
= x 100 %
47 gram

= 0,014 %

C. Pembahasan

Kolesterol adalah lipida struktural (pembentuk struktur sel) yang berfungsi

sebagai komponen yang dibutuhkan dalam kebanyakan sel tubuh. Kolesterol

merupakan bahan yang menyerupai lilin, sekitar 80% dari kolesterol diproduksi

oleh hati dan selebihnya diperoleh dari makanan yang kaya kandungan

kolesterol seperti daging, telur dan produk berbahan dasar susu. Kolesterol

sangat berguna dalam membantu pembentukan hormon, vitamin D, lapisan

pelindung sel syaraf, membangun dinding sel, pelarut vitamin (vitamin A, D,

E, K) dan mengembangkan jaringan otak pada anak-anak.

Kolestrol merupakan lemak yang paling banyak terdapat dalam tubuh

manusia dan hewan, terutama pada otak, jaringan saraf, cairan empedu dan

darah kolestrol penting untuk pembentukan membran sel dan sebagai bahan

baku beberapa hormon. Semua makanan seperti kuning telur, daging, hati dan

otak mengandung kolestrol. Kolestrol dapat larut dalam pelarut organik


misalnya eter, kloroform, benzene, karbon disulfide, aseton dan alkohol tetapi

tidak larut dalam air.

Praktikum isolasi kolesterol menggunakan otak ayam dilakukan dengan

menimbang 45 gr otak ayam dan digerus dalam lumpang. Kemudian

ditambahkan dengan dietil eter 4 mL yang berfungsi untuk memisahkan

komponen air pada kolesterol atau mengikat kolestrol dari otak ayam. Otak

ayam kemudian dipanaskan lalu disaring. Proses pemanasan dilakukan pada

suhu 1000C dimana tingginya suhu pemanasan sangat mempengaruhi

banyaknya kolesterol yang terisolasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Priatni

(2017) yang mengatakan bahwa semakin meningkatnya suhu maka difusi yang

terjadi juga semakin besar, sehingga proses ekstraksi juga akan berjalan lebih

cepat dan konsentrasi kolesterol semakin meningkat yang diikuti dengan

menurunnya jumlah pelarut dalam hal ini yaitu dietil eter. Proses pemisahan

antara kolesterol dengan pelarut menggunakan hot plat pada suhu 1000C

mampu menguapkan dietil eter yang memiliki titik didih 34,60C sehingga

konsentrasi dietil eter menjadi berkurang.

Filtratnya kemudian dilarutkan dengan 20 mL metanol yang bersifat polar

berfungsi sebagai pengikat air. Menurut Susanti (2012) bahwa metanol

memiliki banyak kandungan air sehingga menyebabkan kolesterol yang

terisolasi semakin banyak ketika proses ekstraksi berlangsung, untuk itulah

mengapa pelarut metanol dipilih dalam proses ini. Filtrate selanjutnya

dipanaskan dan disaring lagi, kemudian dilarutkan dengan akuades, dimana

aquades ini akan menarik metanol, lalu kemudian dipanaskan hingga terbentuk
kristal. Pemanasan ini diiringi dengan penambahan metanol yang fungsinya

untuk mendehidrasi agar kandungan air dapat berkurang. Lalu dibilas dengan

metanol dan disaring dengan kertas saring setelah itu dikeringkan dalam oven

pada suhu 500C.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh diantaranya

adalah pola makan yang salah. Pola makan yang mengkomsumsi makanan yang

mengandung kadar kolesterol serta tinggi akan lemak jenuh akan menyebabkan kadar

kolesterol dalam tubuh naik. Faktor yang kedua adalah pola aktivitas yang kurang.

Aktivitas fisik atau olahraga yang kurang dilakukan bisa menyebabkan asupan energi

yang ada didalam tubuh mengalami penimbunan, kemudian menjadi jaringan lemak. Pada

akhirnya hal ini menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol dalam tubuh naik. Faktor

yang ketiga adalah kegemukan, yaitu berat badan berlebih bisa menyebabkan kadar

kolesterol dalam tubuh lebih tinggi dibandingkan mereka yang mempunyai berat badan

normal. Faktor yang terakhir adalah faktor genetik. Kadar kolesterol yang tinggi dalam

tubuh yang tinggi bisa disebabkan karena faktor keturunan.

Kolestrol dalam jumlah yang sedikit pada tubuh diperlukan untuk proses-

proses tertentu bagi kelangsungan hidup, akan tetapi kalau jumlahnya berlebihan

kolestrol akan membuat darah menjadi lebih kental, lebih berlemak sehingga

mengancam bagi kelancaran peredaran darah, apalagi jika sudah menempel

didinding pembuluh darah atau mengendap membuat sumbatan pada pembuluh

darah kecil. Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan

tingkat kolesterol yang sangat tinggi dalam darah. Peningkatan kolesterol dalam
darah disebabkan kelainan pada tingkat lipoprotein. Tingginya kadar kolesterol

dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Semua jenis

kolesterol sangat penting keberadaannya dalam tubuh. Akan tetapi, bila kadar

yang dimiliki melebihi kadar normalnya dapat menyebabkan gangguan dalam

V. PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Cara mengisolasi kolesterol dari otak ayam adalah dengan cara menggerus

otak ayam sebanyak 20 gram, menambahkan eter 4 mL, memanaskan,

menyaring dengan kain saring, melarutkan dengan larutan methanol 20

mL, memanaskan kembali, menyaringnya, melarutkan dengan aquades,


memanaskan hingga terbentuk kristal, membilas dengan larutan methanol,

menyaring dan kemudian mengeringkan dalam oven pada suhu 500C.

Persentase (%) kolesterol dari otak ayam adalah sebanyak 2,544 %

B. Saran

Saran yang dapat diajukan pada praktikum Isolasi Kolesterol adalah agar

praktikan memperhatikan kegiatan praktikum dari awal hingga akhir dan lebih

serius dalam melakukan pengamatan sehingga hasil dari praktikum dapat

diperoleh dengan maksimal, Kemudian untuk asisten sebaiknya berganti-

gantian dalam memberikan penjelasan tentang kegiatan praktikum, sehingga

bukan cuma satu asisten saja yang menjelaskan didepan.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, H, dan Sukeksi, A., 2010, Kadar Kolesterol Darah Pada Penderita
Obesitas di Kelurahan KORPRI Sambiroto Semarang, jurnal Unimus, 1
(1): 26

Laila, K, M., 2011, Penentuan Kadar Kolesterol Dengan Metode Kromatografi


Gas, jurnal Agrointek, 5 (1): 28

Malik, A.M., Mewo, M.Y., dan Kaligis, M.H.S., 2011, Gambaran Kadar
Kolesterol Total Darah pada Mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Dengan Indeks Massa Tubuh 18,5-
2
22,9 Kg/M , Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi, Manado.
Rahmat, D., Wiradimaja, R., 2011, Pendugaan Kadar Kolesterol daging dan Telur
Berdasarkan Kadar Kolesterol Darah pada Puyuh Jepang, jurnal Ilmu
Ternak, XI (1) : 35

Rufaida, F., Aulanniam., Murwani, S., 2013, Profil Kadar Kolesterol Total, Low
Density Lipoprotein (LDL) dan Gambaran Histopatologis Aorta pada
Tikus (Rattus Norvegicus) Hiperkolesterolemia dengan Terapi Ekstrak Air
Benalu Mangga (Dendropthoe Pentandra), Program Studi Pendidikan
Dokter Hewan, Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai