Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN

KELESTROL

Nama : Wulan yulanda,S.kep


Npm : 20.156.03.11.094

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
TAHUN 2021
A.    Definisi Kolestrol
Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati.  Kolesterol dapat ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting  terhadap
terhadap fungsi tubuh sehari-hari (Simple Guide kolesterol,2007).
Selain itu, kolesterol merupakan bahan semacam lilin dan seperti lemak yang sesungguhnya diperlukan untuk kesehatan kita. Kolesterol
merupakan komponen esensial dari setiap sel dan diperlukan oleh tubuh untuk melakukan banyak fungsi dasar. Kolesterol membantu hati menghasilkan
empedu, yang diperlukan untuk mencerna lemak, dan merupakan bahan pembentuk yang darinya tubuh membuat kalenjar adrenal dan hormon seks.
Kolesterol juga membentuk jubah pelindung disekitar dinding sel dan selubung mielin saraf, serta bekerja sebagai pelumas pada dinding arteri,
membantu kelancaran aliran darah.
Kolesterol dalam jumlah seimbang sangat penting bagi tubuh. Terlalu sedikit kolesterol tidaklah sehat, sama dengan terlalu banyak. Kadar
kolesterol di bawah 135 bisa merupakan tanda adanya stres kalenjer adrenal, kerusakan hati yang berat (akibat bahan kimia, obat, atau hepatitis), serta
gangguan autoimun atau “penyerangan diri sendiri” seperti alergi, lupus, dan artritis rematoid. Kadar kolesterol yang menurun juga telah dihubungkan
dengan kanker dan gangguan fungsi kekebalan tubuh secara umum yang tampak melalui kelelahan.
Jika jumlah lebih banyak dari yang bisa diproses dan digunakan oleh tubuh, kolesterol bisa disimpan dalam dinding pembuluh darah, dimana
kemudian menjadi berbahaya bagi tubuh. Kenaikan kadar kolesterol, yaitu angkannya lebih dari 200, merupakan faktor risiko tunggal yang paling
penting pada penyakit jantung koroner.
Hubungan antara kadar kolesterol dan penyakit jantung sangat rumit, karena kenyataannya bahwa tubuh menghasilkan dua bentuk utama dari
kolesterol. Kolesterol dibawa melalui aliran darah dalam dua komponen protein : lipoprotein berdensitas rendah (Low Density Lipoprotein/HDL) dan
lipoprotein berdensitas tinggi (High Density Lipoprotein/HDL). LDL dianggap kolesterol yang “jahat”, atau merusak, karena membawa kolesterol dari
hati ke sel-sel tubuh dan pembuluh darah dimana kolesterol itu kemudian tinggal di dalam sel-sel yang melapisi dinding arteri. Sedangkan HDL
dianggap “baik”, atau melindungi, karena membaawa kolesterol dari dinding arteri ke hati, di mana kolesterol dipecah untuk dibuang dari tubuh.
B.     Sistem Pengangkutan Kolesterol
        Kolesterol tidak dapat bergerak sendiri didalam tubuh karena tidak larut dalam air. Oleh karena itu, kolesterol diangkut sebagai bagian dari
struktur yang bernama lipoprotein. Bayangkan lipoprotein seperti kereta yang mengangkut kolesterol ke seluruh tubuh kita.
        Kolesterol itu sendiri tidak berubah. Pengangkutan kolesterol, yaitu ‘ kereta’ atau lipoprotein, yang menentukan apa yang terjadi dengan
kolesterol yang bawanya. Kolesterol LDL mengagkut kolesterol dari hati, tempatnya diproduksi ke jaringan tubuh yang memerlukan. LDL merupakan
transporter kolesterol terbanyak di dalam darah. Sedangkan kolesterol HDL mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan dan membawanya kembali
ke hati untuk diproses kembali atau dibuang dari tubuh.
        Trigliserida termasuk ‘si jahat’ yang juga perlu diwaspadai. Seperti kolesterol LDL, kadar trigliserida yang tinggi juga dikaitkan dengan
peningkatan risiko penyakit jantung dan penyakit vaskuler lainnya. Orang dengan kadar trigliserida tinggi (saat ini batasannya di atas 1,7 mmol/L),
seringkali memiliki kadar kolesterol tinggi, kolesterol LDL tinggi, dan kolesterol HDL rendah. Hal tersebut seperti tiga serangkai walaupun kadar
trigliserida yang tinggi membawa risiko sendiri, namun risiko itu semakin bertambah bila disertai kadar kolesterol HDL rendah, keadaan yang sering
terjadi pada penyandang diabetes atu prediabetes. Penigkatan kadar trigliserida juga membuat kolesterol LDL semakin merusak dan bersifat toksis pada
dinding arteri (semakin menjadi jahat) dan mengurangi efek menguntungkan kolesterol HDL yang baik.
        Kadar trigliserida dalam darah seringkali dikelompokkan bersama kadar kolesterol. Trigliserida merupakan lemak yang terdapat pada daging,
produk susu, dan minyak goreng, serta merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Trigliserida juga ditemukan dalam simpanan lemak tubuh dan
berasal dari pecahan lemak di hati. Seperti kolesterol, trigliserida merupakan lemak yang bersirkulasi dalam darah. Kolesterol LDL, HDL, dan
trigliserida disebut ‘lipid darah.
C.    Fatofisiologi
Riset selama dekade menjunjukkan bahwa kolesterol hanya bersembunyi dalam sel-sel yang melapisi arteri, tidak selalu berubah menjadi plak
yang menyumbat arteri. Kini diduga proses oksidasi yang membuat komponen LDL dari kolesterol menjadi begitu berbahaya. Oksidasi terjadi bila
sistem antioksidan dalam  tubuh tidak dapat menetralkan molekul-molekul tak stabil yang berubah secara negatif dan bernama radikal bebas. Radikal
bebas terjadi secara alamiah dalam tubuh atau bisa diawali oleh paparan terhadap polutan lingkunganseperti asap rokok, bahan kimia, obat bebas dan
obat resep dokter, logam berat, dan stres.
Tanpa perlindungan antioksidan yang cukup, kolesterol HDL bergabung dengan oksigen dan membentuk oksi-kolesterol. Substansi ini bekerja di
dalam dinding arteri radikal bebas yang sangat reaktif, di mana substansi ini mengiritasi dinding arteri, yang memulai proses peradangan, dan akhirnya
turut menyebabkan pembentukan plak. Jika tidak diatasi, plak ini akhirnya akan sama sekali menutup arteri yang terkena atau pecah dan hancur,
menyebabkan angina, dan mungkin, serangan jantung stroke.
Karena kolesterol merupakan campuran antara kolesterolbaik (HDL) dan jahat (LDL), pemeriksaan kadar kolesterol dikelompokkan menjadi
kolesterol total (jumlah LDL dan HDL yang beredar dalam darah), dan trigliserida. Semakin tinggi jumlah kolesterol total, kolesterol LDL, dan
trigliserida, semakin tinggi risiko penyakit jantung. Sebaliknya, semakin tinggi kadar kolesterol HDL, semakin rendah risiko masalah jantung.

D.      Etiologi
Kadar kolesterol darah bisa dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Jika kolesterol yang ada lebih banyak dibanding mekanisme alami tubuh untuk
menghadapinya, kolesterol bisa menempel dinding dalam pembuluh darah, membuatnya jadi lebih sempit. Karena digunakan oleh hati untuk
menghasilkan kolesterol, konsumsi lemak jenuh dalam jumlah berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol darah secara signifikan. Daging merah
berlemak dan produk susu merupakan sumber utama kolesterol dan lemak jenuh dari makanan. Selain itu, lemak jenuh yang telah digunakan atau telah
digoreng, diasap, diawetkan, atau disimpan, juga tepung telur dan moldly cheese (sering ditemukan pada makanan siap saji), mengandung jumlah oksi-
kolesterol yang tinggi dan meningkatkan kadar kolesterol darah.
Makanan dan keadaan berikut paling berperan dalam menyebabkan kadar kolesterol yang tinggi :
1. Kekurangan asam amino akibat asupan protein berkualitas rendah
2. Kekurangan antioksidan ( vitamin C dan E, selenium, dan seng) akibat rendahnya asupan buah dan sayuran
3. Kekurangan biotin dan karnitin (bahan yang berhubungan dengan vitamin  B) akibat pengolahan serelia utuh
4. Kekurangan asam lemak esensial akibat asuhan lemak berkualitas rendah
5. Asupan alkohol yang berlebihan
6. Asupan lemak terhidrogenasi atau lemak olahan secara berlebihan (lemak babi, lemak untuk kue kering atau shortening, minyak biji kipas,
minyak kelapa sawit, margarin, dan lain-lain) yang ditemukan pada banyak makanan olahan
7. Asupan zat tepung yang berlebihan (jagung, kentang putih, dan lain-lain)
8. Asupan gula secara berlebihan yan ditemukan pada banyak makanan olahan
9. Kekurangan serat akibat kurangnya asupan buah dan sayuran
10. Alergi makanan
11. Kekurangan hormon (testosteron, DHEA, estrogen, hormon pertumbuhan, dan lain-lain)
12. Disfungsi hati
13. Meningkatkan kerusakan jaringan akibat infeksi, radiasi, kerusakan fungsi hati, atau aktivitas oksidatif.
E.     Faktor Resiko
Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa kadar kolesterol menjadi tinggi dan dapat juga dikendalikan, namun ada juga yang tidak dapat
dikendalikan. Dibawah ini beberapa faktor yang menyebabkan kadar kolesterol dalam darah menjadi tinggi :
1. USIA DAN JENIS KELAMIN
Peningkatan kadar kolesterol dalam batas tertentu merupakan hal alami yang terjadi dalam proses penuaan. Dengan kata lain, semakin tua kita,
semakin banyak waktu yang kita miliki untuk merusak tubuh. Kadar kolesterol meningkat tinggi seiring usia pada pria dan wanita. Pada pria kadar
kolesterol tingggi terlihat pada usia usia antara 45 sampai 54 tahun. Sedangkan pada wanita, kadar kolesterol tertinggi pada usia antara 55 sampai 64
tahun. Kecenderungan ini menunjukkan penyakit jantung yang berbeda antara pria dan wanita, dengan kejadianpenyakit jantung koroner pada wanita
biasanya lebih lambat 10 tahun dibandingkan pria.
2. POLA MAKAN
Orang yang paling berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi adalah mereka yang menerapkan pola makan yang mengandung kadar lemak
jenuhyang tinggi. Lemak  jenuh (ditemukan pada daging, mentega, keju, dan krim) meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Namun,
pola  makan yang sehat dapat menurunkan kadar kolesterol sekirat 5-10%, bahkan lebih. Mengurangi asupan lemak jenuh (menggantinya dengan lemak
tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda) dan makan lebih banyak buah, sayur, salad, sterol tumbuhan dan kedelai juga dapat membantu. Cara
memasak seperti memanggang yang lebih sehat daripada menggoreng juga dapat dilakukan.
3. BERAT BADAN
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan
trigliserida dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
4. KURANG BERGERAK
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk banyak bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL
(kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
5. PENYAKIT TERTENTU
Bisa saja kita sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tetapi kolesterol masih tinggi. Kemungkinan itu kita Memiliki penyakit tertentu
seperti diabetes atau hipotiroidisme sehingga dapat menyebabkan kolesterol kita menjadi tinggi.
6. MEROKOK
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika  tidak dikendalikan
bisa berakibat fatal.Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi pada setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan
memiliki kadar kolesterol normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240 mg sehingga menyebabkan
stroke.
7. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Hiperkolesterolemia familial (HF) adalah istilah untuk sindrom kolesterol tinggi yang bersifat diturunkan dari generasi ke generasi. Singkatnya,
kadar kolesterol yang tinggi tersebut ditentukan oleh gen yang cacat dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk menghindarinya. Penyandang HF
memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi (biasanya 8-12 mmol/L, seringkali lebih dan jarang sekali di bawah nilai tersebut. Penyandang HF lebih
berisiko terkena aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular. HF dimulai sejak lahir dan menetap seumur hidup.
F. Komplikasi
Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar.
Kelebihan kolesterol dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan
pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah).
Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai darah ke otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau
nyeri dada yang disebut sebagai angina. Dan bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot jantung yang disebut infark miokard. Jika infark
miokard meluas, maka akan timbullah gagal jantung.
Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya penyakit jantung adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40
mg/dl), memiliki penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam pengobatan). Selain itu penyakit jantung berisiko lebih tinggi
pada usia  45 tahun (pria) dan  65 tahun (wanita), dan yang diketahui memiliki riwayat keluarga  menderita penyakit jantung.
Adapun gejala penyakit jantung adalah :
1. Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar ) di dada yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung
2. Tercekik atau sesak berlangsung lebih dari 20 menit.
3. Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan
            Gejala akan berkurang dengan istirahat dan bertambah berat dengan aktivitas. Jika sumbatan ini menyerang pembuluh darah otak maka akan terjadi
stroke. Gejala serangan stroke tergantung dari derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai berat.
1. Gejala stroke ringan : bicara tiba-tiba menjadi tidak tepat
2. Gejala stroke berat :
a. kelumpuhan anggota gerak tubuh
b. wajah menjadi tidak simetris
c. jika terjadi pendarahan otak dapat menyebabkan kematian gejala-gejala stroke memerlukan tindakan yang cepat agar tidak jatuh pada derajat
yang lebih berat.
G.    Penatalaksanaan Hiperkolesterol
Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak MUFA (mono-unsaturated fatty acid)dan PUFA (poly-unsaturated fatty acid), suplementasi
minyak ikan, vitamin antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.
Apabila pengaturan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, maka kita harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat
digunakan yaitu:
1. Golongan Fenofibrate dan Ciprofibrate.
Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit
jantung, sedangkan HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
2. Golongan resin à Kolestirmin (Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
3. Golongan Penghambat HMGCoa Simvastatin, Rosavastatin,    Fluvastatin, Atorvastatin.
Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate,
suatu molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran
darah.
4. Golongan Asam nikotinat
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah
5. Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL selain itu juga meningkatkan HDL dengan cara  mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
H.   Pencegahan
Kolesterol dikatakan sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolesterol
adalah unsur yang dibutuhkan oleh tubuh, kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan berbagai penyakit.Berikut langkah-langkah yang
diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah :
         1.     Mengetahui kadar kolesterol
      Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter menyarankan agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL,
dengan kadar LDL (kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik) berada di atas 40. Jika hasil tes Anda tidak konsisten berada dalam
rentang angka tersebut, dokter cenderung menyarankan untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda akan segera menjalani terapi
pengendalian kolesterol.
         2.    Menjaga keseimbangan berat badan
      Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan
bahwa berat badan yang berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak. Sehingga sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit
lemak, tidak terlihat penurunan kadar kolesterol yang berarti. Mengurangi 2,5 - 4,5 kg dapat memperbaiki kadar kolesterol. Namun tak perlu melakukan
diet ketat. Upayakan saja penurunan berat sebanyak 0,3 - 0,5 kg dalam seminggu.
         3.     Aktvitas fisik rutin
      Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara rutin. Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara
rutin, akan membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda berolahraga 30 menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu.
         4.      Berkenalan dengan lemak baik
      Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, dokter biasanya memberi saran agar Anda menurunkan konsumsi lemak. Hati-
hati, jangan menghentikan konsumsi lemak, melainkan menguranginya. Sebaiknya Anda mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak
jenuh tunggal, seperti selai kacang, avokad, minyak Zaitundan kanola, serta kacang-kacangan. Penelitian telah membuktikan bahwa jenis lemak ini
membantu menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah, dan meningkatkan HDL.
         5.      Mengonsumsi multivitamin
      Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini, para
ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko
penyakit jantung.

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum

Nama : Bapak.M

Umur :69 Tahun

Jenis Kelamin :Laki-Laki

Agama :Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan :Petani
Alamat :Jalan eang tirta perajat rt 18 rw 05 desa: sarireja dusun: sukareja kac:sukamahi kab.subang

Tanggal pengkajian : 9 febuari 2021

2. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi

1. Pekerjaan saat ini

Bapak.M mengatakan tidak bekerja

2. Pekerjaan sebelumnya

Bapak.M mengatakan pekerjaan saat ini sebagai petani

3. Sumber pendapatan

Rp. 1000.000 buat kebutuhan sehari-hari

4. Kecukupan pendapatan : Tercukupi

3. Lingkungan tempat tinggal


Ruangan bersih dan rapih, kurang adanya penerangan cukup sirkulasi udara baik, kamar mandi dan WC bersih , sumber air minum
dari galon, tempat pembuangan sampah ada didepan rumah setiap pagi diambil petugas kebersihan.

4. Riwayat Kesehatan
1. Status kehatan saat ini

a. Keluhan utamadalam satu tahun terakhir

Bapak.M mengatakan Keluhan keluhan utama dalam satu tahun terakhir sering mengeluh mudah lelah, sering kesulitan tidur dengan
nyenyak, sering merasa pegal-pegal di bagian belakang leher, kadang di bagian kaki sering kesemutan.

b. Gejala yang dirasakan


Bapak.M mengatakan gejala yang dirasakan saat kerestrol naik

c. Faktor keluhan

Bapak.M mengatakan dirasakan mendadak.

d. Waktu mulai timbulnya keluhan


Bapak.M mengatakan timbulnya keluhan di mualai saat tidur.

e. Upaya mengatasi
Bapak.M mengatakan jika merasa krestorl nya naik lansung di bawa ke kelinik terdekat

2. Riwayat kesehatan masa lalu


Bapak.M mengatakan memiliki masalah kesehatan kolestrol sejak 1 tahun yang lalu, hal yang sudah rutin dilakukan mengurangi

makanan berlemak tapi kadang kala masih suka lupa untuk menjaga makanannya.
B. Pemeriksaan Fisik

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 80 x/m

Suhu : 36,20C

Respirasi : 20 x/m

Berat badan : 54 kg

Tinggi badan : 162 cm


Kepala : simetris, berambut bersih berwarna putih, muka

tidak pucat

Mata : tidak ada keluhan.

Hidung : lubang hidung normal simetris.

Mulut : bibir tidak kering, tidak ada stomatitis

Telinga : pendengaran masih normal tidak ada keluar

cairan dari telinga

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

Dada : dada kanan dan kiri sama, tidak ada keluhan.

Perut : simetris, tidak ada keluhan.


Extremitas : tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif.

Eliminasi : BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 3-4 kali sehari


C. Pengkajian psikososial dan spiritual
1. Psikososial
Kalien mengatakan minder dengan keadaannya saat ini karena kolestrol yang tinggi biasanya untuk memantau tanda dan gejala yang

muncul, maka diperlukan pengukuran kadar kolesterol agar dapat mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh.

2. Identifikasi Masalah Emosional


Pertanyaan YA Tidak

Apakah klien mengalami ya


suka tidur

Apakah klien sering tidak


merasa gelisah

Apakah klien sering ya


makan berlemak

Apakah klien sering Ya


merasa kuatir

Menggunakan obat ya
tidur/penenang atas
anjuran dokter

tidak

Ada masalah dengan


keluarga lain

Spiritual

Klien mengatakan klien mengikuti kegiatan agama setiap seminggu sekali ketika setiap hari dan malam jumat untuk yasinan dan majeid
D. Pengkajian fungsional klien

NO Aktivitas Mandiri Tergantung

1. Mandi
Mandiri :
Bisa sendiri tanpa dibantu

Tergantung :
bantuan masuk dan keluar dari bak
mandi serta mandi sendiri

2. Berpakaian √
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari, memakai
pakaian, melepaskan pakaian,
mengancingi/mengikat pakaian
Tergantung :
dapat memakai baju sendiri atau
sebagian

3. Ke Kamar Kecil
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar kecil
kemudian membersihkan genitalia
sendiri √
Tergantung :
Tidak Menerima bantuan untuk masuk
ke kamar kecil dan menggunakan
pispot

4. Berpindah √
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat tidur
untuk duduk, bangkit dari kursi
sendiri
Tergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari
tempat tidur atau kursi, tidak
melakukan satu atau lebih
perpindahan

5. Kontinen
Mandiri :
BAB dan BAK seluruhnya terkontrol
sendiri √
Tergantung :
Tidak Inkontinensia parsial atau total,
penggunaan kateter, pispot,
pembalut/pempers

6. Makan
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya sendiri

Tergantung :
Bantuan dalam hal mengambil
makanan dari piring dan
menyuapinya,
E. Modifikasi dari Barthel Indeks
DENGAN
NO KRITERIA MANDIRI KETERANGAN
BANTUAN

1. Makan 5 10 Frekuensi : 4x sehari


Jumlah : 1 Piring
Jenis : nasi dan makan
yang berlemak

2. Minum Frekuensi : 10x sehari


Jumlah : 2 L
5 10
Jenis : Air mineral,
rebusan akar bajakah

3. Berpindah dari kursi Bapak M mampu


roda ke tempat tidur berpindah secara
dan sebaliknya 5 – 10 15 mandiri dan tidak
menggunakan kursi
roda

4. Personal toilet (cuci Frekuensi : 2x sehari


muka, menyisir 0 5
rambut, gosok gigi)

5. Keluar masuk toilet Bapak M mampu


(membuka pakaian, melakukan aktifitas
menyeka tubuh, 5 10 personal hygiene
menyiram) dengan baik tanpa
bantuan

6. Mandi Frekuensi : 2x sehari


5 5

7. Jalan di permukaan 0 5 Bapak M tmampu untuk


datar berjalan di permukaan
datar dan kadang pergi
ke masjid

8. Naik turun tangga Bapak M mampu


menaiki tangga dan
5 10
menurun kan tangga
tanpa bantuan

9. Mengenakan pakaian 5 10 Bapak M mampu


mengenakan dan
melepas pakaian secara
mandiri

10. Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi : 2x sehari


Konsistensi : Normal

11. Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi : 6x sehari


Warna : Jernih

12. Olahraga/rekreasi 5 10 Frekuensi : 1 Bulan 1


kali
Jenis : senam dirumah

13. Rekreasi/pemanfaatan 5 10 Frekuensi : tidak


waktu luang menentu
Jenis : berlibur bersama
keluarga

Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 60-100 : Ketergantungan Sebagian 75
c. 55 : Ketergantungan Total
F. Pengkajian Status Mental Gerontik
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan Short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ)
Instruksi : Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan dan masukkan dalam interpretasi

BENAR SALAH NO PERTANYAAN

√ 01 Tanggal berapa hari ini?

√ 02 Hari apa sekarang?

√ 03 Apa nama tempat ini?

√ 04 Dimana alamat anda?

√ 05 Berapa umur anda?

√ 06 Kapan anda lahir? (minimal tahun lahir)

√ 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang?

√ 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya?

√ 09 Siapa nama Ibu Anda?


Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
√ 10
setiap angka baru, semua secara menurun.

Interpretasi hasil :
a. Salah 0-2 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 3-4 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 5-7 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah ≥8 : Kerusakan intelektual berat

G. Identifikasi aspek kognitif dan fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
 Orientasi
 Registrasi
 Perhatian
 Kalkulasi
 Mengingat kembali
 Bahasa
Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
Kognitif Maks Klien

1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :


 Tahun (√)
 Musim (√)
 Tanggal(√)
 Hari(√)
 Bulan(√)
Orientasi 5 3 Dimana kita sekarang berada?
 Negara Indonesia (√)
 Provinsi Jawa Barat (√)
 Kota Bekasi(√)
 Panti……
 Kamar…….
2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) 1
detik untuk mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan kepada klien
ketiga obyek tadi. (Untuk disebutkan)
 Obyek Lukisan
 Obyek Botol
 Obyek HP
3. Perhatian 5 4 Klien diminta untuk mengeja nama
dan panggilannya yaitu “RIMIN” dari belakang
Kalkulasi  N (√)
 I (√)
 M (√)
 I(√)
 R
4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
pada No.2 (registrasi) tadi. Bila benar, 1 poin
untuk masing-masing obyek
 Lukisan
 Botol
 HP
5. Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien.
 (misal jam tangan) √
 (misal pulpen) √

Minta klien untuk mengulang kata berikut :


“Tak ada jika, dan, atau, tetapi”. Bila benar,
nilai satu poin.

 Pernyataan benar 2 buah


(tak ada, dan, tetapi)

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut


yang terdiri dari 3 langkah : Ambil kertas
ditangan anda, lipat dua dan taruh di lantai”.

 Ambil kertas di tangan anda


 Lipat dua
 Taruh dilantai

Perintahkan pada klien untuk hal berikut.


(Bila aktivitas sesuai perintah nilai 1 point)

 “Tutup mata Anda”

Perintahkan pada klien untuk menulis satu


kalimat dan menyalin gambar.

 Tulis satu kalimat


 Menyalin gambar
TOTAL NILAI 30 27

Interpretasi hasil :
26-30 : Aspek kognitif dan fungsi mental baik
21-25 : Aspek kognitif dari fungsi mental ringan
11-20 : Kerusakan aspek fungsi mental sedang
0.10: terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

H. Penilaian potensi decubitus (Skor NORTON)


Nama Penderita : Bp. M
Kondisi Fisik Umum :
a. Baik 4√
b. Lumayan 3
c. Buruk 2
d. Sangat buruk 1
Kesadaran :
a. Kompos mentis 4√
b. Apatis 3
c. Sopor 2
d. Koma 1
Aktifitas :

a. Ambulan 4√
b. Ambulan dengan bantuan 3
c. Hanya bisa duduk 2
d. Tiduran 1
Inkontinen :

a. Tidak 4√
b. Kadang-kadang 3
c. Sering inkontinensia urin 2
d. Inkontinensia alvi & urin 1

Interpretasi : 15

15-20 : Kecil sekali/ tak terjadi

12-15 : Kemungkinan kecil terjadi


I. APGAR KELUARGA
Selalu Kadang- Tidak pernah
No Item Penilaian
(2) kadang (1) (0)

1. A : Adaptasi √
Klien puas bahwa dapat kembali pada
keluarga karena mereka akan
membantu kesehmbuhan klien pada
waktu saya membutuhkan pertolongan

2. P : Partnership √
Klien puas dengan cara keluarga
membicarakan sesuatu dengan
mengungkapkan masalah

3. G : Growth √
Klien puas dengan keluarga menerima
dan mendukung keinginan dalam
melakukan aktifitas

4. A : Afek √
Klien puas dengan cara keluarga
merespon saat emosi, seperti marah,
sedih ataupun jatuh cinta

5. R : Resolve √
Klien puas dengan cara keluarga
menyediakan waktu bersama-sama
untuk menyelesaikan masalah

Jumlah 8 1

Interpretasi :
Nilai 0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi
Nilai 4-6 : Disfungsi keluarga sedang
Analisa Data

No Data Masalah
. Keperawata
n

1. Data Subjektif : Berat badan


1. Bapak.M mengatakan kadar kolestrol nya tinggi berlebih pada
2. Bapak.M mengatakan dokter menyarankan untuk mengatur keluarga
pola makan Bapak.m
3. Bapak.M
khususnya
mengatakandoktermenyarankanuntukmelakukanolahragasecar
ateratur Bapak.M
4. Bapak.M mengatakan dokter
menyarankanuntukmenurunkanberat badan menjadi 68,8 kg
Data Objektif:
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV :
TD : 130/86 mmHg
HR:80x/menit
RR : 18 x/menit
S : 37 0C

2. Data Subjektif : Insomnia


1. Bapak.M mengatakan kesulitantidurdengannyenyak pada
2. Bapak.Mmengatakansusahuntukmemulaitidur keluarga
3. Bapak.M mengatakan sering terbangun dimalam hari tanpa Bapak.M
sebab
khususnya
4. Bapak.m mengatakan sering merasa pegal dibagian belakang
leher Bapak.M
5. Bapak.M mengatakan sering kesemutan di bagian kaki

Data Objektif:
1. Keadaanumum :Baik
2. Kesadaran :Composmentis
3. TTV:
TD : 130/86 mmHg
HR :80x/menit
RR : 18 x/menit
S : 370C
4. Bapak.M tampak cemas dengan masalah kesehatannya
5. Bapak.m tampak kelelahan
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Berat Badan Berlebih (00233)

2. Insomia (00095)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Kriteria Batasan DiagnosaKeperawatan NOC NIC
Karakteristik

Dx.Kep Kode Hasil Kode Intervensi Kode

1. Data Subjektif : Berat badan 00233 Domain IV Domain 3 :Perilaku


1. Bapak.M berlebih :Pengetahuan tentang
mengatakan kesehatan & prilaku Kelas S : Pendidikan pasien
kadar
Intervensi :
kolestrolnya
tinggi. Pendidikan Kesehatan
Kelas S :Pengetahuan
2. Bapak.M
mengatakan tentang kesehatan Tindakan :
perawat
menyarankan  Tentukan pengetahuan 5510
untuk mengatur kesehatan dan gaya
Outcomes
pola makan. hidup perilaku saat ini
:Pengetahuan Gaya pada penderita kolestrol
3. Bapak.Mmengata Hidup Sehat dan keluarga.
Perawat
 Berikan ceramah
menyarankan Indikator : terkaitin formasi tentang
untuk melakukan kolestrol, nutrisi dan diit
olahragasecarater a. berat badan personal
yang sesuai.
atur. yang optimal
b. indeks massa tubuh  Gunakan telekonferensi
4. Bapak.M telekomunikasi dan
mengatakan yang optimal
c. Presentase lemak 1855 teknologi untuk
perawat pembelajaran jarak jauh
tubuh yang optimal
menyarankanuntu  Libatkan individu
d. Strategi untuk
kmenurunkanbera membatasi lemak keluarga dan kelompok
tbadan menjadi jenuh dan kolestrol dalam perencanaan dan
68,8 kg e. Pentingnya rencana implementasi
porsimakan gaya hidup atau
Data Objektif : f. Manfaat olahraga modifikasi perilaku
teratur Kesehatan
1. Keadaan umum :
g. Pentingnya aktif  Manfaatkan system
Baik
secara fisik dukungan social dan
2. Kesadaran :
h. Hambatan untuk keluarg auntuk
Composmentis meningkatkan efektifitas
3. TTV : mempertahankan
perilaku sehat gaya hidup atau
TD : 130/86 modifikasi perilaku
i. Effek Kesehatan
mmHg yang merugikan dari Kesehatan
HR: 80x/menit  Tekankan pentingnya
No Kriteria Batasan Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Karakteristik

Dx.Kep Kode Hasil Kode Intervensi Kode

1. Data Subjektif : Insomnia 00095 Domain IV Domain 3 :Perilaku


1. Bapak.M :Pengetahuan Tentang
mengatakan Kesehatan &Prilaku Kelas S : Pendidikan pasien
kesulitan tidur
Intervensi :
dengan nyenyak Kelas S :Pengetahuan
2. Bapak.M tentangkesehatan Pendidikan Kesehatan
mengatakan
susah untuk Tindakan :
Outcomes
memulai tidur
:pengetahuan proses  Jelaskan penyebab dan
3. Bapak.M
penyakit faktor yang berkontribusi
mengatakan
 Jelaskan proses 5510
sering terbangun
dimalam hari Indikator : perjalanan penyakit
tanpa sebab 1. Pengetahuan : proses  Jelaskan tanda dan gejala
4. Bapak.M penyakit 1803  Jelaskan penyebab
mengatakan  Jelaskan pengobatan dan
Meningkat dari 2 efek samping obat
sering merasa
(pengetahuan
pegal dibagian
terbatas)
belakang leher Domain 3 :Perilaku
4(pengetahuan
5. Bapak.M
mengatakanserin baik) Kelas S : Pendidikan pasien
gkesemutan di
bagian kaki Intervensi :
Data Objektif: Domain IV Pengajaran Kelompok
1. Keadaanumum : :Pengetahuan Tentang
Baik Kesehatan & Prilaku Tindakan :
2. Kesadaran
:Composmentis  Libatkan seluruh anggota
Kelas S :Pengetahuan
3. TTV: keluarga
tentang kesehatan
TD : 130/86  Tentukan tujuan
mmHg melakukan perubahan
Outcomes perilaku
HR :80x/menit
:pengetahuan perilaku  Pilih coordinator dalam
RR : 18 x/menit
kesehatan keluarga
S : 370C
 Jelaskan pentingnya
CATATAN PERKEMBANGAN
C Diagnosa
No Diagnosa
Tanggal/Jam
Tanggal/Jam Implementasi
Implementasi Evaluasi Evaluasi Tanda Tanda
Keperawatan
Keperawatan tangan tangan

2. Keluarga
1. Berat Badan
Jam 09.00 JamTUK
09.001 TUK 1 DAN 2 Subjektif : Subjektif:
Bapak.M Berlebih
khususnya (00233) Dengan menggunakan
Kemampuanlembar balik Bapak.M
keluarga  Keluarga
Klien mengatakan bahwamenjelaskan
faktor penyebab kembali faktor
dan leaflet: dalam mengenal masalah insomnia
dan adalah resiko
stres kolestrol
memikirkantidak anak-hanya dari
Bapak.M keluarga
1. Melakukan mengambil
pendidikan kesehatan
keputusan anaknya
masalah dan juga
keturunan
dengan kondisi
tetapi juga
saa tini.
dari gaya hidup
Bapak.M
khususnya kesehatan Kolestrol tinggi  Klien menyatakan
mengenaiinsomnia yangmulaitidakterbuka
baik, pikiranny
serta ketidakpatuhan
2. Memberikan atentang
informasi kepadapengetahuan menjalankan
insomnia setelah diet.
mendapatkan
Bapak.M 1. Mengidentifikasi
keluarga bahwa insomnia penjelasan dariKeluarga
perawat mampu menjelaskan gejala
keluarga tentangdapat
proses kolestrol
mengganggutinggi
kesehatan  Klien umum
mengatakan dari
inginkolestrol tinggi
mendapatkan
3. Memberikan pengetahuan
reinforcement positifpatofisiologi,
2. Menjelaskan  Keluarga
yang lebih mampu banyak menjelaskan
lagi bahwa
terhadap keluarga
anatomisaat tentang
keluarga kolestrol
dan fisiologi mengatasi
kolestrol
insomnia yang tidak terkontrol dapat
aktif saat3. diberikan
Menjelaskan pendidikan
tanda dan Objektif
gejala: menyebabkan masalah Kesehatan
kesehatan mengenai insomnia
umum kolestrol tinggi lainnya bahkan hingga menyebabkan
 Klien memperhatikan
kematian saat perawat
4. Mengidentifikasi factor penyebab
menyampaikan materi mengenai
 Keluarga melakukan insomnia
pemilihan makanan
kolestrol tinggi
 KLien aktif dalam bertanya dan menjawab
atau menyusun menu diet makanan
5. Mengidentifikasi perubahan fisik
pertanyaan evaluasi
untuk penderita kolestrol
akibat kolestrol
 Terdapat kontak Keluargamatamenentukan
selama proses jenis olaraga apa
6. Merencanakan perawatan
diskusi saja yang akan dilakukan
keluarga terhadap anggota
 Sesekali Objektif:
menganggukkan kepala saat
keluarga yang mengalami
diberi penguatan atau penjelasan.
kolestrol tinggi
Analisis:
7. Memberikan pilihan yang  Keluarga kooperatif saat menerima
membantu dalam  pembuatan penjelasan kolestrol
TUK 1 tercapai, dimana mampu
 Keluarga mengenalbersemangat
terlihat
keputusan perawatan masalah insomnia
8. Menentukan yang menjadi mengungkapkan perasaan dan keinginan
 Mengetahui faktoruntukpenyebab insomnia (1-
menurunkankadarkolestrolnya
preferensi klien
3) agar lebihterkontrol
9. Mengkaji motivasi pasien untuk
 Tanda dan gejala insomnia
Keluarga (1-3) memutuskan tindakan
dapat
mengubah pola makannya

10. Menghitung berat badan ideal Upaya yang dapat dilakukan
untuk menangani (1-3)kolestrol
pasien Perencanaan:  Tersusun menu diet makanan kolestrol
11. Menghitung presentase lemak dan jenisaktifitasfisik yang dibuat oleh
Lanjutkan ke TUK 2 kemampuan
keluarga dan klien keluarga
didampingi oleh
tubuh ideal pasien
12. Menentukanj umlah kalori mengambil
dan keputusan
perawat
Jam 13.00 TUK : 2 nutrisi yang dibutuhkan Subjektif: Analisis:
13. Memberikan pilihan makanan
14. Menyusun  TUK 1 dan 2 tercapai dengan indikator
1. Menjelaskan pada menu diet makanan
keluarga  Klien mampu menyebutkan akibat
15. Memonitorberat pengetahuan manajement berat badan
tentang akibat lanjut lanjut badan
dari insomnia jika tidak ditangani seperti
serta kemampuan dalam pengambilan
masalahinsomnia penyakit jantung, depresi, kecelakaan lalu
keputusan meningkat menjadi 4
2. Menjelaskan kepada keluarga lintas
(pengetahuan banyak, sering
DAFTAR PUSTAKA

Nilawati, Sri. 2008. Care Yourself, Kolesterol. Jakarta: Penebar Plus.

Le, Denny dkk. 2006. Prevalence and Risk Factors of Hypercholesterolemia


among Thai Men dan Women Receiving Health Examination. Southeast Asian
Journal of Tropical Medicine and Public Health, vol. 37(5), p. 1005-14.

Ruixing, Y dkk. 2007. Comparison of demography, diet, lifestyle, and serum lipid
levels between the Guangxi Bai Ku Yao and Han populations. Journal of Lipid
Research, vol 48(12), p. 2673-81.

Eshak, Ehab S. 2010. Dietary Fiber Intake Is Associated with Reduced Risk of
Mortality from Cardiovascular Disease among Japanese Men and Women.
Journal of Nutrition,vol. 140(8), p. 1445-53.

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia (UI


Press).

Soeharto, Imam. 2004. Proses Terjadi Serangan Jantug dan Stroke. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Soekirman. 2005. Kecenderungan Masalah dan Program Gizi dalam PJP.


Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Linder, Maria C. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan Pemakaian


secara Klinis. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press).

Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC.
Chai, Sheau C. 2012. Daily Apple versus Dried Plum Impact on Cardiovascular
Disease Risk Factors in Postmenopausal Women. Journal of the Academy of
Nutrition and Dietetics, vol 112(8), p. 1158-1168.

M. U., Eteng . 2006. Effect of Vitamin C on Serum Lipids and Electrolyte Profile
of Albino Wistar Rats. Nigerian Journal of Physiological Sciences, Vol. 21(1-2),
p. 15-9.

Anda mungkin juga menyukai