Struktur sel dan metabolisme Bacillus Megaterium :Gram batang positif, yaitu
motil. Hal ini tidak mampu fermentasi butanadiol.
Salah satu Iimbah yang dapat digunakan adalah daging merah tuna dengan
komposisi protein 21,26 %. Untuk mengetahui pengaruh penambahan
suplemen dalam media fermentasi, digunakan kasein, susu skim dan glukosa
2 % dalam media fermentasi bakteri B. megaterium dan M. /uteus.
Pengamatan kemampuan sel terimobil untuk solubilisasi protein ikan,
dilakukan dengan cara mengatur jumlah matriks bakteri yang digunakan.
Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri Bacillus
megaterium d~n Micrococcus luteus. Berdasarkan analisis indeks proteolitik
diketahui kedua bakteri ini mampu menghidrolisis media dan menghasilkan
protease. Indeks proteolitik yang dihasilkan B. megaterium adalah 1, nilai ini
lebih tinggi dari yang dihasilkan M. luteus, yaitu 0,75. Jumlah sel bakteri B.
megaterium adalah 2,7 x 1020 sel/ml inokulum. Jumlah ini lebih besar dari sel
bakteri yang dihasilkan M. luteus, yaitu 6,0 x 1011 sellml inokulum. Indeks
proteolitik dan jumlah sel yang lebih tinggi akan menghasilkan aktivitas enzim
yang lebih baik. Hal ini juga didukung oleh kondisi media fermentasi dan
galur bakteri. Proses imobilisasi sel secara adsorpsi fisik menggunakan
matriks serbuk gergaji dilakukan dengan cara yang lunak, sehingga sel tidak
rusak. Lamanya inkubasi, yaitu 24 jam; dan penggunaan suhu inkubasi 1QoC
akan menghasilkan kondisi imobil yang diinginkan. Waktu inkubasi diperlukan
untuk sel teradsorpsi ke dalam matriks, sedangkan suhu inkubasi yang
rendah akan menghambat proses perkembangbiakan sel. Proses
pengadukan sel-matriks diharapkan menghasilkan distribusi sel seragam,
sehingga dapat menghilangkan hambatan transfer masa yang ditimbulkan
selama proses imobil sel.