Anda di halaman 1dari 5

OUTLINE

PENAMBAHAN PROBIOTIK Lactobacilus sp. PADA PRODUKSI


SUPLEMEN TERNAK SAPI (Bos taurus) TERHADAP UPAYA
PENINGKATAN NILAI NUTRISI PAKAN

“Diajukan untuk Memenuhi Syarat Ujian Tengah Semester Mata Kuliah


Mikrobiologi Industri”

Disusun Oleh:

ASAD AHMAD JAGAD

H1041161057

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
1. Latar Belakang
Usaha peternakan sapi merupakan salah satu usaha yang potensial untuk
menghasilkan daging, dan susu untuk meningkatkan konsumsi protein bagi
masyarakat. Faktanya industri suplemen pada pakan ternak yang dibutuhkan kerap
menjadi hal yang kurang diperhatikan dalam menunjang produktivitas dari ternak.
Sedangkan suplemen yang baik dengan nutrisi lengkap, disertai dengan
kandungan probiotik dapat meningkatkan hasil produksi yang lebih besar.
Perbaikan produktivitas ruminansia dari segi manajemen pakan dapat
dilakukan dengan penambahan suplemen pada ransum pakannya. Menurut Sugoro
dan Pikoli (2004), pemberian suplemen pakan merupakan strategi untuk
meningkatkan konsumsi pakan oleh ternak pada kondisi pemeliharaan tradisional
maupun komersial. Suplemen pakan secara efisien dapat mendukung
pertumbuhan, perkembangan dan aktivitas mikroba rumen. Ekosistem mikroba
rumen yang optimal akan berpengaruh positif terhadap produktivitas ternak.
Mikroba yang dimanfaatkan sebagai suplemen pakan dapat berasal dari bakteri,
jamur, khamir atau campurannya (Wina, 2005).
Penggunaan probiotik untuk memperbaiki produktivitas ternak semakin
banyak menarik perhatian para peneliti maupun praktisi peternakan . Probiotik
didefinisikan sebagai substrat mikroorganisme, yang diberikan kepada manusia
atau ternak lewat pakan dan memberikan efek positif dengan cara memperbaiki
keseimbangan mikroorganisme alami di dalam saluran pencernaan . Pemberian
probiotik pada ternak dalam periode pertumbuhan tampak lebih berdampak nyata
(Estrada, 1997) .
Bakteri asam laktat telah lama dikenal sebagai kelompok bakteri yang
menguntungkan. Pemanfaatannya sangat luas baik untuk pangan maupun pakan.
Sejak sekitar tahun 1989, bakteri asam laktat mulai populer dipakai sebagai
probiotik. Pemilihan bakteri asam laktat sebagai probiotik sangat berkaitan
dengan sifatnya yang memenuhi kriteria aman untuk dikonsumsi (generally
recognized as safe, gras), dimana hal ini merupakan syarat utama untuk probiotik
(Havenaar et al., 1992) dan kemampuannya untuk menghasilkan zat yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme lain. Kedua sifat tersebut, di
samping beberapa sifat lainnya, menjadi alasan untuk memanfaatkannya sebagai
probiotik. Beberapa genus bakteri asam laktat telah dilaporkan sesuai untuk
probiotik, meliputi Lactobacillus, Streptococcus, Leuconostoc, dan Pediococcus
(Fuller, 1992).
Verschuere et al. (2000) menyatakan bahwa probiotik merupakan
suplemen mikroba hidup yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi komunitas
mikroba lingkungan hidupnya. Peningkatan nilai nutrisi pakan, probiotik mampu
menghasilkan beberapa enzim eksogenus yang berguna untuk membantu
mencerna pakan seperti enzim amilase, protease, lipase, dan selulase (Sahu et al.,
2008; Wang et al., 2008).
Secara teknis kebutuhan nutrisi ternak ruminansia seperti sapi (Bos
taurus) berpotensi biologis untuk dapat memnfaatkan hijauan sebagai sumber
pangan utamanya( Parakkasi,1999). Pemberian Probiotik diharapkan membantu
kinerja enzim selulase dalam mencerna pakan utama dari hewan ternak, sehingga
ddapatkan hasil produksi dalam peternakan sapi yang lebih tinggi. Berdasarkan
penjelasan sebelumnya outline ini dibuat bertujuan untuk merancang suatu
penelitian yang berkenaan dengan penjelasan peranan probiotik terhadap pakan
tambahan pada ternak sapi.

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada rancangan penelitian ini ialah bagaimana pengaruh
penambahan probiotik Lactobacillus sp. terhadap upaya peningkatan nilai nutrisi
pada pakan ternak sapi (Bos taurus) ?

3. Tujuan
Tujuan dari rancangan penelitian ini ialah untuk meningkatkan nilai nutrisi
pada pakan ternak sapi (Bos taurus) dengan melihat pengaruh penambahan
probiotik Lactobacillus sp.

4. Metode
Metode dari rancangan penelitian ini ialah : metode eksperimen dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 taraf
perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga diperlukan 15 unit percobaan. Adapun
perlakuannya sebagai berikut :

P0 : Suplemen tanpa penambahan Probiotik (kontrol)*


P1 : Suplemen dan penambahan probiotik 1 ml/l suplemen*
P2 : Suplemen dan penambahan probiotik 3 ml/l suplemen*
P3 : Suplemen dan penambahan probiotik 6 ml/l suplemen*
P4 : Suplemen dan penambahan probiotik 9 ml/l suplemen*

*Dosis Pemberian Probiotik terhadap


Suplemen perlu dikaji lebih lanjut
Bahan uji yang digunakan ialah media starter bakteri asam laktat Lactobacillus sp.
& Suplemen pakan sapi. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan analisis
kadar proksimat, kemudian hasil yang didapat dibandingkan.

Referensi:

Estrada, A. 1997 . Advances In Feed Products Through Probiotics . Feed Notes .


A Publication Of The Prairie Feed Resource Center . University Of
Saskatchevan .Canada.

Fuller, R. 1992. History And Development Of Probiotik. In Probiotik The


Scientific Basic. Edited By Fuller. Chapman And Hall.

Haveenar, R. And J .H .J . Huist In't Veld. 1992 . Probiotics : A General View In


Lactic Acid Bacteria In Health And Disease . Vol . 1. WOOD, J.B .
(Ed .) .Elsevier Appl . Sci .Publish .

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi Dan Makanan Ternak Ruminan. Cetakan


Pertama. Penerbit UP, Jakarta
Sugoro I dan Pikoli M. 2004. Isolasi Dan Seleksi Khamir Mutan Dari Cairan
Rumen Kerbau Sebagai Bahan Probiotik, Laporan Penelitian Prodi Biologi
Jurusan MIPA, FST, UIN Syarif Hidayatullah.

Verschuere, L., Rombaut, G., Huys, G., Dhont, J., Sorgeloos, P., & Verstracte, W.
2000. Probiotic Bacteria As Biological Control Agents In Aquaculture,
Review. Microbiology And Molecular Biology Review, 64: 665- 671.

Wang Y.B, J.R. Li, J. Lin 2008. Probiotics Cell Wall Hidropbobicity In
Bioremediation Of Aquaculture. Aquaculture 269: 349-352.

Wina E. 2005. Teknologi Pemanfaatan Mikroorganisme Dalam Pakan Untuk


Meningkatkan Produktivitas Ternak Ruminansia Di Indonesia: Sebuah
Review. Wartazoa Vol. L5(4): 173-186.

Anda mungkin juga menyukai