Anda di halaman 1dari 8

Tugas Individu

Manajemen Ternak Unggas B2

PAPER
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PADA AYAM PETELUR

Oleh :

REKA NUR ALIZA


I011201186

FAKULTAS PETERNAKAN
UNNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ayam petelur merupakan salah satu ternak unggas yang cukup

potensial di Indonesia .Ayam petelur dibudidayakan khusus untuk menghasilkan

telur secara komersial. Saat ini terdapat 2 kelompok ayam petelur yaitu tipe ayam

medium anti peringan.Tipe medium umumnya bertelur dengan kerabang coklat

sedangkan tipe ringan bertelur dengan kerabang putih.

Telur konsumsi dihasilkan oleh ayam ras petelur yang merupakan salah

satu jenis unggas yang diternakkan di Indonesia. Populasi ayam ras petelur semakin

meningkat dari tahun ke tahun dikarenakan semakin meningkatnya pemintaan

masyarakat akan telur konsumsi.

Rumusan Masalah

Bagaimana manajemen pemberian pakan pada ayam petelur?

Tujuan

Untuk mengetahui manajemen pemberian pakan pada ayam petelur.


BAB 2

PEMBAHASAN

Ayam Petelur

Ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya adalah

ayam petelur. Persilangan dan seleksi dilakukan terus-menerus setiap kali

persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan. Dalam pemeliharaan

ayam petelur terdapat tiga fase yaitu starter ( umur 0 - 6 minggu ), fase grower (

umur 7 – 17 minggu ), dan fase layer / produksi ( umur 18 – 80 minggu ). Ayam

petelur produksi telurnya sangat dipengaruhi oleh pemberian pakan, bibit, dan tata

laksana pemeliharaan yang terdiri dari manajemen perkandangan, pakan, dan

manajemen kesehatan.

Unsur nutrien sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup dan berproduksi

ayam petelur. Dalam hal ini ransum yang baik dengan berbagai kandungan unsur

gizi sangat diperlukan untuk menunjang produktifitas ayam petelur. Manajemen

pakan meliputi jenis pakan yang diberikan, cara pemberian pakan, unsur nutrisi

yang terkandung dalam pakan, dan konversi pakan.

Pakan yang diberikan pada ayam juga merupakan hal yang perlu mendapat

perhatian, sebab pakan yang kurang memenuhi standart mutu sebagai pakan ayam

yang baik, dapat juga menjadi salah satu sebab ayam sakit, untuk itu agar dicapai

efisiensi dan produktivitas yang optimal maka perlu adanya koordinasi antara

pakan, pemeliharaan kesehatan dan Program pengelolaan usaha

Pemberian pakan harus diberikan setiap hari sesuai dengan kebutuhan

ayam, baik secara kuantitatif maupun kualitasnya (Fadilah, 2004). Pemberian pakan
yang salah dapat memicu stres dan defisiensi salah satu nutrisi sehingga ayam

banyak menemui masalah Ayam membutuhkan sejumlah unsur gizi untuk

hidupnya, misalnya bernafas, peredaran darah dan bergerak yang disebut kebutuhan

hidup pokok selain itu unsur gizi dibutuhkan untuk produksi telur.

Pakan Ayam Petelur

Bahan makanan untuk unggas disebut dengan pakan. Campuran bahan

makanan atau pakan yang diberikan pada ayam disebut ransum. Ransum diartikan

sebagai satu atau campuran beberapa jenis bahan pakan yang diberikan untuk

seekor ternak selama sehari semalam. Ransum adalah campuran berbagai macam

bahan organic dan anorganik yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi

kebutuhan zat-zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan, dan

reproduksi. Agar pertumbuhan dan produksi maksimal, jumlah kandang zat-zat

makanan yang diperlukan ternak harus memadai.

Periode pertumbuhan ayam petelur dapat dibagi menjadi periode grower

(umur 1 – 8 minggu), developer (umur 8 – 16 minggu), dan prelay (umur 17 – 24

minggu). Kebutuhan nutrisi periode grower 18.6% PK dan 3870 kkal/kg EM.

Kebutuhan nutrisi periode pre-lay yaitu 18.0% PK dan 2755 kkal/kg EM.

Jika energi pakan saat fase layer terlalu rendah (kurang dari 2600 kkal),

konsumsi pakan lebih banyak sehingga FCR meningkat dan efisiensi pakan

menurum. Sebaliknya jika energi pakan terlalu tinggi akan terjadi penurunan

konsumsi. Kebutuhan PK dan EM pada fase layer tidak sama, tergantung dari umur

ayam, produksi telur, dan konsumsi pakan.

Mash (Tepung)
Bentuk ini merupakan bentuk ransum yang umuim dilihat. Bahan yang

dipilih menjadi ransum digiling halus kemudian dicampur menjadi satu. Ransum

bentuk ini memiliki kelemahan mudah tercecer dan sifat memilih ayam karena

pakan yang tidak halus, dan juga bentuk ransum ini memiliki keuntungan yaitu

harganya lebih murah.

Crumble (Butiran)

Crumble merupakan tipe ransum yang dihasilkan dari campuran bahan

pakan pada mesin pellet dan kemudian pellet dihancurkan dengan ukuran lebih

kasar dari mash. Pemberian pakan dalam bentuk crumble diharapkan dapat lebih

menjamin campuran bahan pakan, termasuk bioaktif di dalam pakan lenbih

homogen. Dengan demikian, bioaktif yang diberikan dalam pakan dapat

dikonsumsi oleh ternak seluruhnya. Ransum bentuk crumble memberi hasil yang

lebih baik karena bioaktif dapat tercampur secara homogen didalam pakan yang

dikonsumsi.

Konsumsi Pakan

Konsumsi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ternak

dalam bentuk tertentu guna memenuhi kebutuhan hidup. Faktor- faktor yang

mempengaruhi konsumsi pakan ayam adalah kesehatan ayam, kandungan energi

dalam ransum, macam bahan pakan, kondisi ransum yang diberikan, kebutuhan

produksi, selera dan metode pemberian pakan yang digunakan.

Feed Egg Ratio (FER)

FER merupakan hasil dari perbandingan antara ransum yang dikonsumsi

pada waktu tertentu dengan jumlah telur pada waktu tertentu pula yang dicapai
untuk menilai efisiensi pakan. Semakin kecil angka konversi maka semakin

efisiensi penggunaan ransum

Produksi Telur

Produksi telur adalah upaya untuk memadukan sumber daya terpilih agar

menghasilkan telur. Dalam produksi telur ternak membutuhkan makanan,

ketenangan, dan kesehatan. Untuk kebutuhan hidupnya, unggas menbutuhkan

sejumlah unsur-unsur gizi seperti protein, energi, vitamin, mineral, dan air. Bila

dibutuhkan pokok sudah terpenuhi, maka selebihannya baru digunakan untuk

kebutuhan produksi pembentukan telur.

Produksi telur dinyatakan dalam HDP. Hen Day Production (HDP)

merupakan presentase produksi telur dalam jangka waktu tertentu. Cara

menghitung produksi harian adalah jumlah telur dibagi jumlah ayam saat ini dikali

100% biasa dihitung selama 1 minggu


BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Pemberian pakan bentuk crumble tidak berpengaruh terhadap konsumsi


pakan dan FER (Feed Egg Ratio), namun berpengaruh terhadap HDP (Hen Day
Production) ayam petelur. Pemberian pakan dalam bentuk crumble diharapkan
dapat lebih menjamin campuran bahan pakan, termasuk bioaktif di dalam pakan
lenbih homogen. Dengan demikian, bioaktif yang diberikan dalam pakan dapat
dikonsumsi oleh ternak seluruhnya.

Saran

Disarankan peternak menggunakan pakan bentuk crumble guna


meningkatkan Hen Day Production ayam petelur.
DAFTAR PUSTAKA

Marzuki, A., & Rozi, B. (2018). Pemberian Pakan Bentuk Cramble dan Mash
TerhadapProduksi Ayam Petelor. Jurnal Ilmiah INOVASI, 18(1).

Harmayanda, P. O. A., Rosyidi, D., & Sjofjan, O. (2016). Evaluasi kualitas telur
dari hasil pemberian beberapa jenis pakan komersial ayam
petelur. Indonesian Journal of Environment and Sustainable
Development, 7(1).

Rahmadi, F. I. (2009). Manajemen pemeliharaan ayam petelur di peternakan dony


farm Kabupaten Magelang.

Gustira, D. E., & Kurtini, T. (2015). Pengaruh kepadatan kandang terhadap


performa produksi ayam petelur fase awal grower. Jurnal Ilmiah
Peternakan Terpadu, 3(1).

Anda mungkin juga menyukai