Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

DENGAN KOLESTROL

PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :
WALDI ASKAR SUKRI LUBIS
NIM. 19180082

AKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK.III MANADO


JANUARI 2022
A. Definisi Kolestrol
Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol dapat
ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap terhadap fungsi tubuh sehari-hari
(Simple Guide kolesterol,2007).
Selain itu, kolesterol merupakan bahan semacam lilin dan seperti lemak yang
sesungguhnya diperlukan untuk kesehatan kita. Kolesterol merupakan komponen esensial
dari setiap sel dan diperlukan oleh tubuh untuk melakukan banyak fungsi dasar. Kolesterol
membantu hati menghasilkan empedu, yang diperlukan untuk mencerna lemak, dan
merupakan bahan pembentuk yang darinya tubuh membuat kalenjar adrenal dan hormon
seks. Kolesterol juga membentuk jubah pelindung disekitar dinding sel dan selubung mielin
saraf, serta bekerja sebagai pelumas pada dinding arteri, membantu kelancaran aliran darah.
Kolesterol dalam jumlah seimbang sangat penting bagi tubuh. Terlalu sedikit
kolesterol tidaklah sehat, sama dengan terlalu banyak. Kadar kolesterol di bawah 135 bisa
merupakan tanda adanya stres kalenjer adrenal, kerusakan hati yang berat (akibat bahan
kimia, obat, atau hepatitis), serta gangguan autoimun atau penyerangan diri sendiri seperti
alergi, lupus, dan artritis rematoid. Kadar kolesterol yang menurun juga telah dihubungkan
dengan kanker dan gangguan fungsi kekebalan tubuh secara umum yang tampak melalui
kelelahan.
Jika jumlah lebih banyak dari yang bisa diproses dan digunakan oleh tubuh, kolesterol
bisa disimpan dalam dinding pembuluh darah, dimana kemudian menjadi berbahaya bagi
tubuh. Kenaikan kadar kolesterol, yaitu angkannya lebih dari 200, merupakan faktor risiko
tunggal yang paling penting pada penyakit jantung koroner.
Hubungan antara kadar kolesterol dan penyakit jantung sangat rumit, karena
kenyataannya bahwa tubuh menghasilkan dua bentuk utama dari kolesterol. Kolesterol
dibawa melalui aliran darah dalam dua komponen protein : lipoprotein berdensitas rendah
(Low Density Lipoprotein/HDL) dan lipoprotein berdensitas tinggi (High Density
Lipoprotein/HDL). LDL dianggap kolesterol yang jahat, atau merusak, karena membawa
kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh dan pembuluh darah dimana kolesterol itu kemudian
tinggal di dalam sel-sel yang melapisi dinding arteri. Sedangkan HDL dianggap baik, atau
melindungi, karena membaawa kolesterol dari dinding arteri ke hati, di mana kolesterol
dipecah untuk dibuang dari tubuh.
B. Sistem Pengangkutan Kolesterol
Kolesterol tidak dapat bergerak sendiri didalam tubuh karena tidak larut dalam air.
Oleh karena itu, kolesterol diangkut sebagai bagian dari struktur yang bernama lipoprotein.
Bayangkan lipoprotein seperti kereta yang mengangkut kolesterol ke seluruh tubuh kita.
Kolesterol itu sendiri tidak berubah. Pengangkutan kolesterol, yaitu kereta atau
lipoprotein, yang menentukan apa yang terjadi dengan kolesterol yang bawanya. Kolesterol
LDL mengagkut kolesterol dari hati, tempatnya diproduksi ke jaringan tubuh yang
memerlukan. LDL merupakan transporter kolesterol terbanyak di dalam darah. Sedangkan
kolesterol HDL mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan dan membawanya kembali ke
hati untuk diproses kembali atau dibuang dari tubuh.
Trigliserida termasuk si jahat yang juga perlu diwaspadai. Seperti kolesterol LDL,
kadar trigliserida yang tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan
penyakit vaskuler lainnya. Orang dengan kadar trigliserida tinggi (saat ini batasannya di atas
1,7 mmol/L), seringkali memiliki kadar kolesterol tinggi, kolesterol LDL tinggi, dan
kolesterol HDL rendah. Hal tersebut seperti tiga serangkai walaupun kadar trigliserida yang
tinggi membawa risiko sendiri, namun risiko itu semakin bertambah bila disertai kadar
kolesterol HDL rendah, keadaan yang sering terjadi pada penyandang diabetes atu
prediabetes. Penigkatan kadar trigliserida juga membuat kolesterol LDL semakin merusak
dan bersifat toksis pada dinding arteri (semakin menjadi jahat) dan mengurangi efek
menguntungkan kolesterol HDL yang baik.
Kadar trigliserida dalam darah seringkali dikelompokkan bersama kadar kolesterol.
Trigliserida merupakan lemak yang terdapat pada daging, produk susu, dan minyak goreng,
serta merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Trigliserida juga ditemukan dalam
simpanan lemak tubuh dan berasal dari pecahan lemak di hati. Seperri kolesterol, trigliserida
merupakan lemak yang bersirkulasi dalam darah. Kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida
disebut lipid darah.

C. Fatofisiologi
Riset selama dekade menjunjukkan bahwa kolesterol hanya bersembunyi dalam sel-
sel yang melapisi arteri, tidak selalu berubah menjadi plak yang menyumbat arteri. Kini
diduga proses oksidasi yang membuat komponen LDL dari kolesterol menjadi begitu
berbahaya. Oksidasi terjadi bila sistem antioksidan dalam tubuh tidak dapat menetralkan
molekul-molekul tak stabil yang berubah secara negatif dan bernama radikal bebas. Radikal
bebas terjadi secara alamiah dalam tubuh atau bisa diawali oleh paparan terhadap polutan
lingkunganseperti asap rokok, bahan kimia, obat bebas dn obat resep dokter, logam berat, dan
stres.
Tanpa perlindungan antioksidan yang cukup, kolesterol HDL bergabung dengan
oksigen dan membentuk oksi-kolesterol. Substansi ini bekerja di dalam dinding arteri radikal
bebas yang sangat reaktif, di mana substansi ini mengiritasi dinding arteri, yang memulai
proses peradangan, dan akhirnya turut menyebabkan pembentukan plak. Jika tidak diatasi,
plak ini akhirnya akan sama sekali menutup arteri yang terkena atau pecah dan hancur,
menyebabkan angina, dan mungkin, serangan jantung stroke.
Karena kolesterol merupakan campuran antara kolesterolbaik (HDL) dan jahat (LDL),
pemeriksaan kadar kolesterol dikelompokkan menjadi kolesterol total (jumlah LDL dan HDL
yang beredar dalam darah), dan trigliserida. Semakin tinggi jumlah kolesterol total, kolesterol
LDL, dan trigliserida, semakin tinggi risiko penyakit jantung. Sebaliknya, semakin tinggi
kadar kolesterol HDL, semakin rendah risiko masalah jantung.

D. Etiologi
Kadar kolesterol darah bisa dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Jika kolesterol
yang ada lebih banyak dibanding mekanisme alami tubuh untuk menghadapinya, kolesterol
bisa menempel dinding dalam pembuluh darah, membuatnya jadi lebih sempit. Karena
digunakan oleh hati untuk menghasilkan kolesterol, konsumsi lemak jenuh dalam jumlah
berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol darah secara signifikan. Daging merah
berlemak dan produk susu merupakan sumber utama kolesterol dan lemak jenuh dari
makanan. Selain itu, lemak jenuh yang telah digunakan atau telah digoreng, diasap,
diawetkan, atau disimpan, juga tepung telur dan moldly cheese (sering ditemukan pada
makanan siap saji), mengandung jumlah oksi-kolesterol yang tinggi dan meningkatkan kadar
kolesterol darah.
Makanan dan keadaan berikut paling berperan dalam menyebabkan kadar kolesterol
yang tinggi :
1. Kekurangan asam amino akibat asupan protein berkualitas rendah
2. Kekurangan antioksidan ( vitamin C dan E, selenium, dan seng) akibat rendahnya
asupan buah dan sayuran
3. Kekurangan biotin dan karnitin (bahan yang berhubungan dengan vitamin B) akibat
pengolahan serelia utuh
4. Kekurangan asam lemak esensial akibat asuhan lemak berkualitas rendah
5. Asupan alkohol yang berlebihan
6. Asupan lemak terhidrogenasi atau lemak olahan secara berlebihan (lemak babi, lemak
untuk kue kering atau shortening, minyak biji kipas, minyak kelapa sawit, margarin,
dan lain-lain) yang ditemukan pada banyak makanan olahan
7. Asupan zat tepung yang berlebihan (jagung, kentang putih, dan lain-lain)
8. Asupan gula secara berlebihan yan ditemukan pada banyak makanan olahan
9. Kekurangan serat akibat kurangnya asupan buah dan sayuran
10. Alergi makanan
11. Kekurangan hormon (testosteron, DHEA, estrogen, hormon pertumbuhan, dan lain-
lain)
12. Disfungsi hati
13. Meningkatkan kerusakan jaringan akibat infeksi, radiasi, kerusakan fungsi hati, atau
aktivitas oksidatif.

E. Faktor Resiko
Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa kadar kolesterol menjadi tinggi dan
dapat juga dikendalikan, namun ada juga yang tidak dapat dikendalikan. Dibawah ini
beberapa faktor yang menyebabkan kadar kolesterol dalam darah menjadi tinggi :

USIA DAN JENIS KELAMIN


Peningkatan kadar kolesterol dalam batas tertentu merupakan hal alami yang terjadi
dalam proses penuaan. Dengan kata lain, semakin tua kita, semakin banyak waktu yang kita
miliki untuk merusak tubuh. Kadar kolesterol meningkat tinggi seiring usia pada pria dan
wanita. Pada pria kadar kolesterol tingggi terlihat pada usia usia antara 45 sampai 54 tahun.
Sedangkan pada wanita, kadar kolesterol tertinggi pada usia antara 55 sampai 64 tahun.
Kecenderungan ini menunjukkan penyakit jantung yang berbeda antara pria dan wanita,
dengan kejadianpenyakit jantung koroner pada wanita biasanya lebih lambat 10 tahun
dibandingkan pria

POLA MAKAN
Orang yang paling berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi adalah mereka yang
menerapkan pola makan yang mengandung kadar lemak jenuhyang tinggi. Lemak jenuh
(ditemukan pada daging, mentega, keju, dan krim) meningkatkan kadar kolesterol LDL
dalam darah. Namun, pola makan yang sehat dapat menurunkan kadar kolesterol sekirat 5-
10%, bahkan lebih. Mengurangi asupan lemak jenuh (menggantinya dengan lemak tak jenuh
tunggal dan lemak tak jenuh ganda) dan makan lebih banyak buah, sayur, salad, sterol
tumbuhan dan kedelai juga dapat membantu. Cara memasak seperti memanggang yang lebih
sehat daripada menggoreng juga dapat dilakukan.

BERAT BADAN
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek
buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan menurunkan
HDL (kolesterol baik).

KURANG BERGERAK
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk
banyak bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan
menurunkan HDL (kolesterol baik).

PENYAKIT TERTENTU
Bisa saja kita sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tetapi kolesterol masih
tinggi. Kemungkinan itu kita Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme
sehingga dapat menyebabkan kolesterol kita menjadi tinggi.

MEROKOK
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya
kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika tidak dikendalikan bisa berakibat fatal.Itulah
beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi pada setiap orang
dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika ukurannya 160-200
mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240 mg sehingga menyebabkan
stroke.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Hiperkolesterolemia familial (HF) adalah istilah untuk sindrom kolesterol tinggi yang
bersifat diturunkan dari generasi ke generasi. Singkatnya, kadar kolesterol yang tinggi
tersebut ditentukan oleh gen yang cacat dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk
menghindarinya. Penyandang HF memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi (biasanya 8-
12 mmol/L, seringkali lebih dan jarang sekali di bawah nilai tersebut. Penyandang HF lebih
berisiko terkena aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular. HF dimulai sejak lahir dan
menetap seumur hidup.

F. Komplikasi
Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko terjadinya
penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan kolesterol dapat
menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan
penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis (proses
pembentukan plak pada pembuluh darah).
Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai
darah ke otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada yang disebut sebagai
angina. Dan bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot jantung yang disebut
infark miokard. Jika infark miokard meluas, maka akan timbullah gagal jantung.
Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya penyakit
jantung adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl), memiliki penyakit
tekanan darah tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam pengobatan). Selain itu
penyakit jantung berisiko lebih tinggi pada usia 45 tahun (pria) dan 65 tahun (wanita), dan
yang diketahui memiliki riwayat keluarga menderita penyakit jantung.
Adapun gejala penyakit jantung adalah :
a. Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar ) di dada yang dapat
menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung
b. Tercekik atau sesak berlangsung lebih dari 20 menit.
c. Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan
Gejala akan berkurang dengan istirahat dan bertambah berat dengan aktivitas. Jika
sumbatan ini menyerang pembuluh darah otak maka akan terjadi stroke. Gejala serangan
stroke tergantung dari derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai berat.
1. Gejala stroke ringan : bicara tiba-tiba menjadi tidak tepat
2. Gejala stroke berat :
a. kelumpuhan anggota gerak tubuh
b. wajah menjadi tidak simetris
c. jika terjadi pendarahan otak dapat menyebabkan kematian gejala-gejala stroke
memerlukan tindakan yang cepat agar tidak jatuh pada derajat yang lebih
berat.

G. Penatalaksanaan Hiperkolesterol
Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak MUFA (mono-unsaturated fatty
acid) dan PUFA (poly-unsaturated fatty acid), suplementasi minyak ikan, vitamin
antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.
Apabila pengaturan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol dalam
darah, maka kita harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan yaitu:
1. Golongan asam fibrat à Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate.
Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di
arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi
arteri atas penumpukkan itu.
2. Golongan resin à Kolestiramin (Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan
meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
3. Golongan Penghambat HMGCoa reduktase à Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin,
Fluvastatin, Atorvastatin.
Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada
di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang digunakan
untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan
pembuangan LDL dari aliran darah.
4. Golongan Asam nikotinat à niasin
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau
kolesterol baik dalam darah
5. Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL selain itu juga meningkatkan HDL dengan cara
mengurangi penyerapan kolesterol di usus.

H. Pencegahan
Kolesterol dikatakan sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi,
gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolesterol adalah unsur yang dibutuhkan oleh
tubuh, kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan berbagai penyakit.Berikut
langkah-langkah yang diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah :
1. Mengetahui kadar kolesterol
Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter menyarankan
agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar
LDL (kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik) berada di atas 40.
Jika hasil tes Anda tidak konsisten berada dalam rentang angka tersebut, dokter
cenderung menyarankan untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka
Anda akan segera menjalani terapi pengendalian kolesterol.
2. Menjaga keseimbangan berat badan
Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara untuk
mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat
badan yang berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan
lemak. Sehingga sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat
penurunan kadar kolesterol yang berarti. Mengurangi 2,5 - 4,5 kg dapat
memperbaiki kadar kolesterol. Namun tak perlu melakukan diet ketat. Upayakan
saja penurunan berat sebanyak 0,3 -0,5 kg dalam seminggu.
3. Aktvitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara rutin.
Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara rutin, akan
membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda berolahraga 30
menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu.
4. Berkenalan dengan lemak baik
Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, dokter
biasanya memberi saran agar Anda menurunkan konsumsi lemak. Hati-hati,
jangan menghentikan konsumsi lemak, melainkan menguranginya. Sebaiknya
Anda mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal,
seperti selai kacang, avokad, minyak Zaitundan kanola, serta kacang-kacangan.
Penelitian telah membuktikan bahwa jenis lemak ini membantu menurunkan
kadar LDL dan trigliserida dalam darah, dan meningkatkan HDL.
5. Mengonsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita
kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli
kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen
untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit
jantung.
DAFTAR PUSTAKA

Nilawati, Sri. 2008. Care Yourself, Kolestrol. Jakarta: Penebar Plus.

Le, Denny dkk. 2006. Prevalence and Risk Factors of Hypercholesterolemia among Thai

Men and Women Recelving Health Examination. Southeast Asian Journal of Tropical

Medicine and Public Health, vol 37(5), p. 1005-14.

Ruixing, Y dkk. 2007. Comparison of demography, diet, lifestyle, and serum lipid levels

between the Guangxi Bai Ku Yao and Han populations. Journal of Lipid Research,

vol 48(12), p. 2673-81.

Anda mungkin juga menyukai