TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
1. Pengertian
2. Klasifikasi
kesehatan.
3. Karakteristik
berikut :
a. Berusia lebih dari 60 tahun.
lanjut ia akan tetap melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan pada tahap
sebagai berikut:
secara santai
1. Pengertian Menua
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang
2. Teori Menua
proses penuaan, yaitu teori biologis, teori psikologis, dan teori sosiologi.
a. Teori biologi
1) Teori genetik
waktu untuk mengubah sel atau struktur jaringan. Dengan kata lain,
sebelumnya.
stres yang menyebabkan sel tubuh menjadi lelah dan tidak mampu
fisiologis.
3) Teori nutrisi
seseorang.
5) Teori stres
b. Teori psikologis
yang spesifik
hidup.
c. Teori sosiologi
mengikuti perintah.
Menurut teori ini, setiap orang pasti berubah menjadi tua namun
5) Subculture theory
Menurut teori ini lansia dipandang sebagai bagian dai sub kultur.
lainnya.
a. Sistem cardiovaskular
1) Jantung
2) Pembuluh darah
dan darah
3) Darah
hemoglobin
1) Cavum thorak
kartilago
3) Perubahan intrapulmonal
keseluruhan
c. Sistem muskuloskeletas
1) Struktur tulang
dan lemah
berkurang
ketahanannya
3) Sendi
mengalami inflamasi
d. Sistem integumen
1) Kulit
2) Rambut
3) Kuku
e. Sistem gastrointestinal
1) Cavum oris
posisinya
2) Esofagus
pengosongan
3) Lambung
4) Intestinum
a) Peristaltik menurun
pengosongan bowel
f. Sistem genitourinaria
1) Fungsi ginjal
urine
2) Kandung kemih
kandung kemih
3) Miksi
pembesaran prostat
4) Reproduksi wanita
kurang elastic
5) Reproduksi pria
g. Sistem persarafan
1) Neuron
b) Gangguan keseimbangan
3) Tidur
h. Sistem sensori
1) Penglihatan
abuan
2) Pendengaran
berfrekuensi tinggi
3) Perasa
asam
4) Peraba
perubahan suhu
C. Konsep Nyeri
1. Pengertian Nyeri
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan
2. Fisiologi Nyeri
Nosiseptor tersebar luas pada kulit dan mukosa dan terdapat pula pada
struktur yang lebih dalam seperti visera, persendian, dinding arteri, hati
2014).
a. Usia
Menurut Potter dan Perry (2006) dalam Arfa (2014) usia adalah
kerusakan fungsi.
b. Jenis Kelamin
Hidayat (2006) dalam Arfa (2014) menyatakan bahwa arti nyeri bagi
dikutip dalam Potter dan Perry (2006) dalam Arfa (2014) bahwa
kebutuhan narkotik post operative pada wanita lebih banyak
c. Kebudayaan
Bagi beberapa orang, nyeri masa lalu dapat saja menetap dan tidak
e. Perhatian
f. Ansietas (Kecemasan)
menghilangkan nyeri.
4. Respon Nyeri
a. Respon Psikologis
terhadap nyeri yang terjadi atau arti nyeri bagi klien. Arti nyeri bagi
b. Respon Fisiologis
e. Diaphoresis.
g. Dilatasi pupil.
intestinal.
b. Otot mengeras.
tekanan darah.
Menurut Potter dan Perry (2006) dalam Arfa (2014): secara umum
respon pasien terhadap nyeri terbagi atas respon perilaku dan respon
diantaranya:
dan menggerutu.
2) Ekspresi wajah: meringis, merapatkan gigi, mengerutkan dahi,
berkurangnya perhatian.
5. Klasifikasi Nyeri
hingga enam bulan (Smeltzer dan Bare 2002 dalam Arfa, 2014).
awitan yang ditetapkan dan sering sulit untuk diobati karena biasanya
berlangsung selama enam bulan atau lebih (Smeltzer dan Bare 2002
Memperingatkan
Tujuan Tidak ada
adanya cedera atau
masalah
a. Konsistensi dengan
respon simpatis.
b. Frekuensi jantung
meningkat.
c. Volume sekuncup
meningkat.
d. Tekanan darah
meningkat.
Tidak terdapat respon
Respon otonom e. Dilatasi pupil
otonom
meningkat.
f. Tegangan otot
meningkat.
g. Motalitas
gastrointestinal
menurun.
h. Aliran saliva
menurun (mulut
kering).
a. Depresi
b. Mudah marah.
persahabatan.
a. Tidur terganggu.
b. Obido menurun.
Respon jenis lainnya
c. Nafsu makan
menurun.
klasifikasi nyeri diatas, terdapat pula jenis nyeri lain yang spesifik,
diantaranya nyeri somatis dalam (deep somatic pain), nyeri viseral, nyeri
deformitas (kerusakan) sendi secara kronis dan cidera (Naga 2012, dalam
Sofiyulloh, 2015).
khusus, yaitu arthritis akut, artritis gout lebih banyak terdapat pada pria
yang disebabkan karena meningkatnya kadar asam urat dalam tubuh yang
umumnya lebih banyak menyerang pada laki-laki, serangan asam urat ini
ditandai dengan peradangan sendi yang akut yaitu berupa rasa nyeri seperti
ditusuk-tusuk pada sendi yang sakit secara terus menerus atau saat
aktivitas.
2. Etiologi
pada gromerulonefritis
a. Faktor keturunan
b. Diet tinggi protein dan makanan kaya senyawa purin lainnya seperti
kol
raga berlebihan
3. Pathofisiologi
yang mengandung asam urat tinggi dan sistem ekskresi asam urat yang
Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh
lain, maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk
Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat
pada ginjal.
Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat
nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa panas,
terinflamasi, kemudian mata kaki, tumit, lutut dan tulang sendi pinggang.
Kadang-kadang gejalanya disertai dengan demam ringan. Biasanya
tidak teratur.
kaki maupun lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir
sinovial, tendon dan jaringan halus. Tofi terbentuk di jari, tangan, lutut,
kaki, ulnar, helices pada telinga, tendon achiles dan organ internal seperti
4. Manifestasi Klinis
ditandai denagan adanya artritis, tofi, dan batu ginjal. Yang penting
oleh sebab itu, sering terbetuk tofi pada daerah-daerah telinga, siku, lutut.
Pada telinga misalnya, karena permukaannya yang lebar dan tipis serta
tofi, demikian pula di tempat lainnya, tofi itu sendiri terjadi dari kristal-
kristal urat yang dikelilingi oleh benda-benda asing yang meradang,
malam terbangun oleh rasa sakit yang hebat sekali. Daerah khas yang
sering mendapat sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki
sebelah dalam.
5. Pemeriksaan Penunjang
dalam darah (> 6 mg%). Kadar asam urat normal dalam serum pada
pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg% pemeriksaan kadar asam urat ini
akan lebih tepat lagi bila dilakukan dengan cara enzimatik. Kadang-
asam urat dalam urin juga sering tinggi (500 mg%/liter per 24 jam)
cairan tofi adalah cairan berwarna putih seperti susu dan kental sekali
6. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medik
Menurut Mansjoer (2009) dalam Sofiyulloh (2015), penatalaksanaan
a) Kolkisin
b) OAINS
Semua jenis OAINS dapat diberikan, yang paling sering
c) Kortikosteroid
Untuk pasien yang tidak dapat memakai OAINS oral, jiak sendi
sendi dan sedian apus gram dari cairan sendi sebelum diberikan
kortikosteroid.
d) Analgesik
e) Tirah baring
Merupakan suatu keharusan dan diteruskan sampai 24 jam setelah
cepat bergerak.
a) Diet
serta diet rendah purin (tidak usah terlalu ketat). Hindari alkohol
kemih.
(1) Mencegah serangan gout yang akan datang. Obat ini tidak
pasien dengan kadar asam urat lebih dari 1000 mg/hari diberikan
b. Penatalaksanaan Komplementer
asam urat yang telah melalui pengujian klinis juga tersedia, antara lain:
1) Meniran
2) Daun sendok
mineral kalium yang efektif sebagai obat antiasam urat. rebus daun
3) Sambiloto
4) Daun salam
5) Daun suruh
6) Kunyit
E. Penelitian Terkait
Arjuna Kecamatan Klojen Malang Jawa Timur. Peneitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan tingkat nyeri subakut dan kronis sebelum dan sesudah
Jawa Timur yang berjumlah 20 orang yang diambil secara total samping,
tingkat skala nyeri sebelum dan setelah pemberian kompres hangat rebusan
jahe dengan p-value 0.000. Pada data pre dan post treatment didapatkan
penurunan skala nyeri dari berat ke sedang, dari skala sedang ke rendah dan
tidak mengalami skala nyeri dari rendah ke sedang atau tinggi. Ada
Kompres Air Rendaman Jahe Dapat Menurunkan Nyeri Pada Lansia Dengan
jahe dalam menurunkan skala nyeri pada penderita asam urat di Desa
Cengkalsewu. Penelitian ini quasy eksperiment dengan desain pre test and
ada pengaruh kompres air rendaman jahe terhadap penurunan skala nyeri
rata-rata nyeri turun 5,35 pada lansia asam urat di Desa Cengkalsewu.
Penelitian ini menggunakan analisi statistik uji Wilcoxon Signed Ranks Test
dengan α 0,05. Hasil penelitian didapatkan nilai p value 0,000 dimana p<α
Kabupaten Minahasa.