Oleh :
Velia Chyntia Victoria
1609511033
2016 C
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kuasa-Nyalah penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Antibiotika
Growth Promotor” dengan baik.
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Farmakologi
Veteriner II Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Pada kesempatan
ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Drh. I Wayan Sudira, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah
Farmakologi Veteriner II Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana
yang telah membimbing selama proses perkuliahan berlangsung.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan paper ini.
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dari
paper ini serta paper selanjutnya yang akan dibuat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan paper ini adalah
sebagai berikut
1.3.1 Memahami Antibiotika Growth Promotor.
1.3.2 Mengetahui penggunaan Antibiotika Growth Promotor pada
peternakan.
1.3.3 Mengetahui mekanisme kerja Antibiotika Growth Promotor.
1.3.4 Mengetahui dampak penggunaan Antibiotika Growth Promotor.
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan paper ini adalah untuk menanbah pengetahuan
dan informasi bagi pembaca dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kita
semua dalam proses pembelajaran farmakologi khususnya antibiotika growth
promotor.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Simpulan
Antibiotika Growth Promotor (AGP) disebut pula dengan Antibiotics Feed
Additive (AFA) adalah antibiotika yang ditambahkan dalam pakan dengan
tujuan memacu pertumbuhan ternak untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan pertumbuhan. Beberapa jenis antibiotika diperbolehkan
digunakan sebagai imbuhan pakan seperti Fluorouinolon, Basitracin,
Flavomisin, Monensin, Salinomisin, Tilosin, Virginiamisin, Avoprasin, dan
Avilamisin, Penisilin, Streptomisin, Eritromisin, Neomisin, Tetrasiklin,
Oksitetrasiklin, Klortetrasiklin, Linkomisin, dan Piramisin. Penggunaan
antibiotika pada hewan secara terus menerus dapat menimbulkan resistensi
bakteri terhadap antibiotika. Cara kerja dari antibiotika dengan menghambat
sintesa dinding sel, menghambat sintesa protein, merusak fungsi membran
sel, dan menghambat fungsi asam nukleat. Penggunaan antibitika gowh
promotor dapat berdampak pada kesejahteraan hewan, penumpukan residu
pada produk hewan dan berdampak pada konsumen seperti adanya residu
antibiotika pada hewan yang dikonsumsi.
3.2 Saran
Penulis berharap dengan terselesainya paper antibiotika growth promotor
ini dapat menambah wawasan para pembaca. Untuk penyempurnaan paper
ini penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Barber DA, Miller GY, McNamara PE. 2003. Models of Antimicrobial Resistance
and Foodborne Illness: Examining Assumption and Practical Applications. J.
Food Prot.66(4):700-709
Etikaningrum & Iwantoro S. 2017. Kajian Residu Antibiotika pada Produk Ternak
Unggas di Indonesia. ISSN 2303-2227. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi
Hasil Peternakan 5 (1): 29-33.
Mutchler E. 1999. Dinamika Obat. Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi Edisi
Ke-5. Penerbit ITB. Bandung.
Salyers AA, Whitt DD. 2005. Bacterial Pathogenesis A Molecular. Approach. ASM.
Press Wassington DC.