Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN KOLESTEROL

A. Pengertian Kolesterol

Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol dapat
ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap fungsi tubuh sehari-hari
(Simple Guide kolesterol,2007).

Selain itu kolesterol merupakan bahan semacem lilin dan seperti lemak yang
sesungguhnya diperlukan untuk kesehatan kita. Kolesterol merupakan komponen esensial
dari setiap sel dan diperlukan oleh tubuh unntuk melakukan banyak fungsi dasar.
Kolesterol membantu hati menghasilkan empedu, yang diperlukan untuk mencerna lemak
dan merupakan bahan pembentuk yang dari tubuh membuat kelenjar adrenal dan hormon
seks. Kolesterol juga membentuk jubah pelindung disekitar dinding sel dan selubung
mielin saraf, serta bekerja sebagai pelumas pada dinding arteri , membantu kelancaran
aliran darah.

Kolesterol dalam jumlah seimbang sangat penting bagi tubuh. Terlalu sedikit
kolesterol tidaklah sehat, sama dengan terlalu banyak. Kadar kolesterol di bawah 135 bisa
merupakan tanda adanya stres kelenjar adrenal, kerusakan hati yang berat ( akibat bahan
kimia, obat, atau hepatitis), serta gangguan autoimun atau “penyerangan diri sendiri”
seperti alergi, lupus, dan artritis rematoid. Kadar kolesterol yang menurun juga telah
dihubungkan dengan kanker dan gangguan fungsi kekebalan tubuh secara umum yang
tampak melalui kelelahan.

Jika jumlah lebih banyak dari yang bisa diproses dan digunakan oleh tubuh, kolesteol
bisa disimpan dalam dinding pembuluh darah, dimana kemudian jadi berbahaya bagi
tubuh . kenaikan kadar kolesterol, yaitu angkanya lebih dari 200, merupakan faktor risiko
tunggal yang paling penting pada penyakit jantung koroner.

Hubungan antara kadar kolesterol dan penyakit jantung sangat rumit, karena
kenyataannya bahwa tubuh menghasilkan dua bentuk utama dari kolesterol. Kolesterol
dibawa melaluialiran darah dalam dua komponen protein : lipoprotein berdensitas rendah
(Low Density Lipoprotein/LDL) dan lipoprotein berdensia tinggi (High Density
Lipoprotein/HDL). LDL dianggap koleterol yang “jahat”, atau merusak, karena
membawa kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh dan pembuluh darah dimana kolesterol itu
kemudian tinggal di dalam sel-sel yang melapisi dinding arteri. Sedangkan HDL dianggap
“baik”, atau melindungi, karena membawa kolesterol dari dinding arteri ke hati, dimana
kolesterol dipecah untuk diuang dari tubuh.

B. Sistem Pengangkutan Kolesterol


Kolesterol tidak dapat bergerak sendiri didalam tubuh karena tidak larut dalam air. Oleh
karena itu, kolesterol diangkut sebagai bagian dari struktur yang bernama lipoprotein.
Bayangkan lipoprotein seerti kereta yang mengangkut kolesterol ke seluruh tubuh kita.

Kolesterol itu sendiri tidak berubah. Pengangkutan kolesterol, yaitu’kereta’ atau


lipoprotein, yang menentukan apa yang terjadi dengan kolesterol yang bawanya. Kolesterol
LDL mengangkut kolesterol dari hati, tempatnya diproduksi ke jaringan tubuh yang
memerlukan. LDL merupakan transporter kolesterol terbanyak didalam darah. Sedangkan
kolesterol HDL mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan dan membawanya kembali ke
hati untuk diproses kembali atau dibuang dari tubuh.

Trigliserida termasauk “si jahat” yang juga perlu diwaspadai. Seperti kolesterol LDL,
kadar triliserida yang tinggi jga di kaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan
penyakit vaskuler lainnya. Orang dengan kadar trigliserida tinggi (saat ini batasannya di atas
1,7 mmol/L), sering kali memiliki kadar kolesterol tinggi, kolesterol LDL tinggi, dan
kolesterol HDL rendah. Hal tersebut seperti tiga serangkai walaupun kadar trigserida yang
tinggi membawa resiko sendiri, namun risiko itu semakin bertambah bila disertai kadar
kolesterol HDL rendah, keadaan yang sering terjadi pada penyandang diabetes atau
prediabetes. Peningkatan kadar trigserida juga membuat kolesterol LDL semakin merusak
dan bersifat toksis pada dinding arteri (semakin menjadi jahat) dan mengurangi efek
menguntungkan kolesterol HDL yang baik.

Kadar trigliserida dalam darah sering kali dikelompokan bersama kadar kolesterol.
Trigliserida merupakan lemak yang terdapat pada daging, produk susu, dan minyak goreng,
serta merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Trigliserida juga ditemukan dalam
simpanan lemak tubuh dan berasal dari pecahan lemak di hati. Seperti kolesterol, trigliserida
merupakan lemak yang bersirkulasi dalam darah. Kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida
disebut “lipid darah”

C. Fatofisiologi

Riset selama dekade menunjukakan bahwa kolesterol hanya bersembunyi dalam sel-sel
yang melapisi arteri, tidak selalu berubah menjadi plak yang menyumbat arteri. Kini diduga
proses oksidasi yang mebuat komponen LDL dari kolesterol menjadi begitu berbahaya.
Oksidasi terjadi bila sistem antioksidan dalam tubuh tidak dapat menentralkan molekul-
molekul tak stabil yang berubah secara negatif dan bernama radikal bebas. Radikal bebas
terjadi secara alamiah dalam tubuh atau bisa diawali oleh paparan terhadap polutan
lingkungan seperti asap roko, bahan kimia, obat bebas, dan obat resep dokter, logam berat,
dan stres.

Tanpa perlindungan antioksidan yang cuku, kolesterol HDL bergabung dengan oksigen
dan membentuk oksi-kolesterol. Substansi ini bekerja didalam dinding arteri radikal bebas
yang sangat reaktif, dimana substansi ini mengiritasi dinding arteri, yang memulai proses
peradangan, dan akhirnya turut menyebabkan pembentukksn plak. Jika tidak diatasi, plak ini
akhirnya akan sama sekali menutup arteri yang terkena atau pecah dan hancur, menyebabkan
angina, dan mungkin, seragan jantung stroke.

Karena kolesterol merupakan campuran antara kolesterol baik (HDL) dan jahat (LDL),
pemeriksaan kadar kolesterol dikelompokkan menjadi kolesterol total (jumlah LDL dan HDL
yang beredar dalam darah ), dan trigliserida, semakin tinggi risiko penyakit jantung.
Sebaliknya, semakin tinggi kadar kolesterol HDl, semakin rendah risiko masalh jantung.

D. Etiologi

Kadar kolesterol darah bisa dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Jika kolesterol yang
ada lebih banyak di banding mekanisme alami tubuh untuk menghadapinya, kolesterol bisa
menempel dinding dalam pembuluh darah, membuatnya jadi lebih sempit. Karena digunakan
oleh hati untuk menghasilkan kolesterol, komsumsi lemak jenuh dalam jumlah berlebihan
bisa meningkatkan kadar kolesterol darah secara signifikan. Daging merah berlemak dan
produk susu merupakan sumber utama kolesterol dan lemak jenuh dari makanan. Selain itu,
lemak jenuh yang telah digunakan atau telah digoreng, diasap, diawetkan, atau disimpan, juga
tepung telur dan moldly cheese (sering ditemukan pada makanan siap saji), mengandung
jmlah oksi-kolesterol yang tinggi dan meningkatkan kadar kolesterol darah.

Makanan dan keadaaan berikut paling berperan dalam meyebabkan kadar kolesterol yang
tinggi :

1. Kekurangan asam amino akibat asupan protein berkualitasbrendah


2. Kekurangan antioksidan (vitamin C dan E, selenium dan seng) akibat rendahnya
asupan buah dan sayuran
3. Kekuragan biotin dan karnitin (bahan yang berhubungan dengan vitamin B) akibat
pengolahan serelia utuh
4. Kekurangan asam lemak esensial akibat asuhan lemak berkualitas rendah
5. Asupan alkohol yang berlebihan
6. Asupan lemak terhidrogenisa atau lemak olahan secara berlenihan (lemak babi, lemak
untuk kue kering atau shortening, minyak biji kipas, minyak kelapa sawit, margarin
dan lain-lain) yang ditemukan pada banyak makanan olahan.
7. Asupan zat tepung berlebihan ( jagung, kentang putih , dll)
8. Asupan gula secara berlebihan yang ditemukan pada banyak makanan olahan
9. Kekurangan serat akibat kurangnya asupan buah dan sayuran
10. Alergi makanan.

E. Faktor Resiko

Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa kadar kolesterol menjadi tinggindan dapat juga
dikendalikan, namun ada juga tidak dapat dikendalikan. Dibawah ini beberapa faktor yang
menyebabkan kadar kolesterol dalam darah menjadi tinggi :
1. USIA DAN JENIS KELAMIN

Peningkatan kadar kolesterol dalam batas tertentu merupakan hal alami yang terjadi
dalam proses penuaan. Dengan kata lain, semakin tua kita, semakin banyak waktu yang
kita miliki untuk merusak tubuh. Kadar kolesterol meningkat tinggi seiring usia pria dan
wanita. Pada pria kadar kolesterol tinggi terlihat pada usia antara 45 sampai 54 tahun.
Sedangkan pada wanita, kadad kolesterol tertinggi pada usia antara 55 sampai 64 tahun.
Kecenderungan ini menunjukkan penyakit jantung berbeda antara pria dan wanita,
dengan kejadian penyakit jantung koroner pada wanita biasanya lebih lambat 10 tahun
dibandingkan pria.

2. POLA MAKAN
Orang yang paling berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi adalah mereka yang
menerapkan pola makan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh
(di temukan pada daging, mentega, keju, dan krim) meningkatkan kadar kolesterol LDL
dalam darah. Namun, pola makan yang sehat dapat menurunkan kadar kolesterol sekitar
5-10% bahkan lebih. Mengurangi asupan lemak jenuh (menggantikan dengan lemak tak
jenuh ganda) dan makan lebih banyak buah, sayur, salad, sterol tumbuhan dan kedelai
juga membantu. Cara memasak seperti memanggang yang lebih sehat dari pada
menggoreng juga dapat dilakukan.

3. BERAT BADAN
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek buruk
kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan menurunkan
HDL (kolesterol baik).

4. KURANG BERGERAK
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk banyak
bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan
HDL (kolesterol baik).

5. PENYAKIT TERTENTU
Bisa saja kita sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tetapi kolesterol masih tinggi.
Kemungkinan itu kita memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme
sehingga dapat menyebabkan kolesterol kita menjadi tinggi

6. MEROKOK
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya
kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika tidak dikendalikan bisa berakibat fatal. Itulah
beberapa penyebab kolesterol tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi pada setiap orang
dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika ukuran 160-200
mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240 mg sehingga
menyebabkan stroke.
7. RIWAYAT PENYAKIT TERTENTU
Hiperkolesterolemia familial (HF) adalah istilah untuk sindrom kolesterol tinggi yang
bersifat diturunkan dari generasi. Singkatnya, kadar kolesterol yang tinggi tersebut
ditentukan oleh gen yang cacat dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk
menghindarinya. Penyandang HF memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi (biasanya
8-12 mmol/L, seringkali lebih berisiko terkena aterosklerosis dan penyakit
kardiovaskular. HF dimulai sejak lahir dan menetap seumur hidup.

F. Komplikasi

Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko terjaadinya
penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan kolesterol pada dinding
pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang
dikenal sebagai aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah).

Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya penyakit jantung
adalah kebiasaan meroko, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl) memiliki penyakit tekanan darah
tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam pengobatan ). Selain itu penyakit jantung
berisiko lebih tinggi pada usia 45 tahun (pria) dan 65 (wanita) dan yang diketahui memiliki
riwayat keluarga menderita penyakit jantung.

Adapun gejala penyakit jantung adalah :

1. Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar) didada yag dapat
menjalar ke lengan kiri, leher dan punggung
2. Tercekik atau sesak berlangsung lebih dari 20 menit
3. Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan.

Gejala akan berkurang dengan istirahat dan bertambah berat dengan aktivitas. Jika sumbatan
ini menyerang pembuluh darah otak maka akan terjadi stroke, gejala serangan stroke
tergantung dari derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai berat.

1. Gejala stroke ringan : bicara riba-tiba menjadi tidak tepat


2. Gejala stroke berat
3. Kelumpuhan anggota gerak tubuh
4. Wajah menjadi tidak simetris
5. Jika terjadi pendarahan otak dapat menyebabkan kematian.
G. Penatalaksanaan Hiperkolesterol

Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak MUFA (monounsaturated fally acid) dan
PUFA (poly unsaturated fally acid), sumplementasi minyak ikan, vitamin antioksidan dan
pertahankan berat ideal.

Obat yang dapat digunakan yaitu :

1. Golongan Fenofibate dan Ciprofibrate


Fibrate menurunkan produksi LDL meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di
arteri sehingga meningkatkan resiko penyakitbjantung, sedangkan HDL memproteksi
arteri atas penumpukkan itu.
2. Golongan resin a kolestimin
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan
meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
3. Golongan penghambat HMGCoa Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin.
Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada
di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecl yang digunakan
untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan
pembuangan LDL dari aliran darah
4. Golongan Asam Nikotinat
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau
kolesterol baik dalam darah.
5. Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL selain itu juga meningkatkan HDL dengan cara
mengurangi penyerapan kolesterol di usus.

H. Pencegahan

Kolesterol dikatakan sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi,


gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolesterol adalah unsur yang dibutuhkan oleh
tubuh, kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan berbagai penyakit. Berikut
langkah-langkah yang diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah :

1. Mengetahi kadar kolesterol


Periksakan kadar kolesterol anda secara reguler. Umumnya dokter menyarankan agar
kadar kolesterol total seseorang berada dibawah 200 mg/dL, dengan kadar LDL
(kolesterol jahat di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik ) berada di atas 40.

2. Menjaga keseimbangan berat badan


Jika bobot tubuh anda berlebihan, menguranginya adalah salah satu cara untuk
mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat
badan yang berlebihan menganggu proses metabolisme tubuh meghancurkan lemak.
3. Aktivitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara rutin. Jalan
kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara rutin, akan membantu
meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa anda berolahraga 30menit setiap hari,
5 hari dalam seminggu.

4. Berkenalan dengan lemak baik


jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol anda tergolong tinggi, dokter biasanya
memberi saran agar anda menurunkan komsumsi lemak. Sebaiknya anda
mengkomsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal,seperti elai
kacang, avokad, minyak zaitun dan kanola, serta kacang-kacang .

5. Mengomsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita
kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli kesehatan
menyarankan untuk mengkomsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk
mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Anda mungkin juga menyukai