Sayyid Sidik
05041182126011
1.2. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum pemeliharaan ayam broiler ini adalah untuk
mengetahui manajemen yang tepat untuk pemeliharaan ayam broiler.
1.3. Manfaat
Manfaat yang didapat dari laporan praktikum ini adalah mengetahui tata cara
dan prosedur pemeliharaan ayam broiler.
1 Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.2. Vitamin C
Vitamin C adalah vitamin yang paling umum digunakan sebagai antioksidan.
Vitamin C mempunyai nama lain yaitu asam askorbat adalah vitamin yang larut
dalam air dan tersedia di beberapa sumber makanan (Wibawa et al., 2020).
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki suhu udara relatif
panas. Ayam broiler kurang toleran terhadap suhu udara yang panas, karena lebih
sulit melakukan adaptasi terhadap suhu lingkungan yang panas menyebabkan ayam
broiler mudah mengalami cekaman panas. Peternak ayam broiler di Indonesia untuk
2 Universitas Sriwijaya
3
2.3. Perkandangan
Dalam pemeliharaan broiler banyak faktor lingkungan yang memengaruhi
salah satunya kandang. Kandang merupakan tempat ayam tinggal dan beraktivitas
sehingga kandang yang nyaman sangat berpengaruh terhadap pencapaian
produktivitas yang baik. Ayam merupakan ternak yang bersifat homeotermis,
artinya ayam akan selalu berusaha menjaga suhu tubuhnya tetap konstan, tidak
mengikuti suhu lingkungan.cara yang dipakai oleh ayam untuk mengurangi panas
tubuh yaitu dengan radiasi, konduksi, konveksi dan evaporasi. Kandang merupakan
salah satu bagian dari manajemen ternak unggas yang sangat penting untuk
diperhatikan. Bagi peternak dengan sistem intensif, kandang merupakan salah satu
penentu keberhasilan beternak. Fungsi utama dari pembuatan kandang adalah
memberikan kenyamanan dan melindungi ternak dari panasnya sinar matahari pada
siang hari, hujan, angin, udara dingin dan untuk mencegah gangguan seperti
predator. Selain itu, kandang juga berfungsi untuk memudahkan tata laksana yang
meliputi pemeliharaan dalam pemberian pakan dan minum, pengawasan terhadap
ayam yang sehat dan ayam yang sakit (Susanti et al., 2016).
Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI
3.2.2. Metode
Pada persiapan kandang ini praktikan menggunakan wearpack. Pertama,
lakukan sanitasi pada lingkungan sekitar kandang berupa pemotongan rumput dan
pembersihan sampah yang ada disekitarnya. Setelah lingkungan kandang bersih
maka selanjutnya dilakukan pembersihan pada areal dalam kandang dengan
menggunakan kapur dan cairan desinfektan. Kandang yang digunakan
didesinfektan dan dikapuri agar terbebas dari mikroba patogen untuk menghindari
kerugian berupa terjangkitnya penyakit pada ayam nantinya. Setelah kandang
bersih dan kering, maka selanjutnya dilakukan pemasangan lampu dan alas litter
berupa sekam . Lampu bohlam yang sudah dirakit dipasang di tengah kandang dan
dihidupkan, letekkan pula wadah pakan dan air minum. Terakhir, tutup sekeliling
kandang agar keadaan dalam kandang tidak dingin akibat hembusan angin.
6 Universitas Sriwijaya
7
3.3.2. Metode
Ayam dipelihara dari DOC hingga panen pada umur 31 hari. Pemberian
pakan dan air minum selama masa pemeliharaan diberikan secara ad libitum. Pakan
yang diberikan ditambahkan dengan vitamin C sebanyak 400mg/Kg pakan.
Peningkatan bobot ayam dihitung menggunakan timbangan digital setiap hari
sehingga terdapat recording PBB harian dari ayam.
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.2. Pembahasan
Manajajemen pemeliharaan yang dilakukan dimulai dari persiapan kandang
yaitu dengan membersihkan area sekitar kandang dan area dalam kandang yang
akan ditempati ternak, pembersihan kandang ternak dilakukan dengan cara
mengalirkan air lalu dikeringkan dan diberikan kapur guna membersihkan
mikroorganisme yang ada didalam kandang. Manajamen pemilihan bibit juga
dilakukan yaitu dengan cara memilih strain yang cocok dan memilih bibit yang
tidak memiliki cacat tubuh yang dapat dilihat dari kelengkapan dan kondisi tubuh
ternak. Manajemen pakan juga diterapkan dengan pemberian pakan yang didasari
oleh prosedur strain ayam ross 308 ditambah dengan pemberian Vitamin C sebagai
zat additive 300 mg untuk setiap 1 kg pakan, air minum ternak juga disediakan dan
diisi kembali jika habis. Sanitasi rutin juga dilakukan guna memberikan
kenyamanan ternak serta menjamin ternak untuk tetap sehat dan bebas dari
penyakit. Recording juga diterapkan untuk mengetahui perkembangan harian yang
nantinya bisa digunakan untuk membandingkan dengan target yang ingin dicapai
seperti pencatatan bobot badan harian untuk mendapakan pertambahan bobot badan
8 Universitas Sriwijaya
9
serta pencatatan sisa pakan setiap harinya untuk mengetahui feed intake harian dan
FCR harian. Aspek-aspek diatas sesuai dengan pendapat Sari (2017) yaitu ada tiga
aspek sebagai tiang utama dalam pemeliharaan ayam pedaging yaitu aspek bibit,
aspek pakan, dan aspek manajemen.
4.2.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dari data pada tabel 1 diketahui total pakan
yang dikonsumsi selama 30 hari yaitu sebanyak 1927 gram, sedangkan total pakan
yang diekspektasikan untuk dikonsumsi berdasarkan dengan buku panduan ayam
broiler strain ross 308 yaitu sebanyak 2475 gram, hasil ini bisa dikatakan jauh dari
apa yang ditargetkan mengingat selisih nilai yang cukup jauh dari nilai yang
diharapkan, hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor yaitu suhu dan kondisi dalam
kandang yang kurang baik, dengan sirkulasi udara yang kurang baik amonia dari
feses menjadi menumpuk dan meningkatkan suhu dalam kandang itu sendiri dan
berdampak pada nafsu makan ayam, hal tersebut didasari dengan uji organoleptik
indra penciuman bau amonia dalam kandang yang terasa cukup menyengat. Hal ini
juga sejalan dengan pendapat Yahav dalam (Putra, 2023) menyatakan amonia yang
tinggi di dalam kandang dapat memberikan dampak negatif kemampuan ayam
dalam menurunkan feed intake, menurunkan pertambahan bobot badan sehingga
performans ayam menjadi tidak optimal. Menurut Subkhie dalam (Putra, 2023)
ayam broiler yang terkena paparan amonia secara langsung dan terus menerus dapat
menurunkan bobot badan ayam broiler 17 – 21% diakibatkan terganggunya saluran
pernafasan dan iritasi pada mukosa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun.
Universitas Sriwijaya
10
1
2 18 0 0 0
3 21 0 0 0
4 23 0 0 0
5 26 0 0 0
6 30 109 70 98
7 33 19 12 16
8 36 30 13 22
9 39 29 9 31
10 44 36 12 18
11 47 29 4 23
12 50 33 20 31
13 54 43 27 27
14 58 35 34 32
15 62 51 40 43
16 65 51 37 35
17 69 60 36 45
18 72 124 104 48
19 76 51 8 53
20 79 78 49 50
21 82 65 45 52
22 85 17 23 28
23 88 125 77 84
24 91 17 24 26
25 93 73 56 88
26 96 6 27 10
27 98 10 0 33
28 100 9 37 6
29 102 63 0 -30
30 103 24 52 47
4.3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dari data pada tabel 2 didapati bahwa
pertambahan bobot badan harian pada ayam yang diamati cukup bervariatif dan
cenderung tidak stabil serta nilai pertambahan bobot badan hariannya jauh lebih
kecil dari nilai pertambahan bobot badan harian pada strain ross 308 yang relatif
Universitas Sriwijaya
11
stabil, hal ini dikarenakan perubahan cuaca yang tidak menentu sehingga
mempengaruhi nafsu makan ayam yang mengikuti kondisi cuaca yang fluktuatif.
Nilai pertambahan bobot badan harian yang cukup kecil disebabkan oleh feed
intake harian yang kecil juga sehingga berpengaruh pada pertambahan berat badan
serta ada probabilitas nilai kandungan gizi pada pakan yang diberikan rendah
sehingga pertumbuhan menjadi tidak maksimal, hal ini sesuai dengan pendapat
Scott dalam (Putra, 2023) menyatakan keseimbangan zat-zat makanan terutama
protein dan energi sangat penting karena nyata memepengaruhi kecepatan
pertambahan bobot badan.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Manajemen dalam pemeliharaan ternak unggas pedaging sangat menentukan
produktivitas ternak unggas itu sendiri, segala aspek dari manajemen memberikan
pengaruh terhadap pertumbuhan ternak sehingga perlu dijalankannya semua aspek
manajemen agar mendapat hasil produksi yang maksimal. Pemberian perlakuan
penambahan Vitamin C tidak terlalu berpengaruh terhadap performa pertumbuhan
jika manajamen perkandangan serta manajemen pemberian pakan tidak cukup baik
untuk mendukung performa pertumbuhan ayam broiler.
5.2. Saran
Untuk praktikum selanjutnya diharapkan untuk melakukan kegiatan kontrol
secara teratur dan selalu memperhatikan kondisi kandang.
12 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Populasi Ayam broiler menurut Provinsi (Ekor)
2018-2020.
Iman, N. N. 2018. Perubahan Karakteristik Fisik dan Kimia Daging Ayam Broiler
Hasil Ozonisasi Selama Penyimpanan pada Suhu 4 ± 1o C. Jatinangor:
Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pangan. Fakultas Teknologi
Industri Pertanian. Universitas Padjadjaran
Kasse, A. S., Lisnahan, C. V., & Nahak, O. R. (2021). Pengaruh Pemberian Tepung
Kunyit yang Dicampur Dalam Air Minum Terhadap Pertambahan Bobot
Badan, Konsumsi Pakan, dan Konversi Pakan Ayam Broiler. JAS, 6(4),
69-71.
Kholis, N., Suryadi, U., & Roni, F. (2018). Pengaruh suplementasi vitamin C dan
jarak transportasi terhadap penyusutan bobot badan broiler. Jurnal Ilmu
Peternakan Terapan, 2(1), 27-33.
Nasyuha, A. H., & Hafizah, H. (2020). Implementasi Teorema Bayes Dalam
Diagnosa Penyakit Ayam Broiler. Jurnal Media Informatika
Budidarma, 4(4), 1062-1068.
Nuryati, T. (2019). Analisis Performans Ayam Broiler Pada Kandang Tertutup Dan
Kandang Terbuka Performance Analysis Of Broiler In Closed House And
Opened House. Jurnal Peternakan Nusantara, 5(2), 77-86.
Putra, I. H. Y. S. (2023). Pengaruh Kandungan Gas Amonia Terhadap Kinerja
Produksi Ayam Broiler Di Kemitraan PT. Cemerlang Unggas
Lestari. Naskah Publikasi Program Studi Peternakan.
Ratnasari, R., Sarengat, W., & Setiadi, A. (2015). Analisis pendapatan peternak
ayam broiler pada sistem kemitraan di Kecamatan Gunung Pati Kota
Semarang. Animal Agriculture Journal, 4(1), 47-53.
Sarengat, W., & Mahfudz, L. D. (2016). Pengaruh pemberian jintan hitam (Nigella
sativa) pada ransum yang mengandung vitamin C terhadap produksi
karkas ayam broiler. AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu
Pertanian, 34(2).
Sari, M. L., & Ramadhon, M. (2017). Manajemen pemberian pakan ayam broiler
di desa tanjung pinang kecamatan tanjung batu kabupaten ogan ilir. Jurnal
peternakan sriwijaya, 6(1).
Susanti, E. D., Dahlan, M., & Wahyuning, D. (2016). Perbandingan produktivitas
ayam broiler terhadap sistem kandang terbuka (open house) dan kandang
tertutup (closed house) di UD Sumber Makmur Kecamatan Sumberrejo
Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Ternak, 7(1).
13 Universitas Sriwijaya
14
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
15 Universitas Sriwijaya