1. Serum manusia
Kondisi fisik pada suhu 20 derajat Celcius : lipid
pH : 7,4
penampilan dan bau : 20ml dari 10% serum
normal di TBS mengandung 0,04% sodium atide
2. Plasma EDTA
Memiliki keadaan fisik cair dan tidak berwarna
3. Kolesterol esterase dan oksidase
Memiliki penampilan yang solid dan memiliki bau dan rasa yang mirip
seperti bubuk granit.
4. Hydrogen peroksida
Memiliki bentuk fisik yang cair dan tidak berwarna , memiliki bau dan rasa
yanga samar samar.
pH : 2-4
Titik leleh : -26 derajat Celcius
Titik Didih : 107 derajaat Celcius
5. Aquadest
Memiliki keadaan fisik yang cair tidak berwarna dan tidak memiliki bau
yang khas.
pH :7
Titik Didih : 100 derajat Celcius
Bobot Jenis : 0,99823
Saat ini kelebihan kolesterol menjadi momok yang sangat ditakuti orang
karena sebagai salah satu faktor penyempitan pembuluh darah yangdinamakan
aterosklerosis, yaitu suatu proses pengapuran dan pengerasandinding pembuluh
darah, terutama di jantung, otak, ginjal, dan mata. Padaotak, aterosklerosis
menyebabkan stroke, sedangkan pada jantungmenyebabkan penyakit jantung
koroner (PJK) (Dalimartha, 2008).
Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL( Low Density
Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yangmemerlukan, termasuk ke sel otot
jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan
kolesterol akan diangkutkembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density
Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan
laludibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL
mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akanmengambang di
dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-
B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat"karena dapat menyebabkan
penempelan kolesterol di dinding pembuluhdarah. Sebaliknya, HDL disebut
sebagai lemak yang "baik" karena dalamoperasinya ia membersihkan kelebihan
kolesterol dari dinding pembuluhdarah dengan mengangkutnya kembali ke hati.
Protein utama yangmembentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini
mempunyaikandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi
sehinggalebih berat (Parker, 2010).
Lipoprotein terbagi menjadi 5 fraksi sesuai dengan berat jenisnya yang
dibedakan dengan cara ultrasentrifugasi. Kelima fraksi tersebut adalah kilomikron,
very low density lioprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low
density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Lipoprotein juga
bisa dibedakan dengan cara elektroforesis menjadi beta lipoprotein (LDL), pre-beta
lipoprotein (VLDL), broad beta (beta VLDL), dan alpha lipoprotein (HDL)
(Dalimartha, 2008).
Kilomikron
Dibentuk dari asam lemak bebas di hati dengan kandungan Apo- B100. VLDL
mengandung 55-80% trigliserida dan 5-15% kolesterol (Dalimartha, 2008).
Merupakan lipoprotein yang mengandung Apo AI dan Apo AII dengan kandungan
trigliserida (5-10%) dan kolesterol (15-25%). HDL mempunyai efek antiaterogenik
kuat sehingga disebut juga kolesterol baik. Fungsi utama HDL yaitu mengangkut
kolesterol bebas yang terdapat dalam endotel jaringan perifer termasuk pembuluh
darah, ke reseptor HDL di hati untuk dijadikan empedu dan dikeluarkan ke usus
kecil untuk mencerna lemak dan dibuang berupa tinja. Dengan demikian,
penimbunan kolesterol di perifer berkurang. Kadar HDL diharapkan tinggi di dalam
darah. Namun, kadarnya rendah pada orang gemuk, perokok, penderita diabetes
mellitus yang tidak terkontrol, dan pemakai pil KB (Dalimartha, 2008).
Fungsi Kolesterol
Kadar kolesterol tinggi seringkali dapat dicegah melalui pola makan sehat
dan olahraga ringan. Beberapa makanan memiliki kecenderungan untuk
meningkatkan kadar kolesterol darah sedangkan yang lain mungkin bahkan lebih
rendah kadar LDL. Sebagai contoh, diketahui bahwa beta-glukan dari gandum dan
sterol membantu mengurangi kadar kolesterol (Skiver, 2008).
Hiperlipidemia
Yang dimaksud dengan Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh
peningkatan kadar lipid / lemak darah. Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi
menjadi 2 yaitu:
Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan
pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada
keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma
(penumpukan lemak di bawah jaringan kulit).
Hiperlipidermia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit
tertentu, misal : diabetes mellitus, gangguan tiroid, penyakit hepar, dan penyakit
ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversible ( berulang ).
Spektrofotometri
Gandjar, Ibnu Gholib. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta :Pustaka Pelajar.
Wiryowidagno, 2002. Obat Tradisional untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi dan
Kolesterol. Cetakan Pertama, Jakarta : Agromedia Pusaka.