Latar Belakang
Dislipedemia adalah kelainan metabolisme lipida yang ditandai dengan kelainan fraksi lipid
yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan
trigliserida, dan penurunan kadar kolesterol HDL. Klasifikasi kadar lipid plasma menurut
National Cholesterol Education Program - Adult Treatment Panel (NCEP ATP) III kadar
kolesterol total darah yang normal < 200 mg/dl dan kadar Trigliserida <150 mg/dl, jika terjadi
kelebihan pada kadar tersebut mengindikasikan terjadinya dislipidemia yang merupakan
gangguan metabolisme lipida.
Pohpohan (Pilea trinervia) merupakan salah satu jenis sayuran yang kaya akan serat dan
sering dikonsumsi masyarakat Indonesia sebagai lalapan. Penelitian Desmiati (2001),
menunjukkan bahwa daun segar pohpohan mengandung asam askorbat, senyawa fenol, -
tok oferol, dan -karoten yang berfungsi sebagai antioksidan. Menurut Amalia dkk. (2006)
aktivitas antioksidan dari daun pohpohan diketahui dengan cara maserasi berturut-turut
dengan menggunakan n-heksana, etil asetat, dan etanol sehingga diketahui adanya
kandungan flavonoid, alkaloid, dan steroid atau triterpenoid.
Di era globalisasi, kemajuan teknologi semakin berkembang pesat yang telah banyak
mengubah gaya hidup masyarakat. Pola hidup yang kurang aktivitas fisik dan banyak
mengonsumsi makanan cepat saji yang mengandung tinggi kalori, lemak, dan kolesterol.
Kelebihan lemak dan kolesterol yang melebihi kadar normal tanpa diimbangi dengan aktivitas
fisik yang tepat mengakibatkan gangguan metabolisme lipida darah (dislipidemia). Salah satu
makanan cepat saji yang digemari masyarakat Indonesia adalah nugget. Nugget terbuat dari
gilingan daging dengan beberapa bahan penambah seperti tepung terigu, bumbu, telur dan
lainlain yang digulir dalam tepung panir (Afrianto dan Evi, 1989).
Produk nugget ayam yang memiliki cita rasa yang gurih dapat dijadikan sebagai makanan
ringan maupun lauk yang digemari semua jenis golongan usia. Kebanyakan nugget ayam
dipasaran kurang menambahkan sayuran sebagai serat yang kaya akan antioksidan. Tepung
daun pohpohan dipilih sebagai bahan makanan alternatif yang dapat ditambahkan pada
pembuatan nugget ayam dan dipercaya dapat menurunkan kadar lemak dalam darah karena
kandungan antioksidan berupa flavonoid di dalamnya. Pemanfaat tepung daun pohpohan
sebagai foritifkasi dalam pembuatan nugget ayam juga dapat meningkatan pemberdayaan
pangan lokal yang dapat menunjang ketahanan pangan di Indonesia.
Tujuan Umum
Mengetahui daya terima pembuatan nugget ayam dan penambahan tepung daun pohpohan
dengan fortifikasi flavonoid sebagai bahan makanan alternatif penderita dislipidemia
Manfaat Hasil
1. Bagi peneliti, mengetahui bagaimana daya terima nugget ayam dan penambahan
tepung daun pohpohan dengan fortifikasi flavonoid sebagai makanan alternatif
penderita dislipidemia.
2. Bagi masyarakat, memberikan bukti secara ilmiah terhadap penelitian nugget ayam
dan penambahan tepung daun pohpohan dengan fortifikasi flavonoid sebagai
makanan alternatif penderita dislipidemia.
3. Bagi institusi, menambah pembendaharaan pustaka penelitian yang dapat
memberikan infromasi dan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
pangan.