Anda di halaman 1dari 4

METODOLOGI PENELITIAN DAN KARIL

“PENGARUH PEMBERIAN RAMUAN HERBAL SEBAGAI


PENGGANTI ANTIBIOTIK TERHADAP PERTAMBAHAN
BERAT BADAN AYAM BROILER”

Disusun Oleh :
Andrea Rangga Yudha Pratama
NIM. 215050100113002

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Meningkatnya pertumbuhan masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun
berdampak pada tingkat kesadaran masyarakat akan gizi tinggi. Salah satu dampak
yang ditimbulkan adalah meningkatnya permintaan kebutuhan protein, baik protein
hewani maupun nabati. Peternakan merupakan salah satu subsektor penting sebagai
penyuplai kebutuhan protein hewani. Salah satu produk peternakan penyuplai
terbesar untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah daging ayam pedaging,
atau biasa disebut dengan daging ayam broiler. Badan Pusat Statistik (2020)
menyatakan bahwa populasi ayam broiler di Indonesia setiap tahunnya terus
bertambah. Di Indonesia, pada tahun 2019 terdapat 3.137.707.479 ekor ayam
broiler. Dan pada tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 3.169.805.127.
Berdasarkan peningkatan jumlah populasi yang terjadi yaitu sebesar 32.097.648
ekor jika dibandingkan tahun 2019, hal ini menunjukkan pertumbuhan penduduk
yang cukup besar.
Selain permasalahan jumlah populasi terdapat tantangan lainnya dalam
memelihara ayam broiler yaitu meningkatkan produktivitas ayam yang baik.
Pertumbuhan ayam broiler juga perlu didukung oleh asupan nutrisi yang sesuai.
Asupan nutrisi dan manajemen perkandangan yang baik akan menyebabkan ayam
menjadi sehat sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi dagin ayam dengan aman
dan kebutuhan masyarakat akan protein hewani terpenuhi. Premix, Antibiotik, atau
bahan kimia lainnya sering kali peternak memberikan bahan tersebut ke pakan atau
air minum dengan tujuan untuk menjaga kesehatan ayam broiler. Pemeliharaan
broiler dengan menggunakan antibiotik dalam campuran pakan atau air minum
dapat menyebabkan residu dalam daging ayam. Menurut Swastike (2012)
menyatakan bahwa residu dari antibiotik dan bahan kimia yang tertinggal dalam
daging ayam dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan konsumen. Oleh sebab itu,
perlu dicarikan alternatif bahan pengganti antibiotik dengan bahan-bahan alami.
Peningkatan performa pertumbuhan dan menjaga kesehatan ayam merupakan
fungsi dari ramuan herbal.
Tanaman herbal mengandung senyawa aktif yang berkhasiat dan tidak
mengandung bahan kimia. Tanaman herbal yang ditambahkan ke dalam air minum
ternak antara lain, kunyit, temulawak, jahe, bawang putih, dan kencur. Beberapa
tanaman tersebut memiliki khasiat yang sangat berguna bagi performa ayam broiler.
Menurut Mubarak (2017) menyatakan bahwa bawang putih dan kunyit dapat
digunakan sebagai alternatif selain antibiotik sintesis. Pertambahan bobot badan
ternak dipengaruhi oleh penambahan temulawak dan kunyit ke dalam air minum.
Kencur memiliki peran sebagai antibiotik alami karena memiliki dua senyawa aktif
flavonoid dan saponin. (Rahmah, 2016). Ramuan herbal bisa berfungsi untuk
menjaga kesehatan dan memacu pertumbuhan ayam.
Penggunaan tanaman herbal dari hasil ekstraksi untuk diberikan pada
unggas, memiliki kendala dengan masa simpan produk herbal tersebut, karena
selama penyimpanan dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri yang tidak
menguntungkan. Bakteri tersebut dapat menguraikan atau merusak senyawa aktif
yang terkandung dalam produk herbal, sehingga berpengaruh terhadap kualitas,
manfaat dan efektivitas senyawa herbal tersebut. Oleh sebab itu perlu dilakukan
suatu proses kimia ataupun biologi yang dapat meningkatkan daya simpan produk
herbal yang akan digunakan. Tanaman herbal menjalani proses fermentasi untuk
memperpanjang masa simpannya dan meningkatkan manfaat kesehatan.
Berkurangnya efek anti nutrisi dan berkurangnya kerusakan selama penyimpanan
herbal ini oleh mikroorganisme yang muncul selama proses fermentasi. Fermentasi
dapat menggunakan inokulan yang terdapat pada EM-4 yang terdiri dari bakteri
asam laktat dan jamur.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah penggunaan fermentasi herbal dapat berpengaruh terhadap
kenaikan bobot badan ayam broiler?
1.2.2 Bagaimana pengaruh pemberian fermentasi herbal terhadap kesehatan ayam
broiler?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui pengaruh penggunaan fermentasi herbal terhadap kenaikan
bobot badan ayam broiler?
1.3.2 Mengetahui pengaruh pemberian fermentasi herbal terhadap kesehatan
ayam broiler?
1.4 Manfaat Penelitian
Dapat menjadi bahan informasi bagi peternakan dalam meningkatkan
performa produksi ayam broiler. Oleh karena itu, peternak diharapkan dapat
mengaplikasikan fermentasi herbal ke ternaknya. Sehingga peternak dapat
meningkatkan performa ayam broiler dengan kenaikan bobot badan ayam broiler
yang lebih baik dengan penggunaan fermentasi herbal dapat menggantikan
antibiotik, karena penggunaan obat sintetik dalam pakan dapat menyebabkan residu
obat kimia dalam tubuh ternak serta dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan
konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2020. Populasi Ayam Broiler. Penerbit Badan Pusat Statistik.
Chickens, B. (2023). Pengaruh Penambahan Ekstrak Herbal Fermentasi dalam Air
Minum terhadap Penampilan Produksi Ayam Broiler.
Mubarak, Akbar dan Mohamad Eko. 2017. Pngaruh Pemberian Sari Kunyit
(curcuma longa 1) dan Temulawak (curcumaxanthorrhiza roxb) Dalam Air
Minum Terhadap Performa Puyuh Jantan. J. Prodi Pertenakan Fakultas
Pertanian UNISKA Kediri. Kediri.
Murti, A. T., Suroto, K. S., & Karamina, H. (2020). Analisa Keuntungan Usaha
Peternakan Ayam Broiler Pola Mandiri Di Kabupaten Malang (Studi
Kasus Di Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang)-Jurnal. SOCA:
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 14(1), 40-54.
Rahmah, A., Suthama, N., & Yunianto, V. D. (2016). Total bakteri asam laktat dan
Escherichia coli pada ayam broiler yang diberi campuran herbal dalam
ransum. Animal Agriculture Journal, 2(3), 39-47.
Swastike, W. (2012). Efektifitas antibiotik herbal dan sintetik pada pakan ayam
broiler terhadap performance, kadar lemak abdominal dan kadar kolesterol
darah. Prosiding SNST Fakultas Teknik, 1(1).

Anda mungkin juga menyukai