PERCOBAAN 7
SISTEM RESPIRASI
Disusun oleh:
I. TUJUAN PERCOBAAN
1.3 Menerapkan cara sederhana dalam mendeteksi adanya kelainan dalam sistem respirasi
Paru-paru manusia terbungkus oleh dua selaput, yaitu pleura dalam (pleura
visceralis) dan pleura luar (pleura parietalis). Pleura dalam langsung menyelimuti paru-
paru, sedangkan pleura luar bersebelahan dengan tulang rusuk. Antara kedua pleura
tersebut terdapat rongga tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga
yang berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.
No Alat Bahan
1 Alat Pengukur Etanol 70%
2 Spirometer Kapas
3 Stetoskop
Terlebih dahulu digunakan alat pengukur. Kemudian, lingkar rongga dada rekan
saudara (bisa dilakukan sendiri dan meminta bantuan orang di rumah) diukur pada saat
mengalami respirasi normal (inspirasi dan ekspirasi normal). Lalu, lingkar rongga dada rekan
saudara saat menarik napas dalam (inspirasi maksimum) diukur
V. HASIL PENGAMATAN
5.1. Anatomi
5.2. Fisiologi
5.2.1. Tabel Komponen-Komponen Yang Terlibat Dan Perubahan Yang Terjadi Pada
Proses Ekspirasi Dan Inspirasi
Proses Komponen terlibat Perubahan yang terjadi
Ekspirasi Rongga dada Rongga dada akan mengecil,
Otot rusuk tulang rusuk berkontraksi
Diafgrama dan diafgrama relaksasi.
Inspirasi Rongga dada Rongga dada akan
Otot rusuk membesar, tulang rusuk
Diafgrama relaksasi dan diafgrama
kontraksi.
VI. PEMBAHASAN
6.1. Anatomi
Kata anatomi berasal dari bahasa yunani yang secara literatur diartikan sebagai
“membuka suatu potongan”. Anatomi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagian
dalam (internal) dan bagian luar (eksternal) dari struktur tubuh dan hubungan fisiknya
dengan bagian tubuh yang lainnya, dengan cara menguraikan tubuh (manusia) menjadi
bagian yang lebih kecil kebagian yang paling kecil, dengan cara memotong atau
mengiris tubuh (manusia) kemudian dipelajari, dan diamati menggunakan mikroskop.
(Mustafa, 2020)
6.2. Fisiologi
Organ yang berperan penting dalam proses repirasi adalah paru-paru yang biasa
disebut dengan pulmo. Sistem respirasi terdiri dari hidung (nasal), faring, laring, trakea,
brokus, bronkiolus dan alveolus. Respirasi adalah pertukaran antara O2 dan CO2 dalam
paru-paru tepatnya dalam alveolus. Pernapasan sangat penting bagi kelanjutan hidup
manusia dan jika seseorang tidak bernapas dalam beberapa saat maka orang tersebut
akan kekurangan osigen. Hal ini dapat mengakibatkan orang tersebut kehilangan
nyawanya. (Saktya, 2018)
Untuk melakukan percobaan uji inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan
dilakukan dengan cara melakukan uji terhadap diri sendiri atau oranglain. Uji yang
dilakukan diantaranya melakukan penarikan napas dan menghembuskan napas yang
masing-masing dilihat organ yang terlibat dalam proses tersebut. Organ yang terlibat
dalam proses inspirasi dan ekspirasi adalah otot intrakostal dan diafragma. Namun,
terdapat beberapa perbedaan yang terjadi pada kedua organ tersebut ketika terjadinya
proses pernapasan. Pada proses inspirasi terjadi posisi diafragma mengarah kebawah,
tulang rusuk terangkat kebagian atas, dan rongga dada membesar. Sementara, pada
proses ekspirasi diafragma mengarah keatas, tulang rusuk turun, dan rongga dada
mengempis.
b. Frekuensi Pernapasan
VII. KESIMPULAN
1. Respirasi yaitu proses menghirup udara dari lingkungan yang mengandung oksigen dan
menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari
oksidasi keluar tubuh. Melalui bernafas dapat mengeluarkan sisa metabolisme agar
dapat mempertahankan homeostasis tubuh.
2. Organ yang terlibat dalam sistem respirasi yaitu:
a. Hidung: Menyaring dari benda-benda asing yang tidak berupa gas agar tidak masuk
ke paru-paru.
b. Faring: Mengatur perjalanan udara, pernapasan dan makanan.
c. Laring: Melindungi saluran pernapasan .
d. Trakea: Jalur udara untuk masuk dan keluar dari paru-paru.
e. Bronkus: Jalur masuk keluarnya udara dan untuk mencegah infeksi.
f. Bronkiolus: Tempat pertukaran oksigen dengan karbon dioksida.
g. Alveolus: Menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan
mengalirkannya ke dalam darah.
h. Paru-paru: Menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.
Terdapat cara yang sederhana untuk mendeteksi jika terdapat kelainan padas sistem
respirasi yaitu melalui mendengarkan bunyi pernafasan kemudian dihitung frekuensi
pernapasan (menit). Untuk orang dewasa idealnya bernapas 12 sampai 16 kali per menit, jika
kurang atau lebih dari angka tersebut kemungkinan orang tersebut mengalami gangguan
pernapasan. Selain itu, dapat dilakukan melalui membandingkan volume tidal, volume
ekspirasi cadangan dan volume inspirasi cadangan.
Hartono, audry. 1995. Biokimia Harper Edisi-22. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Mustafa Sabri. 2020. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Syiah Kuala Lumpur University Press
Sri Handayani. 2021. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jawa Barat. Media Sains
Indonesia