PROFIL LIPID
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA
Disusun oleh :
Kelas : 3A Farmasi
Batas rujukan pada trigliserida dalam serum dan plasma juga berbeda. Hal ini
disebabkan karena komposisi serum dan plasma juga berbeda. Terutama kandungan
fibrinogennya, pada plasma masih mengandung fibrinogen sedangkan dalam serum
tidak mengandung fibrinogen lagi. Serum lebih sering digunakan sebagai bahan untuk
pemeriksaan kadar trigliserida daripada plasma karena dalam plasma terdapat
antikoagulan yang dapat mencemari spesimen sehingga dapat menimbulkan perbedaan
dengan kadar trigliserid serum. Kadar trigliserid serum lebih tinggi 1,03 kali daripada
plasma.
Reaksi hidrolisis pada trigliserida akan menghasilkan gliserol dan asam lemak.
Reaksi ini dapat berlangsung dalam suasana asam atau basa atau dapat pula dengan
bantuan enzim. Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah
dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan
kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati (Ayu,
2011).
Setelah mengalami proses di dalam tubuh, trigliserida ini akan diserap usus dan
masuk ke dalam plasma darah yang kemudian akan disalurkan ke seluruh jaringan
tubuh dalam bentuk klomikron dan VLDL (very low density lipoprotein). Trigliserida
dalam bentuk klomikron berasal dari penyerapan usus setelah konsumsi makanan
berlemak. Sebagai VLDL, trigliserida dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin dari
dalam tubuh. Sementara itu, trigliserida yang berada di luar hati dan berada dalam
jaringan misalnya jaringan pembuluh darah, otot, jaringan lemak akan dihidrolisis oleh
enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian akan dimetabolisme oleh hati
menjadi kolesterol LDL. Kalori yang didapatkan tubuh dari makanan yang dikonsumsi
tidak akan langsung digunakan oleh tubuh melainkan disimpan dalam bentuk
trigliserida dalam sel-sel lemak di dalam tubuh yang berfungsi sebagai energi cadangan
tubuh. Asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dapat
meningkatkan efek trigliserida di dalam tubuh seseorang. Jika kadar trigliserida
meningkat, maka kadar kolesterol pun akan meningkat pula (Ayu, 2011).
Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di dalam jaringan kulit
sehingga tubuh terlihat gemuk. Seperti halnya kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu
berlebih dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan. Namun, trigliserida dalam batas
normal sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh. Asam lemak yang dimilikinya bermanfaat
bagi metabolisme tubuh. Selain itu, trigliserida memberikan energi bagi tubuh,
melindungi tulang, dan organ-organ penting lainnya dalam tubuh dari cedera (Ayu,
2011)
D. Prinsip Percobaan
Sampel
Serum/Plasma
1. Spektrofotometer
(antikoagulan
EDTA)
6. Eppendrof -
7. Sentrifugator -
8. Timer -
9. Kapas Alkohol -
10. Tissue -
2. Prosedur Percobaan
Disiapkan larutan blanko, standar dan sampel seperti tertera pada table
dibawah ini (atau sesuai dengan reagen kit yang digunakan).
Perhitungan Konsentrasi
mg A sampel
Konsentrasi = 𝑥 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
dL A standar
mg 0,222
Konsentrasi = 𝑥 200 = 232,4 𝑚𝑔/𝑑𝐿
dl 0,191
2. Pembahasan :
Pada percobaan ini, reaksi yang terjadi adalah enzim lipase akan memperantarai
hidrolisis trigliserida menjadi gliserol dan asam-asam lemak. Selanjutnya gliserol
ini akan mengalami fosfatasi dengan bantuan enzim gliserol kinase yang akan
menghasilkan gliserol-3-fosfat. Kemudian gliserol-3-fosfat akan dioksidasi
menghasilkan dihidroksi-aseton-fosfat dan hidrogen peroksida (H2O2). Pada tahap
selanjutnya, hidrogen peroksida inilah yang akan bereaksi dengan 4-aminofenazon
dan 4-klorofenol dengan bantuan enzim peroksidase membentuk kompleks
kuinonimin yang berwarna merah muda yang kemudian dapat diukur secara
fotometrik.
Prinsip dari pengujian ini adalah dengan menembakkan energi dengan panjang
gelombang tertentu (dalam percobaan ini λ yang digunakan adalah 546 nm) pada
suatu senyawa (dalam hal ini adalah kuinonimin). Hal ini membuat elektron dari
senyawa tersebut akan tereksitasi ke orbital yang lebih tinggi. Setelah mengalami
eksitasi, elektron tersebut akan turun kembali ke ground state (keadaan dasar),
sambil melepaskan emisi yang akan terukur oleh detektor. Salah satu yang
memegang peranan penting dalam pengujian kali ini adalah adanya gugus
kromofor dalam kuinonimin berupa ikatan rangkap terkonjugasi, keton, dan imina.
Namun jika kadarnya berlebih maka dapat meningkat kan risiko beberapa
penyakit seperti:
G. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari sampel pasien
RM (21 tahun) diperoleh kadar trigliserida sebesar 232,4 mg/dl dengan nilai absorbansi
0,222. Sehingga sampel tersebut termasuk ke dalam rentang konsentrasi tinggi.
H. Evaluasi
1. Fungsi Trigliserida dalam tubuh?
Jawab : Sebagai cadangan energi pada saat glukosanya kurang/tidak adanya
glukosa pada hepar.
2. Jenis Trigliserida?
Jawab : LDL, HDL, Dan Lemak Trans
3. Prinsip pengujian kadar trigliserida?
Jawab :
DAFTAR PUSTAKA
Dachriyanus, et al. 2007. Uji Efek A-Mangostin terhadap Kadar Kolesterol Total,
/materi_kimia/kimia-kesehatan/biomolekul/trigliserida/.