Nama Percobaan
: PEMERIKSAAN KOLESTEROL
: Senin 11 05 2015
Kelompok
:A
Golongan
:W
I.
2443011045
2443011150
2443011153
2443011207
2443012114
Tujuan Percobaan
Menganalisa kadar kolesterol secara kolorimetri.
II.
1.1.
Dasar Teori
Kolesterol
Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan berbentuk seperti lilin yang diproduksi
oleh tubuh manusia, terutama di dalam lever (hati). Kolesterol terbentuk secara alamiah. Dari segi
ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan
bermacam-macam fungsi, antara lain untuk membuat hormon seks, hormon korteks adrenal,
vitamin D, dan untuk membuat garam empedu yang membantu usus untuk menyerap lemak. Jadi,
bila takarannya pas atau normal, kolesterol adalah lemak yang berperan penting dalam tubuh.
Namun, jika terlalu banyak, kolesterol dalam aliran darah justru berbahaya bagi tubuh (Nilawati,
2008).
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kelebihan kolesterol akan menyebabkan zat tersebut
bereaksi dengan zat-zat lain dalam tubuh dan akan mengendap dalam pembuluh darah arteri. Hal
yang akan terjadi selanjutnya adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah (lazim dikenal
sebagai atherosklerosis) hingga penyumbatan dan pemblokiran aliran darah (atherosklerosis).
Akibatnya, jumlah suplai darah ke jantung berkurang, terjadi sakit atau nyeri dada yang disebut
angina, bahkan dapat menjurus ke serangan jantung (Nilawati, 2008).
Kolesterol berasal dari organ binatang terutama bagian otak, kuning telur, dan jeroan.
Demikian juga produksi yang berasal darinya, seperti susu asli, keju, mentega, dan lain-lain.
Sementara bahan makana yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.
Dengan demikian, cara yang efektif untuk mengurangi kadar kolesteol dalam tubuh dapat
dilakukan dengan mengkonsumsi sayuran dan buah (Nilawati, 2008).
Dibentuk dari asam lemak bebas di hati dengan kandungan Apo-B100. VLDL
mengandung 55-80% trigliserida dan 5-15% kolesterol(Dalimartha, 2008).
5. Intermediate Density Lipoprotein (IDL)
Juga mengandung trigliserida (20-50%) dan kolesterol (20-40%).IDL merupakan zat
antara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL. IDL disebut juga
VLDL sisa (Dalimartha, 2008).
1.3. Pembentukan Kolesterol
Proses sintesis kolesterol terdiri dari lima tahapan utama, antara lain:
1. Merubah Asetil CoA menjadi 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA (HMG-CoA).
2. Merubah HMG-CoA menjadi mevalonate
3. Mevalonate diubah menjadi molekul dasar isoprene, isopentenyl pyrophosphate (IPP),
bersamaan dengan hilangnya CO2.
4. IPP diubah menjadi squalene
5. Squalene diubah menjadi kolesterol.
1)
Usia --> kadar lipoprotein, terutama LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya
2)
usia
Jenis kelamin pria memiliki kadar LDL lebih tinggi dalam keadaan normal, tetapi
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
c.
Gejala Hiperlipidemia
Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang-kadang, jika
kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu pertumbuhan yang disebut
xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di dalam kulit. Kadar trigliserida yang sangat
tinggi (sampai 800 mg / dl atau lebih ) bisa menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan
gejala-gajala dari pankreatitis (misalnya nyeri perut yang hebat) (Harry, 2008).
d.
Faktor Resiko
- Aterosklerosis
- Penyakit jantung koroner
- Pankreatitis (peradangan pada organ pankreas)
- Diabetes melitus
- Gangguan tiroid
- Penyakit hepar dan penyakit ginjal
- Penyakit jantung
e.
Diagnosa
Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total. Untuk
mengukur kadar kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida sebaiknya perderita berpuasa dulu
minimal selam 12 jam.
Kadar Lemak Darah
Pemeriksaan Laboratorium
Kolesterol total
Kilomikron
120 200
Negatif (setelah berpuasa selama 12
jam)
VLDL
1 30
LDL
60 160
HDL
35 65
Perbandingan LDL dengan HDL < 3,5
Trigliserida
10 160
Seorang pasien dinyatakan hiperlipidemia apabila kadar lemak dalam darah
menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari yang tertulis di atas (Harry, 2008).
Niasin
-Adrenalin,
Fluvastin
-Lovastatin
-Pravastatin
-Simvastatin
Klofibrat
Fenofibrat
Gemfibrosil
Cara Kerja
Mengikat asam empedu di usus
Meningkatkan pembuangan LDL dari
aliran darah
Mengurangi kecepatan pembentukan
VLDL (merupakan prekursor dari
LDL)
- Menghambat pembentukan
kolesterol
- Meningkatkan pembuangan LDL
dari aliran darah
Belum diketahui, mungkin
meningkatkan pemecahan lemak.
diberikan laboratorium atau rumah sakit, biasanya akan disajikan informasi mengenai 4
komponen lemak utama dalam darah yakni total kolesterol, HDL kolesterol, LDL kolesterol,
dan trigliserida (Dalimartha,2008).
Total Kolesterol
Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan
trigliserida. Jika kadar total kolesterol melebihi 240 mg/dL (6,21 mmol/L), pasien harus
waspada terhadap resiko penyakit jantung. Dalam melihat hasil pemeriksaan kolesterol, nilai
dari masing-masing jenis kolesterol perlu diperhatikan karena kadar kolesterol yang tinggi
tidak otomatis menandakan adanya bahaya kolesterol karena bisa saja yang tinggi adalah
HDL kolesterol (kolesterol baik) yang justru bermanfaat bagi kesehatan (Dalimartha,2008).
HDL Kolesterol
Kadar HDL menunjukkan seberapa besar kolesterol baik yang terdapat dalam darah
karena HDL berperan dalam tubuh untuk membawa kolesterol dalam darah menuju hati
untuk diproses lebih lanjut guna menghindari terjadinya penumpukan kolesterol pada saluran
darah.
Kolesterol HDL
< 40 mg/dL (1,04 mmol/L)
Rendah
>60 mg/dL (1,56 mmol/L)
Tinggi
Semakin tinggi kadar HDL dalam darah maka akan semakin baik. Jika sebaliknya,
maka patut diwaspadai adanya resiko penyakit jantung (Dalimartha,2008).
LDL Kolesterol
Kadar LDL menunjukkan berapa banyak kolesterol yang kurang baik yang terdapat
dalam darah. Bila jumlahnya ditemukan berlebih dalam darah, maka akan menumpuk pada
saluran pembuluh darah dan dapat membahayakan tubuh (Dalimartha,2008).
Kolesterol LDL
<100 mg/dL (2,6 mmol/L)
Optimal
100-129 mg/dL (2,6-3,34 mmol/L)
Mendekati optimal
Tinggi
Sangat tinggi
Semakin tinggi kadar kolesterol LDL dalam tubuh seseorang maka akan semakin
tinggi pula resiko yang dimiliki seseorang terkena penyakit jantung. Bila seseorang memiliki
penyakit jantung dan kolesterol, sebaiknya kolesterol LDL selalu dijaga dalam batas 100
mg/dL (Dalimartha,2008).
Trigliserida
Kadar trigliserida dalam darah juga dapat menggambarkan resiko seseorang terhadap
penyakit jantung.
Trigliserida
< 150 mg/dL (1,69 mmol/L)
Normal
150-199 mg/dL (1,69-2,25 mmol/L)
Tinggi
Sangat tinggi
Meskipun kadar kolesterol berlebih tidak baik bagi kesehatan, kadar kolesterol yang
rendah ternyata tidak selalu berarti baik bagi tubuh. Kadar kolesterol yang rendah
dapat menjadi salah satu petunjuk adanya kelainan dalam tubuh seperti adanya
gangguan kekurangan energi yang berat, radang hati, infeksi hati, gangguan fungsi
ginjal (Dalimartha,2008).
Cara Kerja
1. Pipet ke dalam kuvet sejumlah (dalam satuan mL) yang tertera pada tabel berikut dan
campur hingga homogen.
Reagent Blank
Reagent
Standard
Sample
2. Inkubasi
Standard (S)
Sample (U)
(RB)
1.0
1.0
1.0
0.01
0.01
semua kuvet pada 37C selama 5 menit atau pada suhu kamar selama 10
menit.
3. Baca S dan U vs. RB pada 500 nm dalam waktu 60 menit
III.
Hasil
IV.
Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kolesterol
V.
Kesimpulan
Penentuan kadar kolesterol dalam serum dapat dilakukan dengan prinsip reaksi
VI.
Daftar Pustaka
Dalimartha, S. 2008. 36 Resep Tumbuhan Obat Untuk Menurunkan Kolesterol. Penerbit
Niaga Swadaya. Jakarta.
Harry, P. 2008. Triglyceride Levels & Causes, Foods to Avoid for High Triglycerides,
Lowering High Triglycerides. Tersedia pada