Anda di halaman 1dari 7

IV. BentukSediaanDasar a. Bentuk : Krim W/O b.

Definisi :Bentuk sediaan setengah padat yang terdiri dari dua fase cair,

dimana fase air terdispersi dalam fase minyak c. Persyaratan umum : Stabil dan Homogen, Tidak mengiritasi, Ukuran partikel relative kecil, bebas partikulat besar. (FI IV, halaman 6) V. Bentuk sediaan kosmetik terpilih a. Bentuk b. Definisi : massage cream : sediaan cream yang didesain mudah meninggalkan kulit pada saat pemijatan,karenanya harus di formulasikan dengan substansi fase minyak agar dapat tersebar dengan mudah tanpa meninggalkan bekas pada pakaian Persyaratan umum : - biasanya mengandung mosturizer - Bersifat oklusif - ringan dan mudah pada saat pemijatan (harrys cosmeticology ed.7 p.60)

VI.Susunan Formula No. NamaBahan Sinonim BahanPengganti Konsentrasi Awal (%) Modifikasi(%) 1 resep (30 g) 1. 2. 3. 4. 5. 5. 6. 7. 8. Beeswax Petrolatum Mineral oil Paraffin wax Borax BHT Lanolin Menthol Vitamin E 15% 8% 38% 1% 4% 0,1% 15% 8% 32% 1% 4% 0,1% 5% 1% 0,2% 4,5 2,4 9,6 0,3 1,2 0,03 1,5 0,3 0,06 13,5 7,2 28,8 0,9 3,6 0,09 4,5 0,9 0,18 1 batch (90 g)

9,

Strawberry parfume

0.1%

0,03

0,09

10

Aqua

12,24

30,39

VII. Rancangan Cara Pembuatan Fase Minyak: 1. Ditimbang masing- masing bahan 2. Leburkan berturut-turut Petrolatum Jelly, Bees Wax, Paraffin Wax, Asam Stearat, BHT, Stearil alkohol, Mineral oil, Lanolin 3. Campur semua bahan tersebut Fase Air 1. Ditimbang masing-masing bahan 2. Campurkan masing-masing bahan dengan sedikit air. Emulsifying agent 1. Ditimbang bahan 2. Kembangkan CMC Na dengan air panas 10x air yang digunakan Fase air dicampur dengan emulsifying agent dan gerus kuat Fase minyak dalam mortir dicampur dengan fase air+emulsifying agent. Campur merata Ditambahkan Pewangi secukupnya Timbang wadah, masukkan dalam wadah, beri etiket

A. B. C. D.

VIII. Spesifikasi Sediaan Akhir 1. Organoleptis Bentuk Warna Bau 2. Homogenitas 3. Uji pH 4. Dya Sebar 5. Uji Konsistensi 6. Viskositas 7. Densitas 8. Ukuran Partikel 9. Kemudahan dicuci air : : : : : : : : : : : :

IX. Rancangan Evaluasi 1. Uji Organoleptik Uji organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan dengan cara melakukan pengamatan terhadap bentuk, warna dan bau dari sediaan yang telah dibuat (Anief, 1997). 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah sediaan yang telah dibuat homogen atau tidak. Caranya, cream dioleskan pada kaca transparan dimana sediaan diambil 3 bagian yaitu atas, tengah dan bawah. Homogenitas ditunjukkan dengan tidak adanya butiran kasar (Ditjen POM, 2000). 3. Uji pH Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan cream untuk menjamin sediaan cream tidak menyebabkan iritasi pada kulit. pH sediaan cream diukurdengan

menggunakan stik pH universal.Stik pH universal dicelupkan ke dalam sampel cream yang telah diencerkan, diamkan beberapa saat dan hasilnya disesuaikan dengan standar pH universal. pH sediaan yang memenuhi kriteria pH kulit yaitu dalam interval 4,5 6,5 (Tranggono dan Latifa, 2007). 4. Uji Daya Sebar Uji daya sebar dilakukan untuk menjamin pemerataan cream saat diaplikasikan pada kulit yang dilakukansegera setelah cream dibuat. Cream ditimbang sebanyak 0,5 g kemudian diletakkan ditengah kaca bulat berskala. Di atas cream diletakkan kaca bulat lain atau bahan transparan lain dan pemberat sehingga berat kaca bulat dan pemberat 150 g, didiamkan 1 menit, kemudian dicatat diameter penyebarannya. Daya sebar cream yang baik antara 5-7 cm (Garget al., 2002). 5. Uji Konsistensi Uji konsistensi dilakukan untuk mengetahui stabilitas sediaan cream yang dibuat dengan cara mengamati perubahan konsistensi sediaan setelah disentrifugasi Uji konsistensi dengan cara sediaan

dilakukan dengan caramekanik menggunakan sentrifugator

disentrifugasi pada kecepatan 3800 rpm selama 5 jam. Perubahan fisik diamati apakah terjadi pemisahan atau bleeding antara bahan pembentuk cream dan pembawanya yaitu air dan pengujian hanya dilakukan pada awal evaluasi (Djajadisastra, 2009). 6. Viskositas Alat = Viskositas Brookfield Langkah : 1. Isi larutan sampel dalam beaker glass

2. Pasang spindle yang sesuai dan celupkan kedalam larutan sampel 3. Atur kecepatan putaran 4. Jalankan motor lihat angka yang tertera ( hingga harga angka yang terbaca konstan 5. Catat faktor spindle 6. Hitung viskositasnya = angka terbaca x faktor spindle

7. Densitas Alat = Piknometer Langkah : 1. Tepatkan suhu piknometer kosong dengan suhu yang tertera pada piknometer 2. Bila sudah tepat suhunya, timbang piknometer kosong 3. Isi piknometer dengan sediaan hingga penuh 4. Tepatkan suhu pikno ( seperti langkah no. 1) 5. Hitung densitas sediaan = 8. Ukuran partikel Alat = objek glass, mikroskop Langkah : 1. Fokuskan mikroskop 2. Kalibrasi mikroskop dengan kaca objek berskala 3. Teteskan sediaan pada kaca objek, tutup dengan cover glass 4. Amati ( ukur partikelnya & hitung perbandingannya ) 9. Kemudahan dicuci air Langkah : 1. Oleskan sediaan pada punggung telapak tangan 2. Cuci dengan air 3. Amati dan rasakan (g/cm3)

X. Rancangan Kemasan a. Etiket

Netto :30 gram

Beauty Skin
Massage Cream
PT.BEAUTYCOSMETIC Surabaya-Indonesia

b. Brosur

Beauty Skin
Massage Cream
Komposis : Parrafin wax, Bees wax, Petrolatum Jelly, Mineral Oil, Lanolin, Menthol, Borax,Vit E, BHT, Parfume

Kegunaan : Massage cream digunakan untuk mencegah pembentukan sel;sel kulit mati dan menjaga sirkulasi darah pada epidermal tetap dalam kondisi baik. Cara pakai : ambil krim secukupnya, oleskan pada bagian yang akan diurut, lakukan pengurutan, kemudian bersihkan sisa krim dengan kapas atau handuk basah. Kemasan : 30 gram No.REG Exp.Date No.Batch : CD 18100584009 : 300118 :

SIMPAN DITEMPAT SEJUK DAN TERLINDUNG CAHAYA PT. BEAUTYCOSMETIC Surabaya-Indonesia

Anda mungkin juga menyukai