Anda di halaman 1dari 4

ILMU DAN TEKNOLOGI HASIL TERNAK

SYARAT UTAMA MIKROBA DISEBUT PROBIOTIK


Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Teknologi Hasil
Ternak

Dosen Pengampu: Dr. Khothibul Umam Alawwaly, S.Pt., M.Si

Disusun Oleh:
Lutfy Wifiansyah Hakiki

NIM. 196050100111049

PROGRAM MAGISTER ILMU TERNAK


PASCASARJANA FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
1. Syarat Utama Mikroba Disebut Probiotik Menurut (Sunaryanto Dkk, 2014)
a) Syarat utama strain yang dapat digunakan sebagai agensia probiotik adalah memiliki
resistensi terhadap asam dan empedu sehingga dapat mencapai intestin dan memiliki
kemampuan menempel pada mukosa intestine
b) Syarat lain yang perlu dimiliki oleh bakteri probiotik adalah kemampuannya
menghasilkan substansi antimikrobia sehingga mampu menekan pertumbuhan bakteri
patogen enteric
c) mikrobia probiotik adalah tumbuh baik secara in vitro, memiliki stabilitas dan
viabilitas yang tinggi dan aman bagi manusia.
d) Bakteri probiotik dapat memberikan efek positif terhadap kesehatan
e) Dapat bertahanpada pH rendah serta tahan terhadap garam empedu daya antagonistrik
terhadap pathogen enteric.
2. Cara pengujiannya
A. Pengujian aktivitas anti mikroba dengan metode difusi cakram (halim dkk , 2013)
 Bakteri patogen yang ditumbuhkan dalam media NB selama 24 jam
 Kemudian dikonsentrasikan 108 dengan spektrofotometer
 digoreskan ke dalam medium MHA yang telah mengeras di cawan petri
menggunakan cotton swab sterile hingga merata.
 Kertas cakram yang telah direndam supernatan metabolit isolat BAL
ditempelkan ke permukaan agar dengan bantuan pinset.
 Setelah penginkubasian 24 jam pada suhu 37oC akan terbentuk zona
penghambatan, yaitu diameter zona bening di sekitar kertas cakram.
 Diameter zona bening ini diukur dengan jangka sorong dalam satuan sentimeter.
 Uji aktivitas antimikroba ini diulang sebanyak tiga kali.
B. Uji aktivitas antibakteri dengan media agar ( Efendi dkk, 2014)
 Media NA (Nutrient Agar) sebanyak 15 mL dituang ke dalam cawan petri
steril, diinokulasikan
 masing-masing suspensi bakteri uji sebanyak 0,1 mL, dihomogenkan
kemudian didiamkanbeberapa saat hingga memadat.
 Kemudian pada permukaan media agar diletakkan kertas cakram, ditetesi
masing-masing konsentrasi
 larutan kombucha probiotik yang telah ditentukan sebanyak 20μl.
 Pengujian juga dilakukan terhadap kontrol positif menggunakan kloramfenikol
30μg/mL dan kontrol negatif dengan menggunakan akuades.
 Cawan petri yang sudah diberi perlakuan dengan berbagai konsentrasi, kontrol
positif, dan kontrol negative diinkubasi pada 35°C selama 24 - 48 jam.
 Daerah bening di sekitar cakram menunjukkan adanya daerah hambatan
bakteri.
 Diameter daerah hambat (DDH) diukur dalam satuan milimeter (mm)
menggunakan jangka sorong.
C. Uji Daya Hambat Antibakteri pada media Mrs Broth (Sutrisna dkk,2017)
 Bakteri uji diinokulasi sebanyak 1 ose ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml
aquades steril,sampai diperoleh kekeruhan yang sama dengan StandarMac
Farlan (3x108 CFU/ml)
 Kemudian, 1 ml bakteri uji dimasukkan ke dalam cawan petri steril dan
ditambahkan 25 ml media NA steril.
 Lalu cawan petri diputar sesuai angka delapan sebelum media NA memadat,
agar bakteri menyebar rata
 pada media. Setelah media memadat, di dalam media dibuat lubang
membentuk sumur dengan diameter 1 cm. Larutan antibakteri dimasukkan ke
dalam sumur sebanyak 100 μl.
 Lalu kultur diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C.
 Kemudian, diameter daya hambat diukur sesuai dengan garis yang telah dibuat
D. Uji Aktivitas Antimikroba Menggunakan Metode Difusi Sumur (Sunaryanto dkk, 2014)
 Sebanyak 0,1 μl mikroba uji dipipet ke dalam petridisk yang telah
disterilisasi
 tuangkan medium (NA) nutrient agar yang telah disterillisasi dan telah
didinginkan sampai dengan suhu kurang lebih 400C
 Selanjutnya ditunggu sampai nutrient agar benar-benar memadat.
 Setelah dingin dibuat sumur dengan diameter 0,5 cm
 dimasukkan ke ruang dingin selama 4 jam
 Selanjutnya ditempatkan dalam suhu kamar
 Kemudian diinokulasikan 0,1 μl L. casei ke dalam sumur agar dan diinkubasi
pada suhu 370C selama 2 hari
 didinginkan kembali pada suhu 40C selama 12 jam.
 Aktivitas antimikroba ditunjukkan adanya daerah bening diseputaran sumur
agar.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, F., Roswiem, A.P. dan Stefani, E., 2014. Uji Aktivitas Antibakteri Teh Kombucha
Probiotik Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus. FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(2), pp.1-9.

Halim, C.N. dan Zubaidah, E., 2013. Studi kemampuan probiotik isolat bakteri asam laktat
penghasil eksopolisakarida tinggi asal sawi asin (Brassica juncea). Jurnal
Pangan dan Agroindustri, 1(1), pp.129-137.

Sunaryanto, R., Martius, E. dan Marwoto, B., 2014. Uji kemampuan Lactobacillus casei
sebagai agensia probiotik. Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia
(JBBI), 1(1), pp.9-14.

Sutrisna, R., Ekowati, N. dan Rahmawati, D., 2017. Uji Daya Hambat Isolat Bakteri Asam
Laktat Usus Itik (Anas Domestica) Pada Bakteri Gram Positif Dan Pola
Pertumbuhan Isolat Bakteri Usus Itik Pada Media Mrs Broth. Jurnal Penelitian
Pertanian Terapan, 13(1).

Anda mungkin juga menyukai