Anda di halaman 1dari 14

PAKAN TERNAK

Dosen Pengampu: Srinatalia Silaen, Ssi, Msi.

Nama Kelompok 6:

1. Yolanda Maria Nababan 22400045


2. Yamowalo Zega 22400021
3. Ayurman Harefa 22400023
4. Yosafat Sihombing 22400015
5. Boni Bakara 22400020
SUMBER PAKAN UNTUK PEMBENTUKAN AIR SUSU

 Karbohidrat Struktural dan asetat

Perombakan karbohidrat struktural (selulosa dan hemiselulosa) oleh


bakteri sebagian besar menghasilkan asam asetat. Proses pendegradasian
sangat dipengaruhi oleh kondisi kandungan lemak dan tingkat keasaman
dalam rumen. Bahan pakan dengan kandungan lemak yang tinggi atau
kondisi rumen yang terlalu asam dapat menekan pertumbuhan atau
membunuh bakteri pendegradasi selulosa sehingga dapat menurunkan
konsumsi pakan oleh ternak.
 Karbohidrat cadangan dan propionat

Karbohidrat cadangan dapat ditemukan pada bahan pakan pakan


berpati (biji-bijian) dan akan didgradasi oleh bakteri menjadi asam asetat
dan propionat. Propionat merupakan sumber energi untuk pertumbuhan dan
produksi laktosa. Bahan pakan dengan kandungan karbohidrat mudah
terfermentasi yang tinggi akan menghasilkan propionat dan butirat relatif
lebih tinggi daripada asetat. Propionat dianggap lebih efisien sebagai sumber
energi karena fermentasi dalam produksi propionat menghasilkan lebih
sedikit gas metan dan karbondioksida.
 Karbohidrat terlarut (Gula terlarut)

Bakteri yang memfermentasi bahan pakan dengan kandungan


gula terlarut tinggi (contoh: molase, rumput berkualitas baik) hampir sama
dengan bakteri pendegradasi pati. Karbondioksida (CO2) and methan
dihasilkan selama fermentasi karbohidrat. Keduanya dibuang melalui
dinding rumen atau hilang melalui eruktasi atau sendawa. Sebagian CO2
ada yang digunakan oleh mikroba intestin dan ternak untuk
mempertahankan kandungan bikarbonat saliva. Methan tidak dapat
dipergunakan oleh ternak sebagai sumber energi.
HIJAUAN PAKAN SUMBER SERAT

 Rumput Lapang

Bahan pakan yang sudah umum digunakan oleh peternak sebagai


pakan utama ternak ruminansia adalah rumput di sekitar sawah atau
ladang, pegunungan, tepi jalan an semak-semak. rumput lokalyang
umumnya tumbuh secara alami dengan daya produksi dan kualitas nutrisi
yang rendah, namunrumput lapang merupakan hijauan yang mudah
didapat, murah dan pengelolaannya mudah .
 Jerami

Salah satu sumber serat yang cukup melimpah namun belum


banyak dimanfaatkan karena kandungan seratnya rendah adalah jerami
padi. Namun penelitian Suhardi (2011) melaporkan bahwa sumber serat
yang jerami padi amoniasi yang disuplementas daun ubi kayu dan protein
bypass(Soyxyl) dapat digunakan untukmenggantikan sebagian rumput
gajah pada ransum sapi perahFH.
 Ampas tahu

Ampas tahu adalah sumber protein yang mudah didegradasi


di dalam rumen(Suryahadi, 1990). Proses pembuatan tahu hanya
memanfaatkan sebagian proteinkedelai, sedangkan sebagian lagi
masih tertinggal dalam ampasnya. Ampas tahumengandung 58% dari
jumlah protein kedelai. Ampas tahu juga dapat digunakansebagai
pengikat mineral dalam pembuatan mineral organik (Chaerani,
2004).
 LEMAK

Lemak cadangan dalam tubuh merupakan sumber energi utama.


Cadangan lemak (trigliserida) akan dihidrolisis menjadi gliserol dan asam
lemak. Gliserol akan diubah menjadi glukosa melalui glukoneogenesis.
Glukosa akan di proses dalam gltkolisis dan siklus Kreb menjadi energi.
Sumber lemak susu adalah lemak, tidak ter-batas pada trigliserida , semua
golongan lipida. Asam lemak rantai pendek yang terkandung dalam susu
membuat susu mudah diserap tubuh.
FEED SUPLEMEN
 Konsentrat

Konsentrat adalah pakan yang tinggi kandungan Beta-N dan


rendah kandungan SK yaitu lebih rendah dari 18%. Konsentrat pada
peternakan sapi perah di Indonesia mempunyai peran yang sangat penting
untuk meningkatkan dan mempertahankan produksi susu.
 Suplement konsentrat

Suplemen pakan berkualitas tinggi (The High Quality Feed


Supplement/HQFS) adalah konsentrat suplemen yang mengandung bahan
pakan berkualitas baik dan di susun untuk memenuhi kebutuhan pakan pada
fase awal laktasi untuk mendukung produksi susu yang baik dan performan
reproduksi.
 Dedak

Dedak adalah hasil samping proses penggilingan padi, terdiri atas


lapisan sebelah luar butiran padi dengan sejumlah lembaga biji. Sementara
bekatul adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk sebagian
kecil endosperm berpati. Bergman (1983) menyatakan bahwa, hanya
sedikit glukosa yang diabsorpsi darah jika pakan yang dimakan adalah hay
atau pakan kasar, akan tetapi jika yang dikonsumsi berupa biji- bijian atau
konsentrat, maka sapi dan domba dapat mengabsorpsi cukup banyak
glukosa. Demikian pula Preston dan Leng (1987) menyatakan bahwa,
ransum yang banyak mengandung biji bijian/ konsentrat akan
meningkatkan jumlah asam propionat pada fermentasi rumen serta cukup
banyak pati yang lolos dan diserap sebagai glukosa.
 Tanin

Menurut Suwignyo (2010) getah tannin yang terkandung dalam


tanaman lamtoro (Leucaena leucocephala) memacu pertumbuhan bakteri
Fibrobacter succinogenes di dalam rumen sehingga mampu meningkatkan
produktivitas ternak dengan meningkatkan energi tubuh ternak dan
memacu produktivitas susu sapi sapi perah. Bakteri tersebut bertanggung
jawab terhadap produksi salah satu asam lemak volatile (VFA), yaitu
propionate yang sangat penting untuk suplai energi tubuh, propionate juga
erat kaitannya dengan kuantitas produksi susu.
 Daun Katuk

Daun katuk secara tradisional telah lama digunakan untuk memacu


produksi air susu paska melahirkan. Daun katuk mengandung steroid dan
polifenol yang dapat meningkatkan kadar prolaktin atau hormon pelancar
ASI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi daun katuk dapat
meningkatkan komposisi kolostrum yaitu protein kolostrum kambing
Peranakan Etawa secara nyata namun, tidak memberikan pengaruh terhadap
konsumsi pakan, produksi susu dan komposisi susu.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Gampang kan?
Gampang dong,
Kan yang syulitt Cuma
Melupakan Dia

Anda mungkin juga menyukai