Oleh:
M. Lufki Saifuddin
M. Rizky Rudiansyah
Putri Salsabila
JURUSAN PETERNAKAN
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami sehingga laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Ucapan terima
kasih tak lupa kami berikan kepada dosen pembimbing mata kuliah dan dosen PLP serta teman-
teman yang senantiasa turut membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Makalah dari mata kuliah Manajemen Kesehatan Ikan ini berisikan tentang Probiotik
Dalam Akuakultur, yang mencakup pengertian probiotik dan lainnya.
Dalam makalah ini pasti masih memiliki banyak kekurangan dalam berbagai hal. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dibutuhkan untuk kebaikan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pada budidaya ikan secara intensif, pakan merupakan komponen biaya produksi yang
paling tinggi yaitu 60%-- 70% dari biaya operasional. Hal ini disebabkan karena
tingginya harga bahan baku pakan yang sampai saat ini sebagian besar masih diimpor.
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk dapat menekan harga pakan untuk mengurangi
atau mengganti bahan baku impor dengan bahan baku lokal antara lain: kepala udang,
bungkil kelapa sawit, dedak, maupun limbah peternakan seperti darah hewan. Untuk
memperbaiki kualitas bahan baku lokal perlu dikaji terlebih dahulu penambahan
(suplemen) ke dalam pakan (bahan baku lokal) apakah dapat memberikan pengaruh
terhadap kualitas pakan yang dihasilkan atau pengaruhnya terhadap pertumbuhan
ikan/organisme peliharaan. Probiotik adalah salah satu alternatif untuk penambahan
(suplemen) ke dalam pakan ikan budidaya.
Menurut Fuller (1987), probiotik yaitu makanan tambahan (suplemen) berupa sel-sel
mikroba hidup, yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi hewan inang yang
mengkonsumsinya melalui penyeimbangan flora mikroba intestinalnya. Selanjutnya
Salminen et al. (1999) menyatakan bahwa probiotik merupakan segala bentuk preparasi
sel mikroba (tidak selalu harus hidup) atau komponen sel-sel mikroba yang memiliki
pengaruh menguntungkan bagi kesehatan dan kehidupan inang. Dari definisi tersebut,
Irianto (2003) meredifinisikan bahwa probiotik yaitu suplementasi sel mikroba utuh
(tidak harus hidup) atau komponen sel mikroba pada pakan atau lingkungan hidupnya,
yang menguntungkan inang. Selanjutnya dikatakan bahwa dalam budidaya, penelitian
mengenai kerja probiotik baru bersifat empirik atau bersifat dugaan. Ada tiga model
kerja probiotik yaitu: 1) menekan populasi mikroba melalui kompetisi dengan
memproduksi senyawa-senyawa antimikroba atau melalui kompetisi nutrisi dan tempat
pelekatan di dinding intestinum, 2) merubah metabolisme mikrobial dengan
meningkatkan atau menurunkan aktivitas enzim, dan 3) menstimulasi imunitas melalui
peningkatan kadar antibodi atau aktivitas makrofag.
Penelitian penggunaan probiotik pada budidaya ikan maupun udang mulai banyak
dilakukan misalnya penggunaan jenis Bacillus spp. sebagai prebion dapat digunakan
untuk memperbaiki kualitas air melalui penyeimbangan populasi mikroba dan
mengurangi jumlah patogen dan secara bersamaan mengurangi penggunaan senyawa-
senyawa kimia dan meningkatkan pertumbuhan serta kesehatan hewan inang (Wang et
al., 1999 dalam Irianto, 2003).
1.2. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai materi probiotik dalam akuakultur yang
nantinya akan menjelaskan tentang pengertian probiotik, cara kerja, dan cara
aplikasinya terhadap ikan melalui beberapa pilihan yang dapat ditempuh, selain itu juga
akan memaparkan kegunaan dari probiotik itu sendiri.
BAB II
ISI
Ada sebuah teori yang kukemukakan oleh seorang ilmuwan Russia, seorang penerima Nobel
Biologi pada tahun 1908, Beliau adalah Elie Metchnikoff yaitu secara perlahan pembusukan
oleh bakteri dalam usus besar menghasilkan senyawa-senyawa beracun yang memasuki
peredaran darah, yang disebut dengan proses autointoksikasi. Proses ini menyebabkan penuaan
dan penyakit degeneratif. Mikroorganisme yang beperluang besar melintasi dan hidup dalam
pencernaan adalah yang berasal dari tubuh manusia itu sendiri. Hal ini yang menjadi asal
probiotik, yang muncul dari sebuah konsep autointiksikasi.
Definisi yang diterima secara luas diambil dari Fuller (1987), yang menganggap bahwa
probiotik adalah produk kultur atau suplemen pakan mikroba hidup, yang secara
menguntungkan mempengaruhi inang dengan meningkatkan keseimbangan usus (mikroba).
Komponen penting dari definisi ini mencerminkan kebutuhan mikro-organium hidup dan
aplikasi ke inang sebagai suplemen pakan. Namun, pekerja lain telah memperluas definisi
tersebut. Misalnya, Gram, Melchiorsen, Spanggaard, Huber & Nielsen (1999) mengusulkan
bahwa probiotik adalah suplemen mikroba hidup, yang secara menguntungkan mempengaruhi
hewan inang dengan meningkatkan keseimbangan mikrobanya. Dalam contoh ini, tidak ada
asosiasi dengan umpan. Selanjutnya, Salminen, Ouwehand, Benno & Lee (1999) menganggap
probiotik sebagai persiapan mikroba (tetapi tidak harus hidup) atau komponen sel mikroba
dengan efek menguntungkan pada kesehatan inang. Inikonsep yang mencakup semua dapat
mempengaruhi bidang lain dari pengendalian penyakit, khususnya vaksinologi. Tentu saja,
probiotik tidak boleh berbahaya bagi inangnya (Salminen et al. 1999) dan probiotik harus
efektif pada kisaran suhu ekstrem dan variasi salinitas (Fuller 1987).
Probiotik adalah istilah yang digunakan pada mikroorganisme hidup yang dapat memberikan
efek baik atau kesehatan pada organisme lain/inangnya beberapa contoh pada makanan
suplemen diet yang mengandung bakteri berguna dengan asam laktat bakteri (lactic acid
bacteria LAB) sebagai mikroba yang paling umum dipakai, LAB telah dipakai dalam industri
makanan bertahun-tahun karena mereka mampu untuk mengubah gula (termasuk laktosa) dan
karbohidrat lain menjadi asam laktat.
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dapat memberikan keuntungan bagi inangnya,
dengan kata lain ikan yang diberi probiotik akan lebih baik dalam fungsi fisiologisnya,
dikarenakan ada mikroorganisme yang menguntungkan yang sengaja dihinggapkan kepada
ikan tersebut. Penerapan probiotik sangat penting untuk saat ini tujuannya untuk mengurangi
penggunaan antibiotik dalam pencegahan atau penyembuhan penyakit. Hal ini tidak disadari
oleh para petani ikan karena apabila penggunaan antibiotik yang berlebihan (melebihi dosis)
akan menimbulkan resistensi pada bakteri patogen sehingga bakteri patogen tidak dapat diatasi
oleh antibiotik.
Probiotik dalam akuakultur diterapkan dalam pakan dan campuran pada media airnya. Dalam
pakan digunakan dengan cara pencampuran bahan pakan dengan probiotik. Dan campuran
pada media air adalah dengan cara memasukan probiotiknya itu sendiri ke dalam air
kolam/tambak. Mekanisme probiotik saat ini masih dalam tahap pengembangan oleh para
peneliti-peneliti.
Aplikasi bisa melalui pakan (seperti yang tersirat dalam definisi Fuller 1987)
atau dengan perendaman atau injeksi (seperti yang bisa terjadi dengan definisi
Salminen et al. 1999). Di sinilah kebingungan dapat terjadi, apa perbedaan
antara probiotik yang diaplikasikan dengan injeksi atau perendaman, dan
vaksin? Meskipun demikian, penting untuk menentukan apakah manfaat
probiotik itu nyata atau dirasakan, yaitu, apakah probiotik benar-benar hanya
sebuah placeho?Perlu ditekankan bahwa, menurut Fuller (1987), probiotik
harus memberikan manfaat nyata bagi inangnya, mampu bertahan di saluran
pencernaan.
b. Aplikasi langsung ke air kolam
Probiotik air mengandung banyak strain bakteri seperti Bacillus acidophilux, B.
subtilis B. lecheniformis, Nitrobacter sp. Aerobacter dan Sacharomyces
cerevisiae Aplikasi probiotik melalui air tangki dan kolam juga dapat
berpengaruh pada kesehatan ikan dengan meningkatkan beberapa kualitas air,
karena mereka mengubah komposisi bakteri air dan sedimen.
c. Aplikasi melalui injeksi Aplikasi probiotik melalui injeksi adalah suatu
kemungkinan. Austin dkk. menyarankan kemungkinan membekukan-
mengeringkan vaksin seperti probiont dan diterapkan baik melalui perendaman,
atau injeksi. Yasir dkk. telah mendemonstrasikan pemberian eksperimental dari
Micrococcus luteus probiotik ke Oreochromis niloticus dengan injeksi melalui
rute intra peritoneal yang hanya memiliki 25% kematian dibandingkan 90%
dengan Pseudomonas menggunakan rute yang sama. Menurut Yassir dkk.
penggunaan probiotik merangsang kekebalan Rainbow trout dengan
merangsang aktivitas fagosit, melengkapi pembunuhan bakteri yang dimediasi
dan produksi imunoglobulin.
3.1 Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa probiotik dalam akuakultur diterapkan dalam pakan dan campuran
pada media airnya. Dalam pakan digunakan dengan cara pencampuran bahan pakan dengan
probiotik. Sedangkan Persyaratan probiotik untuk dapat bekerja dengan efektif adalah mampu
beradaptasi dengan kondisi lingkungan (fisika dan kimia) hewan inang: dapat bertahan hidup
pada suhu rendah dan konsentrasi asam organik yang tinggi di saluran pencernaan, juga
terhadap cairan pankreas dan empedu yang dihasilkan di saluran usus halus bagian atas, dan
terbukti bahwa mekanisme probiotik saat ini masih dalam tahap pengembangan oleh para
peneliti-peneliti. Dalam Aplikasinya, Probiotik dapat diaplikasikan dengan pencampuran pada
pakan ikan, lewat injeksi dan metode perendaman yang belum ditemukan kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing cara probiotik itu diaplikasikan.
3.2 Saran
Penerapan probiotik sangat penting untuk saat ini tujuannya untuk mengurangi penggunaan
antibiotik dalam pencegahan atau penyembuhan penyakit dan jika untuk Persyaratan probiotik
untuk dapat bekerja dengan efektif adalah mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan
(fisika dan kimia) hewan inang dapat bertahan hidup pada suhu rendah dan konsentrasi asam
organik yang tinggi di saluran pencernaan (usus).
DAFTAR PUSTAKA
A Irianto1 and B Austin2.1 Faculty of Biology, Jenderal Soedirman University,
Purwokerto, Indonesia 2 School of Life Sciences, Heriot-Watt University,
Edinburgh, UK