Anda di halaman 1dari 8

Usaha peternakan bidang perunggasan di Indonesia

semakin tahun mengalami peningkatan. Salah satu diantaranya

adalah peternakan ayam petelur. Ayam petelur merupakan

salah satu jenis unggas yang diharapkan mampu untuk

menghasilkan telur. Berdasarkan data pusat statistik (2015),

populasi ayam petelur dari tahun 2010 sampai 2014 di

Indonesia terus mengalami kenaikan dengan jumlah ternak

berturut-turut sebesar 105.210 ekor, 124.636 ekor, 138.718

ekor, 146.622 ekor, dan 154.657 ekor. Dalam usaha

pemeliharaan ayam petelur banyak kendala yang dihadapi oleh

peternak diantaranya penyediaan pakan yang merupakan

faktor utama dalam keberhasilan usaha peternakan ayam

petelur untuk menghasilkan telur berkualitas sesuai

permintaan konsumen. Pakan yang digunakan harus

memenuhi semua kebutuhan zat makanan ayam petelur, selain

itu tidak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi


ternak maupun konsumen yang akan mengkonsumsi hasil

ternak. Saat ini penyediaan pakan sumber protein dan energi

dipenuhi dari impor, sehingga dampak yang dihadapi yaitu

harga pakan yang terlalu tinggi, namun untuk harga jual telur

cenderung kurang meningkat.

Pemberian feed additive (pakan imbuhan) biasa

dilakukan oleh peternak untuk menunjang efisiensi

penggunaan pakan, merangsang pertumbuhan, memperbaiki

penampilan produksi dan mencegah penyakit. Macam-macam

feed additive dibedakan menjadi dua, diantaranya bersifat

nutritive dan non-nutritive. Feed additive yang bersifat nutritive antara lain penambahan pakan sumber
mineral, asam

amino, dan vitamin. Feed additive bersifat non-nutritive antara

lain penambahan hormon, antibiotika, dan enzim. Banyaknya

penggunaan feed additive berupa antibiotik dan hormon

dikalangan peternak saat ini menjadi masalah besar karena


berbahaya bagi kesehatan manusia. Sehingga lembaga

persyaratan keamanan pangan di negara maju termasuk

Indonesia mulai mengembangkan batasan penggunaan

antibiotik yang menyebabkan adanya cemaran dan residu

dalam jaringan atau organ ternak yang berbahaya bagi

konsumen, resistensi bakteri tertentu dan isu lingkungan.

Adanya dampak negatif dari penggunaan berbagai

macam antibiotik dan hormon, maka para ahli mulai mencari

penggantinya dan fokus pada bahan-bahan alami seperti

mikroba. Kelompok dari mikroba-mikroba tersebut diberi

istilah probiotik, yaitu mikroorganisme yang menguntungkan.

Probiotik merupakan salah satu pendekatan yang memiliki

potensi dalam mengurangi infeksi unggas dan kontaminasi

produk unggas. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang

sengaja ditambahkan dalam pakan untuk meningkatkan daya

cerna ternak dengan cara menyeimbangkan mikroflora dalam


saluran pencernaan, sedangkan prebiotik merupakan suatu

bahan pakan yang tidak dapat dicerna yang diberikan secara

khusus untuk menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas dari

mikroba menguntungkan dalam saluran pencernaan.

Berbagai macam penelitian tentang penambahan

probiotik dalam pakan unggas telah banyak dikembangkan

bahkan sudah tersebar luas penggunaannya dipasaran,

sedangkan penelitian tentang penambahan sinbiotik (bentuk

sinergi probiotik dan prebiotik) sebagai feed additive belum

banyak dilakukan.

Sinbiotik

Sinbiotik merupakan kombinasi dari probiotik dan

prebiotik. Penambahan mikroorganisme hidup (probiotik) dan

substrat (prebiotik) untuk pertumbuhan bakteri misalnya


fructooligosaccharide (FOS) dengan bifidobacterium atau

lactitol dengan Lactobacillus. Keuntungan dari kombinasi ini

adalah meningkatkan daya tahan hidup bakteri probiotik oleh

karena substrat yang spesifik telah tersedia untuk fermentasi

sehingga tubuh mendapat manfaat yang lebih sempurna dari

kombinasi ini (Antarini, 2011). Penambahan probiotik,

prebiotik dan kombinasi keduanya baik digunakan untuk

menggantikan antibiotik dalam pakan karena tidak

menimbulkan residu metabolik dalam jaringan ternak (Daud,

2005). Hasil yang diperoleh dalam penelitian menunjukkan

bahwa penambahan sinbiotik secara signifikan (p<0.05)

mampu meningkatkan warna kuning telur (Youssef et al.,

2013). Suplementasi 0.5% sinbiotik bisa meningkatkan kinerja

produksi dan kualitas telur untuk ayam petelur, serta memiliki

pengaruh yang signifikan (p<0.05) (Xiao-qing et al., 2013).

Penggunaan sinbiotik sebesar 0.1% pada pemberian


pakan menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan

dengan perlakuan kontrol pada performa produksi ayam

petelur (Radu-Rusu et.al., 2007). Probiotik adalah

mikroorganisme hidup yang menjaga keseimbangan

mikroflora usus sehingga bermanfaat untuk kesehatan host,

sedangkan prebiotik merupakan komposisi pangan yang tidak

dapat dicerna tetapi mampu meningkatkan kelangsungan

hidup dari probiotik dengan cara menyediakan nutrisi untuk probiotik yang tidak dapat digunakan oleh
organisme patogen.

Produk probiotik yang diberikan biasanya distandarisasi

berdasarkan perkiraan jumlah kultur dapat hidup (viable), jadi

kemampuan strain untuk mencapai populasi sel yang tinggi

merupakan hal yang sangat penting. Konsentrasi yang umum

dianggap dapat berguna yaitu kira-kira 107 sel/ml pada saat

dikonsumsi (Gomes dan Malcata, 1999). Penggunaan berbagai

jenis probiotik dalam pakan berdasarkan hasil penelitian, dapat


meningkatkan indek putih telur ayam Arab sebesar 52.3%

(Prasetyo dkk., 2013). Menurut Sudha et.al (2009),

Lactobacillus mampu mengikat kolesterol yang terdapat pada

aliran darah, kemudian dibawa ke usus halus untuk dibuang

bersama feses. Mahdavi et.al (2005), Penambahan

Lactobacillus sebesar 4,6x106 CFU/g pakan memiliki efek

yang signifikan pada kolesterol kuning telur (mg/gr kuning

telur).

Fuller (1992) meyatakan bahwa komponen

mikroorganisme akan menjadi seimbang ketika probiotik

sudah diberikan dalam sistem pencernaan, sehingga proses

pencernaan dan daya cerna bahan pakan pada ternak akan

menjadi sempurna. Bakteri asam laktat, khususnya

Lactobacillus sp. yang berada di saluran pencernaan yang

jumlahnya 107

bersamaan dengan Bifidobacterium 109


ini

merupakan bakteri yang memiliki sifat menguntungkan, yaitu

mampu menekan pertumbuhan patogen. Choudhari et al.

(2008) mendefinisikan prebiotik sebagai bahan pakan yang

tidak dapat dicerna dan memberikan pengaruh positif pada

inang (host), dengan memacu pertumbuhan atau aktivitas

bakteri di dalam kolon.

Anda mungkin juga menyukai