Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Peternakan Indonesia, Juni 2014 Vol.

16 (2)
ISSN 1907-1760

Aplikasi Probiotik Untuk Ternak Itik

The Aplication of Probiotic on Duck

Zurmiati, M. E. Mahata, M. H. Abbas, Wizna


Fakultas Peternakan Universitas Andalas
Kampus Unand Limau Manis Padang
e-mail: zurmiatizahyuja@yahoo.com
(Diterima:27 Februari 2014, Disetujui:30 Mei 2014)

ABSTRAK

Salah satu usaha untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan atau menurunkan Feed
Convertion Ratio (FCR) dan memperbaiki penampilan produksi ternak unggas antara lain dengan
menambahkan berbagai imbuhan pakan seperti enzim dan antibiotik. Saat ini penggunaan
antibiotik dalam ransum ternak telah dibatasi karena residunya memberikan efek samping terhadap
konsumen, sehingga dicari feed additif lain yang aman seperti probiotik. Probiotik dapat merubah
ekosistem mikroba pencernaan selain itu juga menghasilkan antibiotik alami, sehingga
berpengaruh terhadap kesehatan dan kinerja inang. Penggunaan probiotik sudah banyak diterapkan
untuk ayam, namun pada ternak itik masih sedikit. Penelitian dan penggunaan probiotik sebagai
pakan imbuhan masih perlu ditingkatkan agar diperoleh teknik produksi yang efisien dan praktis
dan dapat diaplikasikan sehingga mampu memberikan dampak ekonomis terhadap industri
peternakan. Probiotik memberikan pengaruh yang baik terhadap itik diantaranya meningkatkan
kesehatan dan menurunkan rasio konversi ransum.
Kata kunci : probiotik, itik, imbuhan, peternakan

ABSTRACT

One attempt to improve the efficiency of feed utilization or lower Feed Conversion Ratio
(FCR) and improve the performance of poultry production, among others by adding various feed
additives like enzymes and antibiotics. Currently the use of antibiotics in animal feed has been
limited because the residue give side effects to the consumer, so that searched another safe feed
additives such as probiotics. Probiotic can modulate the ecosystems of intestinal microflora
besides also produces a natural antibiotic, that is potential to effect the health and performance of
host. Probiotic have been widely used on chicken, however on duck still little. The research dealing
with probiotic as additive is necessary to be improved to obtain the efficient and practical
production method, which can be implemented to give an economic impact on livestock industry.
Probiotic provided a good influence on the ducks including to improve health and reduce feed
convertion ratio.
Keywords : probiotic, duck, additive, livestock

PENDAHULUAN meningkat 1,99% dibandingkan pada tahun


2010 yaitu 6,03 g/kapita/hari (Direktorat
Peningkatan kesejahteraan dan pen-
Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan,
dapatan masyarakat yang diikuti dengan
2012). Daging dan telur yang berasal dari
kesadaran akan gizi menyebabkan permintaan
unggas diperkirakan dapat menyumbangkan
produk hewani menjadi tinggi, hal ini dapat
20–30% dari total protein produk hewani di
dilihat dari Konsumsi Nasional protein pada
negara sedang berkembang (FAO, 2004).
tahun 2011 mencapai 6,14 g/kapita/hari,
Untuk memenuhi kebutuhan protein yang

134 Aplikasi Probiotik Untuk Ternak ... (Zurmiati, et al.)


Vol. 16 (2)

mudah dan cepat, maka ternak unggas digunakan untuk meningkatkan efisiensi
merupakan pilihan yang tepat, karena selain penggunaan pakan Feed Conversion Ratio
cepat menghasilkan daging juga menghasilkan (FCR) antara lain dengan menambahkan
telur. Salah satu jenis usaha peternakan berbagai imbuhan pakan seperti enzim dan
unggas yang berpotensi untuk dikembangkan antibiotik. Sampai saat ini mekanisme kerja
adalah peternakan itik. Kelebihan ternak itik Antibiotic Growth Promoter (AGP) belum
ini adalah lebih tahan terhadap penyakit diketahui dengan jelas. Diperkirakan
dibandingkan dengan ayam ras, sehingga penekanan populasi mikroba patogen dalam
pemeliharaannya mudah dan tidak banyak usus merupakan salah satu cara AGP dalam
mengandung resiko. memacu pertumbuhan atau produksi. AGP
Usaha peternakan itik di Indonesia juga ikut terserap dengan nutrient serta
telah lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini tertimbun pada daging, telur dan susu,
dapat memberikan keuntungan yang optimal sehingga secara tidak langsung konsumen juga
terutama pemeliharaan secara intensif atau mendapatkan antibiotik dalam jumlah yang
semi intensif bagi pemiliknya maka perlu rendah. Para ahli kesehatan masyarakat
diperhatikan beberapa hal yang menyangkut memperkirakan penggunaan antibiotik pada
manajemen pemeliharaan ternak itik, seperti level sub-therapeutic sebagai AGP,
bibit, pakan dan lingkungan yang mendukung. kemungkinan besar merupakan penyebab
Pakan merupakan salah satu aspek yang berkembangnya populasi bakteri yang resisten
sangat penting dalam produksi ternak oleh terhadap suatu antibiotik (Kompiang, 2009).
karena itu penyediaannya sangat menentukan Tahun 1969 dilaporkan dampak akibat
keberhasilan suatu usaha peternakan. Semakin penggunaan antibiotik dalam pakan yaitu
tinggi konversi ransum akan diiringi dengan dapat menyebabkan resistensi bakteri pada
peningkatan biaya produksi selama manusia dan hewan, terutama jika kandungan
pemeliharaan. Prasetyo (2010) menyatakan residunya dalam produk ternak tinggi. Sampai
rata-rata konversi itik umur 6 minggu berkisar saat ini ransum ternak umumnya masih
antara 4,13-4,31. Tingginya konversi ransum mengandung antibiotik, akan tetapi dengan
itik membuat biaya produksi semakin tinggi alasan masalah resistensi, mulai 1 Januari
sehingga peternak tidak sanggup memelihara 2006 Uni Eropa memutuskan untuk melarang
secara intensif. Ketersediaan pakan dalam penggunaan antibiotik sebagai pakan imbuhan
jumlah yang cukup, memiliki kontinuitas, (Simon, 2005).
berkualitas tinggi dan harga yang relatif Dampak negatif yang ada pada
murah serta tidak bersaing dengan kebutuhan penggunaan AGP, mendorong peneliti
manusia merupakan syarat yang harus menganjurkan untuk melarang penggunaannya
dipenuhi oleh bahan yang akan dijadikan sebagai feed additif untuk ternak. Upaya
pakan, namun kendala yang sering dialami mencari penggantinya difokuskan pada bahan-
oleh peternak adalah belum tercukupinya bahan alami, seperti mikroba maupun hasil
kebutuhan pakan ternak. Sudah umum metabolitnya berupa asam-asam organik.
diketahui bahwa dalam usaha ternak unggas Penggunaan bahan-bahan alami diharapkan
modern, biaya pakan dapat mencapai 70% dari dapat menurunkan atau meniadakan dampak
biaya produksi, lagi pula harga ransum di negatif tanpa menurunkan produktivitas
Indonesia termasuk mahal karena sebagian ternak. Kelompok mikroorganisme yang
besar bahan bakunya masih impor. menguntungkan tersebut diberi nama
Berkaitan dengan hal tersebut maka probiotik (Kompiang, 2009).
perlu dilakukan terobosan-terobosan dalam Populasi mikroorganisme yang ada di
bidang teknologi peternakan terutama dalam saluran pencernaan ada dua macam,
teknologi yang berkaitan dengan persoalan yaitu bakteri yang berkoloni di dalam saluran
ransum, sehingga ransum yang diberikan pada pencernaan itu sendiri (autochonous) (Gusils
ternak lebih efisien. Salah satu cara yang dapat et al., 1999) dan bakteri yang berasal dari luar

Aplikasi Probiotik Untuk Ternak ... (Zurmiati, et al.) 135


Vol. 16 (2)

tubuh ternak dan hidup di dalam saluran meningkatkan perombakan nutrien. Satu dari
pencernaan (allocthonous). Kelompok bakteri alasan penggunaan probiotik yaitu untuk
yang kedua ini biasanya ditambahkan ke menstabilkan mikroflora pencernaan dan
dalam ransum atau air minum ternak sebagai berkompetisi dengan bakteri patogen, dengan
imbuhan pakan (Feed Additive) (Patterson dan demikian strain probiotik harus mencapai usus
Burkholder, 2003). Ahli makanan ternak dalam keadaan hidup dalam jumlah yang
memberikan istilah pada mikroba yang cukup. Secara umum, ada beberapa
dijadikan imbuhan pakan tersebut sebagai karakteristik dan kriteria keamanan yang harus
probiotik. Beberapa data hasil penelitian dimiliki oleh probiotik.
menunjukan, bahwa bakteri probiotik yang Karakteristik dan kriteria yang aman
ditambahkan ke dalam ransum atau air minum dari probiotik (Gaggia et al., 2010) :
ternak dapat mencegah infeksi dan kolonisasi 1. Nontoksik dan nonpatogenik
patogen di dalam saluran pencernaan ternak 2. Mempunyai identifikasi taksonomi yang
(Hidayat, 2010) . jelas
Probiotik merupakan suatu produk 3. Dapat hidup dalam spesies target
yang mengandung mikroba hidup non patogen 4. Dapat bertahan, berkolonisasi dan
yang diberikan kepada ternak untuk bermetabolisme secara aktif dalam target
memperbaiki laju pertumbuhan, efisiensi yang ditunjukkan dengan:
konversi ransum dan kesehatan ternak (Stark a. Tahan terhadap cairan pencernaan dan
dan Wilkinson, 1989). Fungsi probiotik selain empedu
meningkatkan efisiensi ransum, produksi b. Persisten dalam saluran pencernaan
telur, dan menurunkan kadar kolesterol telur c. Menempel pada ephitelium atau mucus
serta kolesterol serum, ternyata probiotik juga d. Berkompetisi dengan mikroflora inang
mampu menurunkan nitrogen non protein 5. Memproduksi senyawa antimikrobial
dalam darah, konsentrasi asam urat, amonia 6. Antagonis terhadap patogen
dan urea dalam darah (Isshiki, 1979). 7. Dapat merubah respon imun
Tidak semua bakteri dapat dijadikan 8. Tidak berubah dan stabil pada waktu
sebagai probiotik, kecuali bakteri yang dapat proses penyimpanan dan lapangan
memenuhi kriteria tertentu. Syarat bakteri 9. Bertahan hidup pada populasi yang tinggi
sebagai probiotik adalah bakteri tersebut tidak 10. Mempunyai sifat organoleptik yang baik
patogen, aman dikonsumsi, mampu bertahan Bakteri yang umum digunakan sebagai
hidup dan stabil dalam penyimpanan, dapat probiotik yaitu Lactobacillus dan Bifido-
bertahan hidup dalam saluran pencernaan bacteria, kedua jenis bakteri ini dapat
setelah melewati lambung, dengan kata lain mempengaruhi peningkatan kesehatan karena
probiotik haruslah tahan terhadap asam dan dapat menstimulasi respon imun dan meng-
garam-garam empedu. Review ini akan hambat patogen. Satu faktor kunci dalam
membahas aplikasi probiotik untuk ternak itik. seleksi starter probiotik yang baik yaitu
kemampuannya untuk bertahan dalam ling-
PROBIOTIK kungan asam pada produk akhir fermentasi
Secara umum probiotik didefinisikan secara invitro dan kondisi buruk dalam saluran
sebagai mikroba hidup yang digunakan pencernaan atau in vivo. Ketahanan probiotik
sebagai pakan imbuhan dan dapat me- pada kondisi in vitro dapat dipengaruhi oleh
nguntungkan inangnya dengan meningkatkan pembentukan metabolit oleh starter seperti
keseimbangan mikrobial pencernaannya asam laktat, asam asetat, hidrogen peroksida
(Fuller, 1989). Beberapa probiotik diketahui dan bakteriosin (Saarela et al., 2000). Berba-
dapat menghasilkan enzim pencernaan seperti gai jenis mikroorganisme yang digunakan
amilase, protease dan lipase yang dapat sebagai probiotik diisolasi dari isi usus
meningkatkan konsentrasi enzim pencernaan pencernaan, mulut, dan kotoran ternak. Pada
pada saluran pencernaan inang sehingga dapat saat ini, mikroorganisme yang banyak diguna-

136 Aplikasi Probiotik Untuk Ternak ... (Zurmiati, et al.)


Vol. 16 (2)

kan sebagai probiotik yaitu strain Lacto- bakteri dari ayam dewasa yang sehat untuk
bacillus, Bifidobacterium, Bacillus spp, ayam baru menetas dan akan memberikan
Streptococcus, yeast dan Saccharomyces pengaruh anti-Salmonella (Nurmi et al.,
cereviceae. Mikroorganisme tersebut harus 1992). Studi terbaru menunjukkan CE efektif
non-patogen, gram positif, strain yang dalam menurunkan kolonisasi Salmonella
spesifik, anti E. coli, tahan terhadap cairan pada anak ayam menyebabkan
empedu, hidup, melekat pada mukosa usus, berkembangnya produksi kultur campuran CE
dan minimal mengandung 30 x 109 CFU/g secara komersial di Amerika Serikat (Nisbet et
(Pal et al., 2006; Salminen et al., 1996). al., 1993; 1996). Kultur campuran akan
Penelitian tentang probiotik telah menurunkan kolonisasi patogen pada dinding
difokuskan pada pembuktian dalam aspek usus, sehingga menurunkan jumlah toksin
keamanan dan kemanjuran strain yang yang dihasilkan. Penggunaan CE Pada ayam
terseleksi. Strategi penelitian untuk pem- petelur, penambahan B. substillis
buktian kemanjuran meliputi pengaruh menghasilkan penurunan jumlah telur yang
terhadap imunitas, studi anti-infeksi, per- cacat dan peningkatan laju bertelur secara
cobaan secara klinis, kolonisasi dan per- signifikan.
jalanannya sepanjang usus pencernaan,
sedangkan untuk pembuktian keamanannya MEKANISME KERJA PROBIOTIK
yaitu melalui karakterisasi toksisitas dengan Probiotik merupakan pakan imbuhan
mengukur pengaruhnya terhadap status berupa mikroorganisme dapat hidup disaluran
kesehatan, konsumsi pakan dan morfologi
pencernaan, bersimbiosis dengan mikro-
mukosa pencernaan. Produk probiotik yang organisme yang ada, bersifat menguntungkan,
diberikan biasanya distandarisasi berdasarkan
dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkiraan jumlah kultur dapat hidup (viable), efisiensi pakan, serta menyeimbangkan
jadi kemampuan strain untuk mencapai populasi mikroba pada saluran pencernaan,
populasi sel yang tinggi merupakan hal yang mengendalikan mikroorganisme patogen pada
sangat penting. tubuh inang (Fuller, 1992). Menurut Fuller
Salah satu teknologi penggunaan (2002), keseimbangan mikroba usus akan
probiotik yang mempunyai sifat Competitive tercapai apabila mikroba yang me-
Exclusion (CE), yaitu meliputi pemberian nguntungkan dapat menekan mikroba yang
kultur bakteri nonpatogen ke dalam saluran merugikan, dimana mikroba patogen yang
usus ternak untuk menurunkan kolonisasi atau merugikan didesak keluar dari ekosistim
mengurangi populasi bakteri patogen dalam saluran pencernaan oleh mikroba normal
saluran pencernaan (Fuller, 1989; Nurmi et saluran pencernaan atau mikroba yang
al., 1992; Steer et al., 2000). Pemberian menguntungkan. Keuntungan probiotik adalah
probiotik biasanya dilakukan secara terus
mencegah reaksi bakteri patogen, merangsang
menerus, sedangkan pemberian probiotik yang aktivitas peristaltik usus detoksikasi beberapa
bersifat CE cenderung hanya sekali walaupun komponen makanan yang merugikan dan
penambahan dosis pada umur ternak mengeluarkannya, mensuplai enzim untuk
selanjutnya kemungkinan bermanfaat (Bilgili, membantu mencerna beberapa bahan makanan
1995). Kultur CE dapat merupakan satu strain (Ray, 1996).
yang spesifik atau terdiri dari beberapa strain Mekanisme kerja probiotik dijelaskan
atau beberapa spesies bakteri, tergantung dari oleh Soeharsono (1998) menyatakan bahwa
tahap produksi, target dari CE yaitu dapat probiotik merupakan mikroba hidup yang a-
mengeluarkan patogen dari pencernaan ternak patogen, yang mekanisme kerjanya mendesak
baru lahir atau menggantikan populasi bakteri mikroba non-indigenous keluar dari ekosistem
patogen yang telah terdapat dalam saluran saluran pencernaan, dan menggantikan lokasi
pencernaan. Aplikasi CE yang telah banyak mikroba pathogen di dalam saluran pencer-
dilakukan diantaranya pemberian campuran naan, karena probiotik berasal dari mikroba

Aplikasi Probiotik Untuk Ternak ... (Zurmiati, et al.) 137


Vol. 16 (2)

indigenous, maka proses translokasi yang dari bahan–bahan makanan yang pada umum-
terjadi berjalan secara alamiah di dalam nya banyak mengandung serat.
ekosistem usus. Mikroba pathogen non- Sejumlah mikroba probiotik
indegenous merupakan benda asing, oleh menghasilkan senyawa atau zat – zat yang
karena itu didesak keluar dari saluran diperlukan untuk membantu proses
pencernaan. Sementara Klaim (2006) meng- pencernaan substrat bahan makanan tertentu
ungkapkan bahwa probiotik juga ikut berperan dalam saluran pencernaan yaitu enzim.
dalam meningkatkan kekebalan tubuh melalui Mikroba probiotik penghasil asam laktat dari
stimulasi sel-sel tertentu di usus. Fuller (2002) spesies Lactobacillus, menghasilkan enzim
menyatakan bahwa keseimbangan mikroba selulase yang membantu proses pencernaan.
usus tercapai apabila mikroorganisme yang Enzim ini mampu memecah serat kasar yang
menguntungkan dapat menekan mikroorga- merupakan komponen yang sulit dicerna
nisme yang merugikan. Selanjutnya dinyata- dalam saluran pencernaan unggas.
kan bahwa prinsip kerja probiotik meliputi
kompetisi untuk mendapatkan zat makanan, 3. Stimulasi Mukosa dan Peningkatkan
kompetisi mendapatkan tempat adhesi pada Sistem Kekebalan Hewan Inang
dinding usus, dan penghambatan secara Kemampuan mikroba probiotik menge-
langsung terhadap kehidupan mikroba yang luarkan toksin yang mereduksi atau meng-
dikalahkan, sedangkan menurut Budiansyah hambat perkembangan mikroba patogen
(2004), mekanisme kerja dari probiotik dapat dalam saluran pencernaan, merupakan suatu
dijelaskan sebagai berikut : kondisi yang dapat meningkatkan kekebalan
hewan inang. Toksin–toksin yang dihasilkan
1. Melekat atau Menempel dan Berkolo- tersebut merupakan antibiotika bagi mikroba–
nisasi dalam Saluran Pencernaan mikroba patogen, sehingga penyakit yang
Kemampuan probiotik untuk bertahan ditimbulkan oleh mikroba patogen tersebut
hidup dalam saluran pencernaan dan menem- berkurang atau dapat hilang atau sembuh
pel pada sel - sel usus merupakan tahap dengan sendirinya. Hal ini dapat memberikan
pertama untuk kolonisasi dan selanjutnya keuntungan terhadap kesehatan hewan inang
memodifikasi sistem kekebalan hewan inang. sehingga tahan terhadap penyakit, dengan
Kemampuan menempel yang kuat pada sel - demikian pemberian probiotik pada ternak
sel usus ini akan menyebabkan mikroba unggas diharapkan dapat memberikan manfaat
probiotik berkembang dengan baik dan terutama peningkatan penampilan produksi,
mikroba patogen tereduksi dari sel-sel usus yaitu kuantitas (produksi ternak dan daging
inang sehingga pertumbuhan dari mikroba yang tinggi) dan kualitas (kualitas telur dan
patogen dapat terhambat. daging yang baik dan higienis) sehingga
kedepan diharapkan dapat menjadikan usaha
2. Kompetisi untuk Memperoleh Makanan peternakan unggas menjadi lebih ekonomis
dan Memproduksi Zat Antimikroba dan menguntungkan. Beberapa mikroba yang
telah direkomendasikan oleh beberapa peneliti
Mikroba probiotik menghambat sebagai sumber probiotik disajikan pada Tabel
organisme patogen dengan cara berkompetisi 1.
untuk mendapatkan sejumlah substrat bahan Karakteristik probiotik yang baik adalah
makanan untuk difermentasi. Substrat maka- mengandung sel bakteri dan sel yeast hidup
nan tersebut diperlukan agar mikroba probio- dalam jumlah yang besar, mengandung satu
tik dapat berkembang dengan baik. Substrat atau lebih strain spesifik dari host (induk
bahan makanan yang mendukung perkem- semang) dan berspektrum luas, mempunyai
bangan mikroba probiotik dalam saluran kemampuan untuk berkolonisasi dalam salu-
pencernaan disebut “prebiotik” (Patterson dan ran intestinal (resisten terhadap cairan lam-
Burkholder, 2003). Prebiotik ini adalah terdiri bung dan asam empedu) ketika dicerna, serta

138 Aplikasi Probiotik Untuk Ternak ... (Zurmiati, et al.)


Vol. 16 (2)

Tabel 1. Nama Dagang Probiotik dan yang menghasilkan asam-asam organik


Kandungan Mikroba sehingga hal tersebut dapat menghambat
pertumbuhan mikroba patogen di dalam
Produk Jenis Mikroba
saluran pencernaan.
Farlac Streptococcus faecium
Menurut Purwati et al. (2005), pembe-
SF-68
rian probiotik akan menciptakan keseim-
FraSacc Saccharomyces
bangan mikroflora usus, karena adanya bakteri
cerevisiae
asam laktat dalam usus yang dapat mencip-
Gist Brocadest Unknown Yeast
takan suasana asam sehingga menekan
Bio Plus Bacillus subtilis,
pertumbuhan bakteri patogen dalam usus
Bacillus lecheniformis
halus. Probiotik dapat menjaga keseimbangan
Toyoserin Bacillus toyoi
mikroba dalam saluran pencernaan yaitu mela-
Kem Pro Saccharomyces
lui mekanisme competitive exclution yaitu
cerevisiae
kompetisi antara bakteri patogen dengan
Lacto Sacc Lactobacillus,
mikroorganisme probiotik sehingga bakteri
Streptococcus, Yeast,
patogen tidak dapat hidup dalam saluran
Enzimes
pencernaan dan akan keluar bersama ekskreta
Bio savor Lactobacillus
(Murwani, 2008). Keseimbangan mikroba
acidophillus,
dalam saluran pencernaan terjadi apabila
L.plantarum
komposisinya terdiri atas 85% mikroba yang
Allac Lactobacillus,
menuntungkan dan 15% mikroba patogen
Streptococcus
Sumber : Mulder et al., (1997)
(Sjofjan, 2003).

cepat aktif, dan dapat disimpan dalam jangka 2. Meningkatkan Efisiensi Penggunaan
waktu panjang dalam kondisi lapangan, serta Ransum
dapat meningkatkan performans ternak
Feed Pemberian probiotik starbio
(Fuller, 1992).
dengan level 3 dan 6 g/kg pada pakan berbagai
jenis itik lokal dapat menurunkan kadar
PERAN PROBIOTIK BAGI TERNAK
trigliserida darah itik sebesar 46,3%, namun
1. Meningkatkan Kesehatan Ternak belum dapat menurunkan kadar kolesterol
Pemberian probiotik dalam jumlah yang darah itik (Wijaya et al., 2013). Interaksi
cukup dapat mempengaruhi komposisi dan antara level probiotik dan jenis itik lokal tidak
ekosistem mikroflora pencernaannya. Kondisi menyebabkan perbedaan kondisi hematologis
ekosistem mikroflora dalam saluran pencer- ditinjau dari jumlah eritrosit, kadar
naan unggas mempengaruhi kinerja dan kese- hemoglobin, dan hematokrit. Itik Tegal
hatan ternak. Ketidakseimbangan mikroflora memiliki kadar hemoglobin darah lebih tinggi
dalam saluran pencernaan karena terjadinya dibandingkan dengan itik Magelang dan itik
kolonisasi bakteri patogen atau mikroflora Mojosari. Pemberian berbagai level probiotik
yang dapat mengganggu kinerja ternak, seba- pada berbagai jenis itik lokal tidak mengubah
gai bahan alternatif untuk pemacu tumbuh. jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan
Cara kerja probiotik terutama melalui modi- hematokrit (Ali et al., 2013). Pemberian
fikasi populasi bakteri usus dan efektivitasnya probiotik 10-9 dan 2,5% tepung kunyit dalam
tergantung atas status mikroba pada satu ransum dapat mempertahankan pH, me-
kelompok ternak dan pada individu ternak, ningkatkan warna, dan mengurangi aroma
dengan demikian, dapat dimengerti jika efek amis pada daging itik Pegagan (Sari et al.,
yang terjadi mempunyai variasi yang tinggi. 2015). Itik Magelang mampu memberikan
Diketahui bahwa probiotik dapat meningkat- respon yang paling baik terhadap pemberian
kan kesehatan ternak. Hal ini diduga karena probiotik sebesar 6 g/kg pakan dengan kadar
ada beberapa jenis mikroba di dalam probiotik HDL sebesar 27,87 mg/dl dan kadar LDL

Aplikasi Probiotik Untuk Ternak ... (Zurmiati, et al.) 139


Vol. 16 (2)

sebesar 129,70 mg/dl dibandingkan dengan mengubah komposisi dari bakteri yang
itik Tegal dan Mojosari (Rosadi et al., 2013). terdapat dalam saluran pencernaan, karena itu,
Pemberian probiotik starbio dengan level 3 konversi pakan itik yang diberi perlakuan
dan 6 g/kg pada pakan berbagai jenis itik lokal probiotik menjadi lebih baik jika dibanding-
dapat menurunkan kadar trigliserida darah itik kan dengan itik yang tidak diberi probiotik.
sebesar 46,3%, namun belum dapat me- Widyastuti dan Soarianawati (1999)
nurunkan kadar kolesterol darah itik (Wijaya menyatakan probiotik mampu mencegah tum-
et al., 2013). Interaksi antara level probiotik buhnya bakteri atau organisme yang merugi-
dan jenis itik lokal tidak menyebabkan kan bagi induk semangnya, dan dapat mening-
perbedaan kondisi hematologis ditinjau dari katkan kecernaan dan penyerapan nutrien
jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan pakan karena mampu merangsang peristaltis
hematokrit. Itik Tegal memiliki kadar yaitu gerakan usus karena adanya kompetisi
hemoglobin darah lebih tinggi dibandingkan antara mikroorganisme probiotik dengan bak-
dengan itik Magelang dan itik Mojosari. teri patogen guna menempel pada epithel usus
Pemberian berbagai level probiotik pada sehingga secara simultan akan membantu
berbagai jenis itik lokal tidak mengubah aktivitas dan perkembangan usus. Probiotik
jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan dalam ransum dapat meningkatkan aktivitas
hematokrit (Ali et al., 2013). Pemberian enzimatis dan meningkatkan aktivitas pencer-
probiotik 10-9 dan 2,5% tepung kunyit dalam naan, akibatnya zat nutrisi seperti lemak,
ransum dapat mempertahankan pH, me- protein, dan karbohidrat yang biasanya banyak
ningkatkan warna, dan mengurangi aroma terbuang dalam faeces akan menjadi berku-
amis pada daging itik Pegagan (Sari et al., rang (Jin et al., 1997).
2015). Itik Magelang mampu memberikan
respon yang paling baik terhadap pemberian
PENGGUNAAN PROBIOTIK PADA ITIK
probiotik sebesar 6 g/kg pakan dengan kadar
HDL sebesar 27,87 mg/dl dan kadar LDL Target utama dari penggunaan probiotik
sebesar 129,70 mg/dl dibandingkan dengan yaitu: (i) peningkatan ketahanan inang terha-
itik Tegal dan Mojosari (Rosadi et al., 2013). dap patogen eksogenus pencernaan; (ii) meng-
Convertion Ratio (FCR) merupakan salah satu ontrol penyakit dimana komponen mikroflora
indikator yang dapat memberikan gambaran pencernaan telah diimplikasi dalam aeteologi;
tentang tingkat efisiensi penggunaan ransum. (iii) menurunkan keracunan metabolisme
Semakin rendah FCR semakin tinggi efisiensi mikrobial dalam pencernaan; dan (iv) meng-
penggunaan ransum (Titus dan Frits, 1979). atur sistim imunitas inang. Secara keseluru-
Pemberian probiotik pada unggas dapat han, tujuan dari strategi ini yaitu meningkat-
mengefisienkan penggunaan pakan. Sesuai kan pertumbuhan bakteri yang dapat bersaing
dengan pendapat Zainuddin et al. (1994), dengan, atau antagonis terhadap bakteri pato-
penggunaan probiotik starbio dalam pakan gen. Produk probiotik yang diberikan biasanya
ternak mampu meningkatkan efisiensi pakan distandarisasi berdasarkan perkiraan jumlah
melalui mekanisme kerja starbio yang mampu kultur dapat hidup (viable), jadi kemampuan
mencerna lemak, serat kasar, dan protein strain untuk mencapai populasi sel yang tinggi
dalam pakan menjadi bahan yang mudah merupakan hal yang sangat penting. Konsen-
diserap. Pernyataan ini juga dipertegas oleh trasi yang umum dianggap dapat berguna
Samadi (2007) menyatakan pemberian yaitu kira-kira 107 sel/ml pada saat dikon-
probiotik dapat menjaga keseimbangan sumsi (Gomes dan Malcata, 1999).
komposisi mikroorganisme dalam sistem Riswandi (2012) melaporkan bahwa
pencernaan ternak, berakibat meningkatnya penambahan Starbio dan EM-4 sebanyak
daya cerna bahan pakan dan menjaga 0,1% EM-4 (1 ml EM-4/liter air minum) yang
kesehatan ternak. bakteri-bakteri probiotik dicampurkan ke dalam air minum ditambah
berada pada mukosa pencernaan dan dapat starbio sebanyak 0,2 % (2 g/kg ransum) dapat

140 Aplikasi Probiotik Untuk Ternak ... (Zurmiati, et al.)


Vol. 16 (2)

menurunkan konsumsi ransum 19,72% tetapi et al., 2013). Interaksi antara level probiotik
relatif sama terhadap konsumsi air minum, dan jenis itik lokal tidak menyebabkan
pertambahan bobot badan dan konversi perbedaan kondisi hematologis ditinjau dari
ransum itik lokal dibanding dengan kontrol. jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan
Agustina et al. (2013) menyatakan pemberian hematokrit. Itik Tegal memiliki kadar
probiotik sampai level 6 g/kg pakan dan jenis hemoglobin darah lebih tinggi dibandingkan
itik tidak meningkatkan pertumbuhan dan dengan itik Magelang dan itik Mojosari.
konsumsi pakan. Menurut Haryati (2011), Pemberian berbagai level probiotik pada
probiotik dan prebiotik adalah bahan yang berbagai jenis itik lokal tidak mengubah
dapat digunakan untuk menggantikan jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan
penggunaan antibiotik yang dapat hematokrit (Ali et al., 2013). Pemberian
meningkatkan kinerja ternak. Penggunaan probiotik 10-9 dan 2,5% tepung kunyit dalam
probiotik dan prebiotik sudah banyak ransum dapat mempertahankan pH, me-
diterapkan di luar negeri karena memberikan ningkatkan warna, dan mengurangi aroma
hasil yang positif, tetapi di Indonesia amis pada daging itik Pegagan (Sari et al.,
penelitian dan penggunaan kedua bahan ini 2015). Itik Magelang mampu memberikan
masih belum banyak dilakukan. Berbagai respon yang paling baik terhadap pemberian
sumber kedua bahan tersebut belum probiotik sebesar 6 g/kg pakan dengan kadar
diekplorasi secara optimal agar dapat HDL sebesar 27,87 mg/dl dan kadar LDL
dimanfaatkan sehingga memberikan dampak sebesar 129,70 mg/dl dibandingkan dengan
yang positif terhadap usaha peternakan. itik Tegal dan Mojosari (Rosadi et al., 2013).
Pemberian probiotik Probio_FM melalui air
minum 1 % ditambah dalam pakan 1% dapat KESIMPULAN
meningkatkan status kesehatan ternak itik. Dari hasil bacaan di atas dapat
Terliahat dari penurunan pH 10%, penurunan disimpulkan bahwa aplikasi probiotik untuk
total koloni E.coli 19,91% dan peningkatan ternak itik dapat melalui air minum, pakan
total koloni Lactobacillus 8,30 % di usus atau gabungan keduanya, konsentrasi
halus itik jantan periode pertumbuhan (Manim pemberian probiotik tersebut minimal 107
et al., 2014). Penambahan starbio pada pakan sel/ml. Probiotik memberikan pengaruh yang
dan EM-4 pada air minum dapat me- baik terhadap itik seperti meningkatkan
ningkatkan pertumbuhan dan efisiensi konsentrasi Lactobacillus 8,30 %, me-
penggunaan ransum, tetapi tidak berpengaruh nurunkan konsentrasi 19,91 %, menurunkan
terhadap konsumsi pakan (Laksmiwati, 2006). pH di dalam usus halus, menurunkan
Djouvinov et al. (2005) menyatakan konsumsi ransum 19,72 % dan menurunkan
pemberian pakan probiotik lactina pada itik rasio konversi ransum sampai 4 %.
mule meningkatkan konsentrasi lactobacillus
82,89 %, menurunkan konsentrasi salmonella
DAFTAR PUSTAKA
54,54% dan E. coli 67,47% dalam sekum.
Selain itu, peningkatan bobot badan, Agustina, D., Iriyanti, N., dan Mugiyono. S.
pengurangan 4% mrasio konversi ransum dan 2013. Pertumbuhan dan konsumsi
tingkat kematian yang lebih rendah, pakan pada berbagai jenis itik lokal
hemoglobin darah, total protein dan total betina yang pakannya di suplementasi
konsentrasi kolesterol tidak signifikan probiotik. Ilmiah peternakan 1(2): 691
dipengaruhi oleh probiotik. Pemberian – 698.
probiotik starbio dengan level 3 dan 6 g/kg
pada pakan berbagai jenis itik lokal dapat Ali, S.A., Ismoyowati dan I. Diana. 2013.
menurunkan kadar trigliserida darah itik Jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan
sebesar 46,3%, namun belum dapat me- hematokrit pada berbagai jenis itik
nurunkan kadar kolesterol darah itik (Wijaya lokal terhadap penambahan probiotik

Aplikasi Probiotik Untuk Ternak ... (Zurmiati, et al.) 141


Vol. 16 (2)

dalam ransum. Jurnal Ilmiah technological and therapeutical


peternakan. 1(3): 1001-1013. properties relevant for use as
Bilgili, S.F. 1995. Competitive Exclusion: The probiotics. Trends Food. Sci. Technol.
Basics. Broiler Industry. 18 p. 10: 139 – 157.

Budiansyah, A. 2004. Pemanfaatan Probiotik Gusils, C., A.P.Chaia, S. Gonzalez and G.


Dalam Meningkatkan Penampilan Oliver. 1999. Lactobacilli isolated
Produksi Ternak Unggas. Prog from chicken intestines: Potential use
Pascasarjana Intitut Pertanian Bogor. as probiotics. J. Food. Protect. 2(3):
Bogor. 252 – 256.

Direktorat Jendral Peternakan 2012. Populasi Haryati, T. 2011. Probiotik dan prebiotik
Itik Menurut Provinsi. Jakarta. Sebagai pakan imbuhan non-
ruminansia. Balai Penelitian Ternak,
Djouvinov, M., Boicheva, S., Simeonova,T PO Box 221, Bogor.
and Vlaikova, T. 2005. Effect of
feeding Lactina probiotic on Hidayat, M. N. 2010. Perlekatan Mikroba
performance, some blood parameters Probiotik Pada Saluran Pencernaan
and caecal microflora of mule ternak Unggas. http:// www. lambung
ducklings. Journal of Sciences, Vol. 3, satu.blogspot2010.com. (10 Januari
No. 2, pp 22-28. 2012).

[FAO] Food and Agriculture Organizatiom. Isshiki, Y. 1979. Effect of lactobacili in the
2004. Small scale poulty and health. diet on the concentration of nitrogenus
Village Poulty Consultant. chikens. Japanese Poultry Sci. 16:254-
Waimana,New Zealand. Pp:1-5. 258.
Fuller, R. 1989. Probiotic in man and animals. Jin, L.Z., Y.W. Ho, N. Abdullah and S.
J. Appl. Bacteriol. 66: 365 – 378. Jalaludin. 1997. Probiotics in Poultry :
Modes of Action. Worlds Poultry Sci.
Fuller, R. 1992. History and Development of J. 53 (4) : 351 – 368.
Probiotics. In Probiotics the Scientific
basis. Edited by Fuller. Chapman and Klaim. 2006. The Online Encyclopaedia.
hall. London, New York, Tokyo, Wikipedia. probiotik juga ikut ber-
Melbourne, Madras. Pp. 1 – 7.
peran dalam meningkatkan kekebalan
Fuller, R., 2002, Probiotic- What they are and tubuh.
what they do. http://D:/Probiotic. Kompiang IP. 2009. Pemanfaatan mikro-
What they and what do, html. organisme sebagai probiotik untuk
meningkatkan produksi ternak unggas
Gaggia, F., P. Mattarelli and B. Biavati. 2010. di Indonesia. Pengembangan Inovasi
Probiotic and prebiotics in animal Pertanian 2:177-191.
feeding for safe food production. Intl.
J. Food Microbiol. 14: 515 – 528. Laksmiwati, M. 2006. Pengaruh Pemberian
Starbio Dan Effective Microorganism-
Gomes, A.M.P. and F.X. Malcata. 1999. 4 (Em-4) Sebagai Probiotik Terhadap
Bifidobacterium spp. and Lactobacillus Penampilan Itik Jantan Umur 0 – 8
acidophilus: Biological, biochemical, Minggu Jurusan Produksi Ternak,

142 Aplikasi Probiotik Untuk Ternak ... (Zurmiati, et al.)


Vol. 16 (2)

Fakultas Peternakan, Universitas Patterson, J.A dan K.M. Burkholder, 2003.


Udayana, Denpasar. Application of prebiotics and pro-
biotics in poultry production. Poultry
Manim, F., Hendalia, E., Yatno dan Rahayu,
Science. 82: 627-631.
P. 2014. Dampak pemberian probiotik
Probio_FM terhadap status kesehatan Prasetyo H L, Ketaren P P, Setioko R A,
ternak itik kerinci. Jurnal ilmu ternak. Supayanto A, Juuwarini E, Susanti T,
Volume 1 Nomor 2,7-11. Supiana S. 2010. Panduan budidaya dan
usaha ternak itik. Balai penelitian
Mulder, R.W.A.W., R. Havenaar, and J.H.J. ternak, Ciawi Bogor.
Huis in’t Veld. 1997. Intervention
strategies : the use of probiotics and Purwati, E., S. Syukur, dan Z. Hidayat. 2005.
competitive exclution microfloras Lactobacillus, Isolasi dari
against contamination with pathogens Biovicophitomega sebagai probiotik.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
in pigs and poultry. Dalam Probiotics
Jakarta.
2, Application and practical aspects.
Edited by Fuller. Chapman & Hall, Ray, R. 1996. Fundamental Food
London-Weinhiem-New York-Tokyo- Microbiology. CRC Press. Boca Raton
Melbourne-Madras. Inc. New York.

Nisbet, D.J., D.E. Corrier and J.R. Deloach. Riswandi., Sandi, S dan Yosi, S. 2012.
1993. Effect of mixed cecal microflora Kombinasi Pemberian Starbio dan
maintained in continuous culture, and EM-4 Melalui Pakan dan Air Minum
dietary lactose on Salmonella terhadap Performan ltik Lokal Umur l-
typhimurium colonization in broiler 6 Minggu. Jurnal Peternakan Sriwijaya
chicks. Avian Dis. 37: 528 – 535. (JPS). Volume 1 Nomor 1.

Nisbet, D.J., D.E. Corrier, S. Ricke, M.E. Rosadi, I., Ismoyowati dan N. Iriyanti. 2013.
Hume, J.A. Byrd, and J.R. Deloach. Kadar HDL (High Density
1996. Maintenance of the biological Lipoprotein) dan lDL (Low Density
efficacy in chicks of a cecal Lipoprotein) Darah pada Berbagai Itik
competitiveexclusion culture against Lokal Betina yang Pakannya
Salmonella by continuous flow Disuplementasi dengan Probiotik.
fermentation. J. Food Prot. 59: 1279 – Jurnal Ilmiah Peternakan 1(2): 597 –
1283. 605.

Nurmi, E., L. Nuotio and C. Schncitz. 1992. Sari, M.L., F.N.L. Lubis dan K. Dewi. 2015.
The competitive exclusion concept: Pengaruh Pemberian Probiotik dan
Development and future. Int. J. Food Tepung Kunyit (Curcuma Domestica
Microbiol. 15: 237 – 240. Val) Dalam Ransum terhadap pH,
Warna, dan Aroma Daging Itik
Pal, A., L. Ray and P. Chattophadhyay. 2006. Pegagan. Jurnal Peternakan Sriwijaya.
Purification and immobilization of an Volume. 4, No. 1. pp. 47-53 ISSN
Aspergillus terreus xylanase: Use of 2303 – 1093 47.
continuous fluidized column reactor.
Saarela, M., G. Mogensen, R. Fonde, J. Matto
Ind. J. Biotechnol. 5: 163 – 168.
and T.M. Sandholm. 2000. Probiotic
bacteria: Safety, functional and

Aplikasi Probiotik Untuk Ternak ... (Zurmiati, et al.) 143


Vol. 16 (2)

technological properties. J. Biotechnol. Steer, T., H. Carpenter, K. Tuohy, G.R.


84(2000): 197 – 215. Gibson and T.E. Steer. 2000.
Perspectives on the role of the human
Salminen, S., E. Isolauri and E. Salminen. gut microbiota and its modulation by
1996. Clinical uses of probiotics for pro- and prebiotics. Nutr. Res. Rev.
stabilizing the gut mucosal barrier: 13: 229 – 254.
Successful strains and future
challenges. Antonie van Leeuwenhoek Titus, H.W. and J.C. Frits. 1979. The
70: 347 – 358. Scientifics Feeding of Chickens 9thEd.
The Interstate Priters and Publisher
Samadi, 2007. Probiotik Pengganti Antibiotik Inc. Danvil, Illinois.
dalam Pakan Ternak. Widyastuti dan Soarianawati (1999.

Simon, O. 2005. Micro-organism as feed Widyastuti, Y. dan E. Soarianawati. 1999.


additives-probiotics Advances in Pork Karakter bakteri asam laktat
Production 16: 161-167. Enterococcus sp. yang diisolasi dari
saluran pencernaan ternak. J.
Sjofjan, O. 2003. Kajian Probiotik mikrobiologi Indonesia. 4 (2): 50-53.
(Aspergillus niger dan Bacillus spp)
sebagai Imbuhan Ransum dan Wijaya, G.V., Ismoyowati dan S.M. Dadang.
Implikasi Efeknya terhadap Mikroflora 2013. Kajian Kadar Kolesterol dan
Usus serta Penampilan Produksi Ayam Trigliserida Darah Berbagai Jenis Itik
Petelur. Disertasi. Universitas Lokal yang Pakannya Disuplementasi
Padjajaran, Bandung. dengan Probiotik. Jurnal Ilmiah
Peternakan. 1(2): 661 – 668.
Soeharsono. 1998. Probiotik sebagai
pengganti antibiotik dalam bidang Zainuddin, D., D.K. Diwyanto dan Suharto.
1994 Penggunaan Probiotik Starbio
peternakan. Seminar Fakultas
(Starter Mikroba) Dalam Ransum
Peternakan. Universitas Padjadjaran. Ayam Pedaging Terhadap
Bandung. Produktivitas, Nilai Ekonomis (IOFC)
dan Kadar Amonia Lingkungan
Stark, B.A. and J.M. Wilkinson. 1989. Kandang. Balai Penelitian Ternak,
Probiotics: Theory and application. Ciawi. Bogor.
Chalcombe Publications Berks,
England.

144 Aplikasi Probiotik Untuk Ternak ... (Zurmiati, et al.)

Anda mungkin juga menyukai