Anda di halaman 1dari 7

Konservasi Tangkasi (Tarsius spectrumgurskyae)

di Areal Pertanian Sulawesi Utara

Saroyo

Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Alam, Universitas Sam Ratulangi Manado
Groves & Shekelle, 2010
Klasifikasi Tangkasi Karakteristik
Class : Mammalia Morfologi : Tulang tarsal yang panjang;
ekor panjang, bobot
Order : Primates (betina 102-114 gr; jantan
Family : Tarsiidae 118-130 gr), kepala dapat
o
Genus : Tarsius diputar 180

spectrumgurskyae Perilaku : Nokturnal, monogami-


multimale-multifemale,
leaping, insektivora, duet
call

Habitat : Hutan primer, sekunder dari


0 – 1.995 mdpl (puncak G.
Klabat), mangrove, semak,
pertanian (Saroyo et al.,
2012)
Tarsius spectrumgurskyae di Habitat Pertanian

 Densitas: 161,0 ekor/Km2 (Saroyo


et al., 2013)
 Densitas di sekitar sumber air: 131
individu/Km2 (Saroyo et al., 2014)
 Vegetasi penting: vegetasi analog dengan
hutan sekunder, memiliki vegetasi bambu
(Bambusa spp.), aren (Arenga pinnata),
sagu (Metroxylon sagu), atau pandan
(Pandanus spp.)
 Lokasi penting: di sekitar sumber air
(sungai, danau, rawa, sungai kecil, kolam,
mata air)
 Ancaman: kemarau panjang, perburuan
(hewan peliharaan, konsumsi),
pembersihan lahan dengan pembakaran,
pestisida dan herbisida, aktivitas
pembangunan dan pertambangan.
Konservasi
Konservasi vegetasi di sekitar sumber air
Menghentikan pembersihan lahan dengan
pembakaran dan penggunaan herbisida
Konsep Agroekoturisme
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai