Anda di halaman 1dari 22

PRODUKSI TELUR AYAM KUB YANG DIBERI RAGI TAPE SEBAGAI

PROBIOTIK DENGAN LEVEL BERBEDA

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH :

MUHAMMAD ARJUN GUNAWAN


L1A118125

JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN


UNUVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Produksi Telur Ayam KUB yang diberi Ragi Tape sebagai
Probiotik dengan level Berbeda

Nama : Muhammad Arjun Gunawan


NIM : L1A118125
Jurusan : Peternakan

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Muh. Amrullah Pagala, S.Pt., M.Si. IPM Hamdan Has, S.Pt., M.Si.
NIP. 19740415 199903 1 002 NIP.198908312014041002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Peternakan,

Dr. Ir. La Ode Arsad Sani, S.Pt., M.Sc., IPM


NIP. 19731231 199903 1 005
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan protein hewani bagi masyarakat dari tahun ke tahun terus

meningkat sebanding dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kesadaran akan

pentingnya kebutuhan gizi bagi tubuh manusia. Kebutuhan protein hewani dapat

dipenuhi dengan mengkonsumsi komoditas hasil peternakan seperti daging, telur,

dan susu. Unggas merupakan salah satu hewan penghasil daging, yang dapat

dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani. Salah satu unggas lokal diantaranya

adalah ayam Kampung.

Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) adalah ayam hasil seleksi ayam

kampung asli Indonesia. Ayam KUB dikembangbiakkan sejak lama, dengan

melakukan strategi pemuliaan melalui seleksi untuk mengurangi sifat mengeram

dan meningkatkkan produksi telur. Ayam Kampung mempunyai kelebihan pada

daya adaptasi tinggi karena mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi

seperti, kondisi lingkungan, perubahan iklim serta cuaca setempat. Selain itu ayam

Kampung juga resistensi terhadap penyakit, memiliki kualitas daging dan telur

yang lebih baik dibandingkan dengan ayam ras bahkan telur dan dagingnya lebih

mahal harganya dibandingkan ayam ras.

Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) mempunyai kelebihan lainnya,

yaitu mengandung gen Mx++ 60%, gen penanda ketahanan terhadap flu burung

sehingga membuatnya lebih tahan terhadap serangan AI. Sebagai perbandingan,

ayam broiler tidak mengandung gen tersebut, sementara pada ayam kampung

biasa kandungan gen tersebut di bawah 60% (Made dkk, 2017).


Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) merupakan hasil seleksi genetis

terhadap ayam kampung. Ayam KUB sudah banyak dikembangkan masyarakat

dengan cara pemeliharaan semi intensif hingga intensif, sehingga membutuhkan

penyediaan pakan yang berkualitas baik agar stabilitas produksi telur maupun

dagingnya dapat terjaga. Penggunaan probiotik pada ternak ungags dapat

menurunkan aktivitas urease, suatu enzim yang bekerja menghidrolisis urea

menjadi amonia sehingga pembentukan amonia menjadi berkurang atau bahkan

hilang. Amonia adalah suatu bahan yang dapat menyebabkan keracunan pada

ternak unggs. Probiotik adalah mikroba hidup yang diberikan sebagai suplemen

makanan dengan tujuan memperbaiki kesehatan dan perkembangan mikroba,

Penggunaan probiotik di kalangan peternak ayam telah banyak dilakukan karena

mempunyai berbagai fungsi, antara lain mampu meningkatkan pertumbuhan dan

efisiensi pakan, mencegah radang usus dan diare, meningkatkan produksi telur

dan memperbaiki kualitas telur.

Saat ini perhatian ditunjukan pada Ragi Tape yang dijadikan sebagai

probiotik. Upaya meningkatkan produksi dapat memanfaatkan kemampuan dari

khamir Saccharomyces cereviseae, yaitu mikroba atau khamir utama yang

terkandung di dalam ragi tape (Bidura, 2012). Dilaporkan juga bahwa

Saccharomyces cereviseae dapat berperan sebagai probiotik pada unggas, dapat

meningkatkan nilai nutrisi dedak padi, dan dapat menurunkan kandungan

kolesterol dalam darah. Selain cara tersebut di atas (ragi yang ditambahkan ke

dalam ransum), maka yang mungkin menarik perlu dikaji khasiatnya adalah

pemanfaatan ragi sebagai inokulan fermentasi, sehingga ragi dapat berfungsi


ganda yaitu sebagai sumber sumber probiotik dan sebagai mikroba pemecah

senyawa kompleks pada pakan

Probiotik telah banyak dijual secara komersial terutama di negara-negara

maju seiring dengan dilarangnya penggunaan antibiotik termasuk di Indonesia,

namun wilayah pendistribusiannya masih terbatas di kota-kota besar, sementara

mayoritas peternakan di Indonesia adalah peternakan rakyat yang secara geografis

sulit untuk diakses.

Adanya kesulitan untuk mendapatkan probiotik komersial, terutama oleh

masyarakat tani, maka dibutuhkan suatu sumber probiotik indigenous alternatif

yang banyak tersebar di Indonesia. Pemilihan ragi tape dilakukan dengan

pertimbangan: (1) di dalam ragi tape terdapat mikroba-mikroba baik kapang,

khamir maupun bakteri yang mampu menghidrolisis pati, menciptakan

keseimbangan mikroflora usus, meningkatkan kesehatan serta membantu

penyerapan zat-zat makanan, dalam hal ini peran Saccharomyces cerevisiae

sangat penting (Fardiaz, 1992; Dawson, 1993; Newman, 2001, CFNP Tap

Review, 2002); (2) ragi tape tersebar luas di pasar-pasar tradisional di berbagai

daerah di Indonesia, sehingga tidak sulit untuk mendapatkannya; (3) ragi tape

sudah biasa dikonsumsi oleh manusia sehingga aman bagi ternak.

Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian tentang “produksi

telur ayam kub yang diberi ragi tape sebagai probiotik dengan level berbeda”

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana

produksi telur ayam kub yang diberi ragi tape sebagai probiotik dengan level berbeda?
1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi produksi telur ayam

kub yang diberi ragi tape sebagai probiotik dengan level berbeda.

Manfaat penelitian ini untuk memberikan informasi pengetahuan tentang

produksi telur ayam kub yang diberi ragi tape sebagai probiotik dengan level

berbeda.

1.4. Kerangka Pikir dan Hipotesis

Ayam kampung unggul balitnak (KUB) adalah ayam kampung yang

mempunyai keunggulan yaitu mampu memproduksi telur lebih tinggi

dibandingkan dengan ayam kampung biasa untuk memaksimalkan rotasi produksi

telur ayam KUB diperlukan suplai nutrien dan juga aditif pakan probiotik. Potensi

untuk Pemanfaatan bahan probiotik dapat meningkatkan nilai nutrisi dedak padi,

dan dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam darah. Adanya kesulitan

untuk mendapatkan probiotik komersial, Terutama oleh masyarakat tani, Maka

dibutuhkan suatu sumber probiotik alternatif yang banyak tersebar di Indonesia.

Pemilihan ragi tape di dalam ragi tape terdapat mikroba-mikroba baik kapang,

khamir maupun bakteri yang mampu menghidrolisis pati, menciptakan

keseimbangan mikroflora usus, meningkatkan kesehatan serta membantu

penyerapan zat-zat makanan, dalam hal ini peran Saccharomyces cerevisiae

sangat penting. Kerangka pikir dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 1.

Ayam Kampung Unggul Balitnak

Produksi telur
Memaksimalkan Produksi telur

Probiotik
pp

Ragi Tape

Memaksimalkan nutrien

Produksi Telur Bobot Telur FCR

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ayam Kampung Unggul Balitnak

Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) sebagai ayam hasil seleksi

mampu memproduksi telur lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung

biasa. Oleh karena itu, kinerja perteluran dipengaruhi perlakuan ransum yang

diberikan pada masa pertumbuhan, maka kinerja perteluran umur 22-42 minggu

dalam percobaan ini diamati sebagai respon terhadap perlakuan pola ransum yang

diberikan semasa starter dan grower (Cecep dkk. 2011).

Ayam KUB merupakan jenis ayam kampung dengan galur baru yang

dihasilkan Badan Litbang Pertanian, Ciawi, Bogor. Ayam KUB mempunyai

kelebihan, yaitu mengandung gen MX++60%, gen penanda ketahanan terhadap flu
burung sehingga membuatnya lebih tahan terhadap serangan Avian Influenza

(AI). Sebagai perbandingan, broiler tidak mengandung gen tersebut, sementara

pada ayam kampung biasa kandungan gen tersebut di bawah 60%. Kelebihan

lainnya, yaitu pada pemeliharaan intensif dengan diberi ransum komersil mampu

menghasilkan daging secara cepat dalam waktu kurang dari 70 hari (Made dkk.

2017).

Klasifikasi adalah suatu sistem pengelompokan jenis-jenis ternak

berdasarkan persamaan dan perbedaan karakteristik. Taksonomi ayam kampung

sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Aves

Subsclass : Neornithes

Ordo : Galliformes

Ganus : Gallus

Spesies : Gallus Domesticus (Masruhah 2008).


Gambar 2. Ayam Kampung Unggul Balitnak
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Ayam KUB memiliki sifat genetis yang lebih baik bila dibandingkan

dengan ayam kampung biasa (Hidayat dkk, 2011). Pelepasan galur ayam KUB-1

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :

274/Kpts/SR.120/2/2014. Ayam KUB memiliki sifat bertelur yang tinggi dan

seragam. Ayam KUB memiliki produksi telur sebesar 160 – 180 butir/tahun,

produksi telur henday sebesar 50%, puncak produksi telur henday 65 – 70% dan

umur pertama bertelur sekitar 20 – 22 minggu. Peluang usaha dari ayam KUB

masih terbuka lebar, melalui pemanfaatan daging dan telur yang dapat diupayakan

melalui pengembangan ayam KUB (Ganjar, 2012)

Kebutuhan Gizi Ayam


GIZI PAKAN STARTER (0-12 GROWER (12-18 LAYER (> 18
Mgg) Mgg) Mgg)
Protein kasar (%) 17 16 17
M (kkal EM/kg) 2.800 2.800 2.600
Metionin (%) 0,37 0,21 0,22-0,30
Lisin (%) 0,87 0,45 0,68
Ca (%) 0,9 1,0 3,4
P Tersedia (%) 0,45 0,40 0,34
Sumber : Balitnak, 2012. (Oni, 2019)
Potensi ayam yang baik ini perlu diupayakan untuk meningkatkan

produktivitas ayam kampung Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

bertempat di Ciawi (Bogor), telah melakukan seleksi untuk menghasilkan ayam

kampung unggul yang diberi nama ayam KUB (Kampung Unggul Hasil Seleksi

Balai Penelitian Ternak). Ayam KUB mempunyai keunggulan dalam produksi

telur yang lebih banyak, pertumbuhan yang lebih seragam, dan penggunaan

ransum yang lebih efisien dibandingkan dengan ayam kampung pada umumnya

(Aulia dkk, 2020)

2.2. Probiotik

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang diberikan sebagai suplemen

makanan dan memiliki efek yang menguntungkan pada kesehatan manusia dan

hewan. Efek menguntungkan dari probiotik adalah meningkatkan keseimbangan

mikroflora usus. Probiotik dapat menghilangkan antigen yang masuk ke dalam

tubuh bersama makanan. Mekanisme utama dari Probiotik menguraikan

karbohidrat rantai panjang, protein dan lemak karena mikroorganisme memiliki

enzim khusus untuk memecah ikatan tersebut. Spesies yang umum digunakan

adalah Lactobacilus dan Bifidobacterium. Kelangsungan hidup bakteri probiotik

juga bergantung pada prebiotik yang dibutuhkan untuk makanannya (Endang.

2011).

Manfaat probiotik untuk ternak tidak hanya sebatas menjaga kesehatan

saluran pencernaan saja, namun juga dapat mengendalikan infeksi bakteri seperti

salmonella yang bisa menular pada manusia. Pemberian probiotik juga bermanfaat

sebagai bahan aditif alami pengganti antibiotik, sehingga daging yang dihasilkan
menjadi lebih sehat karena bebas dari residu antibiotik. Suplementasi probiotik ke

dalam pakan ternak itik meningkatkan produksi daging dengan kandar lemak yang

rendah. Hal ini dikarenakan probiotik menghasilkan asam laktat yang mampu

menurunkan kadar trigliserida sehingga kadar lemak menurun (Saputri, 2012).

Pemberian Probiotik pada ternak unggas biasanya diberikan dalam bentuk

campuran ransum atau diberikan melalui air minum, atau dalam bentuk probiotik

yang hanya mengandung satu macam mikroba saja atau dalam bentuk campuran

terdiri dari beberapa mikroba seperti Probiolac atau Protexin. Beberapa

keuntungan dari penggunaan probiotik pada hewan atau ternak antara lain adalah

dapat memacu pertumbuhan, memperbaiki konversi pakan, mengontrol kesehatan.

Saat ini telah beredar produk probiotik yang mengandung mikroba Lipolitik,

Selulolitik, Lignolitik, dan mikroba asam lambung. Beberapa penelitian pada

broiler menunjukkan bahwa penambahan probiotik dalam ransum dapat

meningkatkan pertambahan bobot badan, menurunkan konversi pakan dan

mortalitas. Probiotik dapat mengubah pergerakan pada populasi mikroba di dalam

usus halus ayam, sehingga keberadaannya dapat meningkatkan fungsi dan

kesehatan usus, memperbaiki mikroflora pada sekum, serta meningkatkan

penyerapan zat makanan (Mountzouris dkk, 2010).

Saat ini pemberian probiotik sering digunakan pada ayam, khususnya

broiler. Probiotik adalah makanan pelengkap berupa mikroorganisme hidup yang

memberikan keuntungan pada saluran pencernaan inang. Mikroorganisme yang

banyak digunakan sebagai probiotik yaitu strain Lactobacillus, Bacillus Sp., yeast

dan Saccharomyces cereviceae. Namun pada saat ini hampir semua probiotik
yang beredar cenderung probiotik komersial yang bahan pembuatnya berasal dari

luar indonesia (Priastoto dkk, 2016).

Sebagian besar probiotik yang digunakan sebagai aditif adalah bakteri dari

species Lactobacillus dan Bifidobacterium, serta jenis fungi seperti Aspergilus

niger dan Aspergilus oryzae. Banyak produk probiotik komersil yang dijual di

pasaran antara lain Gallipro, probiotik produksi Agro Biofast, dan masih banyak

lainnya, namun respon probiotik terhadap penampilan produksi ternak unggas

bervariasi, khususnya ayam kampung, maka penting untuk mengetahui pengaruh

produk ini terhadap penampilan produksi ayam (Jans, 2007).

Mikroorganisme probiotik dapat membantu meningkatkan penyerapan zat

makanan dalam tubuh ternak dengan cara menghasilkan enzim-enzim pencernaan

(laktase, lipase, amilase dan lainnya) serta menghasilkan produk metabolisme

yang bermanfaat bagi tubuh ternak untuk membentuk atau menambah ukuran

jaringan baru, sehinggga dapat memperbaiki angka konversi pakan (Daud, 2005).

Probiotik akan mempengaruhi fungsi fisiologi usus secara langsung

maupun secara tidak langsung dengan cara memodulasi mikroflora usus dan

sistem imun mukosa terutama mukosa saluran cerna. Saat ini telah beredar produk

probiotik yang mengandung mikroba lipolayam pedaging, selulolayam pedaging,

lignolayam pedaging, dan mikroba asam lambung. Suplemen berbagai biakan

mikroba probiotik pada ayam seperti Lactobacillus, Bacillus sp. mempunyai

dampak positif terhadap penampilan ayam seperti pertumbuhan, produksi telur

dan efisiensi penggunaan pakan. Probiotik mempunyai beberapa pengaruh yang

positif bagi kesehatan, diantaranya hiperkolesterolemia, yaitu menurunkan


konsentrasi kolesterol serum darah baik pada manusia maupun pada ternak

(Astuti, 2015).

Bakteri probiotik merupakan bakteri yang dalam keadaan hidup

dikonsumsi oleh hewan dan manusia dan dapat menimbulkan efek kesehatan bagi

inangnya. Probiotik diketahui mempunyai beberapa keunggulan, terutama adalah

kemampuannya dalam menghasilkan senyawa antimikroba yang dapat membunuh

atau menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Efektivitas antimikroba probiotik

sangat spesifik tergantung dari strainnya (Astuti, 2015).

2.3. Ragi Tape

Ragi tape merupakan populasi campuran yang terdiri dari spesies-spesies

genus Aspergilius, Saccharomyces, Candida, Hansenulla, dan bakteri Acetobacter

(Dwijoseputro, 1988). Ragi tape digunakan untuk pembuatan produk fermentasi

seperti misal tape ketan dan tape singkong. Ragi tape berasal dari tepung beras

yang dicampurkan dengan bahan-bahan lain sehingga dapat membantu dalam

proses fermentasi. Di dalam ragi ini terdapat mikroorganisme yang dapat

mengubah karbohidrat (pati) menjadi gula sederhana (glukosa) yang selanjutnya

diubah lagi menjadi. Karbohidrat (pati) terfermentasi maka menghasilkan

sejumlah besar asam laktat yang akan menurunkan nilai pH sehingga

menimbulkan rasa asam pada yogurtnya. Berdasarkan SNI 01-2981-1992 (DSN,

1992), syarat mutu jumlah asam yogurt adalah 0,5 – 2,0% b/b (Asti dkk 2015).

Tape merupakan hasil dari proses fermentasi bahan-bahan yang

mengandung karbohidrat seperti beras ketan. Fermentasi adalah salah satu reaksi

oksidasi reduksi dalam sistem biologi yang menghasilkan energi (Winarno dan

Fardiaz, 1984). Mikroorganisme yang dibutuhkan pada umumnya terdapat dalam


ragi dan efektifitas penggunaan ragi ditentukan oleh takaran antara ragi dengan

bahan pangan yang akan difermentasi. Dalam membuatan tape, hal penting yang

perlu diperhatikan adalah takaran ragi dengan bahan dasar yang digunakan

(Jalalina dkk 2014).

Ragi menghasilkan enzim pitase yang dapat melepaskan ikatan fosfor

dalam phitin, sehingga dengan ditambahkan ragi tape dalam ransum akan

menambah ketersediaan mineral. Ragi bersifat katabolik atau memecah komponen

yang kompleks menjadi zat yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna

oleh ternak. Spesies Aspergillus flavus relatif tidak aktif bila dibandingkan dengan

jamur selulolitik yang lain, tapi enzim yang dihasilkan oleh Aspergillus orizae dan

Aspergillus flavus mampu mendegradasi sellulosa dan juga menghidrolisis xilan,

maka dengan penambahan ragi tape dapat meningkatkan kegiatan pencernaan

dalam tubuh ternak sehingga pertumbuhan ternak menjadi optimal (Widodo dan

Wahyu, 2005).

Ragi yang mengandung mikroflora seperti kapang, khamir dan bakteri

dapat berfungsi sebagai starter fermentasi. Selain itu ragi juga kaya akan protein

yaitu sekitar 40-50%, jumlah protein ragi tersebut tergantung dari jenis bahan

penyusunnya (Susanto dan Saneto, 1994).

Ragi biasanya digunakan untuk penambahan protein dalam pakan ternak

bersama-sama tepung ikan pada ayam pedaging, bahan pakan tepung ikan atau

tepung kedelai dapat digantikan dengan ragi dengan nilai nitrogen dalam pakan

yang sebanding, demikian juga ayam petelur (Widodo dan wahyu, 2005). Dalam

beberapa hal pertumbuhan ragi dalam bahan pakan menyebabkan perubahan yang

menguntungkan seperti perbaikan bahan pakan dari sisi mutu, baik dari aspek gizi
maupun daya cerna serta meningkatkan daya simpannya. Penggunaan ragi adalah

sebagai sumber protein dan vitamin bagi konsumsi ternak (Widodo dan wahyu,

2005).

2.4. Penelitian Terdahulu

Bidura dkk (2014) melakukan penelitian tentang Pengaruh Penggunaan

Pollard Terfermentasi Dengan Ragi Tape Dalam Ransum Terhadap Produksi Telur

Ayam Lohmann Brown. Hasil bahwa penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa

penggunaan 15% pollard terfermentasi oleh ragi tape (Saccharomyces cereviseae)

dalam ransum ternyata dapat meningkatkan produksi telur dan menurunkan

kandungan kolesterol dalam telur ayam Lohmann Brown umur 42-50 minggu.

Sianturi dkk (2006) melakukan penelitian tentang Kajian Penambahan Ragi

Tape pada Pakan terhadap Konsumsi, Pertambahan bobot badan, rasio konversi pakan,

dan Mortalitas Tikus (Rattus norvegicus). Hasil penelitian ini dapat menyimpulkan

bahwa Interaksi antara jenis kelamin tikus dengan level ragi tape pada pakan nyata

mempengaruhi konsumsi dan pertambahan bobot badan, tetapi tidak berpengaruh

terhadap rasio konversi pakan dan mortalitas tikus. Pada tikus jantan, penambahan ragi

tape menurunkan konsumsi dan rasio konversi pakan, tetapi tidak berpengaruh terhadap

pertambahan bobot badan. Pada tikus betina, penambahan ragi tape menghasilkan

pertambahan bobot badan dan Tabel 4. Rataan rasio konversi pakan tikus selama

penelitian Keterangan : superskrip yang berbeda dalam baris/kolom yang sama

artinya berbeda nyata

Utami dkk (2011) melakukan penelitian tentang Pengaruh Penggunaan

Pollard dan Kulit Kacang Kedelai Terfermentasi Dengan Ragi Tape Terhadap

Karkas Dan Kadar Kolesterol Daging Itik Bali Jantan. Hasil penelitian ini dapat

menyimpulkan bahwa Melalui proses fermentasi dengan ragi tape pada pollard dan
kulit kacang kedelai sebelum diberikan pada itik ternyata dapat menurunkan

jumlah lemak abdomen dan kadar kolesterol daging itik.

Uci (2021) melakukan penelitian tentang Performans Produksi Ayam

Broiler yang diberi Probiotik Berbeda. Hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa

performans produksi ayam broiler (konsumsi pakan, pertambahan bobot badan

dan konversi pakan) dipengaruhi oleh pemberian probiotik berbeda. Pemberian

probiotik lokal (ragi tape) menghasilkan performans produksi ayam broiler yang

terbaik.

I. METODE PENELITIAN

I.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus

2022 di Laboratorium Unit Ternak Unggas, Fakultas Peternakan Universitas Halu

Oleo, Kendari..

I.1.1. Alat dan Bahan Penelitian


Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 45 unit kandang

Baterai, tempat minum, timbangan, sekam padi, serta alat tulis dan Kamera

Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ayam kampung

unggul balitnak sebanyak 45 ekor betina umur 12 bulan, konsentrat Petelur,

jagung giling, dedak, dan ragi tape.

I.2. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Kandang

Sebelum ayam dimasukkan ke dalam kandang, terlebih dahulu dilakukan

sanitasi. Sanitasi kandang dilakukan dengan penyemprotan air yang dicampur

dengan desinfektan agar dapat terhindar dari pertumbuhan dan kontaminasi

mikroorganisme dan parasit.

2. Penambahan Ragi tape

Proses penambahan Ragi tape pada penelitian ini yaitu ragi tape dicampur

pada pakan dengan cara ragi haluskan kemudian dicampur pada pakan dengan

takaran yang berbeda. Pemberian diberikan pada pagi dan sore hari.

3. Pakan

Pakan diberikan dua kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 07:00 dan sore

hari pada pukul 16:00. Selain itu tambahan probiotik ragi tape diberi pada ayam
kampung unggul balitnak dengan cara mencampurnya dengan pakan utama

(dedak, jagung giling dan kosentrat petelur) sesuai perlakuan selama 5 minggu.

Tabel 1. Formulasi Pakan


Bahan PK LK SK EM Persentase PK LK SK EM
Pakan (Kkal/kg)
Malindo 32 6 12 2800 25 8 1,5 3 700
7605
Jagung 8,5 3,8 2,2 3350 50 4,25 1,9 1,1 1675
Giling
Dedak 12 13 11 2100 25 3 3,25 2,75 525
Total 100 15,25 6,7 6,9 2900,0
Sumber : (1) : NRC (1994)
(2) : Kandungan konsentrat Malindo untuk ayam petelur

4. Pemeliharaan

Penelitian ini menggunakan 45 ekor ayam Kampung Unggul Balitnak

(KUB). Ayam KUB terlebih dahulu dicatat sebelum dimasukkan ke kandang

petak, kemudian memberi label pada kandang petak sesuai perlakuan. Kandang

yang digunakan adalah kandang baterai, sebelum ayam KUB dimasukan dalam

kandang terlebih dahulu dibersihkan, dan setelah itu ayam dimasukan dan

diberikan pakan selama 1 minggu untuk menyesuaikan pakan dan minum dan

adaptasi kandang, penyesuaian 1 hari untuk pemberian pakan yang diberikan

probiotik ragi tape dengan level berbeda.

3.4. Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak

Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 11 ulangan. Setiap satuan

percobaan diisi dengan 1 ekor ayam. Perlakuan yang diterapkan adalah sebagai

berikut :

P0 = Kontrol
P1 = Penambahan 0,1% Ragi tape / kg pakan

P2 = Penambahan 0.15% Ragi tape/ kg pakan

P3 = Penambahan 0,2% Ragi tape/kg pakan

Model matematika yang digunakan untuk rancangan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Yij = µ + άi + εij

Keterangan :

Yij= Respon perlakuan Ragi tape ke i (i = 1,2,3,4) dan ulangan ke-j (j =


1,2,3,4,5)
µ = Rataan umum
άi= Pengaruh perlakuan Ragi tape ke-i
εij= Galat perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

3.1. Variabel yang Diamati

Variabel yang dievaluasi pada penelitian ini adalah produki telur ayam dan

bobot telur.

3.5.1. Produksi Telur

Produksi telur dihitung dari produksi telur setiap harinya dan produksi

telur mingguan.

jumlah(butir )
(% )= x 100 %
jumlahhari( perlakuan )

3.5.2. Bobot Telur

Bobot telur diperoleh setelah dilakukan penimbangan telur mengunakan

timbangan digital kepekaan 0,1 g.


3.6. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA (Analisi kovarian) untuk

mengetahui pengaruh perlakuan. Jika perlakuan berpengaruh nyata dilakukan uji

lanjut dengan Uji DMRT.

DAFTAR PUSTAKA

Aisin U., Reiny A. Tumbol., Reni L. Kreckhoff., Henky M., Novie P.L.,
Pangemanan., Elvi L., Gintin. 2018. Penggunaan bakteri probiotik untuk
pencegahan infeksi bakteri Streptococcus agalactiae pada ikan Nila,
Oreochromis niloticus. Budidaya Perairan. 6 (2) : 40- 41.
Asti YO., Dadang S., dan Endang S. 2015. Pengaruh ragi tape terhadap ph, bakteri
asam laktat dan laktosa yogur. Jurnal Sain Peternakan Indonesia . 10 (1) :
22-23.
Astuti FK. 2015. Ilmu ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya.
Malang (ID).
Aulia R H, Alwiyah, Firda F R, Khadijah EL R, Khairiah, dan Yenni Y. 2020.
Performa ayam kub (kampung unggul balitbangtan) dan sentul terseleksi
(sensi) dengan penggunaan bahan pakan lokal pada umur 0-11 minggu di
balitbangtan bptp sumatera utara. E-Prosiding Seminar Nasional Ilmu
Peternakan Terapan. Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Jember.
Bidura, I G. N. G., Puspani, E., Warmadewi, D. A., Susila, T. G. O., Dan
Sudiastra, I W. 2014. Pengaruh penggunaan Pollard terfermentasi dengan
ragi tape dalam ransum terhadap produksi telur ayam lohmann brown.
Majalah Ilmiah Peternakan. 17 (1).
Cecep H., S. Iskandar., dan T. Sartika. 2011. Respon Kinerja Perteluran Ayam
Kampung Unggul Balitnak (KUB) terhadap Perlakuan Protein Ransum
pada Masa Pertumbuhan. JITV. 16 (2) : 83-89.
Daud M. 2005. Performan dan kualitas karkas ayam pedaging yang diberi
probiotik dan prebiotik dalam ransum. Jurnal Ilmu Ternak. 5 (2): 75-79.
Endang NW. 2011. Peran probiotik untuk kesehatan. Jurnal Kesehatan, ISSN
1979-7621. 4 (1) : 14-15.
Ganjar H.P. 2012. Profil dan Keragaman Ayam Kub yang Dipelihara Oleh RTM
Peternak dalam Program Bekerja di Kabupaten Indramayu. Jurnal Ilmu
Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and
Veterinary Science). 11 (3):309 – 314
Jalalina A., Nugraheni W., Suprihati. 2014. Pengaruh Dosis Ragi dan
Penambahan Gula Terhadap Kualitas Gizi dan Organoleptik Tape Biji
Gandum. AGRIC . l. 26 (1-2) : 75-76.
Jans D. 2007. Probiotics for animal nutrition. FEFANA, EU Association of Feed
Additives Producers.
Made LS., Syahrio T., dan Khaira N. 2017. Performa ayam kub (kampung unggul
balitnak) periode grower pada pemberian ransum dengan kadar protein
kasar yang berbeda. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan. 1 (3) : 36-47.
Masruhah L. 2008. Pengaruh Pengunaan Limbah Padat Tahu Dalam Ransum
Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan dan Konversi
Pakan Pada Ayam Kampung (Gallus Dovesticus) Periode Grower. Jurusan
Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Malang.
Malang.
Mountzouris, KCP Tsirtsikos, I Palamidi, A Arvaniti, M Mohnl, G Schatzmayr
and K Fegeros. 2010. Effects of probiotic inclusion levels in broiler
nutrition on growth performance, nutrient digestibility, plasma
immunoglobulins, and caecal microflora composition. Poult. Sci. 89:5867.
Oni I E. Yayu Z. 2019. Budidaya ayam kub (ayam kampung unggul balitbangtan).
Kementerian pertanian. Badan penelitian dan pengembangan pertanian.
Balai pengkajian teknologi pertanian riau.
Priastoto D, T Kurtini dan Sumardi. 2016. Pengaruh pemberian probiotik dari
mikroba lokal terhadap performa ayam petelur. Jurnal Ilmiah Peternakan
Terpadu. 4 (1): 80-85.
Saputri F. 2012. Pengaruh pemberian probiotik bakteri asam laktat (bal)
pediococcus pentosaceus terhadap keseimbangan mikroflora usus dan
trigliserida daging itik pitalah. [Skripsi]. Universitas Andalas. Padang.
Sianturi E.M,. Fuah A M dan Wiryawan KG. 2006. Kajian Penambahan Ragi
Tape pada Pakan terhadap Konsumsi, Pertambahan Bobot Badan, Rasio
Konversi Pakan, dan Mortalitas Tikus (Rattus norvegicus). Jurnal Media
Peternakan. 29 (3). ISSN 0126-0472.
Sumarsih, S., B. Sulistiyanto, C. I. Sutrisno dan E. S. Rahayu. 2012. Peran
probiotik bakteri asam laktat terhadap produktivitas unggas. Jurnal
Litbang Provinsi Jawa Tengah. 10 (1): 511-518.
Susanto T dan B Saneto. 1994. Teknologi pengolahan hasil pertanian. Bina Ilmu.
Surabaya (ID).
Uci M. 2021. Performans produksi ayam broiler yang diberi probiotik berbeda.
Skripsi. Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo.
Utami I A P., Bidura I G.N.G., Warmadewi D. A., Cadrawati D.P.M.A., Puspani
E., Dan Partama I B. G. 2011. Pengaruh penggunaan pollard dan kulit
kacang kedelai terfermentasi dengan ragi tape terhadap karkas dan kadar
kolesterol daging itik bali jantan. Majalah Ilmiah Peternakan. 14 (1).
Widodo dan Wahyu, 2005. Tanaman beracun dalam kehidupan ternak.
Universitas Muhammadyah Malang Press. Malang (ID).

Anda mungkin juga menyukai