Anda di halaman 1dari 9

Template Jurnal ZAB: Zona Akuatik Banggai Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk

Pemberian Probiotik EM4 pada pakan pellet sebagai upaya peningkatan


kualitas pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus)

Provision of EM4 Probiotics in pellet feed as an effort to improve the quality of


growth of tilapia (Oreochromis niloticus)

Lady Diana Khartiono


Budidaya Perairan Unismuh Luwuk
lady@unismuhluwuk.ac.id

ABSTRAK: EM4 merupakan salah satu probiotik yang dikenal dipasaran. EM4 (Effective
Microorganisms) adalah berupa cairan berwarna kecoklatan dan berbau manis asam (segar).
EM4 berisi campuran dari beberapa mikroorganisme hidup seperti bakteri fotosintetik
(Rhodopseudomonas sp), bakteri asam laktat (Lactobacillus sp), Actinomycetes sp., dan jamur
fermentasi. EM4 mampu mempertahankan kualitas lingkungan dengan cara meningkatkan DO
sehingga air menjadi bersih dan tidak diperlukan penggantian secara berulang-ulang karena
kualitas air tetap terjaga. EM4 juga diketahui dapat meningkatkan kadar protein dalam pakan
(Rachmawati, 2006). Penggunaan ikan nila dalam penelitian ini yaitu sebagai organisme uji yang
diduga mudah diaplikasikan penambahan probiotik EM4, karena ikan ini mudah diperlihara dan
memiliki nafsu makan yang tinggi. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui konsentrasi probiotik EM4 yang paling optimal terhadap pertumbuhan benih ikan
nila (O. niloticus) dan sebagai penelitian acuan penggunaan EM4 dalam pakan pellet terhadap
pertumbuhan ikan lainnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengambilan sampel simple
random sampling dan rancangan acak lengkap, data dianalisis menggunakan analisis ragam dan
perhitungan anova, dan dilanjutkan dengan uji BNT.
Hasil yang diperoleh terdapat perbedaan yang signifikan antara control dan penggunaan
EM4, penggunaan dosis semakin tinggi (dosis 30%) menghasilkan pertumbuhan yang semakin
baik. Kemampuan fermentasi yang dihasilkan oleh probiotik EM4 dapat meningkatkan
kandungan protein pakan pellet dan meningkatkan nafsu makan ikan melalui aroma yang
dihasilkan.

Kata kunci: EM4, Fermentasi, Nila, Pertumbuhan, FCR.

ABSTRACT: EM4 is one of the probiotics known in the market. EM4 (Effective
Microorganisms) is a brownish liquid and smells sweet and sour (fresh). EM4 contains a mixture
of several living microorganisms such as photosynthetic bacteria (Rhodopseudomonas sp), lactic
acid bacteria (Lactobacillus sp), Actinomycetes sp. and fermentation fungi. EM4 is able to
maintain environmental quality by increasing DO so that the water becomes clean and there is no

1
Template Jurnal ZAB: Zona Akuatik Banggai Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk

need to replace it repeatedly because water quality is maintained. EM4 is also known to increase
protein levels in feed (Rachmawati, 2006).
The use of tilapia in this study is as a test organism which is suspected to be easily
applied to the addition of EM4 probiotics, because this fish is easily maintained and has a high
appetite. Purpose and Use This study aims to determine the optimal optimal concentration of
EM4 probiotics on the growth of tilapia (O. niloticus) seeds and as a reference research on the
use of EM4 in pellet feeds against other fish growth.
The method used in this research is simple random sampling and complete random design,
the data were analyzed using analysis of variance and ANOVA calculations, and continued with
LSD test.
The results obtained there are significant differences between control and EM4 use, the
higher the dose (30% dose) results in better growth. The fermentation ability produced by EM4
probiotics can increase the protein content of pellet feed and increase the appetite of fish through
the resulting flavour.
.
Keywords: EM4, Fermentation, Tilapia, Growth, FCR.

PENDAHULUAN Probiotik merupakan mikroorganisme


Usaha budidaya ikan terus diupayakan hidup yang dapat menjaga keseimbangan
semakin baik, berkelanjutan yang sistem pencernaan diusus. Pemberian
menerapkan berbagai IPTEK. Inovasi terus probiotik dalam akuakultur dapat diberikan
dilakukan mulai dari perkawinan silang melalui pakan maupun air pemeliharaan.
hingga formulasi pakan yang dapat Akuakultur sendiri merupakan kegiatan
menunjang berbagai kebutuhan. yang dilakukan pada lingkungan terkontrol
Menjadi permasalahan umum dimana untuk memproduksi organisme akuatik.
pakan merupakan salah satu unsur penting Dalam probiotik terdapat bakteri yang
dalam kegiatan budidaya yang menunjang memiliki cara kerja menghasilkan beberapa
pertumbuhan dan kelangsungan hidup enzim yang bermanfaat bagi pencernaan.
kultivan. Agar pakan tersebut dapat bekerja Beberapa enzim pencernaan dalam pakan
secara maksimal dan meningkatkan bobot tersebut diantaranya amilase, protease dan
ikan, perlu penambahan suplemen yang lipase. Molekul kompleks akan dihidrolisis
dicampurkan dalam pakan. Salah satu cara menjadi molekul yang lebih sederhana oleh
yang dapat dilakukan adalah dengan enzim pencernaan sehingga proses
menambahkan probiotik. Pemberian pencernaan dan penyerapan pakan dalam
probiotik tersebut ke dalam pakan saluran pencernaan ikan menjadi mudah
diharapkan dapat dicerna saluran pencernaan (Putra, 2010).
ikan sehingga dapat memperbaiki Salah satu cara yang dapat ditempuh
kemampuan ikan dalam mencerna pakan. untuk meningkatkan efisiensi pakan agar

2
Template Jurnal ZAB: Zona Akuatik Banggai Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk

mudah dicerna adalah dengan penambahan masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan
probiotik dalam pakan buatan. Probiotik ikan nila memiliki sifat-sifat yang
adalah makanan tambahan (suplemen) menguntungkan yaitu mudah berkembang
berupa sel-sel mikroorganisme hidup yang biak, toleran terhadap lingkungan yang
memiliki pengaruh menguntungkan bagi kurang baik, dapat hidup dan berkembang
inang yang mengkonsumsinya melalui biak di air payau serta mempunyai respon
penyeimbangan flora mikroorganisme yang luas terhadap makanan. Atas dasar
intestinal dalam saluran pencernaan. sifat-sifat yang baik tersebut, maka ikan nila
Pemberian probiotik dalam pakan dengan dijadikan komoditas unggulan bagi sebagian
proses fermentasi diharapkan berpengaruh petani budidaya (Khairuman dan Khairul
terhadap proses penyerapan makanan dalam Amri, 2013).
pencernaan ikan. Didalam saluran Penggunaan ikan nila dalam penelitian
pencernaan ikan, probiotik diharapkan dapat ini yaitu sebagai organisme uji yang diduga
menggantikan atau bahkan mematikan mudah diaplikasikan penambahan probiotik
bakteri-bakteri patogen dalam saluran EM4, karena ikan ini mudah diperlihara dan
pencernaan sehingga digantikan oleh memiliki nafsu makan yang tinggi. Tujuan
bakteri-bakteri non patogen dalam probiotik. dan Kegunaan Penelitian ini bertujuan untuk
Fermentasi pakan mampu menguraikan mengetahui konsentrasi probiotik EM4 yang
senyawa kompleks menjadi sederhana paling optimal terhadap pertumbuhan benih
sehingga siap digunakan ikan (Irianto, 2007 ikan nila (O. niloticus) dan sebagai
diacu dalam Fadri et al., 2016). penelitian acuan penggunaan EM4 dalam
EM4 merupakan salah satu probiotik pakan pellet terhadap pertumbuhan ikan
yang dikenal dipasaran. EM4 (Effective lainnya.
Microorganisms) adalah berupa cairan Sedangkan kegunaan dari penelitian
berwarna kecoklatan dan berbau manis asam ini diharapkan dapat menjadi bahan
(segar). EM4 berisi campuran dari beberapa informasi bagi pembudidaya terhadap
mikroorganisme hidup seperti bakteri penggunaan probiotik EM4 yang optimal
fotosintetik (Rhodopseudomonas sp), bakteri dalam pengembangan usaha budidaya ikan
asam laktat (Lactobacillus sp), nila (O. niloticus) maupun ikan jenis
Actinomycetes sp., dan jamur fermentasi. lainnya.
EM4 mampu mempertahankan kualitas .
lingkungan dengan cara meningkatkan DO
sehingga air menjadi bersih dan tidak METODE
diperlukan penggantian secara berulang-
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
ulang karena kualitas air tetap terjaga. EM4
Januari 2019 – Agustus 2019 di
juga diketahui dapat meningkatkan kadar
Laboratorium Fakultas Perikanan Unismuh
protein dalam pakan (Rachmawati, 2006).
Luwuk, Kecamatan Luwuk, Kabupaten
Ikan nila (Oreochromis niloticus)
Banggai.
merupakan salah satu komoditas ikan
konsumsi air tawar yang banyak Alat-alat yang akan digunakan dalam
dibudidayakan dan digemari oleh penelitian yaitu: aerator, timbangan elektrik

3
Template Jurnal ZAB: Zona Akuatik Banggai Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk

dan thermometer. Sedangkan bahan yang 3.1 Prosedur Penelitian


digunakan yaitu pH test kid dan probiotik 3.3.1 Persiapan
EM4.  Menyiapkan wadah percobaan berupa
Ikan uji yang digunakan adalah benih ember plastik dengan diameter ukuran
ikan nila (O. niloticus) dengan ukuran bobot 25 cm x tinggi 35 cm dan perlengkapan
masing-masing ikan uji adalah  0,40 lainnya (aerator, batu aerasi, selang
gram/ekor sebanyak 48 ekor yang diperoleh aerasi), selanjutnya menempatkan
dari BBI Hunduhon Kecamatan Luwuk sesuai dengan denah pecobaan.
Timur.  Mengisi air ke dalam wadah percobaan
Wadah yang digunakan dalam sebanyak 5 liter/wadah dengan
penelitian ini adalah ember plastik dengan kepadatan tebar ikan adalah 1 ekor/liter
diameter ukuran 25 cm x tinggi 35 cm  Ikan uji ditimbang berdasarkan ukuran
sebanyak 12 buah yang dilengkapi aerator berat dengan tujuan untuk
oksigen. Padat penebaran dalam setiap menyeragamkan ukuran berat ikan awal
perlakuan adalah 5 ekor/wadah. pada masing-masing wadah
pemeliharaan.
Pakan yang digunakan adalah pakan
 Melakukan aklimatisasi terhadap ikan
komersil berbentuk butiran pelet yang
uji dalam wadah pemeliharaan selama
ditambahkan dengan probiotik EM4.
48 jam
Dimana Pencampuran antara probiotik EM4
 Menyiapkan pakan pelet dan probiotik
dan pakan pelet diacu dalam Rachmawati
EM4, kemudian dilakukan
(2006), terhadap efisiensi pakan dan
pencampuran probiotik EM4 terhadap
pertumbuhan ikan adalah 5-15 ml/kg pakan,
pakan dengan cara menyemprotkan
selanjutnya Kamil (2015), pemberian
cairan EM4 pada pakan pellet secara
probiotik dalam pakan buatan terhadap
merata. Dimana pencampuran tersebut
kecernaan pakan adalah 5-20 ml/kg pakan
disesuaikan pada masing-masing
serta diacu pada penelitian Fajrin (2017).
perlakuan.
Adapun komposisi kandungan nutrisi pakan
 Setelah pakan yang bercampur dengan
pelet disajikan dalam tabel berikut :
probiotik EM4, kemudian dikering
Tabel 1. Komposisi Nutrisi Pakan
anginkan dengan cara dijemur hingga
Kandungan pakan uji benar-benar dalam keadaan
Komposisi Nutrisi
Nutrisi (%) kering total.
Protein 35  Pemeliharaan ikan nila (O. niloticus)
Lemak 2 dilakukan selama 50 hari dan sampling
Serat
3 ikan uji dilakukan setiap 7 hari
Kasar
 Frekuensi pemberian pakan dilakukan 3
Abu 17
Kadar Air 12 kali sehari yaitu pagi pukul 08.00, siang
Sumber : PT. Central Proteina Prima pukul 13.00 dan sore pukul 18.00 pada
(CPP/Pokphand Group) masing-masing perlakuan dengan dosis

4
Template Jurnal ZAB: Zona Akuatik Banggai Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk

pemberian pakan 5% dari bobot Rasio konversi pakan dihitung dengan


biomassa. rumus (Zonneveld N. dkk, 1991) :
 Untuk menjaga kualitas air pada wadah F
FCR =
pemeliharaan, maka dilakukan ( W t + d )−W 0
penyiponan, penambahan air dilakukan
Dimana :
setelah penyiponan.
FCR = Rasio Konversi Pakan
 Pengukuran kualitas air diukur setiap
F = Jumlah pakan yang diberikan
dua kali sehari yaitu (pagi pukul 08.00
kurun waktu tertentu
dan sore 18.00) selama penelitian
Wt = Berat waktu tertentu (gram)
 Sampling organisme uji dilakukan W0 = Berat awal (gram)
setiap satu minggu. d = Berat benih yang mati (gram)

Rancangan yang digunakan pada


penelitian yaitu Rancangan Acak Lengkap Parameter Kualitas Air
(RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan Sebagai data penunjang, dilakukan
tiga ulangan sehingga terdapat 12 satuan pengukuran terhadap parameter kualitas air
percobaan. yang meliputi suhu dan pH yang dilakukan
Perlakuan yang di ujikan adalah pada pagi dan sore hari setiap minggu
sebagai berikut: selama penelitian.
A. Kontrol tanpa EM4 Untuk mengetahui apakah pakan uji
B. 10 ml EM4 / gram pellet dapat memberikan pengaruh terhadap
C. 20 ml EM4 / gram pellet perlakuan percobaan, maka data yang
D. 30 ml EM4 / gram pellet diperoleh pada penelitian di analisis
menggunakan analisis ragam (ANOVA).
Peubah yang diamati Bila terjadi perbedaan antara perlakuan,
Laju Pertumbuhan Spesifik maka akan dilanjutkan dengan uji BNT atau
Laju pertumbuhan spesifik harian LSD (Gaspersz, 1995).
dihitung dengan menggunakan rumus HASIL DAN PEMBAHASAN
(Zonneveld et al., 1991) :
Ln W t −Ln W 0 Berdasarkan analisis statistik laju
SGR = pertumbuhan spesifik harian pada perlakuan
t
melalui penambahan probiotik EM4 pada
x 100 %
pakan dengan konsentrasi berbeda terhadap
Dimana : pertumbuhan benih ikan nila (O. niloticus),
SGR = Laju Pertumbuhan Spesifik (%) maka diperoleh rata-rata yang disajikan
Wt = Berat rata-rata benih pada akhir pada diagram berikut ini
percobaan (gram)
W0 = Berat rata-rata benih pada awal
percobaan (gram) .
t = Lama Pemeliharaan (hari)

5
Template Jurnal ZAB: Zona Akuatik Banggai Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk

pengamatan selama penelitian, semakin


banyak dosis EM4 semakin baik
pertumbuhan, hal ini sangat menarik dimana
penggunaan pupuk EM4 memberikan respon
3.5 3.32 3.47
3 2.99
2.81 2.81 2.92
yang sangat positif.
2.392.3 Meskipun begitu keempat perlakuan
2.5
1.93
1.82
2 1.61 1.89 masih dalam pertumbuhan yang baik, hal ini
1.5 disebabkan pakan pellet yang diberikan
1 adalah pakan pellet komersil yang
0.5 mempunyai kandungan gizi yang
0 dibutuhkan oleh ikan nila yaitu sekitar 20
A
B
C
D -35 % kandungan protein, diasumsikan ikan
uji mampu mengabsorpsi makanan lebih
1 2 3 efektif dan optimal selama penelitian
sehingga terjadi peningkatan pertumbuhan
yang lebih baik selama penelitian (35 hari
Gambar 4. Histogram rata-rata laju pemeliharaan). Selain itu hasil pengamatan
pertumbuhan spesifik harian benih ikan cairan membuat pakan pellet lebih berbau
nila (O. niloticus) selama tengik dibandingkan pakan pellet sebelum
penelitian. disemprotkan cairan EM4. Bau tengik yang
Hasil perbandingan laju pertumbuhan ditimbulkan karena kelembaban tersebut di
spesifik (Lampiran 3) menunjukkan bahwa duga merangsang ikan nila untuk lebih
laju pertumbuhan tertinggi adalah perlakuan menyukai pakan pellet tersebut sehingga
D, diikuti perlakuan C, perlakuan B dan nafsu makan ikan baik.
diikuti perlakuan terendah yaitu A sebagai
kontrol 4.1 Rasio Konversi Pakan (FCR)
Berdasarkan hasil analisis tabel anova Rata-rata nilai rasio konversi pakan
menunjukan bahwa keempat perlakuan selama 35 hari masa pemeliharaan melalui
berbeda nyata. Keempat perlakuan penambahan probiotik EM4 pada pakan dan
mempunyai nilai rata rata yang berbeda pengaruhnya pada benih ikan nila (O.
nyata tetapi masih termasuk pertumbuhan niloticus) disajikan pada (Tabel 3).
yang optimal dimana berdasarkan hasil
penelitian laju pertumbuhan oleh Prihatin,
(2016) bahwa pertumbuhan relatife harian
1,5 – 3,5 % selama 45 hari merupakan Tabel 3. Rata-rata rasio konversi pakan
pertumbuhan yang baik pada ikan nila. benih ikan nila (O. niloticus)
Indikator EM4 teraplikasi dengan baik selama penelitian
adalah terjadinya fermentasi pada pakan
Rasio Konversi Pakan
yang diberikan EM4. Ciri –ciri terjadinya Perlakuan
(Rerata ± STDV)
fermentasi adalah perubahan warna, suhu
A kontrol 2.981 ±
dan kandungan nutrisinya. Melalui
6
Template Jurnal ZAB: Zona Akuatik Banggai Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk

0,327 Tabel 4. Kisaran kualitas air selama


B 10 ml penelitian
2.595 ±
EM4 / gram Param Periode Pengamatan Mingguan
0,531
pellet eter Awal I II III IV V
C 20 ml Suhu
2.101 ± 28 27 28 30 30 29
EM4 / gram (oC)
0,223
pellet pH 7,5 7,5 6 6 6 6
D 30 ml
1.304 ±
EM4 / gram
0,209
pellet Berdasarkan hasil pengukuran kualitas
Keterangan : ab) keempat perlakuan pada menunjukkan bahwa suhu berkisar antara
FCR tidak berbeda nyata 27-30o C. Suhu air selama penelitian masih
(p>0,05). dalam kisaran yang layak bagi pertumbuhan
dan kelangsungan hidup ikan uji, dimana
Hasil analisis sidik ragam rasio parameter suhu dapat mempengaruhi
konversi pakan (Lampiran 7) menunjukkan pertumbuhan karena akan mempengaruhi
bahwa nilai rata- rata rasio konversi pakan nafsu makan ikan uji. Menurut Khairuman
berbeda nyata antar perlakuan pada taraf (2008) menyatakan bahwa perairan yang
5% (p>0, 05). Berdasarkan penelitian cocok untuk budidaya ikan nila adalah
pemakaian EM4 bisa mengurangi FCR, perairan dengan bersuhu antara 27-33oC.
meski begitu keempat perlakuan terhadap Selanjutnya Sutanmuda (2008) menyatakan
rasio konversi pakan menunjukan hasil yang bahwa suhu air yang optimal berkisar antara
cukup baik, hal ini di duga karena pakan 25-30oC. Sementara Effendi (2002)
yang diberikan selain cukup kandungan menyatakan bahwa suhu dapat
nutrisinya juga memiliki tingkat palatabilitas mempengaruhi aktifitas kehidupan
yang tinggi akibat bau tengik yang di organisme seperti nafsu makan ikan. Jika
timbulkan oleh kelembaban cairan. suhu meningkat maka akan meningkatkan
Ikan nila tergolong ikan yang memiliki pengambilan makanan oleh ikan dan
kebiasaan makan yang sering disebut rakus. turunnya suhu menyebabkan proses
Ikan nila adalah pemakan omnivore yang pencernaan dan metabolisme akan berjalan
cenderung ke karnivor. Ikan nila adalah ikan lambat.
yang mempunyai daya tahan tubuh yang Sedangkan pengukuran pH air selama
baik karena kebiasaan makannya yang penelitian berkisar antara 7,5-8, dimana
relative besar. kisaran pH air ini masih dapat ditoleransi
oleh ikan uji. Effendi (2002) menyatakan
Parameter Kualitas Air bahwa nilai pH yang dapat mengganggu
kehidupan ikan adalah pH yang rendah dan
Kualitas air yang diamati selama pH yang tinggi, sebagian besar ikan dapat
penelitian meliputi suhu dan pH, selanjutnya beradaptasi dengan baik pada lingkungan
hasil pengukuran selama penelitian dapat perairan yang mempunyai pH berkisar
dilihat pada (Tabel 4). antara 5-9. Dengan kata lain bahwa nilai pH

7
Template Jurnal ZAB: Zona Akuatik Banggai Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk

selama penelitian masih dalam kisaran yang Gift (Oreochromis niloticus). Berkala
baik Ilmiah Perikanan 3(2): 53-58.

Effendi, H. 2002. Telaah Kualitas Air.


SIMPULAN DAN SARAN Kanisius. Yogyakarta

1) Keempat perlakuan yang diberikan Effendi, 2005. Fungsi Probiotik Dalam


Budidaya Perikanan.
terhadap laju pertumbuhan memberikan
respon pertumbuhan dan FCR yang Fadri. S, Muchlisin Z. A, Sugito S, 2016.
berbeda Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup
2) Penggunaan Probiotik EM4 dan Daya Cerna Pakan Ikan Nila
memberikan respon yang baik, setiap (Oreochromis niloticus) yang
penambahan dosis hingga mencapai Mengandung Tepung Daun Jaloh
(Salix tetrasperma Roxb) dengan
30% memberikan pertumbuhan yang
Penambahan Probiotik EM4. Fakultas
lebih baik.. Kelautan dan Perikanan, Universitas
3) Pertumbuhan yang baik pada keempat Syiah Kuala, Darussalam, Banda
perlakuan diduga disebabkan tingkat Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
kesukaan makan pada ikan nila yang Kelautan dan Perikanan Unsyiah, Vol
tinggi dengan kandungan pellet 1, No 2:210-221.
komersil yang cukup menunjang serta Fajrin, 2017. Penambahan Probiotik EM4
untuk Produktivitas Ikan Nila,
bau-bauan yang ditimbulkan akibat
Unismuh Luwuk.
penggunaan EM4 Gandara, 2003. Pengaruh Penambahan
4) Parameter kualitas air selama penelitian Bakteri Bacillus sp Pada Pakan
dalam kisaran yang optimal dengan Komersil Terhadap Konversi Pakan
kisaran nilai suhu 27-30oC dan pH 6- dan Pertumbuhan Ikan Patin
7,5 Pangasius hypopthalmus, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB,
Bogor.
Pustaka Acuan
Gaspers V., 1995. Tehnik Analisis Dalam
Anugraheni. R, 2016. Pengaruh Penelitian Percobaan. Tarsito.
Penambahan Probiotik EM4 Pada Bandung 40 hal.
Pakan Ikan Terhadap Pertumbuhan
Ikan Nila Merah (Oreochromis Handajani, 2006. Pemanfaatan Tepung
niloticus). Skripsi, Fakultas Keguruan Azolla Sebagai Penyusun Pakan Ikan
dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Terhadap Pertumbuhan dan Daya
Pendidikan Biologi, Universitas Cerna Ikan Nila Gift (Oreochromis
Sanata Dharma, Yogyakarta. sp), Gamma, Universitas
Muhammadiyah Malang, Vol 1, No. 2.
Arief M, Mufidah dan Kusriningrum. 2008.
Pengaruh Penambahan Probiotik Pada Irawan, A, Aminullah, Dahlan, Ismail dan
Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Syamsul, B. 2009. Faktor-Faktor
dan Rasio Konversi Pakan Ikan Nila Penting dalam Pembesaran Ikan di

8
Template Jurnal ZAB: Zona Akuatik Banggai Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk

Fasilitas Nursery dan pembesaran. Ikan Nila (Oreochromis niloticus).


Bandung: ITB Seamolec-Vedca. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut
Pertanian Bogor. Bogor. 91 hal.
Irianto, A. 2003. Probiotik Akuakultur.
Gadjah Mada University Press. Rachmawati, 2006. Penggunaan EM4 dalam
Yogyakarta. 125 p. Pakan Buatan untuk Meningkatkan
Keefisienan Pakan dan Pertumbuhan
Kamil Nurhidayatina, Indra Suharman dan Ikan Nila Gift (Oreochromis sp),
Adelina, 2015. Effect of Probiotic J Agroland, 13(3):270-274.
Supplementation In Artificial Diets on
Feed Digestibility And Growth of Setiawan, G. D. 2011. Pengaruh Tingkat
Tilapia (Oreochromis niloticus), Kepadatan Terhadap Laju
Fisheries and Marine Science Faculty, pertumbuhan dan Rasio Konversi
Riau University. Pakan Benih Ikan Nila Nirwana.
Skripsi. Fakultas Perikanan
Khairuman dan Amri. 2002. Membuat Universitas Padjadjaran.
Pakan Ikan Konsumsi. Agromedia
Pustaka. Jakarta. Supriyanto, 2010. Pengaruh Pemberian
Khairuman, 2008. Budidaya Ikan Konsumsi. Probiotik Dalam Pelet Terhadap
PT Agromedia Pustaka. Jakarta. Pertumbuhan Lele Sangkuriang.
Universitas Negeri Semarang.
Khairuman dan Amri, 2013. Budidaya Ikan
Nila. Penerbit Agromedia Pustaka. Susanto H. 2004. Budidaya Ikan Di
Jakarta. Pekarangan. Penerbit Penebar
Swadaya Cetakan1: Jakarta.
Mudjiman, A. 2001. Makanan Ikan. Penebar
Swadaya, Jakarta. Sutanmuda. 2008. Budidaya ikan nila.
Penerbit Agromedia pustaka, Jakarta.
Mulyadi, 2011. Pengaruh Pemberian
Probiotik pada Pakan Komersil Winnedar, 2006. Daya Cerna Protein Pakan,
Terhadap Laju Pertumbuhan Benih Daging, dan Pertambahan Berat Badan
Ikan Patin Siam (Pangasius Ayam Broiler Setelah Pemberian
hipophthalmus). Skripsi, Fakultas Pakan yang Difermentasi dengan
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Effective Microorganisms-4 (EM4),
UNPAD, Jatinangor. Bioteknologi, 3(1):14-19.

Natalist, 2003. Pengaruh Pemberian Tepung Zoneveld, N. F, A. Huisman, dan J.H. Born.
Wortel (Daucus corata L) Dalam 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan.
Pakan Buatan Terhadap Warna Ikan PT. Gramadia Pustaka Utama. Jakarta.
Mas Koi (Cyprinus carpio L). Skripsi, Hlm. 70.
Fakultas Teknobiologi Universitas
Atma Jaya, Yogyakarta.

Putra, A. N. 2010. Kajian Probiotik,


Prebiotik dan Sinbiotik Untuk
Meningkatkan Kinerja Pertumbuhan

Anda mungkin juga menyukai