PENDAHULUAN
ayam pedaging yang diternakan di Bali mencapai 7,9 juta ekor. Banyaknya
jumlah ayam pedaging yang diternakkan dikarenakan masa panen yang terbilang
cepat dan pemeliharaan relatif lebih mudah dibandingkan ternak lainnya (Akoso,
tempat yang luas dalam pemeliharaan, memiliki pertumbuhan cepat dan efisien
penyakit terutama penyakit yang disebabkan oleh virus (Nurkholis et al., 2013).
Salah satu penyakit virus yang dapat menyerang ayam pedaging adalah Avian
Influenza.
angka morbiditas dan mortalitas mencapai 90% (Hewajuli et al., 2017). Virus
menjadi ancaman yang serius pada unggas dan manusia. Avian Influenza
ditimbulkan oleh virus Avian Influenza sangat beragam antara lain : usaha
peternakan yang melibatkan banyak pengusaha dan peternak secara langsung dan
pandemi influenza.
yang tinggi. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, seperti jenis vaksin,
vaksinator, dan individu yang di vaksin (Pratiwi et al., 2019). Titer antibodi
upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah pemberian bahan
meningkatkan titer antibodi pasca vaksinasi. Salah satu bahan alami yang
yang dapat memperbaiki sistem imun dengan menekan reaksi imun yang
neuroblastoma dan leukemia (Wirasisya et al., 2018; Li et al., 2009; Tabata et al.,
2007). Studi secara in vitro, ekstrak Ashitaba diketahui memiliki efek pada respon
et al., 2007).
ketahanan tubuh telah banyak dilakukan pada hewan coba seperti mencit. Namun,
penelitian yang menjelaskan pengaruh ashitaba terhadap respon imun pada ayam
yaitu : apakah pemberian daun ashitaba (Angelica keiskei koidzumi) secara oral
pada ayam pedaging dengan dosis bervariasi berpengaruh terhadap titer antibodi
ashitaba (Angelica keiskei koidzumi) secara oral dengan dosis bervariasi terhadap