K DENGAN
TAHUN 2021
DISUSUN OLEH :
NIM : 01.18.0045
TINGKAT : III.A
MAHASISWA
MENGETAHUI,
DOSEN PEMBIMBING
( M. Yamin, S.KM.,M.Kes )
LAPORAN PENDAHULUAN
a. Definisi Lansia
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
bukanlah penyakit, tetapi merupakan Proses yang berangsur-angsur mengakibatkan
perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahun tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh (Kholifah, 2016).
Menurut Nugroho (dalam Kholifah 2016) menua atau menjadi tua adalah suatu
keadaan yang terjadi di dalam kehidupan, yaitu anak, dewasa, dan tua.
b. Batasan Lansia
Menurut Alm. Prof. DR. Ny. Sumiati Ahmad Mohammad (dalam Khushariyadi,
2012), guru besar Universitas Gajah Mada Fakultas Kedokteran, periodisasi biologis
perkembangan manusia di bagi menjadi :
1) Masalah fisik
Masalah yang hadapi oleh lansia adalah fisik yang mulai melemah,
sering terjadi radang persendian ketika melakukan aktivitas yang cukup berat,
indra pengelihatan yang mulai kabur, indra pendengaran yang mulai
berkurang serta daya tahan tubuh yang menurun, sehingga seringsakit.
2) Masalah kognitif ( intelektual )
Masalah yang hadapi lansia terkait dengan perkembangan kognitif,
adalah melemahnya daya ingat terhadap sesuatu hal (pikun), dan sulit untuk
bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar.
3) Masalah emosional
Masalah yang hadapi terkait dengan perkembangan emosional, adalah
rasa ingin berkumpul dengan keluarga sangat kuat, sehingga tingkat perhatian
lansia kepada keluarga menjadi sangat besar. Selain itu, lansia sering marah
apabila ada sesuatu yang kurang sesuai dengan kehendak pribadi dan sering
stres akibat masalah ekonomi yang kurang terpenuhi.
4) Masalah spiritual
Masalah yang dihadapi terkait dengan perkembangan spiritual, adalah
kesulitan untuk menghafal kitab suci karena daya ingat yang mulai menurun,
merasa kurang tenang ketika mengetahui anggota keluarganya belum
mengerjakan ibadah, dan merasa gelisah ketika menemui permasalahan hidup
yang cukup serius.
2. Pendekatan psikis
Perawatan mempunyai perananyang panjang untuk mengadakan pendektan
edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter,
interpreneur terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung rahasia pribadi
dan sebagai sahabat yang akrab.
3. Pendekatan sosial
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan upaya perawatan
dalam pendekatan sosial. Memberi kesempatan berkumpul bersama dengan sesama
klien lanjut usia untuk menciptakan sosialisasi mereka.
4. Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan dalam hubungannya
dengan tuhan/ agama yang dianutnya, terutama jika klien di keadaan sakit atau
mendekati kematian
Hepar atau hati adalah organ terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga
abdomen. Pada kondisi hidup hati berwarna merah tua karena kaya akan persediaan
darah (Sloane, 2014).
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dengan berat kurang lebih
1,5 kg (Junqueira & Carneiro., 2017). Sebagian besar hepar terletak di profunda
arcus costalis dextra dan hemidiaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura,
pulmo, pericardium, dan cor. Hepar terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai
hemidiaphragma sinistra (Snell, 2016).
Hepar terbagi menjadi empat lobus, yakni lobus dextra, lobus caudatus, lobus
sinistra, dan lobus qaudatus. Terdapat lapisan jaringan ikat yang tipis, disebut dengan
kapsula Glisson, dan pada bagian luar ditutupi oleh peritoneum. Darah arteria dan
vena berjalan di antara sel-sel hepar melalui sinusoid dan dialirkan ke vena centralis.
Vena centralis pada masing-masing lobulus bermuara ke venae hepaticae. Dalam
ruangan antara lobulus-lobulus terdapat canalis hepatis yang berisi cabang-cabang
arteria hepatica, vena portae hepatis, dan sebuah cabang ductus choledochus (trias 12
hepatis). (Sloane, 2014) Selain cabang-cabang vena porta dan arteri hepatika yang
mengelilingi bagian perifer lobulus hati, juga terdapat saluran empedu yang
membentuk 6 kapiler empedu yang dinamakan kanalikuli empedu yang berjalan
diantara lembaran sel hati (Amirudin, 2019).
c. Etiologi
Menurut (Sloane, 2014) Ada banyak hal yang menjadi penyebab atau pemicu
timbulnya kolestrol tinggi dalam darah. Penyebab meningkatnya kadar kolestrol
paling banyak disebabkan oleh:
1. Asupan makanan yang banyak mengandung lemakm jenuh
2. Pola hidup yang tidak sehat dan seimbanga
3. Gaya hidup yang salah dan kebiasaan buruk yang menjadi rutinitas sehari-hari
Berikut ini ada dua faktor penting yang menjadi penyebab dari kolestrol yang
semakin meningkat diantaranya adalah :
1. Faktor yang tidak dapat di kontrol
a. Keturunan
Apabila ada keuarga yang berkolestrol tinggi maka besar kemungkinan
anak memiliki bakat untuk mempunyai kolestrol tinggi . resiko adanya
suatu gangguan keseluruhan bisa 6 kali lebih besar menimpa anak banding
orang tua.
b. Usia
Setelah usia 20 kolestrol cenderung meningkat, pada pria, kolestrol akan
mudah naiksetelah umur 50 tahun. Pada wanita, kolestrol akan mudah
untuk naik setelah menapouse.
e. Manifetasi klinis
Menurut (Murray, 2012)Pada pemulaan mungkin belum ada terlihat
gejala. Apabila berlangsung lama, bisa ditemukan, antara lain:a.
a. Pengendapan lemak pada tendon dan kulit atau yang disebut
xanthomab.
b. Hati dan limpa membesar yang dapat ditemukan pada pemeriksaan
palpasi
c. Nyeri perut yang berat akibat adanya radang pancreas (pancreastitis)
akibat dari pengendapan trigliserida pada pancreas. Hal ini terjadi
apabila kadar trigliserida lebih atau sebesar 800 mg/dL.
d. .Nyeri dada kiri pertanda mulai ada serangan jantung koroner karena
lembaran-lembaran kolesterol menyumbat pembuluh darah jantung
(Yatim, 2011).
Namun apabila kadar kolesterol yang dirasakan sudah memasuki stadium
yang cukup parah atau semakin tinggi kadar kolesterolnya baru akan
memperlihatkan gejala-gejala sebagai berikut:
a. Sakit kepala terutama sangat dirasakan pada bagian tengkuk dan
kepala bagian belakang sekitar ulang leher bagian belakang.
b. Merasa pegal-pegalhingga bagian pundak.
c. Sering merasa cepat lelah dan capek.
d. Sendi terasa sakit.
e. Kaki terkadang membengkak
f. Mudah mengantuk.
g. Merasakan vertigo atau migraine yang sering kambuh.
g. Pemeriksaan dignostik
Menurut (Yovina, 2012).Tes kolesterol atau disebut juga pemeriksaan
profil lipid adalah pemeriksaan medis berupa tes darah untuk mengukur jumlah
total zat lemak (kolesterol dan trigliserida) dalam darah. Cek kolesterol berguna
untuk menentukan apakah seseorang memiliki kolesterol tinggi atau tidak.
Pemeriksaan kolesterol dilakukan melalui pengambilan sampel darah, baik dari
ujung jari maupun dari pembuluh darah, untuk kemudian diperiksa di
laboratorium klinik atau rumah sakit. Tes ini biasanya hanya membutuhkan waktu
beberapa menit.
Tes kolesterol lengkap meliputi pengukuran terhadap 4 jenis lemak dalam
darah, yakni HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), trigliserida, dan total
kolesterol (total keseluruhan dari jenis kolesterol). Hasil pemeriksaan kolesterol
yang ideal adalah sebagai berikut:
LDL: kurang dari 130 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
HDL: lebih dari 60 mg/dL (semakin tinggi jumlahnya, semakin baik).
Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin
baik).
Trigliserida: kurang dari 150 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
5. menarik diri
7. diaforesis
Tingkat Nyeri
f. Implementasi keperawatan
Implementasi adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana keperawatan
keluarga yang telah disusun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan
keluarga yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan pengobatan, tindakan
untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien kluarga, atau tindakan untuk
mencegah masalah kesehatan yang muncul kemudian hari. Untuk kesuksesan
pelaksanaan implementasi keperawatan keluarga agar sesuai dengan rencana
keperawatan keluarga. Perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual).
Kemampuan dalam hubungan interpersonal dan keterampilan dalam melakukan
tindakan. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan
keperawatan keluarga, strategi implementasi keperawatan keluarga dan kegiatan
komunikasi
1. Tujuan
Tujuan implementasi keperawatan keluarga adalah :
a. Melaksanakan hasil dari rencana keperawatan keluarga untuk selanjutnya di
evaluasi untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam preode yang
singkat
b. Mempertahankan daya tahan tubuh
c. Menemukan perubahan system tubuh
d. Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien
2. Tipe Implementasi
Menurut Craven dan Himle secara garis besar terdapat tiga kategori dari
implementasi keperawatan keluarga, antara lain :
a. Cognitive implementation
Meliputi pengajaran/pendidikan menghubungkan tingkat pengetahuan
klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk klien
dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim
keperawatan keluarga, mengawasi tim keperawatan keluarga, mengawasi
penampilan klien dan keluarga serta menciptakan lingkungan sesuai
kebutuhan dan lain-lain.
b. Interpersonal implementation
Meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan perawatan kebersihan kulit,
melakukan aktivitas rutinkeperawatan keluarga, menemukan perubahan dari
data dasar klien, mengorganisir respon klien ang abnormal, melakukan
tindakan keperawatan keluarga mandiri, kolaborasi dan rujukan dan lain-
lain
c. Technical implementation
Meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan aktivitas
rutin keperawatan keluarga, menemukan perubahan dari data dasar klien,
mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan
keperawatan keluarga mandiri, kolaborasi dan rujukan dan lain-lain.
g. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan
yang menandakan keberhasilan dari diagnosis keperawatan, rencana dan
implementasinya. Tahap evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor
kealpaan yang terjadi selama tahap pengkajian, analis, perencanaan dan
implementasi intervensi. Adapun evaluasikeperawatan dari pelaksanaan adalah :
1. Keluarga dapat menjelaskan kembali dengan benar tentang pengertian
kolestrol , penyebab, gejala dan komplikasi
2. Keluarga dapat mengetahui bahaya akibat demam thypoid
3. Keluarga mampu mengambil keputusan bila ada anggota keluarga yang
mengalami penyakit kolestrol
4. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita penyakit
kolestrol
FORMAT PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. k Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 67Th Suku : Indonesia
Alamat : Lr. Melati Rt 50 Agama : Islam
Pendidikan :- Status Perkawinan : Istri (Kawin)
Jam : 12.50 Tgl Pengkajian : 22-03-2021
Riwayat Kesehatan Keluarga : Klien mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang
menderita kolestrol
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. ROS (Review Of System)/ Observasi dan Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : ( ) Baik ( √) Sedang ( ) Lemah
Tanda-Tanda Vital :
Suhu : 36,3 ⁰C
Pulse : 82 x/ menit
RR : 22 x/ menit
TD : 150/90 mmHg
Berat Badan : 70 kg
Genogram
a.
Keterangan :
= Perempuan
= Laki-laki
= Meniggal
= Pasien
= Tinggal serumah
Jelaskan : Klien memiliki 4 saudara 2 perempuan dan 2 laki-laki dimana orang tua dan
salah satu saudaranya telah meninggal. Klien menikah dengan suaminya kemudian memiliki
2 anak satu laki-laki dan satu perempuan dan mereka tinnggal serumah.
Penglihatan (mata)
Pupil : (√ ) Isokor ( ) Anisokor Lain-lain :Tidak ada
Ketajaman penglihatan : 6/12 meter (20/40 feet)
Adanya Katarak : Tidak ada
Sclera/ Konjungtiva : ( ) Anemia (√) Ikterus, Lain-lain : Tidak Ada
Data Lain : Tidak Ada
Pendengaran/ Telinga
Gangguan pendengaran : ( ) Ya (√ ) Tidak Jelaskan :Tidak Ada
Penggunaan alat bantu dengar : Tidak Ada
Data Lain : Tidak Ada
Penciumaan (hidung)
Bentuk : (√ ) Normal ( ) Tidak Jelaskan :Tidak Ada
Gangguan penciuman : ( ) Ya (√) Tidak Jelaskan : Tidak Ada
Data Lain : Tidak Ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Abdomen
Perut : (√ ) Tegang ( ) Kembung ( ) Acites ( ) Nyeri tekan
Lokasi :-
Peristaltik : 32x/ menit
Pembesaran hepar : ( ) Ya (√ ) Tidak
Pembesaran lien : ( ) Ya (√ ) Tidak
Buang air besar : 1 x/ Hari, Teratur : (√ ) Ya ( ) Tidak
Konsistensi BAB :
Bau BAB : Khas Amoniak
Warna BAB : Cokelat
Data Lain : Tidak Ada
Masalah Keperawatan :Tidak Ada Masalah Keperawatan
Indeks Katz
(1 atau 0) atau bantuan orang lain. pengarahan, dan bantuan orang lain.
Berpakaian (skor 1) bisa memakai pakaian sendiri, (skor 0) perlu bantuan lebih dalam
kadang perlu bantuan untuk menalikan berpakaian atau bahkan perlu
Skor :1 sepatu bantuan total
Ke toilet (skor 1) bisa pergi ke toilet sendiri (skor 0) perlu bantuan dalam
membuka melakukan BAB/BAK sendiri eleminasi
Skor :1
Berpindah (skor 1) bisa berpindah tempat sendiri (skor 0) perlu bantuan dalam
tanpa bantuan, menggunakan alat bantu berpindah dari bed ke kursi roda,
Skor : 1 gerak diperkenankan bantuan dalam berjalan
Total 6
Interpretasi hasil :
27 Menikmati tidur? 0 1
Keterangan :
Tes mini mental ( the mini mental state examination) Bobot Skor
Orientasi
Musim apa 1
Tanggal 1
Bulan 1 5
Hari 1
Provinsi 1
Kota 1
Rumah sakit 1 3
Bagian 1
Memori langsung
3
3
1 1
3 3
1
1
JUMLAH 30 28
Keterangan :
Baik / normal : 25 – 30
Masalah keperawatan :
Tidak 0 15
2. apakah lansia memiliki lebih dari satu penyakit?
Ya 15
- dibantu perawat 0
ya 20
- normal
0
- lemah (tidak bertenaga) 0
10
- gangguan/tidak normal (pincang/diseret)
20
6. status mental 0
Total nilai 15
Keterangan :
ANALISA DATA
Ds :
RR : 22 x/mnt
Diagnosa
No Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Nam
Nomo
a&
r Tgl/Ja Tgl/J
Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan TTD
diagn m am
Pera
osa
wat
2. Terapeutik
3. Edukasi