Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BAHASA INDONESIA ANALISIS ARTIKEL

NAMA:RIKI EFENDI

NIM:2350501011111105

KELAS:N.

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2023
Jurnal Peternakan Indonesia, Juni 2023 JPI Vol. 25 (2): 127-135
ISSN 1907-1760 E-ISSN 2460-6626 DOI: 10.25077/jpi.25.2.127-135.2023
Accredited: 14/E/KPT/2019 Available online at http://jpi.faterna.unand.ac.id/

Evaluasi Penambahan Eugenol Daun Cengkeh sebagai Aditif dalam Pakan terhadap
Efisiensi Penggunaan Pakan Ayam Pedaging

Evaluation of The Addition of Clove Leaf Eugenol as Additive in Feed on The Efficiency of
Feed Use in Broiler Chicken

Muhammad Tahir*, Hafsah, Rizal Y. Tantu, dan Andi Pertiwi Damayanti


Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia
*Corresponding author: tahir.untad@gmail.com
(Diterima: 20 Desember 2022; Disetujui: 8 Maret 2023)

ABSTRAK

Minyak atsiri daun cengkeh mengandung 79,72% eugenol yang merupakan antimikroba, antibiotik
dan antioksidan. Penambahan eugenol dalam pakan broiler diharapkan dapat memperbaiki efisiensi
penggunaan pakan. Penelitian ini mengevaluasi penggunaan eugenol daun cengkeh dalam pakan yang
terdiri atas 5 perlakuan dengan 4 ulangan. Setiap unit percobaan tersebut digunakan 10 ekor ayam
pedaging umur 1 minggu dengan berat badan awal 142,25 ± 7,75 g/ekor selama 5 minggu (umur ayam 42
hari), sehingga total ayam yang digunakan dalam penelitian ini adalah 200 ekor. Eugenol yang digunakan
berbentuk cair yang diisolasi dari minyak atsiri daun cengkeh. Perlakuan yang digunakan adalah E0 (Pakan
Basal tanpa penambahan eugenol daun cengkeh), E1 (Pakan basal + eugenol daun cengkeh 0,5%), E2 (Pakan
basal + eugenol daun cengkeh 1,0%) dan E3 (Pakan basal + eugenol daun cengkeh 1,5%). Parameter yang
diukur adalah konsumsi protein, konsumsi energi metabolis, efisiensi penggunaan pakan dan rasio efisiensi
protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan eugenol daun cengkeh 0,5 – 1,5% dalam pakan
dapat meningkatkan secara sangat nyata (P<0.01) konsumsi protein dan energi metabolis pakan, efisiensi
penggunaan pakan dan rasio efisiensi protein pada ayam pedaging. Efisiensi pakan dan rasio efisiensi
protein pakan terbaik pada penggunaan eugenol daun cengkeh 1% dalam pakan ayam pedaging masing-
masing 0,62±0,02 dan 3,00±0,12 sehingga disarankan penggunaan eugenol daun cengkeh pada ayam
pedaging 1% dalam pakan.
Keywords: ayam pedaging, eugenol, daun cengkeh, efisiensi pakan, rasio efisiensi protein pakan

ABSTRACT

Clove leaf essential oil contains 79.72% eugenol, which is antimicrobial, antibacterial, and
antioxidant. The addition of eugenol in broiler feed is expected to improve the efficiency of feed use. This
study evaluated the use of eugenol from clove leaf in a diet of 5 treatments with four replications, so
there were 20 experimental units. Each experimental unit used ten broilers aged one week with an initial
body weight of 142.25 ± 7.75 g for 5 weeks (aged 42 days), so the total chickens used in this study were
200. Eugenol is used in a liquid form isolated from clove leaf essential oil. The treatments used were E0
(Basal feed without the addition of clove leaf eugenol), E1 (Basal diet + clove leaf eugenol 0.5%), E2
(Basal feed + clove leaf eugenol 1.0%), and E3 (Basal feed + clove leaf eugenol). Cloves 1.5%). The
parameters measured were protein consumption, metabolic energy consumption, feed efficiency use, and
ratio protein efficiency. Research results show that adding oil eugenol essential leaf cloves 0.5 – 1.5% in
feed could increase by very significantly (P<0.01) consumption of protein and energy metabolism feed, and
efficiency used to feed and ratio protein efficiency in chicken meat. Efficiency feed and ratio feed protein
efficiency best on the use of oil eugenol essential leaf cloves 1% in feed chicken broilers were 0.62±0.02
and 3.00±0.12, respectively, so that recommended use of oil eugenol essential leaf cloves on chicken beef
1% in feed.

Keywords: broiler, eugenol, clove leaf, feed efficiency, feed protein efficiency ratio

Copyright © 2023 by Authors, published by Jurnal Peternakan Indonesia. 127


This is an open-access article distributed under the CC BY-SA 4.0 License
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
JPI Vol. 25 (2): 127-135

PENDAHULUAN merekomendasikan pengguaan produksi


peternakan tanpa penggunaan antibiotika,
Bibit (breeding) dan pakan (feeding) khususnya di negara-negara Eropa. Residu
yang digunakan serta manajemen pemeliharaan antibiotika yang terdapat dalam produk
sangat menentukan tinggi-rendahnya peternakan dapat dikonsumsi oleh konsumen
produktivitas ayam pedaging. Strain ayam ataupun ternak sehingga dapat memicu
pedaging telah tersedia berdasarkan standar terbentuknya mikroba yang resistan terhadap
performa dari masing-masing bibit. Menejmen antibiotika. Antibiotik digunakan sebagai
pemeliharaan sebaiknya disesuaikan imbuhan pakan dalam usaha peternakan
dengan bibit yang digunakan berdasarkan untuk mencegah penyakit yang disebabkan
rekomendasi dari produsen bibit tersebut, oleh mikroba pathogen, dan juga untuk
termasuk pemberian pakan yang berkualitas. meningkatkan efisiensi penggunaan pakan
Biaya pakan merupakan biaya terbesar dalam sehingga produktivitas meningkat (growth
usaha peternakan ayam pedaging, yakni 60 promotor). Penggunaan antibiotik secara rutin
- 70% (Nuningtyas, 2014). Oleh karena itu, dan terus menerus dapat memicu terbentuknya
peternak diharapkan mampu memanfaatkan bakteri yang resisten terhadap antibiotika
bahan pakan yang tersedia tanpa mengabaikan sehingga dapat mengancam kesehatan
kualitas bahan pakan tersebut sehingga biaya konsumen. Kondisi inilah yang menimbulkan
produksi dapat ditekan. Penggunaan bahan kekhawatiran kepada konsumen untuk
pakan yang tepat dalam penyusunan pakan mengkonsumsi produk peternakan.
baik sebagai komponen utama maupun Berbagai penelitian pada bidang
sebagai bahan aditif sangat menentukan nutrisi baik ruminan maupun non ruminan
produktifitas ayam pedaging yang dihasilkan telah dilakukan untuk mencari alternatif
sehingga efisiensi penggunaan pakan tercapai. pengganti antibiotic untuk meningkatkan
Peningkatan pertumbuhan dan efisiensi kesehatan ternak tanpa efek samping yang
penggunaan pakan dapat dilakukan melalui tidak diinginkan. Ekstrak bebagai tanaman
penggunaan penggunaan obat-obatan dan mempunyai khasiat sebagai anti mikroba
antibiotik, baik melalui pakan maupun melalui sehingga diharapkan dapat menjadi pengganti
air minum. Terkadang peternak menggunakan antibiotika sintetis yang dicampurkan dalam
antibiotik secara berlebihan baik sebagai pakan. Pengganti antibiotik alternatif menjadi
pemacu pertumbuhan, anti stres, pencegahan fokus penelitian yang dapat digunakan sebagai
penyakit maupun pengobatan. Penggunaan imbuhan alami yaitu tanaman (Wallace et al.,
antibiotic tersebut menyebabkan terdapat 2010; Petrovska, 2012).
residu yang cukup tinggi baik dalam daging, Tanaman memproduksi senyawa
hati dan ekskreta ayam pedaging. Pemanfaatan metabolit sekunder seperti saponin, tannin,
antibiotik yang berlebihan menyebabkan fenol dan turunananya mempunyai sifat
residu antibiotik dalam produk peternakan antimikroba yang dapat meningkatkan
yang dihasilkan serta berkembangnya penggunaan nutrisi dalam saluran pencernaan.
mikroba yang resisten terhadap antibiotik Menurut Krishan dan Narang (2014), senyawa
tertentu dalam tubuh ternak maupun tubuh metabolit sekunder seperti minyak atsiri
manusia yang mengkonsumsi produk tersebut (essential oil) dapat diperoleh melalui proses
(Lee et al., 2001). Berdasarkan realita adanya ekstraksi dari tanaman-tanaman tertentu dan
penggunaan bahan kimia atau antibiotik dikenal mempunyai kemampuan sebagai
dalam proses produksi produk peternakan antimikroba atau antibiotik.
menyebabkan sebagian masyarakat di Aktifitas mikroorganisme dalam
Indonesia mulai menolak membeli produk saluran pencernaan dapat dimanipulasi
peternakan tersebut. melalui penggunaan minyak astir dalam
European Comission tahun 2012 telah pakan sebagai antibiotik. Tanaman rempah-

128 Evaluasi Penambahan Eugenol Daun … (Tahir et al.)


JPI Vol. 25 (2): 127-135

rempah banyak memproduksi minyak atsiri mengandung senyawa fenol. Salah satu
sebagai hasil metabolit sekunder. Minyak senyawa fenol tersebut adalah eugenol. Secara
atsiri tersebut mempunyai khasiat sebagai biologis minyak cengkeh dapat digunakan
antimikroba baik bakteri, prozoa maupun fungi sebagai antibakteri, antijamur, insektisidan
(Chao et al., 2000). Escherichia coli O157:H7 dan antioksidan. Minyak cengkeh secara
merupakan salah satu bakteri pathogen yang tradisional telah digunakan sebagai penyedap
banyak ditemukan dalam produk peternakan, rasa dan antimikroba dalam makanan (Lee dan
dimana perkembangannya dapat ditekan Shibamoto, 2001; Huang et al., 2002; Velluti
melalui penggunaan minyak atsiri sebagai et al., 2003, Tahir et al., 2020). Eugenol
antimikroba (Elgayyar et al., 2001). sebagai salah satu senyawa fenolik dapat
Produk peternakan yang aman mendenaturasi senaya protein dan bereaksi
dikonsumsi dengan efisiensi produksi yang dengan fosfolipid yang mengakibatkan
tinggi dapat dihasilkan melalui penggunaan membrane sel bakteri bersifat fermeabel. Hal
antibiotik atau obat-obatan alternatif yang ini menyebabkan eugenol minyak atsiri daun
tidak menghasilkan residu dalam produk cengkeh dapat digunakan sebagai antimikroba
tersebut. Salah satu sumber antibiotic dan obat- (Tahir et al., 2019).
obatan alternatif adalah penggunaan senyawa
aktif dari tumbuhan sebagai imbuhan dalam METODE
pakan maupun dalam air minum. Zat bioaktif
tersebut yang berasal dari tumbuhan yang Lokasi Penelitian
dapat digunakan sebagai pengganti antibiotik,
Penelitian kandang untuk mengetahui
antara lain minyak atsiri daun cengkeh.
pengaruh penambahan eugenol minyak
Kandungan minyak atsiri dapat berperan
atsiri daun cengkeh sebagai aditif dalam
sebagai antimikroba yakni eugenol. Eugenol
pakan terhadap efisiensi penggunaan pakan
banyak ditemukan dalam cengkeh baik daun,
ayam pedaging dilaksanakan pada Instalasi
batang maupun buahnya. Menurut Jay (2000),
Kandang Percobaan di Kelurahan Tondo,
eugenol yang berasal dari cengkeh yang dapat
Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
meminimalkan kontaminasi makanan dari
Ekstraksi dan isolasi eugenol minyak atsiri
mikroba. Berdasarkan fungsi eugenol sebagai
daun cengkeh dilaksanakan di Laboratorium
antimikroba, maka dengan penggunaan
Kimia, Fakultas MIPA Universitas Tadulako,
eugenol minyak atsiri daun cengkeh sebagai
Palu.
imbuhan dalam pakan diharapkan mampu
meminimalkan pertumbuhan bakteri pathogen Materi Penelitian
dalam saluran pencernaan, sehingga bakteri Materi penelitian yang digunkan dalam
yang dapat membantu pencernaan nutrient percobaan ini adalah eugenol minyak atsiri
dalam saluran pencernaan berkembang pesat. daun cengkeh, ayam pedaging sebanyak
Kondisi inilah yang akan meningkatkan 200 ekor unsexed strain CP 707 produksi
kecernaan bahan pakan yang dapat PT Charoen Phokphan, kandang percobaan
berpengaruh dalam pertumbuhan dan efisiensi masing-masing dilengkapi tempat air minum
penggunaan pakan. dan tempat pakan sebanyak 20 petak. Pakan
Berbagai bagian tanaman cengkeh basal yang digunakan dalam penelitian terdiri
mengandung menyak atsiri, dimana 10- 20% dari jagung kuning, tepung kedelai, dedak
terdapat dalam bunga, 5 -10% dalam tangkai padi, tepung ikan, DL metionin, dan lisin.
bunga dan 2 – 4% dalam daun. Minyak Komposisi dan kandungan nutrisi pakan dapat
atsiri dari berbagai bagian tanaman cengkeh dilihat pada Tabel 1.
tersebut dapat diperoleh melalui proses
ekstraksi atau proses penyulingan. Semua
minyak atsiri dari bagian tanaman cengkeh

Evaluasi Penambahan Eugenol Daun … (Tahir et al.) 129


JPI Vol. 25 (2): 127-135

Tabel 1. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Pakan Basal dalam Penelitian


No Bahan Pakan Komposisi (%)
1 Jagung Kuning 55,00
2 Dedak Padi 14,45
3 Tepung Kedelai 15,75
4 Tepung Ikan 14,55
5 Metionin 0,10
6 Lisin 0,15
Total 100
Kandungan Nutrisi*:
Energi Metabolism (kkal/kg) 3100,0
Protein Kasar (%) 20,7
Lemak Kasar (%) 6,2
Serat Kasar (%) 3,9
Calsium (%) 1,0
Pospor (%) 0,9
Metionin (%) 0,6
Lisin (%) 1,5
Keterangan: *disusun berdasarkan hasil perhitungan

Metode Penelitian murni. Eugenol tersebut berbentuk cairan


A. Isolasi Eugenol Minyak Atsiri Daun yang digunakan sebagai campuran pakan
Cengkeh sesuai dengan level masing-masing perlakuan
Larutan NaOH 4% ditambahkan ke yang dicobakan.
dalam minyak atsiri daun cengkeh dengan B. Penggunaan Eugenol dalam Ransum
perbandingan 1:5, kemudian dikocok selama Perlakuan
3 jam dengan kecepatan 100 rpm setelah itu Penelitian ini menggunakan ayam
larutan dipisahkan dengan menggunakan pedaging umur 1 hari (DOC) sebanyak 200
corong untuk memperoleh eugenol yang larut ekor. Pemberian pakan perlakuan dilakukan
dalam NaOH dan fraksi non polar. Dengan setelah ayam tersebut berumur 1 minggu
menggunakan corong pisah, maka lapisan dengan bobot badan 142,25 ± 7,75 g/
eugenol dipindahkan kedalamnya kemudian ekor. Pemberian pakan perlakuan selama 5
diekstraksi dengan n-heksana sebanyak 3 kali minggu untuk mengevaluasi pengaruh pakan
dengan perbandingan volume fase air dengan perlakuan terhadap efisiensi penggunaan
n-heksana 1:1, 1:0,5 dan 1:0,5. Lapisan pakan. Adapun perlakuan dari percobaan
eugenol yang tidak larut dalam n-heksana yang akan diujikan adalah sebagai berikut:
dipisahkan, kemudian ditambahkan larutan E0 = Pakan Basal tanpa penambahan eugenol
HCl 3% dengan perbandingan 1:2. Setelah daun cengkeh
itu larutan tersebut didiamkan selama 24 E1 = Pakan basal + eugenol daun cengkeh
jam. Setelah didiamkan sela 24 jam, lapisan 0,5%
eugenol dipisahkan menggunakan corong E2 = Pakan basal + eugenol daun cengkeh
pisah, kemudian dicuci dengan aquades, 1,0%
kemudian ditambahkan Na2SO4 anhidrat, E3 = Pakan basal + eugenol daun cengkeh
kemudian disaring untuk memperoleh eugenol 1,5%

130 Evaluasi Penambahan Eugenol Daun … (Tahir et al.)


JPI Vol. 25 (2): 127-135

Masing-masing perlakuan diulang 4 protein dapat dihitung dengan persamaan


kali sehingga terdapat 20 unit percobaan, menurut Kamran et al. (2008) sebagai berikut:
dimana setiap unit percobaan ditempatkan 10
ekor ayam percobaan.
Parameter yang Diukur
Konsumsi pakan total merupakan
Analisis Data
jumlah pakan komulatif dikonsumsi setiap
minggu selama penelitian (Aji et al., 2011) Data yang diperoleh dari semua
parameter yang diukur selama penelitian
1. Konsumsi Protein Pakan
dianalisis varians menggunakan program
Konsumsi protein, yaitu jumlah pakan analisis data MS Excel 2019 berdasarkan
yang dikonsumsi selama perlakuan dikalikan rancangan acak lengkap (RAL), jika terdapat
dengan kadar protein pakan. Konsumsi pengaruh yang nyata dari perlakuan terhadap
protein dapat dinyatakan dalam satuan gram parameter yang diukur, maka dilanjutkan
yang dihitung menggunakan rumus berikut: dengan uji BNJ untuk melihat perbedaan antar
perlakuan (Steel and Torrie, 1995).

HASIL DAN PEMBAHASAN


2. Konsumsi Energi Metabolis Pakan
Konsumsi energi metabolis pakan, yaitu Data hasil penelitian tentang konsumsi
jumlah energi metabolis yang terkonsumsi protein pakan, konsumsi energi metabolis
oleh ayam yang ditentukan oleh jumlah pakan pakan, rasio Konsumsi Energi Metabolis
yang dikonsmsi dengan kadar energi metabolis dengan Konsumsi Protein Pakan, efisiensi
pakan. Konsumsi energi metabolis dinyatakan pakan dan rasio efisiensi protein ayam
dalam satuan kkal, dihitung dengan rumus pedaging umur 6 minggu tertera pada Tabel 2.
berikut:
Konsumsi Protein dan Energi Metabolis
Pakan
Analisis statistik data konsumsi
protein dan konsumsi energi metabolis pakan
3. Efisiensi Pakan
menunjukkan pengaruh sangat nyata (P<0,01)
Konversi merupakan gambaran dengan penambahan (suplementasi) eugenol
pakan yang dikonsumsi oleh seekor ternak minyak atsiri daun cengkeh dalam pakan
ayam pedaging yang dapat dikonversi pada level yang berbeda. Suplementasi zat
menjadi pertambahan bobot badan, jadi nilai aditif berupa eugenol daun cengkeh pada
efisiensi pakan menunjukkan peningkatan level 0,5 – 1,5% dalam pakan menurunkan
pertambahan bobot badan yang dihasilkan per konsumsi pakan yang diikuti penurunanan
satuan unit konsumsi pakan. Efisiensi pakan konsumsi protein dan energi metabolis pakan
dapat dihitung dengan rumus berikut: dengan sangat nyata dibanding kontrol (E0).
Panambahan eugenol minyak atsiri daun
cengkeh 0,5% dan 1% dalam pakan berbeda
tidak nyata (P>0,05), walaupun konsumsi
protein dan energi metabolis pakan cenderung
4. Rasio Efisiensi Protein Pakan menurun dengan meninkatnya penggunaan
Nilai rasio efisiensi protein merupakan eugenol minyak atsiri daun cengkeh dalam
cerminan pertambahan bobot badan yang pakan. Penambahan eugenol minyak atsiri
dihasilkan per satuan unit konsumsi protein daun cengkeh 1,5% dalam pakan (perlakuan
(Kamran et al., 2008). Nilai rasio efisiensi E3) justru menurunkan konsumsi protein dan

Evaluasi Penambahan Eugenol Daun … (Tahir et al.) 131


JPI Vol. 25 (2): 127-135

Tabel 2. Konsumsi Protein dan Energi Metabolis Pakan, Rasio Konsumsi Energi Metabolis
dengan Protein Pakan, Efisiensi Pakan serta Rasio Efisiensi Protein Pakan pada Ayam
Pedaging
Perlakuan
Parameter
E0 E1 E2 E3
Konsumsi Protein
750,59±9,93a 687,74±12,30b 677,99±11,44b 591,71±24,46c
Pakan (g/ekor)
Konsumsi EM
11421,56±151,11a 11095,34±198,45a 11310,74±190,85a 9634,58±398,25b
Pakan (kkal/ekor)
Efisiensi Pakan 0,53±0,02c 0,59±0,02 ab 0,62±0,02a 0,58±0,02b
Rasio Efisiensi
2,57±0,07c 2,85±0,12ab 3,00±0,12a 2,81±0,11b
Protein Pakan
Keterangan: Superskrip dengan huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan perbedaan tidak
nyata (P>0,05)

energi metabolis pakan dengan sangat nyata Efisiensi Penggunaan Pakan


(P<0,01) dibanding perlakuan E0, E1 dan E2. Efisiensi pakan mencerminkan
Penurunan konsumsi protein dan pertambahan bobot badan yang dihasilkan
energi metabolis pakan dengan meningkatnya setiap satu satuan unit pakan yang dikonsumsi.
penambahan eugenol minyak atsiri daun Tabel 2 menunjukkan pengaruh penambahan
cengkeh diduga disebabkan oleh menurunnya eugenol minyak atsiri daun cengkeh terhadap
palatabilitas pakan. Rendahnya palatabilitas efisiensi penggunaan pakan. Penambahan
pakan tersebut menurunkan konsumsi ransum eugenol minyak atsiri daun cengkeh 0,5
(Tahir et al., 2019) yang berinplikasi pada – 1,5% dalam pakan dapat meningkatkan
penurunan konsumsi protein dan energi efisiensi penggunaan pakan pada ayam
metabolis pakan. Eugenol meningkat seiring pedaging hingga umur 6 minggu.
dengan peningkatan penggunaan minyak Penambahan eugenol minyak atsiri
atsiri daun cengkeh. Eugenol tersebut berbau daun cengkeh 0,5% (E1); 1,0% (E2) dan
tajam dan rasa pedas. Bau dan rasa pedas 1,5% (E3) dalam pakan dapat meningkatkan
tersebut menyebabkan pakan menurun efisiensi penggunaan secara nyata (P<0,05)
palatabilitasnya, yang berdampak pada dibanding kontrol (E0), namun antara
konsumsi yang rendah. Menurut Borazjaniz- perlakuan E1 dengan E2 dan E1 dengan E3
Adeh et al. (2011), konsumsi pakan ayam terjadi perbedaan yang tidak nyata (P>0,05)
pedaging menurun akibat penambahan terhadap efisiensi penggunaan pakan, artinya
cengkeh dan oregano sebagai imbuhan dalam penambahan eugenol 0,5% dengan 1,0%
pakan. Berbeda dengan hasil penelitian Mehr dan 1,5% memberikan efisiensi yang sama.
et al. (2014) yang menunjukkan bahwa Penambahan eugenol 1,5% (E3) memberikan
penambahan minyak cengkeh sebanyak 450 efisiensi pakan yang nyata (P<0,05) lebih
ppm pada formulasi pakan ayam broiler yang rendah daripada perlakuan E2, namun berbeda
dipelihara selama 42 hari, memperlihatkan tidak nyata (P>0,05) dengan perlakuan E1.
adanya peningkatan konsumsi pakan. Kondisi ini menunjukkan bahwa penggunaan
Peningkatan konsumsi pakan tersebut eugenol minyak atsiri daun cengkeh
mungkin disebabkan penggunaan minyak maksimal 1% yang dapat memberikan
cengkeh yang sangat rendah pada penelitian eifiensi penggunaan pakan terbaik pada ayam
tersebut yakni 450 ppm setara 0,45 g/kg potong. Hasil penelitian Tahir et al. (2019)
pakan. menunjukkan bahwa penambahan minyak

132 Evaluasi Penambahan Eugenol Daun … (Tahir et al.)


JPI Vol. 25 (2): 127-135

atsiri daun cengkeh 0,5 – 1,5% dalam pakan minyak atsiri daun cengkeh terhadap efisiensi
sangat nyata (P<0,01) menurunkan angka penggunaan protein pakan. Penambahan
konversi pakan dibanding pakan kontrol tanpa eugenol minyak atsiri daun cengkeh 0,5
penggunaan minyak atsiri daun cengkeh. – 1,5% dalam pakan dapat meningkatkan
Angka konversi yang rendah menunjukkan efisiensi penggunaan protein pakan pada
bahwa penggunaan pakan lebih efisien dengan ayam pedaging hingga umur 6 minggu.
pempenggunaan minyak atsiri daun cengkeh. Penambahan eugenol minyak atsiri
Penambahan minyak atsiri daun cengkeh daun cengkeh 0,5 (E1); 1,0 (E2) dan 1,5%
dalam pakan meningkatkan kecernaan bahan (E3) dalam pakan dapat meningkatkan
kering dan protein serta energi metabolis efisiensi penggunaan protein pakan secara
pakan meningkat yang berpengaruh pada nyata (P<0,05) dibanding kontrol (E0),
peningkatan pertambahan bobot badan. namun antara perlakuan E1 dengan E2
Menurut Mehr et al. (2014), 450 ppm minyak terjadi perbedaan yang tidak nyata (P>0,05)
cengkeh yang ditambahkan kedalam ransum terhadap efisiensi penggunaan protein pakan,
sebagai imbuhanm dapat menurunkan angka artinya penambahan eugenol 0,5% dan 1,0%
konversi ransum disbanding tanpa penggunaan memberikan efisiensi penggunaan protein
minyak cengkeh atau kontrol pada ayam umur pakan yang sama. Penambahan eugenol
42 hari (angka konversi 2,19 menjadi 1,99). 1,5% (E3) memberikan efisiensi penggunaan
Efisiensi penggunaan pakan dapat protein pakan yang nyata (P<0,05) lebih
ditingkatkan melalui penambahan aditif dalam rendah daripada perlakuan E2, namun berbeda
pakan. Penggunaan pakan imbuhan atau feed tidak nyata (P>0,05) dengan perlakuan
aditif bertujuan memacu pertumbuhan sebagai E1. Keadaan ini menunjukkan bahwa
respon dari kecernaan nutrient yang meningkat. maksimal 1% eugenol minyak atsiri daun
Peningkatan kecernaan akibat perbaikan cengkeh digunakan dalam pakan yang dapat
mikroflora usus yang dapat membantu proeses meningkatkan efisiensi penggunaan protein
pencernan makanan. Perbaikan mikroflora pakan pada ayam potong. Hasil penelitian
saluran pencernaan dengan penggunaan aditif Tahir et al. (2019) menunjukkan bahwa
pakan melalui mekanisme penurunan jumlah penambahan minyak atsiri daun cengkeh 0,5
mikroba tidak menguntungkan (pathogen) – 1,5% dalam pakan sangat nyata (P<0,01)
atau meningkatkan jumlah mikroba yang menurunkan angka konversi pakan dibanding
menguntungkan (non-pathogen) dalam pakan kontrol tanpa penggunaan minyak atsiri
saluran pencernaan ternak sehingga daun cengkeh. Angka konversi yang rendah
produktifitas ternak meningkat. Semakin menunjukkan bahwa penggunaan pakan lebih
tinggi konsentrasi penggunaan eugenol maka efisien dengan pempenggunaan minyak atsiri
populasi Salmonella sp dan E. coli sebagai daun cengkeh. Penambahan minyak atsiri
bakteri pathogen semakin menurun bahkan daun cengkeh dalam pakan meningkatkan
penggunaan eugenol dengan konsentrasi ,25% kecernaan bahan kering dan protein serta energi
dapat mematikan seluruh populasi bakteri metabolis pakan meningkat yang berpengaruh
salmonella sp dan E. coli dalam saluran pada peningkatan pertambahan bobot badan.
pencernaan (Tahir et al., 2019). Menurut Mehr et al. (2014), 450 ppm minyak
Efisiensi Penggunaan Protein Pakan cengkeh yang ditambahkan kedalam ransum
sebagai imbuhanm dapat menurunkan angka
Salah satu parameter tingkat efisiensi
konversi ransum disbanding tanpa penggunaan
penggunaan pakan yaitu efisiensi penggunaan
minyak cengkeh atau kontrol pada ayam umur
protein pakan. Efisiensi penggunaan protein
42 hari (angka konversi 2,19 menjadi 1,99).
pakan merupakan cerminan pertambahan
bobot badan yang dihasilkan setiap satu satuan Upaya yang dapat ditempuh agar
unit protein pakan yang dikonsumsi. Tabel 2 efisiensi protein pakan meningkat antara
menunjukkan pengaruh penambahan eugenol lain dengan penggunaan aditif dalam pakan.

Evaluasi Penambahan Eugenol Daun … (Tahir et al.) 133


JPI Vol. 25 (2): 127-135

Penggunaan aditif pakan sudah digunakan 10: 169-173.


secara umum dalam industry perunggasan Chao, S.C., D.G. Young, and C.J. Oberg.
secara modern. Aditif pakan tersebut 2000. Screening for inhibitory activity
bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan of essential oils on selected bacteria,
dan meningkatkan efisiensi penggunaan fungi and viruses. J. Essent. Oil Res.
protein pakan melalui mekanisme 12: 639–649.
pengurangan mikroorganisme patogen dalam
Elgayyar, M., Draughon, F.A., Golden, D.A.,
saluran pencernaan serta meningkatkan
and Mount, J.R. 2001. Antimicrobial
mikroorganisme yang menguntungkan (non-
activity of essential oils from plants
patogen).
against selected pathogenic and
saprophytic microorganisms. J. Food
KESIMPULAN Prot. 64: 1019–1024.
European Commission. 2012. Regulation
Berdasarkan hasil penelitian tentang 1831/2003/EC on additives for use in
evaluasi penggunaan eugenol minyak atsiri animal nutrition, replacing Directive
daun cengkeh dalam pakan maka dapat 70/524/EEC on additives in feeding-
disimpulkan sebagai berikut: stuffs.
1. Penambahan eugenol minyak atsiri daun Huang Y, S.H. Ho, H.C. Lee, and Y.L. Yap,
cengkeh 0,5 – 1,5% dalam pakan dapat 2002. Insecticidal properties ofeugenol,
menurunkan konsumsi protein dan energi isoeugenol and methyl eugenol and their
metabolis pakan effects on nutrition of Sitophilus zeamais
2. Penambahan eugenol minyak atsiri Motsch. (Coleoptera: Curculionidae)
daun cengkeh 0,5 – 1,5% dalam pakan andTribolium castaneum (Herbst)
dapat meningkatkan efisiensi pakan dan (Coleoptera: Tenebrionidae). J. Stored
penggunaan protein pakan pada ayam Prod. Res., 38(5): 403-412.
pedaging Jay, J.M. 2000. Modern Food Microbiology.
3. Penggunaan eugenol minyak atsiri daun Sixth Edition. Aspen Publisher, Inc.
cengkeh 1% dalam ransum memberikan Kamran, Z., Sarwar, M., Nisa, M., Nadeem,
efisiensi penggunaan pakan yang terbaik M. A., Mahmood, S., Babar, M. E. and
Ahmed, S. 2008. Effect of low-protein
diets having constant energy-to-protein
DAFTAR PUSTAKA ratio on performance and carcass
characteristics of broiler chickens from
Aji, S.B., K. Ignatius, A.Y. Ado, J.B. Nuhu, A. one to thirty-five days of age. Poultry
Abdulkarim, U. Uliyu, M.B. Gambo, Science, 87(3): 468–474.
M.A. Ibrahim, H. Abubakar, M.M. Krishan G. and A. Narang. 2014. Use of
Bukar, H.A.M. Imam, and P.T, Numan. essential oils in poultry nutrition: A
2011. Effect of feeding onion (Allium new approach. J Adv Vet Animal Res
cepa) and garlic (Allium sativum) on 1(4): 156-162.
some performance Characteristic of
Lee, K.G. and T. Shibamoto, 2001. Antioxidant
broiler chiken. Research Journal of
property of aroma extract isolated from
Poultry Sciences. 4 (2):22 – 27.
clove buds [Syzygium aromaticum (L.)
Borazjanizadeh, M., M. Eslami, M. Bojarpour, Merr. Et Perry]. Food Chem., 74(4):
M. Chaji, and J. Fayazi. 2011. The 443-448.
effect of clove and oregano on economic
Mehr, M.A., A. Hassanabadi, H.N.
value of broiler chicken diet under hot
Moghaddam, and H. Kermanshahi.
weather of Khuzestan. J Anoe Vet Adv.

134 Evaluasi Penambahan Eugenol Daun … (Tahir et al.)


JPI Vol. 25 (2): 127-135

2014. Supplementation of clove oil Journal of Agricultural and Socio-


essential oil and probiotic to the Economic Sciences, 95(11):200 -205.
broiler’s diet on performance, carcass Tahir, M., Chuzaemi S., Widodo, E. and
traits and blood component. Iranian Hafsah, 2019. The Effect of Eugenol
Journal of Applied Animal Science from Clove Oil on Bacterial Count
4(1): 117-122. and Nutrient Utilization in Broiler.
Nuningtyas, Y.F. 2014. Pengaruh penambahan International Research Journal of
tepung bawang putih (Allium sativum) Advanced Engineering and Science
sebagai aditif terhadap penampilan (IRJAES), 4(4): 218 – 221.
produksi ayam pedaging. J. Ternak Tahir, M., Chuzaemi, S., Widodo, E. and
Tropika, 15(1): 21-30 Hafsah, H. 2020. Chemical compounds
Petrovska, B.B. 2012. Historical review of and antioxidant contents of cloves
medicinal plants’ usage. Pharmacogn leaves essential oil. Agroland:
Rev, 6(11): 1–5. The Agricultural Sciences Journal
Radiastuti, N. 2009. pengujian antibakteri (e-Journal), 7(1): 37-44.
dari minyak atsiri bunga cengkeh, Velluti A, V. Sanchis, A.J. Ramos, and S.
kulit kayu manis dan rimpang jahe Marı’n. 2003. Inhibitory effect of
terhadap B. subtillis, S. aureus, dan P. cinnamon, clove, lemongrass, oregano
aeruginosa. Berk. Penel. Hayati Edisi and palmarose essential oils on growth
Khusus: 3C (51-55) and fumonisin B1 production by
Steel, R.G.D and J.H. Torrie. 1995. Prinsip dan Fusarium proliferatum in maize grain.
Prosedur Statistik, Suatu Pendekatan Int. J. Food Microbiol, 89: 145-154.
Biometri. Cetakan keempat. P.T. Wallace, R.J., W. Oleszek, C. Franz, I.
Gramedia, Jakarta. Hahn, K.H.C. Baser, A. Mathe, and
Tahir, M., Chuzaemi S., Widodo E. and K. Teichmann. 2010. Dietary plant
Hafsah, 2019. The performance of bioactives for poultry health and
broilers given eugenol of clove leaf productivity. Bri Poult Sci. 51(4): 461-
essential oil as a feed additive. Russian 487.

Evaluasi Penambahan Eugenol Daun … (Tahir et al.) 135


Hasil analisis

1.pada halaman 1memuat judul sebuah artikel dan terdapat abstrak .Dihalaman 2 terdapat
pendahuluan ditandai dengan warna biru.

2.pada halaman 3-5membahas metode penelitian yang digunakan penulis dan halaman 5-8
menjelaskan tentang hasil pengamatan penulis yang ditunjukan ditandai warna kuning .

3.pada halaman 8-9 memuat sebuah kesimpulan dari keseluruhan materi dan hasil
praktikum serta terdapat daftar pustaka memuat informasi literatur yang ditulis oleh penulis
,ditandai warna hijau.

Anda mungkin juga menyukai