NOTE
Judul : Oke
Abstrak :
- Mohon diisi masing-masing pulangan terdiri dari berapa ekor ayam
- Rata-rata bobot akhir ayam broiler yang diberikan perlakuan P1; ....gr, P2; ....gr,
P3; ...gr, dan P4;...gr, secara statistik berbeda nyata (P<0,05).
Daftar Pustaka
- Cha and Park, 2019 (belum ada di daftar pustaka
- Kusumaningsih (1996) di daftar et al., 1996
- di teks wakito 1980 di daftar Waskito 1983
- Alloui et al., 2013 tidak ada di daftar pustaka
- Tanaka K, et al. (1992) mohon ditulis penulisnya lengkap di daftar pustaka
- Soeparno, 1994 Tidak aa di daftar pustaka
- Fuller (1992) Tidak ada di daftar pustaka
- Hidayat, M.N., Kiramang, K., and Gunawan, F. 2019. Pan. X, Z. Qiang, W. Ben, and
M. Chen. 2011. Tanaka K, et al. (1992). Wijaya, V., Graha, Ismoyowati, dan D,M.
Saleh. 2013. Panda, A.K., S. V. Rama Rao, M.V.L.N. Raju, and S.R. Sharma. 2006.
(Tiadak ada di teks tapi ada di daftar pustaka)
Bobot Badan Akhir, Lemak Abdominal dan Kadar Kolesterol Daging Broiler yang
Diberikan Zinc Bacitracin dan Probiotik Multi Strain
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian antibiotik dan probiotik terhadap bobot
badan akhir, lemak abdominanl dan kadar kolesterol daging dada broiler umur 35 hari. Penelitian ini
menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan,
yaitu P0 (Ransum basal + kontrol), P1 (Ransum basal + Probiotik multi strain 2,0 mL/hari ), P2
(Ransum Basal + Antibiotik Zink Bacitracin 0,1 g/hari), dan P3 (Ransum Basal + Antibiotik zinc
Bacitracin 0.1 g/hari yang diberikan dari umur 1 hari sampai umur 21 hari kemudian diganti dengan
pemberian probiotik multi strain 2,0 mL/hari yang diberikan dari umur 22 hari sampai umur 35 hari).
Hasil analisis ragam menujukkan perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot badan akhir,
lemak abdominal dan kadar kolesterol daging dada broiler. Rata-rata bobot badan akhir lebih tinggi
pada perlakuan pemberian aditif pakan baik berupa probiotik multi strain (P1) maupun antibiotik zinc
bacitracin (P2) serta kombinasi keduannya dibandingkan kontrol (P0). Persentase lemak abdominal
dan kadar kolesterol daging dada broiler lebih tinggi pada perlakuan antibiotik zinc bacitracin
dibadingkan probiotik multi strain. Terdapat korelasi positif yang lemah antara petrsentase lemak
abdominal dengan kolesterol daging dada broiler, yaitu R= 0,65 dengan model regresi Y= 131,56 +
4,190X.. Perlakuan yang menggunakan probitik multi strain cenderun lebih rendah dibandingkan
antibiotik zinc bacitracin selama pemeliharaan.
2
Kata kunci: Zinc Bacitracin, Probiotik, Broiler, Lemak Abdominal, Kolesterol Daging Broiler
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of antibiotics and probiotics on final body weight, abdominal
fat and cholesterol levels of 35-day-old broiler breast meat. This study used a completely randomized
design (CRD) method consisting of 4 treatments and 5 replications, namely P0 (basal ration + control),
P1 (basal ration + multi-strain probiotic 2.0 mL/day), P2 (basal ration + antibiotics Zinc Bacitracin 0.1
g/day), and P3 (Basal Ration + Antibiotic zinc Bacitracin 0.1 g/day given from 1 day of age to 21 days
of age and then replaced with 2.0 mL/day of multi-strain probiotic given from the age of 22 days to 35
days). The results of the analysis of variance showed that the treatment had a significant effect
(P<0.05) on final body weight, abdominal fat and cholesterol levels of broiler breast meat. The
average final body weight was higher in the treatment of feeding additives in the form of multi-strain
probiotics (P1) and zinc bacitracin (P2) antibiotics and the combination of the two compared to
controls (P0). The percentage of abdominal fat and cholesterol levels of broiler breast meat was higher
in zinc bacitracin antibiotic treatment than multi-strain probiotics. There is a weak positive correlation
between the percentage of abdominal fat and cholesterol of broiler breast meat, which is R = 0.65 with
a regression model of Y= 131,56 + 4,190X.. Treatments using multi-strain probiotics tended to be
lower than zinc bacitracin antibiotics during maintenance.
Keywords: Zinc Bacitracin, Probiotics, Broiler, Abdimal Fat, Meat Cholesterol of Broilr.
dilakukan, agar antibiotik masih dapat
digunakan pada broiler, yaitu dengan cara
PENDAHULUAN dihentikan pada saat-saat tertentu atau
umur tertentu sebelum disembelih. Salah
Broiler merupakan ternak yang satu alasan antibiotik dilarang pada
dibudidayakan untuk produksi daging. industri pertanakan unggas karena dapat
Sebagai sumber protein hewani yang meninggalkan residu dalam produk yang
cukup murah, daging broiler semakin dihasilkan, sehingga dapat menjadi racun
digemari oleh masyrakat untuk bagi konsumen (Pan et al., 2011; Král
dikonsumsi. Hal ini mendorong et.al., 2012; Attia at al., 2016). Selain itu
berkembangnya industri budidaya broiler. dapat menyebabkan tercipta patogen yang
Disisi lain secara genetik, broiler juga risisten antibiotik (Maron at al., 2013).
mengalami perkembangan dalam Salah satu upaya menghilangkan atau
kecepatan pertumbuhan. Sebagai salah mengurangi residu antibiotik pada produk
satu kebutuhan dasar untuk masayakrakat, peternakan, perhatian terhadap waktu henti
pangan asal hewani seperti daging broiler pemberian (withdrawal time) antibiotik
diinginkan mengandung kolesterol dan yaitu jarak antara pemberian antibiotik
lemak yang rendah. terakhir sampai dengan produk ternak
Budidayan broiler tidak bisa tersebut dikonsumsi (Kusumaningsih,
terlepas dari penggunaan bahan pakan 1996). Pemberian antibiotik jika ingin
tambahan untuk mendukung potensi dilakukan sebaikanya pada awal
genetik yang dimiliki. Dimasa lalu pemeliharaan sekitra umur 1-7 hari (Elbaz
sebelum ada pelarangan penggunaan and Al- sheikh, 2020).
antibiotik sebagi growth promoter Setelah adanya peraturan
pertumbuhan (AGP) oleh pemerintah pemerintah Indonesia tetang pelarang
Indenesia, antibiotik menjadi aditif pakan penggunann AGP, industri peternakan
yang sangat populer. Hal ini karena khusunya broiler mencari alaternatif untuk
antibiotik terbukti dapat memperbaiki menggantikan peran AGP. Salah satu yang
pertumbuhan broiler. Strategi yang dapat dapat menjadi alternatif, yaitu
3
Analisis Data
Variabel yang diukur Data yang diperoleh di analisa
Variabel yang diukur pada secara sidik ragam berdasarkan rancangan
penelitian ini meliputi bobot badan akhir, acak lengkap (RAL). Apabila perlakuan
persentase lemak abdominal, dan berpengaruh nyata, maka dilanjutkan uji
koleseterol daging broiler. wilayah berganda Ducan untuk melihat
1. Bobot badan Akhir perbedaan terhadap setiap sampel
Pada akhir penelitian sebelum perlakuan. Untuk mengetahi korelasi
pemotongan dilakukan penimbangan antara lemak abdominal dan koleseterol
broiler pada setiap perlakuan untuk daging dada broiler dilakukan analisis
mendapatkan bobot badan akhir. regeresi linear sederhana (Gomez and
Gomez, 2010).
2. Lemak Abdominal
Kandungan lemak abdominal HASIL DAN PEMBAHASAN
dihitung pada akhir penelitian berdasarkan
rumus (waskito 1980; Hidayat et al., 2016) Bobot Badan Akhir
Hasil penelitian selama 35 hari
3. Kadar kolesterol yang mencakup pemberian antibiotik (Zink
Variabel yang diukur dalam Bacitracin 0,1 g/hari) dan probiotik multi
penelitian ini adalah kolesterol daging. strain (Lactobacillus cesei, Saccharomyces
Pengambilan sampel daging dilakukan cerevisiae dan Rhodopseudomonas
pada akhir penelitian, sebanyak 1 ekor palustris) (1,5 × 109 cfu/mL/hari) terhadap
ayam broiler pada masing-masing unit bobot badan akhir broiler yang di sajikan
percobaan. Sampel daging dada broiler pada Gambar 1. Perlakuan berpengaruh
dianlisis kadar kolesterolnya mengunakan nyata (P<0,05) terhadap bobot badan akhir
metode Liebermen Burchard. Variabel broiler setelah dipelihara 35 hari.
yang diukur dalam penelitian ini adalah Perlakuan pemberian probiotik multi
kolesterol daging dada broiler. strain, antiboitik, serta serta kombinasi
Pengambilan sampel daging dilakukan antibiotik dengan probiotik memiliki bobot
pada akhir penelitian, sebanyak 1 ekor badan yang lebih tinggi dibandingkan
5
kontrol. Perlakuan antara probiotik multi ransum dengan probiotik atau antibiotik
strain (P1) dengan antibiotik zinc akan menurunkan baketri patogen didalam
bacitracin (P2) menujukkan perbedaan saluran pencernaan broiler, seperti
nyata (P<0,05). Sedangkan pada perlakuan Closteredium dan Eschercia coli (Hidayat
yang diberikan antibiotik zinc bacitracin et al., 2019; Elbas and El-Sheikh, 2020),
pada umur satu hari hingga umur 21 hari, sedangkan disisi lain dapat meningkatkan
kemudian dilanjutkan dengan pemberian jumlah Lactobacillus (Elbas and El-
probitik multi strain (P3) tidak berbeda Sheikh, 2020). Melalui mekanisme kerja
nyata (P>0,05) dengan perlakuan probiotik ini diharapkan pertumbuhan broiler akan
multi strain (P1). Bobot badan akhir lebih baik yang pada akhinya
perlakuan antibiotik zinc bacitracin (P2) menghasilkan bobot badan yang tinggi.
yang tertinggi diantara semua perlakuan,
yaitu 1890 g dan terendah pada perlakuan
control 1695 g. Ini menggambarkan bahwa 1800 1790b
Koleterol (mg/100 g)
abdominal juga tinggi. Hal ini terlihat pada
perlakuan probiotik multi strain (P1) dan 75
76
antibiotik zinc bacitracin (P2) serta 74
72
kombinasinya (P3). Persentase yang lebih 70
70
68
rendah pada perlakuan probitik multi strain 68
66 64
dibandingkan antibiotik dapat disebakan 64
62
kandungan bakteri asam laktat dan 60
58
Saccharomyces dalam menurunkan P0 P1 P2 P3
kolesterol. Hal ini sesuai dengan Perlakuan
pernytaaan Trisnadewi dkk., (2015) bahwa
pemberiaan Saccharomyces pada ternak
itik dapat menurunkan jumlah lemak Gambar 2. Rata-rata Kadar Kolesterol
abdomen. Karena produk fermentasi dapat Daging Dada Broiler umur 35 Hari Setiap
menekanaktivitas enzim 3-hydroxy-3- Perlakuan
methylglutaryl-CoA reduktase yang
berfungsi untuk sintesis kolesterol atau Kandungan kolesterol daging dada
lipida di dalam hati (Tanaka et al., 192). broiler yang lebih rendah pada perlakuan
probiotik multi strain (P1) dibandingkan
3
Lemak Abdominal (%)
Maron, D.F, T.J. Smith, K.E. Nachman. Pemanfaatan ampas tahu terfermentasi
2013. Restrictions on antimicrobial dalam ransum untuk turunkan akumulasi
use in food animal production: an lemak dan kolesterol tubuh itik.
international regulatory and Majalah Ilmiah Peternakan. 18:55–60.
Waskito, A .B. 1983. Pengaruh berbagai faktor
economic survey. Globalization and
lingkungan terhadap gala Tumbuh
health. 9(1):48.
Ayam Broiler. Disertasi, Fakultas
Mountzouris K.C., P. Tsitrsikos, I. Peternakan Universitas Padjajaran,
Palamidi, A. Arvaniti, M. Mohnl, G. Bandung
Schatzmayr and K. Fegeros. 2010. Wijaya, V., Graha, Ismoyowati, dan D,M.
Effects of probiotic inclusion levels Saleh. 2013. Kajian kadar kolesterol dan
in broiler nutrition on growth trigliserida darah berbagai jenis itik
lokal yang pakannya disuplementasi
performance, nutrient digestibility, dengan probiotik. JIP. 1(2): 661-668.
plasma immunoglobulins and cecal Wulandari. S, T.M. Syahniar and D. Pantaya.
microflora composition. Poult. Sci, 2020. Application of saccharomyces
89 (1): 58 67. cerevisiae as a probiotic for producing
low cholesterol and antibiotic-free
Panda, A.K., S. V. Rama Rao, M.V.L.N. broiler meat. Bulletin of Anim. Sci. 44:
Raju, and S.R. Sharma. 2006. 27-33.
Dietary supplementation of
Lactobacillus sporogenes on
performance and serum biochemico -
lipid profile of broiler chickensJ
Poult. Sci., 43, 235-240.
Pan. X, Z. Qiang, W. Ben, and M. Chen.
2011. Residual veterinary antibiotics
in swine manure from
concentratedanimal feeding
operations in Shandong Province,
China. Chemosphere. 84: 695-700.
Setiawan, I dan E. Sujana. 2009. Bobot
akhir, persentase karkas dan lemak
abdominal ayam broiler yang dipanen
pada umur yang berbeda. Seminar
nasional fakultas peternakan universitas
Padjajaran “Pengembangan
Sistem Produksi dan Pemnefaatan
Sumberdaya Lokal untuk Kemandirian
Pangan Asal Ternak, Bandung. ISBN:
978 ± 602 ± 95808 ± 0 ± 8.
Tanaka K, et al. (1992) A new cdc gene
required for S phase entry of Schizo
saccharomyces pombe encodes a protein
similar to the cdc 10+ and SWI4 gene
products. EMBO Journal. 11(13):4923-
32
Trisnadewi, A. A. A. S., I. G. N. G. Bidura, A.
T. Umiarti, and A. W. Puger. 2015.