Anda di halaman 1dari 10

REVIEW: TEKNOLOGI PENINGKATAN PERTUMBUHAN

SAPI POTONG BERBASIS FEED ADDITIVE ALAMI

Oleh:

Karina Natasya Juandita


200120220003

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
SUMEDANG
2022
PENDAHULUAN

Peternakan sapi potong memiliki peluang yang besar dalam rangka


memenuhi kebutuhan protein hewani. Konsumsi dan produksi daging sapi terus
meningkat terutama di negara berkembang, hal ini mengharuskan industri
peternakan untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi dampak lingkungan dari
rantai produksi. Di banyak wilayah di dunia, produksi daging sapi relevan secara
ekonomi dan sosial karena menyumbang sebagian besar produksi pertanian dan
merupakan kegiatan ekonomi berbagai daerah (Paulina et al., 2021). Menurut
Scollan et al. (2011), produksi daging sapi memainkan peran penting dalam
ekonomi pertanian dan pangan dunia, masa depannya terkait dengan pengurangan
dampak ekologis dan perbaikan hasil produksi.

Dalam pemeliharaan sapi potong dibutuhkan teknologi untuk meningkatkan


produktivitas ternak sehingga produksi daging pun meningkat. Teknologi dalam
peternakan akan membantu peternak untuk meningkatkan kesejahteraan hewan,
meningkatkan produksi, serta mengurangi beban kerja (Aquilani et al., 2022).
Keberhasilan usaha ternak sapi potong bergantung pada tiga unsur yaitu bibit,
pakan, dan manajemen pemeliharaan (Indrayani&Andri 2018). Untuk itu
diperlukan upaya peningkatan produksi melalui aplikasi pemacu pertumbuhan
berbahan pakan lokal (Riyanto et al., 2020).

Upaya peningkatan produktivitas sapi potong salah satunya dengan


penambahan feed aditif alami dalam ransum. Selain harganya yang
terjangkau, residu yang dihasilkan dari penambahan aditif alami hampir tidak
ada sehingga menghasilkan produk ternak yang sehat dan aman dikonsumsi
oleh manusia (Wati et al., 2020). Oleh karena itu tujuan dari studi ini yaitu
mengidentifikasi feed additive alami yang digunakan untuk meningkatkan
produktivitas sapi potong.
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan yaitu dengan menghubungkan dua atau lebih


penelitian sejenis sehingga diperoleh data secara kuantitatif berdasarkan hasil
studi yang sudah ada dalam waktu ±10 tahun terakhir. Data yang diambil untuk
mendapatkan suatu kesimpulan antara lain melalui jurnal yang relevan Google
Scholar dan Science Direct. Beberapa istilah yang digunakan untuk memperoleh
data dengan kata kunci “alami”, “feed additive”, “sapi potong”, dan “teknologi”.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1. Studi penggunaan feed additive alami pada sapi potong


Studi Referensi Material Level Parameter
1 Monnteschio et al., Minyak 1,33g ADG, panjang
2019 cengkeh dan sarkomer dan
rosemary kolagen daging

2 Carvalho et al., 2021 Ekstrak 6g Konsumsi ransum


baccharis, dan kecernaan
asam jawa,
cairan kulit
kacang mete
dan cengkeh

3 Mohammed et al., Tepung ragi 0,5% Konsumsi ransum,


2018 ADG, jumlah
mikroba rumen, dan
pH rumen

4 Budiari et al., 2020 Tepung kunyit 1,5% Konsumsi, PBB,


konversi ransum,
prevalensi cacing

5 Wati et al., 2020 Tepung kunyit 1% PBT dan feed cost


Pembahasan

Cengkeh

Minyak atsiri dengan kandungan eugenol memiliki kemampuan sebagai


anti-inflamasi, antioksidan, dan antimikroba yang berpotensi sebagai aditif pakan
meningkatkan efisiensi pakan dan kinerja produktif dan untuk memodulasi
metabolisme rumen (Benchaar et al., 2008; Astuthi et al., 2012). Minyak atsiri
juga terdapat pada tanaman yang memiliki ciri khas pada bau dan warna
(Patra&Yu, 2014). Menurut Carvalho et al. (2021), minyak atsiri yang berasal
dari berbagai ekstrak tanaman termasuk cengkeh dan berpotensi sebagai
pengganti antibiotik dan ionofor. Kandungan zat aktif yang terdapat di dalam
cengkeh yaitu flavanoid (Wahyulianingsih et al., 2016). Cengkeh dan komponen
zat aktifnya akan menembus lapisan bakteri dan mengakibatkan gangguan
osmotik sehingga membran akan rusak dan menyebabkan kematian pada bakteri
(Akram et al., 2021).

Pemberian cengkeh pada ransum sapi potong mampu meningkatkan


pertambahan bobot tubuh, dan persentase kolagen dalam daging. Dengan
penambahan cengkeh maka konsumsi ransum juga akan meningkat sehingga
meningkatkan perfotma sapi potong (Ornaghi et al., 2017). Hal ini dikarenakan
kandungan antioksidan pada cengkeh membantu sapi potong untuk
mempertahankan kondisi tubuhnya sehingga terjadi peningkatan pada performa
sapi potong (Tabel 1.) (Monteschio et al., 2019). Flavonoid merupakan salah satu
bioaktif yang berpera penting dalam sumber daya alam dan dapat bermanfaat bagi
makhluk hidup khususnya tanaman sebagai antioksidan, dan antibakterial
(Panche et al., 2016). Adanya kombinasi dengan minyak dari rosemary kaya akan
senyawa volatil termasuk 1,8 cineole, α-pinene, β-carophylenne, camphene,
camphor, dan borneol yang dapat mempengaruhi DMI, selain itu dengan bau dan
rasa tajam yang dihasilkan oleh cengkeh mengakibatkan peningkatan konsumsi
(Souza et al., 2019).
Tepung Ragi

Feed additive mikroba digunakan dengan tujuannya masing-masing.


Tepung ragi mengandung Saccharomyces cerevisiae (SC). Pemberian ragi pada
ransum sapi potong meningkatkan konsumsi ransum, ADG, meningkatkan jumlah
mikroba, dan menjaga pH rumen (Tabel 1.) (Mohammed et al., 2018). Selain itu
pemberian tepung ragi mampu meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan untuk
menghasilkan performa ternak secara optimal yang dilihat dari kecernaan nutrien
(Russuow et al., 2020).

Tepung ragi akan memicu mikroba rumen berperan dalam membantu


pemecahan zat gizi dalam pakan dan mengubahnya menjadi senyawa yang dapat
dimanfaatkan oleh ternak. Pakan yang berserat merupakan pakan yang biasa
untuk ternak ruminansia, namun pemecahan komponen serat (selulosa,
hemiselulosa dan lignin) sangat tergantung pada aktivitas enzimatis mikroba
rumen serta sifat degradabilitas komponen serat tersebut (Suryani et al., 2015).

Pemberian tepung ragi pada ransum sapi potong akan mengurangi oksigen
sehingga terjadi peningkatan jumlah mikroba dan menjaga kestabilan pH rumen.
Hal ini mengakibatkan peningkatan konsumsi ransum dan VFA sehingga nutrien
yang masuk ke dalam tubuh ternak akan tercerna dan produktivitas ternak
meningkat (Xiao et al., 2016; Wallace 1994; Mohammed et al., 2018). Melalui
pemberian tepung ragi pada ransum sapi potong juga akan terjadi pengurangan
konsentrasi gula dalam rumen, sehingga menguntungkan bagi perkembangan
mikroba selulolitik pada rumen untuk melakukan produksi enzim pencernaan
serat dan nutrisi yang mudah rusak oleh panas yang diduga mampu merangsang
perkembangan mikroba (Ahmad et al., 2014). Perbaikan daya hidup mikroba
rumen terjadi karena stabilnya pH rumen, sehingga fermentasi pakan di dalam
rumen berlangsung dengan bantuan mikroba Russuow et al. (2020). Kestabilan
pH rumen diduga disebabkan oleh penurunan asam laktat dalam rumen (Suryani
et al., 2015).
Tepung Kunyit

Kunyit (Curcuma longa) adalah jenis tanaman rimpang yang banyak


dimanfaatkan. sebagai antibiotik, antivirus, antioksidan dan memperbaiki saluran
pencernaan (Shan dan Iskandar, 2018; Wati et al., 2020). Kunyit memiliki
kandungan atsiri berkisar 2,5-6% dan kandungan kurkuminoid sebesar 3-5%,
sehingga bersifat antioksidan dan memperbaiki pencernaan (Hartati, 2013; Wati et
al., 2020). Penambahan tepung kunyit dalam ransum dapat memperbaiki
pencernaan sehingga kecernaan zat-zat makanan dan efisiensi ransum menjadi
meningkat. Pertambahan bobot badan sapi potong yang diberi tepung kunyit
adalah 0,68 kg/ekor/hari. Disamping itu pemberian kunyit juga dapat
meningkatkan nafsu makan, meningkatkan pemanfaatan nutrient seperti lemak,
protein dan karbohidrat (Tabel 1.) (Budiari et al., 2020).

Kunyit memiliki zat aktif yaitu kurkumin. Kurkumin memiliki sifat


farmakologis sebagai anti-inflamasi, antioksidan, antikanker dan antimikroba (Liu
et al., 2017). Kurkumin digolongkan senyawa fenol yang dapat mengganggu
pembentukan membran sel pada beberapa bakteri patogen seperti Salmonella dan
Escherichia coli, selain itu kurkumin juga mampu meningkatkan sekresi kelenjar
liur, empedu, lambung, pankreas dan usus (Sinaga et al., 2011). Menurut
Setiyaningsih et al. (2012), kecernaan dipengaruhi oleh aktivitas mikroorganisme
didalam rumen. Zat aktif kurkumin dan atsiri dalam tepung kunyit yang dapat
meningkatkan kecernaan nutrien dalam saluran pencernaan sapi. Kandungan
kurkumin dan atsiri dalam tepung kunyit juga berfungsi sebagai antiprotozoa yang
dapat menekan jumlah protozoa di dalam rumen sehingga dapat meningkatkan
kecernaan nutrien pakan di dalam rumen (Li et al., 2011; Wati et al., 2020).

KESIMPULAN DAN SARAN

Feed addditive merupakan teknologi yang diterapkan untuk meningkatkan


produktivitas sapi potong. Penggunaan feed additive dapat dilakukan melalui
bahan-bahan alami agar mencegah terjadinya residu dan resistensi pada sapi
potong. Bahan-bahan alami yang dapat digunakan sebagai feed additive sapi
potong yaitu cengkeh, tepung ragi, dan tepung kunyit. Diperlukan adanya
penelitian lanjut pada bahan-bahan alami sebagai feed additive sebagai teknologi
pertumbuhan sapi potong.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, R. Z., & Gholib, D. 2014. Pemberian Duddingtonia Flagrans Dan


Saccharomyces Cerevisiae Meningkatkan Produksi Susu Dan Menurunkan
Populasi Cacing Pada Sapi. Jurnal Veteriner. 15(2): 221-9.

Akram, M. Z., Asghar, M. U., Dan Jalal, H. 2021. Essential Oils As Alternatives
To Chemical Feed Additives For Maximizing Livestock
Production. Journal Of The Hellenic Veterinary Medical Society. 72(1):
2595-2610.

Aquilani, C., Confessore, A., Bozzi, R., Sirtori, F., Dan Pugliese, C. 2022.
Precision Livestock Farming Technologies In Pasture-Based Livestock
Systems. Animal. 16(1).

Astuti, E. P. 2012. Pemisahan Sitral Dari Minyak Atsiri Serai Dapur


(Cymbopogon Citratus) Sebagai Pelangsing Aromaterapi. Skripsi. Institut
Pertanian Bogor.

Benchaar, C., Calsamiglia, S., Chaves, A. V., Fraser, G. R., Colombatto, D.,
Mcallister, T. A., & Beauchemin, K. A. 2008. A Review Of Plant-Derived
Essential Oils In Ruminant Nutrition And Production. Animal Feed Science
And Technology. 145(1-4): 209-228.

Budiari, N. L. G., Pujiawati, Y., Adijaya, I. N., & Kertawirawan, I. P. A. 2020.


Pengaruh Level Tepung Kunyit Pada Ransum Sapi Bali Terhadap
Performans Dan Pendapatan Peternak. Prosiding Seminar Teknologi
Agribisnis Peternakan Stap Fakultas Peternakan Universitas Jenderal
Soedirman Vol. 7: 618-627.

Carvalho, V. M., Ávila, V. A. D., Bonin, E., Matos, A. M., Do Prado, R. M.,
Castilho, R. A., Dan Do Prado, I. N. 2021. Effect Of Extracts From
Baccharis, Tamarind, Cashew Nut Shell Liquid And Clove On Animal
Performance, Feed Efficiency, Digestibility, Rumen Fermentation And
Feeding Behavior Of Bulls Finished In Feedlot. Livestock Science. 244:
104361.
Hartati, S. Y. 2013. Khasiat Kunyit Sebagai Obat Tradisional Dan Manfaat
Lainnya Warta Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Industri. Jurnal
Puslitbang Perkebunan. 19: 9-12.

Indrayani, I., Dan Andri, A. 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Pendapatan Usaha Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Sitiung, Kabupaten
Dharmasraya. Jurnal Peternakan Indonesia. 20(3): 151-159.

Li, M., W. Yuan., G. Deng., P. Wang., P. Yang & B. B. Anggarwal.


(2011). Chemical Composition And Product Quality Control Of
Turmeric (Curcuma Longa). Pharmaceutical Crops, 2: 28 –54.

Liu, Z., Ran, Y., Huang, S., Wen, S., Zhang, W., Liu, X., Dan Hu, X. 2017.
Curcumin Protects Against Ischemic Stroke By Titrating Microglia
Macrophage Polarization. Frontiers In Aging Neuroscience. 9: 233.

Mohammed, S. F., Mahmood, F. A., & Abas, E. R. 2018. A Review On Effects


Of Yeast (Saccharomyces Cerevisiae) As Feed Additives In Ruminants
Performance. J. Entomol Zool. 6:629-635.

Monteschio, J. O., Vargas-Junior, F. M., Almeida, F. L., Pinto, L. A. D. M.,


Kaneko, I. N., Almeida, A. A., Dan Prado, I. N. 2019. The Effect Of
Encapsulated Active Principles (Eugenol, Thymol And Vanillin) And Clove
And Rosemary Essential Oils On The Structure, Collagen Content,
Chemical Composition And Fatty Acid Profile Of Nellore Heifers
Muscle. Meat Science. 155: 27-35.

Ornaghi, M. G., Guerrero, A., Vital, A. C. P., De Souza, K. A., Passetti, R. A. C.,
Mottin, C., Dan Do Prado, I. N. 2020. Improvements In The Quality Of
Meat From Beef Cattle Fed Natural Additives. Meat Science. 163: 108059.

Panche, A. N., Diwan, A. D., & Chandra, S. R. 2016. Flavonoids: An


Overview. Journal Of Nutritional Science. 5.

Patra, A. K., & Yu, Z. (2015). Essential oils affect populations of some rumen
bacteria in vitro as revealed by microarray (RumenBactArray)
analysis. Frontiers in Microbiology, 6, 297.

Pulina, G., Acciaro, M., Atzori, A. S., Battacone, G., Crovetto, G. M., Mele, M.,
Dan Rassu, S. P. G. 2021. Animal Board Invited Review- Beef For Future:
Technologies For Sustainable And Profitable Beef Beef Industry. Animal.
15 (11):100358.
Riyanto, J., Lutojo, L., Dan Sunarto, S. 2020. Aplikasi Penggunaan Konsentrat
Pemacu Pertumbuhan Untuk Penggemukan Sapi Potong Di Karanganyar.
Journal Of Community Empowering And Services. 4(1): 7-15.

Russouw, A., Chevaux, E., Chaucheyras-Durand, F., Esposito, G., & Raffrenato,
E. 2020. Effects Of Saccharomyces Cerevisiae, Medium And Forage Type
And Their Interactions On In Vitro Ruminal Fermentation. Heliyon. 6(9):
E05028.

Scollan, N. D., Greenwood, P. L., Newbold, C. J., Ruiz, D. Y., Shingfield, K. J.,
Wallace, R. J., Dan Hocquette, J. F. 2010. Future Research Priorities For
Animal Production In A Changing World. Animal Production Science.
51(1): 1-5.

Shan, C. Y., & Iskandar, Y. 2018. Studi Kandungan Kimia Dan Aktivitas
Farmakologi Tanaman Kunyit (Curcuma Longa L.). Farmaka. 16(2).

Sinaga, S., & Sihombing, D. T. H. 2011. Kurkumin Dalam Ransum Babi Sebagai
Pengganti Antibiotik Sintetis Untuk Perangsang Pertumbuhan. Bionatura.
13:(2).

Souza, K. A., De Oliveira Monteschio, J., Mottin, C., Ramos, T. R., De Moraes
Pinto, L. A., Eiras, C. E., ... & Do Prado, I. N. 2019. Effects Of Diet
Supplementation With Clove And Rosemary Essential Oils And Protected
Oils (Eugenol, Thymol And Vanillin) On Animal Performance, Carcass
Characteristics, Digestibility, And Ingestive Behavior Activities For Nellore
Heifers Finished In Feedlot. Livestock Science. 220: 190-195.

Suryani, H., Zain, M., Jamarun, N., & Ningrat, R. W. S. (2015). Peran Direct Fed
Microbials (Dfm) Saccharomyces Cerevisiae Dan Aspergillus Oryzae
Terhadap Produktivitas Ternak Ruminansia. Jurnal Peternakan Indonesia.
17(1): 27-37.

Wahyulianingsih, W., Handayani, S., & Malik, A. (2016). Penetapan Kadar


Flavonoid Total Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.). Jurnal
Fitofarmaka Indonesia. 3(2): 188-193.

Wallace R.J. 1994. Ruminal Microbiology, Biotechnology And Ruminant


Nutrition: Progress And Problems. Journal Of Animal Science. 72:2992-
3003.

Wati, N. E., & Suhadi, M. 2021. Pemberian Tepung Kunyit (Curcuma Longa)
Sebagai Pakan Tambahan Alami Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan
Produktivitas Sapi Peranakan Ongole. Jurnal Peternakan Indonesia. 23(2):
192-197.
Xiao J.X., Alugongo G.M., Chung R, Dong S.Z., Li L., Wu S., Yoon Z.H., Cao
J.Z. 2016. Effects Of Saccharomyces Cerevisiae Fermentation Products On
Dairy Calves: Ruminalfermentation, Gastrointestinal Morphology, And
Microbial Community. Journal Of Dairy Science. 99(7):5401- 5412.

Anda mungkin juga menyukai