Anda di halaman 1dari 4

BACILLUS MEGATERIUM

Bacillus megaterium adalah gram positif, endospora membentuk, bakteri


berbentuk batang. Hal ini dianggap aerobik. Hal ini ditemukan dalam tanah
dan dianggap saprofit.

Bacillus megaterium adalah latin untuk binatang besar karena merupakan


bakteri yang sangat besar, itu adalah sekitar 100 kali lebih
besar E. coli. Karena ukurannya yang besar, sekitar 60 mikrometer potong
dadu, Bacillus Megaterium telah digunakan untuk mempelajari struktur,
lokalisasi protein dan membran bakteri sejak tahun 1950-an.
Terutama, Bacillus Megaterium adalah organisme yang digunakan oleh Lwoff
dan Guttman dalam studi yang menemukan lysogeny.

Struktur genom Bacillus Megaterium: Bacillus megaterium adalah salah satu


dari genom bakteri pertama yang telah dikodekan sepenuhnya.

Struktur sel dan metabolisme Bacillus Megaterium :Gram batang positif, yaitu
motil. Hal ini tidak mampu fermentasi butanadiol.

Bacillus Megaterium telah sering digunakan di laboratorium, dan digunakan


sebagai organisme industri yang mampu menghasilkan berbagai protein dan
sumber bioremediasi. Bacillus megaterium merupakan sumber yang baik dari
protein industri karena merupakan sebuah kloning host dan diinginkan
menghasilkan variasi besar enzim. Spesies ini adalah baik kloning tuan
rumah karena mampu untuk rumah berbagai vektor plasmid sambil tetap
stabil karena protease yang unik eksternal. Organisme ini tidak memiliki
protease alkali; yang memungkinkan untuk sintesis protein rekombinan.
Menggunakan Bacillus megaterium ilmuwan telah mengembangkan berbagai
protein yang umum digunakan dalam bidang medis dan pertanian. Sebagai
contoh, banyak penicllins sintetik telah diturunkan menggunakan amidase
penisilin dalam bakteri; dehidrogenase glukosa dipanen digunakan dalam tes
darah glukosa; -Amilase yang sering digunakan dalam industri roti; dan
protease netral yang digunakan oleh industri kulit. Beberapa strain telah
terbukti menjadi tuan rumah yang baik untuk ekspresi gen. Satu strain, QM
B1551, masih digunakan untuk menghasilkan antigen untuk Kit Diagnostik
HIV. Studi bioteknologi dari Bacillus megaterium memberikan sejumlah besar
protein yang berbeda bahwa mereka dapat mempekerjakan dalam penting
kemajuan medis, ilmiah dan industri. Dalam penelitian ini Bacillus
megaterium yang didisolasi dari media budidaya tambak intensif dicampurkan
dalam pakan dengan konsentrasi yang berbeda (104 -107 sel/gram dan
sebagai kontrol digunakan pakan tanpa probiotik. Pakan yang digunakan
adalah pakan komersial (SGH, Turi Tani Pemuka) dengan kandungan protein
sebesar 36,61% dan feeding level 5% dengan frekuensi pemberian pakan 3
kali sehari. Parameter kualitas air yang diamati pada penelitian ini adalah
suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas dan total ammonia. Seluruh data yang
diperoleh (kelulushidupan udang vannamei, aktivitas enzim pencernaaan,
spesifik growth rate, Retensi protein, retensi energi, rasio efeisiensi protein,
FCR dan data kualitas air) dianalisa menggunakan one way analysis of
variance (ANOVA) dan turnkey multiple range test (minilab ver 14.00
software) dengan tingkat kepercayaan 95 %.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi probiotik yang


berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata pada tingkat kelulushidupan
(p>0,05). Disisi lain aktivitas enzim pencernaan (protease, lipase dan
amilase) dipengaruhi oleh konsentrasi probiotik. Konsentrasi probiotik juga
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon pertumbuhan (SGR,
RP, RE, PER) dan FCR.Berikut adalah gambar Bakteri Bacillus Megaterium
dilihat dari perbesaran mikroskop :

Salah satu Iimbah yang dapat digunakan adalah daging merah tuna dengan
komposisi protein 21,26 %. Untuk mengetahui pengaruh penambahan
suplemen dalam media fermentasi, digunakan kasein, susu skim dan glukosa
2 % dalam media fermentasi bakteri B. megaterium dan M. /uteus.
Pengamatan kemampuan sel terimobil untuk solubilisasi protein ikan,
dilakukan dengan cara mengatur jumlah matriks bakteri yang digunakan.
Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri Bacillus
megaterium d~n Micrococcus luteus. Berdasarkan analisis indeks proteolitik
diketahui kedua bakteri ini mampu menghidrolisis media dan menghasilkan
protease. Indeks proteolitik yang dihasilkan B. megaterium adalah 1, nilai ini
lebih tinggi dari yang dihasilkan M. luteus, yaitu 0,75. Jumlah sel bakteri B.
megaterium adalah 2,7 x 1020 sel/ml inokulum. Jumlah ini lebih besar dari sel
bakteri yang dihasilkan M. luteus, yaitu 6,0 x 1011 sellml inokulum. Indeks
proteolitik dan jumlah sel yang lebih tinggi akan menghasilkan aktivitas enzim
yang lebih baik. Hal ini juga didukung oleh kondisi media fermentasi dan
galur bakteri. Proses imobilisasi sel secara adsorpsi fisik menggunakan
matriks serbuk gergaji dilakukan dengan cara yang lunak, sehingga sel tidak
rusak. Lamanya inkubasi, yaitu 24 jam; dan penggunaan suhu inkubasi 1QoC
akan menghasilkan kondisi imobil yang diinginkan. Waktu inkubasi diperlukan
untuk sel teradsorpsi ke dalam matriks, sedangkan suhu inkubasi yang
rendah akan menghambat proses perkembangbiakan sel. Proses
pengadukan sel-matriks diharapkan menghasilkan distribusi sel seragam,
sehingga dapat menghilangkan hambatan transfer masa yang ditimbulkan
selama proses imobil sel.

Anda mungkin juga menyukai