Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEEMEN KESEHATAN IKAN

PROBIOTIK DALAM AKUAKULTUR

Oleh:

Azzimy Nashifati Aulia Yughatsu

M. Lufki Saifuddin

M. Rizky Rudiansyah

Putri Salsabila

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN

JURUSAN PETERNAKAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami sehingga laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Ucapan terima
kasih tak lupa kami berikan kepada dosen pembimbing mata kuliah dan dosen PLP serta teman-
teman yang senantiasa turut membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Makalah dari mata kuliah Manajemen Kesehatan Ikan ini berisikan tentang Probiotik
Dalam Akuakultur, yang mencakup pengertian probiotik dan lainnya.

Dalam makalah ini pasti masih memiliki banyak kekurangan dalam berbagai hal. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dibutuhkan untuk kebaikan makalah ini.

Bandar Lampung, 04 Juni 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Dalam usaha budidaya, peningkatan produksi dapat dicapai dengan cara
mengoptimalkan kondisi lingkungan, mendapatkan padat tebar yang tepat,
memperbaiki kualitas benih dan pemberian pakan berkualitas baik. Di samping itu,
dapat pula dilakukan melalui upaya menurunkan tingkat mortalitas dan meningkatkan
laju pertumbuhan individu.

Pada budidaya ikan secara intensif, pakan merupakan komponen biaya produksi yang
paling tinggi yaitu 60%-- 70% dari biaya operasional. Hal ini disebabkan karena
tingginya harga bahan baku pakan yang sampai saat ini sebagian besar masih diimpor.

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk dapat menekan harga pakan untuk mengurangi
atau mengganti bahan baku impor dengan bahan baku lokal antara lain: kepala udang,
bungkil kelapa sawit, dedak, maupun limbah peternakan seperti darah hewan. Untuk
memperbaiki kualitas bahan baku lokal perlu dikaji terlebih dahulu penambahan
(suplemen) ke dalam pakan (bahan baku lokal) apakah dapat memberikan pengaruh
terhadap kualitas pakan yang dihasilkan atau pengaruhnya terhadap pertumbuhan
ikan/organisme peliharaan. Probiotik adalah salah satu alternatif untuk penambahan
(suplemen) ke dalam pakan ikan budidaya.

Menurut Fuller (1987), probiotik yaitu makanan tambahan (suplemen) berupa sel-sel
mikroba hidup, yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi hewan inang yang
mengkonsumsinya melalui penyeimbangan flora mikroba intestinalnya. Selanjutnya
Salminen et al. (1999) menyatakan bahwa probiotik merupakan segala bentuk preparasi
sel mikroba (tidak selalu harus hidup) atau komponen sel-sel mikroba yang memiliki
pengaruh menguntungkan bagi kesehatan dan kehidupan inang. Dari definisi tersebut,
Irianto (2003) meredifinisikan bahwa probiotik yaitu suplementasi sel mikroba utuh
(tidak harus hidup) atau komponen sel mikroba pada pakan atau lingkungan hidupnya,
yang menguntungkan inang. Selanjutnya dikatakan bahwa dalam budidaya, penelitian
mengenai kerja probiotik baru bersifat empirik atau bersifat dugaan. Ada tiga model
kerja probiotik yaitu: 1) menekan populasi mikroba melalui kompetisi dengan
memproduksi senyawa-senyawa antimikroba atau melalui kompetisi nutrisi dan tempat
pelekatan di dinding intestinum, 2) merubah metabolisme mikrobial dengan
meningkatkan atau menurunkan aktivitas enzim, dan 3) menstimulasi imunitas melalui
peningkatan kadar antibodi atau aktivitas makrofag.

Penggunaan probiotik di dalam bidang budidaya bertujuan untuk menjaga


keseimbangan mikroba dan pengendalian patogen dalam saluran pencernaan, air, serta
lingkungan perairan melalui proses biodegradasi.

Penelitian penggunaan probiotik pada budidaya ikan maupun udang mulai banyak
dilakukan misalnya penggunaan jenis Bacillus spp. sebagai prebion dapat digunakan
untuk memperbaiki kualitas air melalui penyeimbangan populasi mikroba dan
mengurangi jumlah patogen dan secara bersamaan mengurangi penggunaan senyawa-
senyawa kimia dan meningkatkan pertumbuhan serta kesehatan hewan inang (Wang et
al., 1999 dalam Irianto, 2003).

Pemanfaatan probiotik dalam budidaya ikan mulai digalakkan semenjak pemerintah


melarang pengguaan antibiotik dalam usaha budidaya perikanan. Probiotik sangat baik
digunakan dalam usaha budidaya ikan karena dapat mempercepat pertumbuhan ikan,
meningkatkan kesehatan ikan, dan menjaga kualitas air. Namun, masih banyak petani
pembudidaya ikan yang belum mengetahui manfaat, teknik pembuatan serta
pengaplikasian probiotik untuk mendukung kegiatan budidaya. Dilatarbelakangi oleh
hal tersebut, maka dilakukanlah pengabdian kepada masyarakat kepada pembudidaya
ikan di Gampong Meunasah Sukon Kecamatan Lembah Sabil Kabupaten Aceh Barat
Daya. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan melalui penyuluhan dengan
memaparkan manfaat dari probiotik, dilanjutkan diskusi tanya jawab dengan peserta
dan praktik langsung pembuatan probiotik dengan menggunakan bahan-bahan alami
yang mudah didapatkan. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa
tingkat pemahaman dan pengetahuan petani pembudidaya ikan di desa tersebut tentang
manfaat probiotik, cara pembuatan serta aplikasinya dalam usaha budidaya perikanan
meningkat dengan adanya pengabdian ini. Kegiatan untuk meningkatkan kapasitas
pembudidaya sangat diperlukan agar petani pembudidaya dapat terus meningkatkan
kemampuannya dan mendapatkan informasi teknologi terkini tentang budidaya ikan.

1.2. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai materi probiotik dalam akuakultur yang
nantinya akan menjelaskan tentang pengertian probiotik, cara kerja, dan cara
aplikasinya terhadap ikan melalui beberapa pilihan yang dapat ditempuh, selain itu juga
akan memaparkan kegunaan dari probiotik itu sendiri.
BAB II
ISI

Ada sebuah teori yang kukemukakan oleh seorang ilmuwan Russia, seorang penerima Nobel
Biologi pada tahun 1908, Beliau adalah Elie Metchnikoff yaitu secara perlahan pembusukan
oleh bakteri dalam usus besar menghasilkan senyawa-senyawa beracun yang memasuki
peredaran darah, yang disebut dengan proses autointoksikasi. Proses ini menyebabkan penuaan
dan penyakit degeneratif. Mikroorganisme yang beperluang besar melintasi dan hidup dalam
pencernaan adalah yang berasal dari tubuh manusia itu sendiri. Hal ini yang menjadi asal
probiotik, yang muncul dari sebuah konsep autointiksikasi.

Definisi yang diterima secara luas diambil dari Fuller (1987), yang menganggap bahwa
probiotik adalah produk kultur atau suplemen pakan mikroba hidup, yang secara
menguntungkan mempengaruhi inang dengan meningkatkan keseimbangan usus (mikroba).
Komponen penting dari definisi ini mencerminkan kebutuhan mikro-organium hidup dan
aplikasi ke inang sebagai suplemen pakan. Namun, pekerja lain telah memperluas definisi
tersebut. Misalnya, Gram, Melchiorsen, Spanggaard, Huber & Nielsen (1999) mengusulkan
bahwa probiotik adalah suplemen mikroba hidup, yang secara menguntungkan mempengaruhi
hewan inang dengan meningkatkan keseimbangan mikrobanya. Dalam contoh ini, tidak ada
asosiasi dengan umpan. Selanjutnya, Salminen, Ouwehand, Benno & Lee (1999) menganggap
probiotik sebagai persiapan mikroba (tetapi tidak harus hidup) atau komponen sel mikroba
dengan efek menguntungkan pada kesehatan inang. Inikonsep yang mencakup semua dapat
mempengaruhi bidang lain dari pengendalian penyakit, khususnya vaksinologi. Tentu saja,
probiotik tidak boleh berbahaya bagi inangnya (Salminen et al. 1999) dan probiotik harus
efektif pada kisaran suhu ekstrem dan variasi salinitas (Fuller 1987).

Probiotik adalah istilah yang digunakan pada mikroorganisme hidup yang dapat memberikan
efek baik atau kesehatan pada organisme lain/inangnya beberapa contoh pada makanan
suplemen diet yang mengandung bakteri berguna dengan asam laktat bakteri (lactic acid
bacteria LAB) sebagai mikroba yang paling umum dipakai, LAB telah dipakai dalam industri
makanan bertahun-tahun karena mereka mampu untuk mengubah gula (termasuk laktosa) dan
karbohidrat lain menjadi asam laktat.
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dapat memberikan keuntungan bagi inangnya,
dengan kata lain ikan yang diberi probiotik akan lebih baik dalam fungsi fisiologisnya,
dikarenakan ada mikroorganisme yang menguntungkan yang sengaja dihinggapkan kepada
ikan tersebut. Penerapan probiotik sangat penting untuk saat ini tujuannya untuk mengurangi
penggunaan antibiotik dalam pencegahan atau penyembuhan penyakit. Hal ini tidak disadari
oleh para petani ikan karena apabila penggunaan antibiotik yang berlebihan (melebihi dosis)
akan menimbulkan resistensi pada bakteri patogen sehingga bakteri patogen tidak dapat diatasi
oleh antibiotik.

Probiotik dalam akuakultur diterapkan dalam pakan dan campuran pada media airnya. Dalam
pakan digunakan dengan cara pencampuran bahan pakan dengan probiotik. Dan campuran
pada media air adalah dengan cara memasukan probiotiknya itu sendiri ke dalam air
kolam/tambak. Mekanisme probiotik saat ini masih dalam tahap pengembangan oleh para
peneliti-peneliti.

A. Fungsi dan Peranan Probiotik


Probiotik dalam akuakultur diterapkan dalam pakan dan campuran pada media airnya.
Dalam pakan digunakan dengan cara pencampuran bahan pakan dengan probiotik. Dan
campuran pada media air adalah dengan cara memasukkan probiotiknya itu sendiri ke
dalam air kolam/tambak. Mekanisme probiotik saat ini masih dalam tahap
pengembangan oleh para peneliti-peneliti. Namun ada beberapa kemungkinan
mengenai mekanisme aksi dari probiotik ini yaitu,
a. Menekan populasi mikroba yang bersifat merugikan yang berada dalam saluran
pencernaan dengan cara berkompetisi untuk menempati ruang (tempat
menempel) dan kesempatan mendapatkan nutrisi,
b. Menghasilkan senyawa anti mikroba yang secara langsung akan menekan
pertumbuhan mikroba patogen dan mencegah terbentuknya kolonisasi mikroba
merugikan dalam sistem pencernaan hewan inang.
c. Menghasilkan senyawa yang bersifat imunostimulan yaitu meningkatkan sistem
imun ikan (hewan inang) dalam menghadapi serangan penyakit dengan cara
meningkatkan kadar antibodi dan aktivitas makrofag, misalnya lipo
polisakarida, glikan dan peptidoglikan. Mikro organisme probiotik asam laktat
yang diberikan secara oral pada hewan berdarah panas dapat memicu
peningkatan resistensi terhadap infeksi enterik. Tetapi sampai saat ini masih
belum jelas apakah bakteri yang digunakan sebagai probiotik dapat memberikan
efek menguntungkan terhadap respons imun bagi hewan inang (ikan). Di antara
banyak efek menguntungkan probiotik, sistem kekebalan tubuh adalah salah
satu manfaat probiotik yang paling sering diklaim. Udang larva ikan dan
invertebrata lainnya memiliki sistem kekebalan yang kurang berkembang
dibandingkan tahap dewasa dan terutama bergantung pada respon imun non-
spesifik untuk ketahanannya terhadap infeksi.
d. Menghasilkan senyawa vitamin yang bermanfaat bagi hewan inang (yang
diberikan probiotik) dan secara tidak langsung akan menaikkan nilai nutrisi
pakan
e. Sebagai pemacu pertumbuhan
Telah dibuktikan secara eksperimental bahwa probiotik memang dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan. Kemampuan organisme untuk menumbuhkan
patogen yang mendukung inang atau untuk meningkatkan pertumbuhan inang
namun tidak ada efek samping pada inang menjadikannya bakteri probiotik
Yassir et al. [16] dalam upaya untuk menggunakan bakteri probiotik sebagai
promotor pertumbuhan pada ikan nila (Oreochromis niloticus) mengidentifikasi
bahwa kinerja pertumbuhan tertinggi dicatat dengan Micrococcus luteus
probiotik dan rasio konversi pakan terbaik diamati dengan organisme yang
sama. Jadi M. luteus dapat dianggap sebagai promotor pertumbuhan dalam
budidaya ikan. Bakteri asam laktat juga memiliki efek sebagai pemacu
pertumbuhan pada laju pertumbuhan ikan mas juvenil meskipun tidak pada bass
laut.
f. Untuk pencegahan penyakit
Probiotik atau produknya untuk manfaat kesehatan bagi inang telah ditemukan
berguna dalam akuakultur, hewan darat, dan pengendalian penyakit manusia.
Ini termasuk tambahan mikroba yang mencegah patogen berkembang biak di
saluran usus, pada permukaan superfisial dan di lingkungan kultur spesies
kultur [13]. Efek dari organisme menguntungkan ini dicapai melalui
pengoptimalan sistem kekebalan organisme kultur, meningkatkan daya
tahannya terhadap penyakit, atau menghasilkan zat penghambat yang mencegah
organisme patogen membentuk penyakit di inang.
B. Karakteristik Bakteri Probiotik
Persyaratan probiotik untuk dapat bekerja dengan efektif adalah mampu beradaptasi
dengan kondisi lingkungan (fisika dan kimia) hewan inang: dapat bertahan hidup pada
suhu rendah dan konsentrasi asam organik yang tinggi di saluran pencernaan, juga
terhadap cairan pankreas dan empedu yang dihasilkan di saluran usus halus bagian atas,
tidak menghasilkan senyawa toksik yang merugikan hewan inang, serta mampu hidup
dan bermetabolisme dalam saluran usus hewan inang (Kesarcodi et al., 2008).
Kriteria lain yang harus dipenuhi untuk menjadikan mikroorganisme tertentu sebagai
probiotik adalah dengan memastikan bahwa mikroorganisme tersebut tidak patogenik,
sehingga tidak membahayakan bagi inangnya. Strain probiotik juga harus bertahan dan
dapat tetap hidup selama proses pengolahan makanan dan penyimpanan, mudah
diaplikasikan pada produk makanan, dan tahan terhadap proses psikokimia pada
makanan (Allameh et al., 2012), Serta dapat diproduksi dalam skala besar (industri)
dengan kualitas dan kuantitas yang terjaga dan terukur (Irianto dan Austin, 2002).
Sebagian besar penelitian yang berkaitan dengan efek probiotik pada budidaya hewan
air telah menekankan penurunan kematian atau, sebaliknya, peningkatan kelangsungan
hidup. peningkatan resistensi terhadap penyakit, kemampuan untuk memusuhi
organisme lain terutama patogen yang diduga (Joborn et al. 1997), kemampuan untuk
mengurangi jumlah sel bakteri dalam ginjal (Park et al. 2000), produksi poliamina dan
aktivitas enzim pencernaan (Tovar et al 2002), dan pengembangan sistem imun non-
spesifik melalui sistem seluler, misalnya peningkatan aktivitas fagosit dan lisozim
(Irianto & Austin 2002).

Sedangkan ciri-ciri probiotik yang baik menurut Fuller adalah


a. Harus menjadi ketegangan, yang mampu memberikan manfaat
efek pada hewan inang mis. peningkatan pertumbuhan atau resistensi terhadap
penyakit.
b. Harus non-patogen dan tidak beracun.
c. Harus hadir sebagai sel yang layak lebih disukai dalam jumlah besar
d. Harus mampu bertahan dan bermetabolisme di usus dan lingkungan mis. tahan
terhadap pH rendah dan asam organik.
e. Harus stabil dan mampu bertahan hidup untuk periode di bawah penyimpanan dan
kondisi lapangan

C. Cara kerja probiotik


Prinsip dasar kerja bakteri probiotik adalah pemanfaatan kemampuan mikroorganisme
dalam memecah atau menguraikan rantai panjang karbohidrat, protein dan lemak yang
menyusun pakan. Kemampuan ini diperoleh karena adanya enzim-enzim khusus yang
dimiliki oleh mikroba untuk memecah ikatan tersebut. Enzim tersebut biasanya tidak
dimiliki oleh ikan atau biota air lainnya. Pemecahan molekul-molekul kompleks
menjadi molekul sederhana jelas akan mempermudah pencernaan lanjutan dan
penyerapan oleh saluran pencernaan ikan (Effendi. 2002).
Probiotik, yang merupakan mikro-organisme atau produknya dengan manfaat
kesehatan bagi inang, telah ditemukan dalam akuakultur sebagai sarana pengendalian
penyakit, melengkapi atau bahkan dalam beberapa kasus menggantikan penggunaan
senyawa antimikroba. Berbagai mikroalga (Tetraselmi, ragi (Debargomyces Phaffia
dan Saccharomyce) dan Gram-positif (Bacillus, Carnobacterium, Enterococcus,
Lactoba cillus Lacucoccus, Micrococcus. Streptococcus dan Weisella) dan bakteri
Gram-negatif (deramanas, Alteronas, Photorhodobacterion, Pseudomonas dan Vibria)
telah dievaluasi. Namun, cara kerja probiotik jarang diselidiki, tetapi kemungkinan
termasuk pengecualian kompetitif, yaitu, probiotik secara aktif menghambat kolonisasi
patogen potensial di saluran pencernaan dengan antibiotik atau dengan kompetisi untuk
nutrisi dan/atau ruang, perubahan metabolisme mikroba, dan/atau dengan stimulasi
kekebalan inang Probiotik dapat merangsang nafsu makan dan memperbaiki nutrisi
dengan produksi vitamin, detoksifikasi senyawa dalam makanan, dan dengan
pemecahan komponen yang tidak dapat dicerna. bukti bahwa probiotik efektif dalam
menghambat berbagai patogen ikan, alasan penghambatan tersebut adalah ada banyak
mekanisme berbeda yang terlibat dalam proses probiotik di tambak. Akuakultur
probiotik memiliki peran yang sangat penting dalam degradasi bahan organik sehingga
secara signifikan mengurangi pembentukan lumpur dan lendir. Akibatnya, kualitas air
akan meningkat dengan mengurangi insiden penyakit (termasuk Vibrio sp., Aeromonas
sp. dan virus), meningkatkan jumlah zooplankton, mengurangi bau dan pada akhirnya
meningkatkan produksi akuakultur. Dengan mempercepat laju penguraian bahan
organik, asam amino bebas dan glukosa juga dilepaskan yang menyediakan sumber
makanan bagi mikroorganisme yang menguntungkan. Bentuk nitrogen anorganik,
seperti amonia, nitrat, dan nitrit juga berkurang. Dengan meningkatkan kualitas air total
dan FCR, kesehatan dan kekebalan udang secara keseluruhan akan meningkat.

D. Probiotik dalam manajemen akuakultur


Organisme ini dapat diberikan pada pengelolaan akuakultur melalui pemberian pakan,
injeksi atau perendaman bakteri probiotik.
a. Aplikasi dalam pakan
Probiotik diterapkan dengan pakan dan bahan pengikat (telur atau minyak ikan
cod) dan sebagian besar sediaan komersial mengandung Lactobacillus spor
Saccharomyces cerevisiae. Menurut pedoman FAO dan WHO, organisme
probiotik yang digunakan dalam makanan harus mampu bertahan melewati usus
yaitu mereka harus memiliki kemampuan untuk melawan cairan lambung dan
paparan empedu. Selain itu mereka harus dapat berkembang biak dan menjajah
saluran pencernaan dan mereka harus aman, efektif dan mempertahankan
efektivitas dan potensi mereka selama umur simpan produk.

Aplikasi bisa melalui pakan (seperti yang tersirat dalam definisi Fuller 1987)
atau dengan perendaman atau injeksi (seperti yang bisa terjadi dengan definisi
Salminen et al. 1999). Di sinilah kebingungan dapat terjadi, apa perbedaan
antara probiotik yang diaplikasikan dengan injeksi atau perendaman, dan
vaksin? Meskipun demikian, penting untuk menentukan apakah manfaat
probiotik itu nyata atau dirasakan, yaitu, apakah probiotik benar-benar hanya
sebuah placeho?Perlu ditekankan bahwa, menurut Fuller (1987), probiotik
harus memberikan manfaat nyata bagi inangnya, mampu bertahan di saluran
pencernaan.
b. Aplikasi langsung ke air kolam
Probiotik air mengandung banyak strain bakteri seperti Bacillus acidophilux, B.
subtilis B. lecheniformis, Nitrobacter sp. Aerobacter dan Sacharomyces
cerevisiae Aplikasi probiotik melalui air tangki dan kolam juga dapat
berpengaruh pada kesehatan ikan dengan meningkatkan beberapa kualitas air,
karena mereka mengubah komposisi bakteri air dan sedimen.
c. Aplikasi melalui injeksi Aplikasi probiotik melalui injeksi adalah suatu
kemungkinan. Austin dkk. menyarankan kemungkinan membekukan-
mengeringkan vaksin seperti probiont dan diterapkan baik melalui perendaman,
atau injeksi. Yasir dkk. telah mendemonstrasikan pemberian eksperimental dari
Micrococcus luteus probiotik ke Oreochromis niloticus dengan injeksi melalui
rute intra peritoneal yang hanya memiliki 25% kematian dibandingkan 90%
dengan Pseudomonas menggunakan rute yang sama. Menurut Yassir dkk.
penggunaan probiotik merangsang kekebalan Rainbow trout dengan
merangsang aktivitas fagosit, melengkapi pembunuhan bakteri yang dimediasi
dan produksi imunoglobulin.

E. Probiotik pada manusia dan terestrial penggunaan hewan


Berbeda dengan akuakultur, probiotik untuk digunakan pada manusia dan hewan darat
berpusat pada penggunaan bakteri asam laktat, khususnya perwakilan dari
Bifidobacterium Lactobacillus dan Streptococcus (Fuller 1987; Smoragiewicz,
Bielecka, Babuchowski, Boutard & Dubeau 1993). Memang, konsep umum probiotik
adalah bakteri asam laktat yang menguntungkan, yang cocok untuk bertahan hidup di
saluran pencernaan karena toleransi terhadap keasaman dan garam empedu (Fuller
1987: Smoragiewicz et al 1993). Bakteri tersebut dapat ditemukan di berbagai produk
susu fermentasi, termasuk buttermilk dan yogurt, ditujukan untuk konsumsi manusia .
Selain itu, probiotik digunakan pada unggas (mis. Fulton, Nersessian & Reed 2002) dan
sapi (mis. Khuntia & Chaudhary 2002). Singkatnya, probiotik dianggap penting untuk
digunakan pada manusia, unggas, dan ternak.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat di simpulkan bahwa probiotik dalam akuakultur diterapkan dalam pakan dan campuran
pada media airnya. Dalam pakan digunakan dengan cara pencampuran bahan pakan dengan
probiotik. Sedangkan Persyaratan probiotik untuk dapat bekerja dengan efektif adalah mampu
beradaptasi dengan kondisi lingkungan (fisika dan kimia) hewan inang: dapat bertahan hidup
pada suhu rendah dan konsentrasi asam organik yang tinggi di saluran pencernaan, juga
terhadap cairan pankreas dan empedu yang dihasilkan di saluran usus halus bagian atas, dan
terbukti bahwa mekanisme probiotik saat ini masih dalam tahap pengembangan oleh para
peneliti-peneliti. Dalam Aplikasinya, Probiotik dapat diaplikasikan dengan pencampuran pada
pakan ikan, lewat injeksi dan metode perendaman yang belum ditemukan kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing cara probiotik itu diaplikasikan.

3.2 Saran

Penerapan probiotik sangat penting untuk saat ini tujuannya untuk mengurangi penggunaan
antibiotik dalam pencegahan atau penyembuhan penyakit dan jika untuk Persyaratan probiotik
untuk dapat bekerja dengan efektif adalah mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan
(fisika dan kimia) hewan inang dapat bertahan hidup pada suhu rendah dan konsentrasi asam
organik yang tinggi di saluran pencernaan (usus).
DAFTAR PUSTAKA
A Irianto1 and B Austin2.1 Faculty of Biology, Jenderal Soedirman University,
Purwokerto, Indonesia 2 School of Life Sciences, Heriot-Watt University,
Edinburgh, UK

Maloy Kumar Sahu · N. S. Swarnakumar · K. Sivakumar · T. Thangaradjou · L.


Kannan. Probiotics in aquaculture: importance and future perspectives.
Received: 8 September 2007 / Accepted: 11 January 2008 / Published online: 13
June 2008

Anda mungkin juga menyukai