Anda di halaman 1dari 30

JURNAL REVIEW

ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN TEKNIK PENGUJIAN AKTIVITAS


ANTIMIKROBA BAKTERI ASAM LAKTAT

Aulia Atika / 1713015106


Mahasiswi, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman
auliaatika11@gmail.com

ABSTRAK
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bakteri yang banyak memiliki manfaat dalam dunia
pangan. Bakteri asam laktat dapat memproduksi beberapa komponen yang dapat berperan
sebagai antimikroba seperti asam laktat, hidrogen peroksida (H2O2), dan bakteriosin. Bakteri
asam laktat dapat diisolasi dari berbagai sumber alam maupun dari proses fermentasi
beberapa makanan. Selain itu bakteri asam laktat dapat juga digunakan sebagai sumber
probiotik. Genus bakteri asam laktat antara lain Carnobacterium, Enterococcus,
Lactobacillus, Lactococcus, Leuconostoc, Pediococcus, Streptococcus dan
Propionibacterium. Media yang biasa digunakan untuk mengisolasi BAL adalah media MRS
(de man Rogosa), karakteristik yang biasanya dimiliki oleh BAL adalah berbentuk basil atau
kokus, gram positif, dan katalase negatif. Untuk metode pengujian antibakteri dapat
dilakukan dengan metode difusi agar sumuran maupun dengan kertas cakram. Artikel review
ini bertujuan untuk mengetahui sumber-sumber yang dapat dijadikan sumber BAL, metode
isolasinya, dan metode yang digunakan pada pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri
patogen. Pencarian literatur (jurnal) terbatas hanya pada bahasa inggris, bahasa indonesia,
dan bakteri asam laktat antara tahun 2009 hingga 2019.
Kata kunci : Antimikroba, Bakteri Asam Laktat, Isolasi, Karakteristik

PENDAHULUAN Penggunaan asam laktat sebagai pengawet


Bakteri asam laktat merupakan telah banyak dikembangkan secara
bakteri yang banyak memiliki manfaat langsung atau menggunakan metabolitnya
dalam dunia pangan. Salah satu sebagai agen antimikroba [1]. Bakteri
manfaatnya adalah sebagai pengawet alami asam laktat dapat memproduksi beberapa
dari produk pangan fermentasi. komponen yang dapat berperan sebagai
antimikroba seperti asam laktat, hidrogen Pencarian literatur (jurnal) terbatas hanya
peroksida (H2O2), dan bakteriosin. pada bahasa inggris, bahasa indonesia, dan
Bakteriosin merupakan senyawa yang bakteri asam laktat antara tahun 2009
dapat dihasilkan oleh bakteri untuk hingga 2019. Kata kunci yang digunakan
menghentikan pertumbuhan bakteri lain. yaitu bakteri asam laktat, antibakteri,
Komponen-komponen tersebut dapat isolasi, dan karakteristik atau identifikasi.
menghabat bakteri gram positif dan gram Jurnal dan abstrak yang akan dijadikan
negatif. Bakteri asam laktat memiliki sumber akan dievaluasi mengenai
kemampuan untuk memfermentasi gula relevasinya dengan review artikel ini.
menjadi asam laktat [2]. Genus bakteri Jurnal atau abstrak yang tidak ada relevan
asam laktat antara lain Carnobacterium, dengan review artikel ini akan dikeluarkan.
Enterococcus, Lactobacillus, Lactococcus,
Leuconostoc, Pediococcus, Streptococcus HASIL DAN PEMBAHASAN
dan Propionibacterium [3] [4]. BAL merupakan bakteri yang dapat
Bakteri asam laktat dapat diisolasi diisolasi dari berbagai sumber seperti keju,
dari berbagai sumber alam maupun dari susu, sayur-sayuran, buah-buahan, dan
proses fermentasi beberapa makanan. produk-produk daging. Salah satu contoh
Selain itu bakteri asam laktat dapat juga sumber makanan yang berbahan dasar
digunakan sebagai sumber probiotik [5]. buah-buahan adalah makanan tradisional
Penggunaan bakteri asam laktat sebagai Aceh Pliek U. Pliek U diproduksi dengan
bakteriosin dan probiotik adalah cara memfermentasikan daging buah
upaya untuk mengurangi kelapa secara alami selama beberapa hari.
penggunaan antibiotik sintetik Sebanyak 1 gram Pliek U akan
secara terus-menerus. Bakteri asam dicampurkan dengan MRS broth ke dalam
laktat tidak menghasilkan toksin sehingga tabung reaksi dan akan diinkubasi selama
tidak berbahaya jika dikonsumsi. Artikel 24 jam pada suhu 37ºC serta dengan
review ini akan memberikan informasi kondisi anaerob. Pada pengisolasian BAL
tentang isolasi bakteri asam laktat dan pada Pliek U ini menggunakan metode
identifikasinya, menggunakan literatur dari pengenceran bertingkat (10-1 sampai 10-8)
tahun 2009 hingga 2019. dan menggunakan MRS broth steril.
Sebanyak 5 isolat diambil secara acak dan
METODE digoreskan pada MRS agar yang baru.
Pengujian antibakteri pada isolat yang
didapat menggunakan metode difusi
cakram. BAL diinokulasikan ke MRS kesehatan manusia dan diidentifikasi
broth steril dan di inkubasi selama 24 jam sebagai L.plantarum TAD 43[6].
o
pada suhu 37 C. Setelah itu di swab ke Salah satu BAL adalah
permukaan nutrient agar di dalam cawan Lactobacillus plantarum 1 yang
petri. Kultur BAL disentrifugasi pada mempunyai kemampuan sebagai probiotik.
kecepatan 6000 rpm selama 15 menit Lactobacillus plantarum mampu
untuk memperoleh supernatan. Kertas menghasilkan senyawa antimikroba seperti
cakram steril (diameter 6 mm) dicelupkan Lactobacillus plantarum 1 R.1.3.2 dan
ke dalam supernatan dan diletakkan di Lactobacillus plantarum 1 R.11.1.2.
permukaan nutrient agar. Setelah inkubasi Lactobacillus plantarum mempunyai
selama 24 jam, zona hambat dihitung kemampuan untuk menghambat
dengan menggunakan jangka sorong [6]. mikroorganisme patogen pada bahan
Hasil yang didapatkan dari pangan dengan daerah penghambatan
penelitian tersebut adalah semua isolat terbesar dibandingkan dengan bakteri asam
merupakan gram positif, uji katalase laktat yang lainnya. Pada penelitian ini,
negatif, dan mempunyai tipe fermentase Lactobacillus plantarum 1 diisolasi dari
homofermentatif. Bentuk bakterinya sumber pati sagu. Pada pebelitian yang
batang dan morfologi koloninya berwarna lain, Lactobacillus plantarum 1 juga dapat
krim, tepian licin, dan licin. Zona hambat diisolasi dari susu kedelai yang
BAL terhadap S.aureus lebih besar terfermentasi spontan [7]. Isolasi bakteri
daripada E.coli yang dengan isolat terbaik menggunakan media MRS broth.
yaitu 13,3 mm dan 8 mm. Bakteri Gram Pengujian aktivitas antimikroba BAL
positif seperti S.aureus pada umumnya menggunakan media MHA dan
lebih sensitif terhadap efek bakterisida menggunakan metode sumuran.
BAL. Hal ini disebabkan pada bakteri Sedangkan pengujian aktivitas antimikroba
Gram negatif terdapat membran luar supernatan bebas sel menggunakan metode
tambahan yang terpisah dari dinding sel, difusi agar dengan kertas cakram. Uji
yang mengandung lipid yang dapat aktivitas antimikroba supernatan bebas sel
melindungi membran sitoplasma dari diakukan untuk mengetahui kemampuan
aktivitas antimikroba BAL dan senyawa supernatan bebas sel dalam menghambat
antimikroba lainnya. Makanan tradisional pertumbuhan bakteri. Data yang diperoleh
Pliek U berpotensi sebagai sumber ditabulasikan dan dianalisis secara statistik
probiotik yang menguntungkan bagi dengan menggunakan sidik ragam dan
dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s
New Multiple Range Test (DNMRT) pada organik, bakteorisin, hidrogen peroksida,
taraf 5%. Uji T dilakukan untuk etanol dan diasetil. Hal ini menyebabkan
membandingkan antara antara zona penghambatan terhadap bakteri patogen
hambat isolat dan supernatan [8]. yang hanya didukung oleh hasil metabolit
Hasil yang berdasarkan pengujian sekunder, akan tetapi sel bakteri asam
statistik menggunakan uji T yaitu aktivitas laktat yang menghasilkan metabolit dalam
antimikroba bakteri asam laktat lebih besar hal ini sudah terpisah. Besarnya diameter
terhadap bakteri Escherichia coli FNCC- zona hambat yang terbentuk berbanding
19 jika dibandingkan Staphylococcus lurus dengan aktivitas antimikroba isolat
aureus FNCC-15. Berdasarkan uji zona bakteri dalam menghambat pertumbuhan
hambat, penghambatan lebih besar pada mikroba uji [8].
bakteri Gram negatif (Escherichia coli) Terdapat penelitian lainnya yang
(9,20 mm) jika dibandingkan dengan melakukan pengujian antibakteri terhadap
bakteri Gram positif (Staphylococcus S. aureus. Dalam penelitian ini, BAL
aureus) (8,08 mm). Hal ini dikarenakan diisolasi dari produk probiotik yaitu kefir.
dinding sel Gram negatif lebih tipis Kefir merupakan produk susu yang
sehingga senyawa antimikroba bakteri dihasilkan dalam proses fermentasi bakteri
asam laktat akan lebih mudah masuk ke dan khamir. BAL diisolasi dari kefir
dalam membaran sel, sehingga merusak menggunakan media MRS broth. Pada
dinding sel bakteri asam laktat. Bakteri media MRS broth ditambahkan CaCO3.
Gram positif memiliki dinding sel yang CaCO3 berfungsi untuk menetralkan asam
lebih tebal sehingga antimikroba akan yang terbentuk oleh BAL sehingga
lebih sulit untuk menembus dinding sel menghasilkan Ca-laktat yang larut dalam
bakteri asam laktat Hasil penelitian ini media menyebabkan terbentuknya zona
berbeda dengan penelitian sebelumnya. jernih. Identifikasi BAL dilakukan
Sedangkan supernatan bebas sel terhadap berdasarkan uji katalase, uji motilitas, uji
Escherichia coli FNCC-19 memiliki produksi gas, pewarnaan gram. Pengujian
diameter 3,50 mm, pada bakteri aktivitas daya hambat BAL terhadap
Staphylococcus aureus FNCC-15 memiliki pertumbuhan S.aureus menggunakan
diameter 3,41 mm. Kecilnya zona hambat metode difusi sumuran [9].
superntan bebas sel disebabkan karena Hasil yang didapatkan yaitu semua
supernatan bebas sel hanya memiliki isolat (K1, K6, K7a dan K7b) memiliki
metabolit sekunder hasil dari metabolisme persamaan menghasilkan zona bening,
bakeri asam laktat yaitu berupa asam bentuk bulat, elevasi cembung, tepian rata
sedangkan K1, K7a dan K7b berwarna Hasil pengamatan makroskopis koloni
cream dan K6 berwarna putih. Pengamatan menunjukkan hasil bahwa semua koloni
mikroskopis dan uji biokimia keempat memiliki ciri-ciri berbentuk bulat,
isolat (K1, K6, K7a dan K7b)menunjukan berwarna cream atau putih, elevasi
hasil yang sama pada pewarnaan Gram cembung, tepian rata, berukuran besar atau
(positif), pewarnaan spora (negatif), kecil, dan memiliki zona jernih di sekitar
katalase (negatif) dan motilitas (negatif) koloni. Semua isolat (K1, K7a, K7b, K6)
sedangkan bentuk bakteri dan produksi gas memppunyai bentuk dan hasil uji biokimia
K1, K7a dan K7b basil dengan gas positif yang sama yaitu bentuk basil, pewarnaan
dan K6 kokus dengan gas negatif. Satu gram positif, pewarnaan sporan negatif,
isolat (K6) teridentifikasi sebagai genus katalase negatif, motilitas negatif, dan
Pediococcus dan tiga isolat (K, K7a dan produksi gas positif. Untuk isolat K6
K7b) yang teridentifikasi merupakan genus mempunyai hasil yang berbeda yaitu
Lactobacillus. Diameter zona hambat bentuk bakteri coccus dan produksi gas
terbesar ditunjukan pada isolat K6 sebesar negatif. Diameter zona hambat terhadap
22,12 mm [9]. bakteri S.thypi yang paling besar
Pada penelitian lainnya ditunjukkan pada isolat K6 sebesar 26,50
menggunakan kefir sebagai sumber mm pada suspensi dan 24,25 mm pada
probiotik. Penelitian tersebut mengisolasi supernatan. Diperoleh isolat bakteri yang
BAL dari kefir dan menguji aktivitas teridentifikasi sebagai BAL yang tergolong
antibakterinya terhadap bakteri Salmonella anggota genus Lactobacillus dan
thypi. Isolasi BAL menggunakan media Pediococcus [10].
MRS broth dengann tambahan CaCO3 1%. Penelitian lainnya yang
Lalu dilakukan identifikasi BAL dilakukan menggunakan kefir dengan inokulum ragi
berdasarkan uji katalase, uji motilitas, uji tape mengisolasi BAL dan menguji
produksi gas, pewarnaan gram. Identifikasi aktivitas antibakteri terhadap bakteri
genus BAL dilakukan dengan E.coli. Kefir yang digunakann merupakan
pewarnanaan gram, uji produksi gas, kefir dari susu kedelai dan kefir dari susu
pertumbuhanpada kadar NaCl (6,5% dan sapi. Dilakukan isolasi BAL menggunakan
18%), pertumbuhan pada pH (4,4 dann MRS agar serta dilakukan uji motilitas, uji
9,6), pertumbuhan pada suhu (10ºC, 45ºC, katalase, dan pengecatan Gram dan spora.
dan 50ºC). Dan yang terakhir adalah Uji aktivitas antibakteri dilakukan
pengujian daya hambat. Hasil yang menggunakan metode sumur agar (agar
didapatkan adalah terdapat 4 isolat BAL. well difusion). Hasil yang didapatkan yaitu
6 isolat BAL (3 dari kefir susu kedelai dan Staphylococcus aureus, dan Vibrio
3 dari kefir susu sapi) dan Gram-positif, cholerae dengan konsentrasi susu kuda liar
sebagian besar bersifat katalase negatif, berbeda yaitu 20, 40, 60, 80 dan 100.
tidak membentuk spora, berbentuk batang Pengujian potensi antibakteri dilakukan
dan kokus. Hasil uji senyawa antibakteri dnegan metode kertas cakram. Hasilnya
keenam isolat terhadap Escherichia coli adalah koloni-koloni bakteri berbentuk
terbentuk zona jernih disekitar sumuran batang pendek, elevasi cembung, dan
yang berisi ekstrak kasar antibaketeri kefir. berwarna putih yang diduga merupakan
Pada kefir susu kedelai isolat KE1 (kondisi koloni BAL. Hasil menunjukkan diameter
asam 3,51±1,46 cm dan kondisi netral zona hambat tertinggi ditunjukkan oleh
1,59±0,11 cm) memiliki kemampaun daya konsentrasi 100 yaitu 1,996 mm terhadap
hambat terbesar pada Escherichia coli bakteri S.aureus. Diameter zona hambat
sedangkan pada isolat BAL dari kefir susu tertinggi ditunjukkan oleh konsentrasi 100
sapi SA2 (kondisi asam 2,46±1,00 dan yaitu 1,9825 mm terhadap bakteri E.coli.
kondisi netral 2,49±0,86) yang memiliki Diameter zona hambat tertinggi
kemampuan daya hambat terbesar pada ditunjukkan oleh konsentrasi 100 yaitu
Escherichia coli. Asam organik mampu 2,02 mm terhadap bakteri V.cholerae.
menghambat pertumbuhan bakteri uji Diameter zona hambat yang terbentuk
karena asam organik menganggu pada konsentrasi kuda liar 100 terhadap
keseimbangan asam-basa, penambahan ketiga bakteri patogen menunjukkan hasil
proton serta produksi energi di sel. yang tertinggi karena kandungan zat
Perbedaan daya hambat ini karena antimikrobanya diasumsikan lebih banyak
kandungan karbohidrat susu kedelai lebih pada konsentrasi yang semakin tinggi.
tinggi dibanding susu sapi [11]. Namun, zona hambat yang terbentuk
Selain kefir susu kuda liar juga tergolong lemah [12].
dapat dijadikan produk probiotik. Hal ini Terdapat juga penelitian lainnya
dikarenakan susu kuda liat memiliki yang melakukan pengujian aktivitas
kandunga BAL yang melimpah dan antibakteri BAL terhadap bakteri E.coli.
memiliki keunikan yaitu tidak mengalami Pada penelitian tersebut mengisolasi BAL
penggumpalan dan kerusakan meskipun dari fermentasi buah markisa (Passiflora
tidak diberi bahan pengawet. BAL sp.) menggunakan media nutrient broth
diisolasi menggunakan media MRS agar atau de Man Rogosa (MRS) dan
dan dilakukan uji potensi antibakteri diinkubasi selama 24 jam. Sedangkan
dengan bakteri uji Eschericia coli, untuk pengujian antibakteri menggunakan
metode difusi cakram. Uji aktivitas Zona hambat yang terbentuk diamati dan
antimikroba untuk masing-masing isolat diukur menggunakan jangka sorong. Hasil
diperoleh nilai yang bervariasi selama tiga yang didapat yaitu total populasi BAL
hari, yaitu untuk S1 sebesar 11 mm, 13 tertinggi pada yoghurt jus stroberi inkubasi
mm, dan 15 mm. Sedangkan S2 sebesar 13 hari ke-7 yaitu 2,9 × 108 CFU/ml dan total
mm, 14 mm, dan 16 mm. Pada penelitian populasi bakteri terendah pada perlakuan
ini juga melakukan pengamatan morfologi yoghurt saja inkubasi hari ke-1 yaitu 4,0 ×
dari isolat bakteri dan pewarnaan bakteri. 107 CFU/ml. Sampel yang paling efektif
Hasil yang didapatkan yaitu isolat S1 dan dalam menghambat E. coli adalah yoghurt
S2 yang diperoleh dari fermentasi buah jus mangga inkubasi hari ke-7 yaitu 27,1
Markisa adalah uji gram positif yang mm sedangkan pada S. typhi adalah
berbentuk basil dan basil kokus Sifat- sifat yoghurt jus mangga inkubasi hari ke-3
umum dari BAL antara lain : bentuknya dengan diameter zona hambat 29,9 mm
basil (batang), kokus (bulat), sifat gram [14].
positif, katalase negatif, endospora negatif, Terdapat juga penelitian lain yang
motilitas negatif, dan mampu menggunakan yogurt sebagai sampel dan
menghasilkan asam laktat [13]. juga melakukan pengujian antibakteri BAL
Pengujian antibakteri BAL yang diisolasi dari yogurt terhadap bakteri
terhadap bakteri E.coli dan Salmonella E.coli dan Salmonella thypi. Dari hasil
typhi dilakukan menggunakan isolasi BAL isolasi diperoleh 4 jenis isolat bakteri asam
dari sampel yogurt produksi rumah tangga. laktat kandidat probiotik yaitu sp1., sp2.,
Penelitian ini dilakukan dengan sp3., dan sp4 dengan isolat bakteri sp1.
menggunakan 3 sampel yoghurt yaitu dan sp2. memiliki karakteristik warna
yoghurt tanpa penambahan jus buah, krem. Sedangkan isolat bakteri sp3.
yoghurt dengan penambahan jus buah berwarna kuning muda dan sp4. berwarna
mangga dan jus stroberi. Sampel putih kekuningan. Isolat bakteri sp2, sp3
diinkubasi selama 1 hari, 3 hari dan 7 hari dan sp4 memiliki bentuk circular, tepi
dalam refrigerator. Perhitungan total entire dan elevasi convex. Karakteristik
populasi bakteri asam laktat menggunakan yang membedakan dengan isolat bakteri
metode Total Plate Count (TPC) pada sp1 adalah pada elevasi koloni. Elevasi
medium MRSA menggunakan metode koloni bakteri sp1 yaitu flat. Karakteristik
Pour Plate secara duplo. Pengujian sampel makroskopis digunakan sebagai tahap awal
yoghurt terhadap bakteri patogen dengan dalam membedakan koloni bakteri.
metode difusi sumur agar pada media NA. Karakteristik bakteri dilanjutkan dengan
cara pegamatan mikroskopis melalui Lactobacillus sakei dan Listeria innocua.
pewarnaan Gram. Semua isolat bakteri BAL yang berhasil diisolasi diidentifikasi
asam laktat merupakan kelompok gram menggunakan 16S rRNA gene sequencing
positif dengan variasi bentuk isolat yang dan hasilnya adalah Enterococcus
terdiri dari basil dan kokus (hanya pada faecium, Streptococcus thermophilus,
sp3). isolat bakteri sp1, sp2, sp3 dan sp4 Lactobacillus casei dan Lactobacillus
positif dalam memfermentasi sitrat, gula sakei subsp. [16].
dan melakukan jejak pergerakan bakteri Produk susu banyak digunakan
(motilitas). Keempat isolat tidak sebagai sumber isolasi BAL. Salah satunya
menghasilkan enzim gelatinase untuk adalah penelitian tentang isolasi dan
menghidrolisis gelatine. Isolat bakteri sp3 karakterisasi BAL dari produk susu
diketahui positif dalam uji katalase, hal ini Bulgaria (yogurt dan keju). Pada penelitian
mengindikasikan bahwa isolat sp3 mampu ini BAL Lactobacilli diisolasi
menguraiakan molekul hidrogen peroksida menggunakan media MRS agar.
dengan bantuan enzim katalase. Seluruh Sedangkan untuk BAL Streptococci dan
isolat bakteri asam laktat diujikan Lactococci diisolasi menggunakan media
memiliki kemampuan dalam menghambat M17 (fluka). Untuk pengujian aktivitas
pertumbuhan Escherichia coli dan antimikroba dilakukan dengan 2 metode
Salmonella thypi. Isolat bakteri asam laktat yaitu metode difusi agar sumuran dan
sp4 merupakan isolat yang memiliki zona menggunakan 550 Microplate Reader.
hambat terbesar terhadap Escherichia coli Hasilnya dari 1428 isolat BAL, hanya 7
dan Salmonella thypi yaitu masing – isolat BAL yang memiliki antimikroba
masing sebesar 1.36 cm dan 1.26 cm [15]. yang baik (8 – 19 mm) terhadap 2 bakteri
Penelitan lainnya yang uji. berdasarkan identifikasi 16S rDNA
menggunakann yogurt dan makan yang gene, LAB tersebut diklasifikasikan
bersumber dari susu yaitu keju mengisolasi sebagai Lactobacillus casei ssp. rhamno-
BAL menggunakan media MRS. Metode sus (PC5), Lactobacillus delbrueckii ssp.
difusi agar bioassay digunakan untuk bulgaricus (BB18), L. lactis ssp. lactis
menyaring senyawa bakteriosin yang (BCM5, BK15), E. faecium (MH3), Lacto-
diproduksi oleh BAL dengan bakteri bacillus plantarum (BR12) and
indikator Lactobacillus sakei dan Listeria Lactobacillus casei ssp. casei (BCZ2).
innocua. Dari 138 isolat BAL yang Isolat BAL tersebut dapat menghambat
berhasil diisolasi 28 diantaranya dapat pertumbuhan mikroorganisme patogenik
menghambat pertumbuhan bakteri seperti Corynebacte- rium difterium,
Clostridium difficile, Bacillus subtilis, Produk susu asal Iran juga
Bacil- lus cereus, Escherichia coli, merupakan sumber makanan probiotik.
Salmonella typhimurum dan Candida Pada sebuh penelitian BAL diisolasi
albicans [17]. menggunakan media MRS broth.
Tidak hanya produk susu asal Dilanjutkan dengan pengujian antibakteri
Bulgaria, produk susu asal Aljazair juga terhadap bakteri patogen seperti Listeria
dapat digunakan sebagai probiotik. Peneliti monocytogenes, Salmonella enteritidis
mengisolasi BAL dari prosuk susu asal dan Staphylococcus aureus menggunakan
Aljazair dengan 3 media berbeda yaitu metode difusi agar sumuran. Hasil yang
BHI, MRS, dann M-17. Pengujian didapatkan yaitu 77 isolat dari 168 isolat
aktivitas antimikroba menggunakan adalah BAL. Akan tetapi, hanya 10 isolat
metode difusi agar dengan kertas cakram. BAL yang mempunyai aktivitas antibakteri
Bakteri uji yang digunakan adalah yang baik. 10 BAL tersebut adalah
Bacillus cereus CIP 6624, Bacillus subtilis Lactobacillus pentosus, Lactobacillus
ATCC 6633, Escherichia coli CIP 35218, paracasei (2 strains), Lactobacillus brevis,
Enterococcus faecalis CIP 29212, Listeria Pediococcus acidilactici (4 strains) and
innocua ATCC 51742, Salmonella Lactococcus lactis (2 strains) [19].
typhimurium CIP 5858, Staphylo- coccus Susu dromedari asal Maroko
aureus CIP 29213, and Staphylococcus merupakan salah satu sumber makanan
epidermitidis ATCC 14990. Hasilnya probiotik yang banyak digunakan
adalah didapatkan sebanyak 20 isolat BAL masyarakat Maroko karena berbagai
dan hanya 6 isolat BAL yang mempunyai manfaatnya. Sebuah penelitian mengisolasi
aktivitas antibakteri yaitu L.lactis (4 BAL dari susu tersebut menggunakan
isolat), S.thermophilus, S.cremoris, dan L. media MRS broth. Dilanjutkan dengan
diacetylactis. S.thermophilus menunjukkan pengujian antibakteri menggunakan
penghambatan yang sangat baik metode difusi agar sumuran dengan bakteri
dibandingkan isolan BAL lainnya dengan uji Listeria innocua CECT 4030. Hasilnya
menghambat pertumbuhan semua bakteri yaitu didapatkan sebanyak 450 isolat BAL,
Gram positif, kecuali Staphylococcus tetapi hanya 7 isolat yang dapat
aureus. Akan tetapi, S.thermophilus tidak menghambat pertumbuhan bakteri dengan
menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap baik. Isolat BAL tersebut adalah 2
bakteri Gram negatif (E.coli dan S.thypi) Enterococcus durans (E204 and E214), 2
[18]. Lactococcus lactis (R75 and R76), 1
Enterococcus faecium R111, 1
Lactococcus cremoris R112 and 1 sp., A.hydropila, E.coli, P.aerogenosa, dan
Enterococcus avium R122 [20]. C.albicans sebesar 6,40±0,06; 6,93±0,10;
Keju merupakan salah satu produk 3,22±0,05; 6,15±0,08; 6,79±0,07;
susu fermentasi. Pada suatu penelitian 14,28±0,04 dan 6,46±0,06 mm [22].
menggunakan keju tradisional Spanyol Makanan fermentasi lainnya adalah
sebagai sumber BAL. BAL telah diisolasi kimchi. Kimchi merupakan makanan khas
dari keju sebelumnya dan didapatkan 24 Korea yang terdiri dari sayur-sayuran yang
isolat BAL yaitu Lactococcus lactis subsp. difermentasi. Pada salah satu penelitian
lactis (13 strains), Leuconostoc menggunakan kimchi sebagai salah satu
mesenteroides (2 strains), Leuconostoc makanan yang berpotensi probiotik. Salah
pseudome- senteroides (1 strain), satu contoh BAL adalah Lactococcus
Lactobacillus paracasei (2 strains), L. lactis. L.lactis diisolasi dari kimchi
plantarum (1 strain) dan E. faecalis (5 menggunakan media MRS agar. Dari 1000
strains) [21]. isolat BAL yang didapat dari kimchi,
Penelitian lain mengisolasi BAL hanya 1 isolat yang dapat menghambat
dari sumber makanan fermentasi yang pertumbuhan S.aureus. berdasarkan 16S
lainnya. Makanan tersebut adalah cincalok. rRNA gene sequence isolat tersebut
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diidentifikasi sebagai L.lactis [23].
penentuan waktu inkubasi optimum BAL. Limbah cair sagu ternyata juga
Pada makanan cincalok tersebut dapat merupakan salah satu sumber makanan
diisolasi Lactobacillus sp RED4 yang probiotik. Hal ini dibuktikan dengan
diremajakan menggunakan media MRS terdapatnya BAL yang memiliki aktivitas
selama 48 jam dan diinokulasikan kedalam sebagai antibakteri. Peningkatan mutu
MRS broth selama 14-16 jam. Pengamatan sagu dapat menggunakan metode
fase pertumbuhan Lactobacillus sp RED4 bioreservatif dengan memanfaatkan peran
menggunakan metode turbidimetri dengan BAL, pemanfaatan BAL yang diisolasi
panjang gelombang 650 nm dengan dari air rendaman ekstraksi pati sagu dapat
diamati nilai Optical density/OD setiap 2 digunakan sebagai starter fermentasi sagu
jam. Hasil yang didapatkan adalah untuk meningkatkan kualitas tepung
aktivitas bakteriosin dari Lactobacillus sp. sagu.Pada penelitian ini Uji anti bakteri
RED4 terdeteksi pada fase eksponensial isolat BAL diperoleh dari limbah cair sagu
yaitu jam ke-4 dan mencapai optimal pada yang difermentasi selama 1 hari (F1) dan 3
awal fase stasioner yaitu jam ke-16 hari (F3) dilakukan pada dua jenis bakteri
terhadap B.cereus, B.subtilis, Salmonella patogen yaitu E. coli (bakteri gram negatif)
dan S. aureus (bakteri gram positif). Hasil aktivitas penghambatan terhadap bakteri
yang didapatkan yaitu isolat F1 uji [24].
menunjukkan daya hambat hampir sama Makanan fermentasi lainnya yang
terhadap bakteri E. coli maupun S. aureus dapat dijadikan sumber probiotik adalah
(berturut-turut 22 dan 23 mm). Sedangkan bekasam. Bekasam merupakan produk
pada isolat F3 daya hambat terhadap fermentasi ikan yang rasanya asam,
bakteri E.coli (25 mm) lebih besar banyak dikenal di daerah Jawa Tengah,
dibandingkan terhadap S. aureus (16 mm). Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan.
Jika dilihat dari besaran zona Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penghambatan terhadap bakteri patogen senyawa antimikroba yang dihasilkan oleh
gram positif dan gram negatif, baik isolat BAL dari bekasam, Isolat yang diperoleh
F1 maupun F3 memenuhi kriteria sebagai sebanyak 4 isolat BAL (BI(3), BP(3),
probiotik. Bakteri probiotik yang BP(20), dan SK(5)) yang diisolasi
merupakan bakteri asam laktat menggunakan media MRSB. Parameter
menghasilkan senyawa metabolit yang yang diamati selama pertumbuhan adalah
berfungsi sebagai antimikroba. Zona pH dengan menggunakan pH meter dan
bening yang terbentuk pada uji aktibakteri densitas optik pada panjang gelombang
S. aureus terlihat zona bening dengan 660 nm. Uji aktivitas antimikroba
batas tepi lingkaran yang tegas dan jelas. dilakukan dari supernantan bebas sel
Pada kasus senyawa antibakteri dari BAL, dengan menggunakan metode difusi sumur
zona bening dengan batas tepi lingkaran agar terhadap E. coli, S. typhimurium
yang jelas dan tegas disebabkan oleh ATCC 14028, B. cereus, S. aureus, and L.
adanya aktivitas bakteriosin, karena monocytogenes. Karakterisasi isolat
bakteriosin memiliki sifat single hit meliputi morfologi, fisiologi dan
inactivation yang artinya satu molekul pertumbuhan. Morfologi meliputi
bakteriosin akan membunuh satu sel morfologi sel, pewarnaan Gram dan
bakteri indikator. Sedangkan pada zona endospora, uji katalase, produksi gas dari
bening yang terbentuk. Pada uji aktibakteri glukosa dan motilitas. Hasil yang
E. coli terlihat dengan tepi lingkaran yang didapatkan yaitu 3 isolat bakteri asam
keruh disebabkan oleh adanya aktivitas laktat sebagai Pediococcus pentosaceus 1
asam. Keruhnya zona bening tersebut dan satu isolat sebagai Lactobacillus
dapat disebabkan rendahnya konsentrasi plantarum. Keempat isolat memperoduksi
asam laktat yang dihasilkan oleh BAL asam laktat, H2O2 diduga juga
sehingga mengakibatkan turunnya menghasilkan bakteriosin. Produksi asam
laktat tertinggi dan terendah ialah 1,765 API (Analytical Profile Index) CHL, dan
g/L dan 16,692 g/L yang masing- masing identifikasi mikroorganisme dengan
dihasilkan oleh isolat SK(5) (48 jam Qualitatif-PCR [26].
inkubasi) dan isolat BP(20) (24 jam Hasil yang didapatkan yaitu jumlah
inkubasi). Konsentrasi H2O2 tertinggi BAL meningkat selama fermentasi kecuali
ialah 0,079 g/L pada isolat BI(3) dan pada penambahan garam 5%. Jumlah awal
BP(20) dalam 72 jam inkubasi. SK(5) (24 sekitar 6-7 log cfu/ml dan jumlah akhir
jam inkubasi) menghasilkan zona pada kisaran 7,0-7,7 cfu/ml. Sampai hari
penghambatan terbesar yaitu 15 mm ke-12 fermentasi, jumlah BAL masih
terhadap S. aureus [25]. menunjukkan trend meningkat. Semakin
Mandai merupakan salah satu tinggi konsentrasi garam yang
makanan fermentasi yang berasal dari kulit ditambahkan, jumlah BAL semakin
cempedak dan berpotensi menjadi berkurang. Hal ini menunjukkan pengaruh
probiotik. Salah satu penelitian lingkungan terhadap pertumbuhan BAL.
menggunakan mandai untuk mengisolasi Isolasi bakteri asam laktat dari mandai
BAL. Isolasi BAL dari mandai telah memperoleh 85 isolat dari beberapa
menggunakan media MRS dengan waktu fermentasi. Umumnya isolat bakteri
tambahan CaCO3 3% dan garam empedu asam laktat mempunyai morfologi batang,
0,3% serta dilakukan pengamatan 68 isolat, dan bulat atau kokus, 17 isolat.
morfologi yaitu pewarnaan gram dan uji Hampir semua isolat BAL asal mandai
katalase. Pada penelitian tersebut mempunyai kemampuan mentoleransi
dilakukan pengujian kemampuan hidup keasaman lambung ditandai dengan
isolat BAL dalam suasana lambung kemampuan bertahan hidup selama 3 jam
dengan cara dengan menginkubasi bakteri pada pH 2, dengan penurunan jumlah
dalam suasana pH 2,0 sesuai pH lambung bakteri hingga 1 log cfu/ml. Kemampuan
selama 3 jam. Pengujian aktivitas mentoleransi 0,5% empedu ditunjukkan
antimikroba BAL menggunakan metode hanya oleh 19 isolat dan penting dimiliki
sumur dan bakteri ujinya adalah E. oleh bakteri probiotik sebab merupakan
faecalis, L. monocytogenes, B. cereus, S. prasyarat untuk dapat melewati saluran
typhimurium, dan E.coli. Selain itu pencernaan dan sampai di kolon. Dari 19
dilakukan juga pengujian retensi antibiotik isolat tersebut, hanya 10 isolat yang
dengan metode difusi cakram sesuai mempunyai aktivitas antimikroba terhadap
standar NCCLS menggunakan media 3 jenis bakteri atau lebih. Isolat MC812
MHA, identifikasi isolat menggunakan mempunyai sifat antimikroba yang kuat
terhadap semua bakteri uji. Isolat MB411, dengan metode difusi cakram dengan
MB427, MA314, M325 dan M337 bersifat bakteri indikator E.coli, S.aureus dan
antimikroba terhadap 3 bakteri uji. Dari S.typhi. Hasil pewarnaan gram positif, uji
kelima bakteri uji, ke-10 isolat bakteri katalase negatif, fermentasi gula positif,
asam laktat asal mandai lebih bersifat fermentasi karbohidrat positif, simon sitrat
menghambat terhadap L. monocytogenes negatif, motilitas negatif, urea negatif, dan
dan E. coli. Hasil identifikasi BAL dengan indol negatif. Hasil uji sifat fisiologis pada
menggunakan API 50 CHL, kesepuluh isolat yang teridentifikasi sebagai bakteri
isolat BAL asal mandai diidentifikasi asam laktat menunjukkan hasil positif pada
sebagai Lactobacillus plantarum dengan semua kondisi suhu, pH dan kadar garam
persen identitas di atas 99% dan sepuluh yang diujikan. Isolat tersebut diduga
isolat bakteri asam laktat asal mandai kelompok Lactobacillus plantarum dan
bersifat resisten terhadap 8 antibiotik yang memiliki aktivitas penghambatan terhadap
diujikan dan bersifat sensitif terhadap bakteri patogen, seperti Escherichia coli
streptomisin [26]. sebesar 8,07 mm, Staphylococus aureus
Produk makanan lainnya yang sebesar 11,43 mm dan Salmonella typhi
dapat dijadikan sumber probiotik adalah sebesar 9,0 mm yang merupakan aktivitas
Ce Hun Tiau. Ce Hun Tiau merupakan dari bakteriosin [27].
minuman khas warga tionghoa Kota Inasua merupakan salah satu
Pontianak yang teridiri dari komposisi produk olahan tradisional yang dibuat dari
ketan hitam, kacang merah, bongko, berbagai jenis ikan terutama ikan laut
tepung kanji dan gula merah sebagai seperti ikan kakatua, kerongkerong,
pemanis serta santan kelapa. Santan kelapa bobara, ekor kuning dll, dapat berbentuk
dan gula merah telah terbukti sebagai filet, semi basah, dengan aroma spesifik
penghasil bakteri asam laktat (BAL). khas ikan fermentasi serta rasa yang sangat
Isolasi BAL dilakukan menggunakan asin. Inasua diolah dengan menggunakan
MRSA dan identifikasi dilakukan dengan garam sebagai bahan pengawet dengan
uji pewarnaan Gram, uji biokimia (uji konsentrasi 20- 30%, dan proses
katalase, fermentasi gula, fermentasi fermentasi dilakukan dalam wadah tertutup
karbohidrat, simon sitrat, motilitas, urea pada suhu kamar selama 3 bulan. Maka
dan indol) dan uji sifat fisiologis (suhu dari itu inasua merupakan salah satu
(15°C, 37°C dan 45°C), pH (3, 5, 6 dan 9) produk probiotik karena menghasilkan
serta kadar garam (2%; 4%; dan 6,5%). Uji BAL. BAL diisolasi dari inasua
sifat antibakteri bakteriosin dilakukan menggunakan media MRSA dan diamati
sifat morfologinya maupun fisiologinya. dengan menambahkan satu sachet gas
Pengujian antibakteri menggunakan generating kit anaerobic system ke dalam
metode kertas cakram dengan bakteri uji alat anaerob chamber dan diinkubasi pada
Listeria monocytogenes dan Vibrio 37ºC selama 48 jam. Koloni BAL yang
parahaemolytius. Hasil yang didapatkan tumbuh terlihat berwarna kuning sebagai
yaitu morfologi koloni BAL rata-rata yaitu karakteristik dihasilkannya asam.
berbentuk bulat, warna putih susu atau Kemudian dilanjutkan dengan pengujian
krem, dan elevasinya cembung. Sedangkan pewarnaan gram, pengujian katalase, dan
untuk identifikasi mikroskopik sel seleksi isolat BAL penghasil substansi
berbentuk basil dan coccus, gram positif, antimikrob dilakukan dengan metode
dna uji katalase negatif. Bakteri direct antagonism dengan stab inoculation
teridentifikasi mempunyai kemampuan menggunakan strain indikator bakteri S.
daya hambat terhadap bakteri Listeria aureus ATCC 29213 (Gram positif) dan E.
monocytogenes dan tidak mempunyai coli ATCC 25922 (Gram negatif).
kemampuan daya hambat pada Vibrio Pengujian yang terakhir adalah identifikasi
parahaemolyticus. Berdasarkan BAL yang meliputi pengukuran pH media,
identifikasi molekuler, bakteri yang uji produksi gas, uji pertumbuhan NaCl
diisolasi dari inasua mempunyai kemiripan 15%, uji pertumbuhan pada pH 9,6, dan uji
homologi sebesar 96% dengan pertumbuhan pada suhu 10ºC [29].
Brevundimonas meditteranea [28]. Hasil yang didapatkan yaitu pada
BAL tidak hanya dapat diisolasi sampel feses asal kolon sapi bali pada
dari sumber makanan atau dari makanan media MRS agar, didapatkan 18 isolat
fermentasi. Akan tetapi dapat juga diisolasi yang terkonfirmasi sebagai BAL. Tidak
dari kotoran hewan, contohnya adalah semua isolat memperlihatkan adanya zona
kolon sapi bali. Pada penelitian ini bening (killing zone) ketika ditumbuhkan
bertujuan untuk mengisolasi BAL dari pada media yang mengandung strain
koloni sapi bali yang mempunyai senyawa indikator. Hasil penelitian menunjukkan
antimikroba. Kolon merupakan tempat bahwa isolat 3A sebagai salah satu isolat
melimpahnya sejumlah BAL khususnya yang mampu memperlihatkan adanya zona
dari jenis Bifidobacterium spp yang bening di sekitar tempat pertumbuhan.
jumlahnya diperkirakan 108-1011 per hasil reaksi Gram positif dan hasil uji
gram. BAL diisolasi menggunakan media katalase negatif membuktikan bahwa 18
MRSA dan ditambahkan indikator pH isolat dari 20 sampel tersebut memang
bromcresol purple, pada kondisi anaerob benar sebagai kelompok BAL. Hasil ini
sesuai dengan karakteristik umum dari dari hasil penelitian sebelumnya yang telah
BAL yaitu bersifat Gram positif dan tidak terbukti sebagai BAL dan bertujuan untuk
membentuk spora, hampir semua strain mengetahui karakteristik fisikokimia dan
tidak mampu menghasilkan enzim katalase uji aktivitas aktimikroba bakteriosin.
(uji katalase negatif), kebanyakan isolat Pengujian karakterisasi fisikokimia
bersifat fakultatif anaerob serta mampu dilakukan dengan uji ninhidrin, uji
memfermentasikan laktosa dengan asam Molisch, dan uji Lowry. Produksi
laktat sebagai hasil utama. Pada penentuan bakteriosin dari BAL menggunakan
spesies dari BAL digunakan perangkat kit supernatan yang ditambahkan ammonium
API 50 CH, didapatkan hasil isolat 3A sulfat dan disentrifugasi lagi sampai
hanya mendegradasi 18 komponen gula didapatkan endapan dan ditambahkan
(karbohidrat). Adapun gula tersebut NaCl fisiologis. Pewarnaan gram dan uji
meliputi gula nomor: 5 (RIB), 10 (GAL), katalase juga dilakukan. Untuk uji sifat
11(GLU), 12 (FRU), 13 (MNE), 22 fisik bakteriosin dapat dilakukan dengan
(NAG), 23 (AMY), 24 (ARB), 25 (ESC), uji SDS PAGE (Sodium Dodecyl Sulphate
26 (SAL), 27 (CEL), 28 (MAL), 29 Polyacrylamide Gel Electrophoresis)
(LAC), 30 (MEL), 31 (SAC), 32 (TRE), untuk mengetahui bobot molekul
36 (AMD), dan 39 (GEN). Isolat 3A dapat bakteriosin [30].
menghambat pertumbuhan bakteri Hasil dari pewarnaan Gram
indikator S. aureus tersebut, maka isolat menunjukkan bahwa isolat 17B merupakan
3A potensial untuk dikarakterisasi lebih bakteri Gram positif, berbentuk basil dan
lanjut khususnya untuk digunakan sebagai pada uji katalase menunjukkan hasil
kandidat probiotik/ biopreservatif. Hasil negatif. Hasil uji ninhidrin terhadap isolat
uji fermentasi dengan kit API 50 CH, 17B menunjukkan hasil uji positif. Pada
didapatkan hasil bahwa isolat 3A yang uji ninhidrin, uji ini dilakukan untuk
mendegradasi 18 komponen gula mengetahui dan menentukan adanya asam
(karbohidrat) tersebut, dianalisis dengan amino bebas dalam suatu bahan. Hasil uji
program apiweb menunjukkan bahwa positif ditandai dengan terbentuknya warna
isolat 3A sebesar 65,7% sebagai strain ungu disebabkan karena reaksi yang terjadi
Lactococcus lactis spp lactis 1[29]. antara α-amino acids dengan ninhidrin.
Penelitian lainnya juga ada yang Pada uji molish, laurtan bakteriosin
menggunakan kolon sapi bali sebagai menunjukkan hasil yang negatif, karena
sumber pengisolasi BAL. Penelitian larutan yang terbentuk berwarna kuning
tersebut menggunakan isolasi BAL 17B menunjukkan isolat 17B bukan senyawa
karbohidrat. Uji Molisch digunakan untuk pengujian konfirmasi isolat BAL dengan
menentukan adanya karbohidrat dalam pewarnaan gram, uji katalase, dan uji
suatu bahan. Apabila terbentuk lapisan motilitas menggunakan BAL yang telah
berwarna ungu berarti uji positif. diremajakan sebelumnya. Pengujian
Konsentrasi protein dari larutan aktivitas antimikroba menggunakan
bakteriosin diuji dengan uji Lowry metode standar 0,5 McFarland dan
menggunakan spektrofotometer dengan menggunakan metode difusi sumur agar
panjang gelombang 500 nm, Hasil (filtrat dan nonfiltrat) serta pengujian
pembacaan nilai OD bakteriosin isolat 17B efektivitas BAL terhadap bakteri patogen
adalah 0.130. Uji lowry digunakan untuk menggunakan media MHA [31].
menentukan konsentrasi protein dalam Hasil pewarnaan gram
suatu sampel dengan mengukur absorpsi menunjukkan gram positif dan bentuk sel
dengan menggunakan spektrofotometer. bakteri bulat. Hasil uji katalase
Hasil uji menggunakan SDS PAGE, isolat menunjukkan hasil yang negatif. Hasil
17B, menunjukkan hasil uji negatif. Hal ini pengujiann motilitas menunjukkan hasil
dapat disebabkan karena jumlah yang negatif, dimana tidak adanya
konsentrasi sampel yang dimasukkan ke pergerakan atau rambatan di daerah
dalam sumuran pada saat uji sedikit, yakni disekitar tusukan needle, yang
5 µl. Hasil uji aktivitas antimikroba isolat menunjukkan kebenaran isolat BAL. Hasil
17B menunjukkan hasil yang positif rata-rata diameter zona hambat filtrat BAL
karena adanya zona hambat pada Bacillus terhadap Bacillus cereus adalah 16,1 mm
cereus dan FTCC 005 memiliki diameter pada waktu 24 jam dan 19,95 mm setelah
daya hambat yang kecil terhadap Bacillus 48 jam inkubasi. Sedangkan pada zona
cereus FTCC 005 dengan efektivitas hambat non filtrat BAL diameter zona
hambatan sebesar 18,92% [30]. hambatnya terhadap Bacillus cereus yaitu
Bagian tubuh hewan lainnya yang tidak terbentuk zona hambat dalam 24 jam,
dapat digunakan sebagai sumber isolasi tetapi membentuk zona hambat setelah 48
BAL adalah rumen. Pada sebuah jurnal jam sebesar 26,1 mm. Pada bakteri
penelitian, menggunakan cairan rumen Staphylococcus aureus isolat BAL filtrat
sebagai sumber isolasi BAL dan diuji tidak terbentuk zona hambat pada 24 jam
aktivitas antimikrobanya terhadap bakteri setelah inkubasi, namun setelah 48 jam
Salmonella Enteritidis, Bacillus cereus, inkubasi terbentuk zona hambat sebesar
Escherichia coli dan Staphylococcus 20,6 mm, sementara itu pada sumur yang
aureus. Pada jurnal tersebut dilakukan ditambahkan isolat cairan non filtrat BAL
belum terdapat diameter zona hambat pada terhadap aktivitas senyawa antimikroba
waktu 24 jam setelah inkubasi, namun BAL dibandingkan dengan bakteri uji
diameter zona hambat muncul sebesar 24,2 yang berasal dari golongan Gram positif
mm pada 48 jam setelah inkubasi. Pada (Bacillus cereus dan Staphylococcus
bakteri E.coli isolat BAL filtrat rata-rata aureus) [31].
diameter zona hambat sebesar 14,4 mm Selain sapi, udang juga dapat
pada waktu 24 jam setelah inkubasi dan digunakan sebagai sumber probiotik. Pada
menjadi 20,3 mm pada 48 jam setelah sebuah penelitian, menggunakan udang
inkubasi. Sementara itu pada sumur yang sebagai sumber isolasi BAL. Penelitian
ditambahkan isolat cairan non filtrat BAL tersebut menggunakan intestinum udang
rata- rata diameter zona hambat sebesar penaeid tipe liar dan bakteri uji yang
09,2 mm setelah 24 jam inkubasi dan digunakan adalah Vibrio yaitu V. harveyi,
menjadi 17,3 mm pada waktu 48 jam V. anguilarum dan V. parahaemolyticus.
setelah inkubasi. Pada bakteri Salmonella Penelitian tersebut meneliti penyakit udang
Enteritidis isolat BAL filtrat pada waktu yang disebabkan oleh bakteri Vibrio. Hal
24 jam setelah inkubasi menunjukkan rata- ini dikarenakan banyak penyakit udang
rata diameter zona hambat sebesar 15,3 yang disebabkan oleh bakteri Vibrio.
mm dan menjadi 22,35 mm pada waktu 48 Intestinum diperoleh dengan cara
jam setelah inkubasi. Pada sumur yang pembedahan secara aseptik, kemudian
ditambahkan non filtrat BAL rata-rata dipotong dan dimasukkan ke dalam cawan
diameter zona hambat yang dihasilkan petri steril. Intestinum diinokulasikan
sebesar 17,1 mm pada 24 jam setelah kedalam 9 ml MRS cair dan diinkubasi
inkubasi dan sebesar 20,1 mm pada 48 jam pada suhu kamar selama 48 jam. Koloni
setelah inkubasi. Rata- rata diameter zona yang menghasilkan asam ditunjukkan oleh
hambat yang dihasilkan oleh BAL terbentuknya zona jernih di sekitar koloni
terhadap bakteri patogen Gram negatif dan akan diisolasi. Isolasi BAL dilakukan
digolongkan dalam kategori kuat dan menggunakan media MRS agar yang
sangat kuat, sementara rata- rata diameter mengandung CaCO3 1% dan Na azide
zona hambat BAL terhadap bakteri Gram 0,01%. Inkubasi dilakukan secara aerob
positif masuk dalam kategori lemah hingga pada suhu kamar selama 72 jam dan hasil
sangat kuat. Hal ini menunjukkan bahwa positifnya adalah terbentuk zona bening.
bakteri uji yang berasal dari golongan Pengujian antibakteri terhadap Vibrio
bakteri Gram negatif (Escherichia coli dan dilakukan menggunakan metode papper
Salmonella Enteritidis) lebih sensitif disc diffusion agar. Hasil isolasi yang
didapatkan adalah diperoleh 224 isolat dan 45ºC, pada pH 4 dan 9). Pengujian
BAL. Jenis Vibrio yang dihambat aktivitas antibakteri BAL menggunakan
didapatkan jumlah isolat BAL yang metode diffusion agar pada double layer
mampu menghambat V. harveyi, V. agar [33].
anguilarum, dan V. parahaemolyticus Hasil yang didapatkan ditemukan
berturut-turut 59, 83 dan 66 [32]. sebanyak 21 isolat BAL dengan ukuran
Ikan kerapu macan (Epinephelus koloni yang berbeda. Morfologi koloni
fuscoguttatus) juga merupakan salah satu BAL mempunyai karakter hampir sama
hewan yang dapan dimanfaatkan sebagai yaitu isolat berbentuk bulat. Sebagain
probiotik. Pada salah satu penelitian besar koloni berwarna putih susu dan putih
menggunakan usus ikan kerapu untuk krem serta ukuran berkisar antara 0,25 mm
diisolasi BAL yang terdapat pada usus sampai 2,0 mm. Bentuk sel bakteri adalah
ikan kerapu dan menguji potensinya batang, gram positif, dan nonmotil. Pada
sebagai antivibrio. Hal ini dikarenakan uji biokimia semua isolat bersifat karalase
salah satu masalah dalam budidaya ikan negatif, tidak mempunyai sitokromm
kerapu adalah tingginya tingkat kematian. oksidase dan enzim gelatinase. Uji MR-VP
Faktor penyebabnya antara lain karena negatif. Sebagian besar isolat
serangan penyakit vibriosis yang menggunakan karbohidrat dengan
disebabkan oleh bakteri Vibrio. Media metabolisme oksidatif dan fermentatif
yang digunakan untuk pertumbuhan BAL (fakultatif anaerob), dan memproduksi
adalah MRSA dan MRSB. Untuk asam dari gula-gula yang diuji (glukosa,
menentukan koloni yang tumbuh adalah galaktosa, laktosa, maltosa, D-manitol,
dari kelompok bakteri asam laktat, maka rafinosa, sorbitol. Namun pada uji
koloni direisolasi pada medium agar GYP hidrolisis arginin semua isolat
(Glucose-Yeast Extract-Pepton) dengan menunjukkan hasil negatif. Semua mampu
penambahan CaCO3. Identifikasi bakteri tumbuh pada pH 3, 4, 5 dan 6. Sebanyak 7
berdasarkan karakteristik fenotip, yaitu isolat dapat tumbuh baik pada suhu 15ºC
morfologi koloni (bentuk, tepi, elevasi, dan 45ºC, namun 11 isolat tidak tumbuh
warna, dan ukuran), morfologi sel (bentuk, pada suhu 15ºC, dan 3 isolat tidak tumbuh
sifat gram, dan motilitas pada mikroskop), pada suhu 15ºC maupun 45ºC. Isolat
biokimia (uji katalase, oksidase, OF, MR- KSBU 12C menunjukkan aktivitas
VP, SCA, TSIA, dan gelatinase, produksi antivibrio tertinggi, yaitu di atas 20 mm,
amonia, dan uji fermentasi gula), dan melebihi kemapuan antibiotik
fisiologi (uji pertumbuhan pada suhu 15 cholaramphenicol [33].
Selain bakteri Vibrio ada juga Penelitian yang lainnya ada juga
bakteri lain yang biasanya menyerang yang menggunakan sumber ikan, yaitu
hewan ternak. Contohnya adalah ikan asin dan ikan pindang. Masalah dari
Aeromonas sp., Pseudomonas sp., ikan asin dan pindang adalah rasa asin
Streptococcus., Pasteurella sp., dan yang tinggi akibat pemberian garam
Mycobacterium sp. Aeromonas berlebih yang digunakan sebagai pengawet
liquefaciens, Aeromonas hidrophila dan kimiawi. Disamping itu dengan pemberian
Pseudomonas fluorescens dapat garam berlebih, ternyata masih banyak
menyebabkan infeksi klinis pada ikan mas. dijumpai bakteri halophilik (bakteri
Pada sebuah penelitian dilakukan seleksi pembusuk) yang tahan terhadap garam
BAL dari ikan mas (Cyprinus carpio) yang diatas 15% (oligat halopilik). Pada
berpotensi sebagai probiotik dan diuji penelitian tersebut, BAL akan diisolasi
aktivitas antibakterinya. Isolasi BAL dari ikan asin dan ikat pindang dan
diisolasi dari lambung dan usus ikan mas menguji aktivitas antibakteri. Tahap awal
dan digores pada media TSA. Selanjutnya yang dilakukan adalah isolasi BAL dengan
dilakukan seleksi bakteri berpotensi metode pengenceran. Dilanjutkan dengan
probiotik yaitu uji aktivitas antagonistik identifikasi isolat BAL dengan karakter
terhadap bakteri patogen dengan teknik penotipik, meliputi morfologi dan
difusi agar dengan menggunakan paper pewarnaan garam, uji motilitas, uji
disk. Bakteri uji yang digunakan adalah biokimia (uji katalase dan uji pembentukan
bakteri Aeromonas hydrophila dan asam), uji fisiologis (pengatuh suhu dan
Erdwersiella tarda. Terakhir dilakukan pH), uji dektran, tipe fermentatif, karakter
karakterisasi BAL yaitu morfologi koloni kemotaksonomik (uji peptidoglikan), dan
dan morfologi sel (pewarnaan gram dan profil protein terlarut (SDS-PAGE).
bentuk sel). Hasil yang didapatkan adalah Pengujian selanjutnya yaitu uji antagonis
didapatkan 6 isolat BAL. Tepian koloni terhadap bakteri patogen (Gram negatif :
licin, elevasi koloninya datar. Warna S. aureus, S. choleraesius, E.coli, Shigella
koloni terdiri dari krem dan putih susu. sp Gram positif : V. parahaymoliticus),
Berdasarkan hasil deteksi produksi pembusuk (B.cereus, dan
senyawa antibakteri menunjukkan bahwa L.monocytogenes), dan pembentuk
sebanyak enam isolat menghasilkan histamin (P.fluorescens dan M. Morganii)
senyawa antibakteri dan berpotensi sebagai dengan metode difusi sumuran. Dan yang
bakteri probiotik [34]. terakhir adalah pengujian BAL sebagai
penghasil bakteriosin dengan metode Kacang-kacangan juga dapat
difusi agar [35]. dijadikan salah satu sumber probiotik.
Hasil yang diperoleh adalah Salah satu contohnya adalah kacang
diperoleh 29 isolat BAL, 16 isolat dari kedelai. Pada suatu penelitian yang
pindang dan 13 isolat dari ikan asin. Hasil menggunakan kulit ari kacang kedelai
identifikasi isolat BAL dari ikan pindang, BAL diisolasi menggunakan media de
7 isolat termasuk ke dalam genus Man Rogosa Sharpe Agar (MRSA)
Lactobacillus, 2 isolat genus Leuconostoc, ditambahkan dengan kalsium karbonat
1 isolat genus Pediococcus dan 6 isolat (CaCO3) 0,2% menghasilkan zona bening.
masuk ke genus Streptococcus/Entero- Sifat basa yang dimiliki oleh kalsium
coccus. BAL yang paling dominan pada karbonat akan menetralkan dan
ikan asin adalah Streptococcus, melokalisasi produksi asam yang
Lactobacoluus, dan Pediococcus. Kultur dihasilkan BAL. Didapatkan tiga isolat
BAL hasil isolasi dari ikan pindang Leuc. yaitu K.12.3, K.13.1, K.22.1 merupakan
Paramesen- teroides (ED 6 dan ED 15) kode isolat BAL. Ketiga isolat ini
mempunyai kemam- puan menghambat dinyatakan BAL setelah diuji melalui
bakteri patogen dan bakteri pembusuk beberapa uji seperti uji katalase dengan
yang lebih besar dibanding bakteri asam hasil negatif, uji gram menghasilkan warna
laktat hasil isolasi yang lain, hal ini ungu (positif), bentuk sel coccus, dan uji
disebabkan adanya komponen antibakteri gas dengan hasil negatif. Pada pengujian
yang dimiliki dari bakteri tersebut antibakteri menggunakan bakteri uji
diantaranya bakteriosin, diasetil maupun bakteri uji Staphylococcus aureus ATCC
hidrogen peroksida. Akan tetapi, semua 25923 dan Escherichia coli 0157. Zona
BAL mempunyai aktivitas antibakteri hambat isolat BAL berkisar antara 7,426-
terhadap bakteri patogen. Hanya dua isolat 8,313 mm dalam menghambat Escherichia
BAL hasil isolasi dari ikan pindang yang coli 0157 dan 6,573-7,160 mm dalam
dapat menghambat ke tiga bakteri menghambat Staphylococcus aureus
indikator yang digunakan, hal ini berarti ATCC-25923. Isolat K.12.3, K.13.1,
hanya dua isolat yang mampu K.22.1 memiliki daya hambat yang relatif
menghasilkan bakteriosin, yakni sama dan berbeda tidak nyata dalam
Leuconostoc paramesenteroides (ED 6 dan menghambat bakteri patogen. Zona
ED 15), sedang isolat dari ikan asin tidak hambat yang dihasilkan Escherichia coli
dihasilkan bakteriosin [35]. 0157 memiliki kemampuan lebih besar
dibandingkan Staphylococcus aureus
ATCC-25923. Aktivitas antimikroba isolat Pada sebuah penelitian menggunakan
BAL dari kulit ari kacang kedelai kakao sebagai sumber BAL dan menguji
disebabkan oleh senyawa hasil potensi antibakterinya. Isolasi BAL dari
metabolisme BAL berupa asam laktat dan biji kakao menggunakan media MRSA.
asam-asam organik. Supernatan bebas sel Setelah itu dilakukan pengujian aktivitas
isolat K.22.1 berbeda nyata dalam antibakteri dengan bakteri uji E.coli NBRC
menghambat bakteri Escherichia coli 0157 14237, Staphylococcus aureus NBRC
dengan menghasilkan zona hambat sebesar 13276, Bacillus subtilis BTCCB 612,
6,860 mm dan pada Staphylococcus listeria m. dan S. Typhii. Metode yang
aureus ATCC-25923 menghasilkan zona digunakan adalah metoda difusi paper test
hambat sebesar 5,760 mm. Diameter zona steril assay. Hasil yang didapatkan yaitu
hambat yang dihasilkan dari penelitian ini sebanyak 11 isolat BAL ditemukan dari
termasuk dalam kategori sedang (moderate biji kakao. Diameter zona hambat dari 11
inhibition) [36]. isolat BAL berfariasi antara 7 mm sampai
Limbah juga dapat dijadikan salah 12 mm. Isolat R2.4 memiliki zona hambat
satu sumber isolasi BAL. Salah satu yang paling tinggi terhadap 5 bakteri
contohnya adalah limbah kol dengan patogen, yaitu 11 mm sampai 12 mm dan
penambahan dedak padi. Pada sebuah paling potensial menghambat Listeria m,
penelitian BAL diisolasi dari dedah S.aureus NBRC 13276 dan S.thypii dengan
dengan menggunakan media MRSA dan diameter zona hambat 12 mm [38].
dilakukan pengujian antibakteri terhadap Virgin Coconut Oil (VCO)
bakteri E.coli. Hasil yang didapatkan yaitu merupakan minyak kelapa murni hasil
penambahan dedak 35% dengan lama fermentasi santan, bisa tanpa penambahan
fermentasi tujuh hari memberikan kondisi ragi atau stater yang dikatakan fermentasi
yang optimum untuk populasi BAL dan tradisional. Santan merupakan bahan yang
kemampuannya untuk menghambat bakteri mengandung karbohidrat tinggi dan
E. coli yang ditandai dengan diameter zona protein tinggi yang bila difermentasi akan
bening yang semakin besar [37]. terdapat bakteri asam laktat (BAL). Pada
Kakao merupakan salah satu buah sebuah penelitian mengisolasi BAL dari
yang dpaat difermentasi. Fermentasi kakao VCO dengan media MRSA dan tambahan
dapat terjadi pada dua tahap, yaitu CaCO3 0,3%. Selanjutnya dilakukan
fermentasi anaerob dan fermentasi aerob. identifikasi morfologi dan pengujian reaksi
Fermentasi aerob diinisiasi oleh bakteri biokimia. Dilakukan juga identifikasi
asam laktat (BAL) dan bakteri asam asetat. molekular dengan isolasi DNA genom.
Hasil yang didapatkan yaitu terdapat 69 MRS (de man Rogosa) yang dapat
isolat BAL. Hasil pengamtan morfologi dimodifikasi. Karakteristik yang biasanya
yaitu isolat bersifat gram positif, bersifat dimiliki oleh BAL adalah berbentuk basil
non motil, fakultatif anaerob, dan atau kokus, gram positif, dan katalase
heterofermentatif. Hasil uji reaksi biokimia negatif. Untuk metode pengujian
yaitu galaktosa, laktosa, glukosa, sukrosa, antibakteri dapat dilakukan dengan metode
dan maltosa positif. Sedangkan untuk difusi agar sumuran maupun dengan kertas
reduksi nitrat dan H2S negatif. Hasil cakram.
identifikasi molekular dari isolat yang
sudah mengarah ke Lactobacillus DAFTAR PUSTAKA
paracasei [39]. [1] F. Delvia, A. Fridayanti, and A.
Daging merupakan salah satu Ibrahim, “ISOLASI DAN
sumber makanan yang berpotensi sebagai IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM
probiotik. Salah satu penelitian LAKTAT (BAL) DARI BUAH
menggunakan daging babi (Irish pork) dan MANGGA (Mangifera indica L.),”
daging sapi potong sebagai sumber isolasi J. Ilm. Manuntung, vol. 1, no. 2, pp.
BAL. Pada daging BAL mempunyai 114–120, 2015.
manfaat yang negatif dan positif. Hal ini [2] Y. S. Ismail and C. Yulvizar,
dikarenakan BAL akan membuat daging “Isolasi, Karakterisasi dan Uji
membusuk, perubahan warna, dan Aktivitas Antimikroba Bakteri
produksi lendir. Akan tetapi, BAL juga Asam Laktat dari Fermentasi Biji
dapat terlibat dalam fermentasi daging. Kakao (Theobroma cacao L.),”
Sebanyak 37 isolat BAL sebelumnya telah Bioleuser, vol. 1, no. 2, pp. 45–53,
diisolasi menggunakan media MRS. BAL 2017.
tersebut adalah (12 enterococci, 10 [3] R. Indrati, T. Utami, and Y.
lactobacilli, 8 streptococci, 3 lactococci, 2 Marsono, “Isolasi dan Identifikasi
Leuconostoc, and 2 pediococci) [40]. Bakteri Asam Laktat Proteolitik dari
Susu Kedelai yang Terfermentasi
KESIMPULAN Spontan,” Univ. Stuttgart, vol. 12,
Bakteri asam laktat (BAL) dapat diisolasi no. 65, p. 9379, 2009.
dari berbagai sumber seperti sumber [4] P. R. Wikandari, Suparmo, Y.
makanan yang terdiri dari hewan maupun Marsono, and E. S. Rahayu,
tumbuhan. Media yang biasa digunakan “Karakterisasi Bakteri Asam Laktat
untuk mengisolasi BAL adalah media Proteolitik pada Bekasam,” J. Natur
Indones., vol. 14, no. 2, pp. 120– J. Online Mhs. Fak. Pertan. Univ.
125, 2012. Riau, vol. 4, no. 2, pp. 1–12, 2017.
[5] N. K. L. Lestari, I. W. Suardana, [9] I. A. A. Gunawan, S. S. Dewi, and
and I. D. M. Sukrama, W. Wilson, “Aktivitas Kefir dan
“Karakteristik Fisikokimia dan Uji Isolat Bakteri Asam Laktat dari
Aktivitas Antimikroba Bakteriosin Kefir dalam Menghambat
dari Isolat Bakteri Asam Laktat 15B Pertumbuhan Staphylococcus
hasil Isolasi Kolon Sapi Bali,” Bul. Aureus,” Pros. Semin. Nas. Mhs.
Vet. Udayana, no. 21, p. 65, 2019. Unimus, vol. 1, pp. 190–196, 2018.
[6] E. Fachrial, “Aktivitas Antimikroba [10] I. P. E. Pradana, S. S. Dewi, and W.
Dan Identifikasi Molekuler Bakteri Wilson, “Aktivitas Kefir dan Isolat
Asam Laktat Yang Diisolasi Dari ‘ Bakteri Asam Laktat dari Kefir
Pliek U ’, Makanan Fermentasi dalam Menghambat Pertumbuhan
Tradisional Asal Aceh , Indonesia,” Salmonellatyphi,” Pros. Semin.
Semin. Nas. Univ. Pasir Nas. Mhs. Unimus, vol. 1, pp. 170–
Pengaraian, no. ISBN: 978-602- 177, 2018.
52720-0-4, pp. 82–87, 2018. [11] A. S. Ningsih, C. N. Ekowati, S.
[7] A. Wisti, Yusmarini, and Sumard, and S. Farisi, “UJI DAYA
Rahmayuni, “AKTIVITAS ANTIBAKTERI ISOLAT
ANTIMIKROBA Lactobacillus BAKTERI ASAM LAKTAT DARI
plantarum 1 YANG DIISOLASI KEFIR dengan Inokulum Ragi Tape
DARI SUSU KEDELAI TERHADAP Escherichia coli,”
TERFERMENTASI SPONTAN,” Biosf. J. Tadris Biol., vol. 9, no. 2,
JOM FAPERTA, vol. 1, no. 2, p. pp. 217–223, 2018.
704, 2015. [12] B. Manguntungi, A. S. Perkasa, H.
[8] B. Budiman, F. Hamzah, and V. P. Hastuti, and A. Muhamad,
Johan, “AKTIVITAS “Isolasi Bakteri Asam Laktat dari
ANTIMIKROBA Lactobacillus Susu Kuda Liar dan Potensi
plantarum 1 YANG DIISOLASI Antibakteri pada Susu Kuda Liar
DARI INDUSTRI PENGOLAHAN Sumbawa,” Biota, vol. 3, no. 2, pp.
PATI SAGU TERHADAP 62–69, 2018.
BAKTERI PATOGEN Escherichia [13] H. Hidayat, “Identifikasi Morfologi
coli FNCC-19 DAN Dan Uji Aktivitas Antimikroba
Staphylococcus aureus FNCC-15,” Terhadap Bakteri Escherichia Coli
Dari Fermentasi Buah Markisa Bouras, N. Nedjar-Arroume, and J.
(Passiflora Sp.),” J. Eksakta, vol. P. Hornez, “Antibacterial activity of
15, no. 1–2, pp. 76–85, 2015. some lactic acid bacteria isolated
[14] L. Yani, R. M. Roza, and A. from an algerian dairy product,” J.
Martina, “Isolasi dan Seleksi Environ. Public Health, vol. 2009,
Bakteri Asam Laktat Dari Yoghurt 2009.
Produksi Industri Rumah Tangga di [19] M. Iranmanesh, H. Ezzatpanah, and
Pekanbaru yang Bersifat Antibakteri N. Mojgani, “Antibacterial activity
Terhadap Escherichia coli dan and cholesterol assimilation of lactic
Salmonella typhi,” Bul. Mikrobiol., acid bacteria isolated from
vol. 3, no. 2, pp. 1–7, 2010. traditional Iranian dairy products,”
[15] S. M. . Situmeang, Musthari, and S. LWT - Food Sci. Technol., vol. 58,
Riadi, “YOGHURT DALAM no. 2, pp. 355–359, 2014.
MENGHAMBAT [20] ouardy K. El, I. Mohamed, M. P. C.
PERTUMBUHAN BAKTERI Lorenzo, F. B. rdez Paula, S. S.
Escherichia coli DAN Salmonella Nadia, and A. Jamal,
typhi,” J. Biosains, vol. 3, no. 3, pp. “Antimicrobial activities of the
144–152, 2017. bacteriocin-like substances
[16] E. Yang, L. Fan, Y. Jiang, C. produced by lactic acid bacteria
Doucette, and S. Fillmore, isolated from Moroccan dromedary
“Antimicrobial activity of milk,” African J. Biotechnol., vol.
bacteriocin-producing lactic acid 10, no. 51, pp. 10447–10455, 2011.
bacteria isolated from cheeses and [21] L. González, N. Sacristán, R.
yogurts,” AMB Express, vol. 2, no. Arenas, J. M. Fresno, and M.
1, pp. 1–12, 2012. Eugenia Tornadijo, “Enzymatic
[17] E. D. Simova, D. B. Beshkova, and activity of lactic acid bacteria (with
Z. P. Dimitrov, “Characterization antimicrobial properties) isolated
and antimicrobial spectrum of from a traditional Spanish cheese,”
bacteriocins produced by lactic acid Food Microbiol., vol. 27, no. 5, pp.
bacteria isolated from traditional 592–597, 2010.
Bulgarian dairy products,” J. Appl. [22] H. Khoiriyah and P. Ardiningsih,
Microbiol., vol. 106, no. 2, pp. 692– “Penentuan Waktu Inkubasi
701, 2009. Optimum terhadap Aktivitas
[18] A. Mezaini, N. E. Chihib, A. Dilmi Bakteriosin Lactobacillus sp.,” Jkk,
vol. 3, no. 4, pp. 52–56, 2014. [28] A. E. Pabanga, A. Budiharjo, and A.
[23] J.-M. Yang and G.-S. Moon, Suprihadi, “Aktivitas Antibakteri
“Isolation of a Lactococcus lactis dan Uji Antioksidan serta
Strain Producing,” Korean J. Food Identifikasi Molekuler Isolat Bakteri
Sci. Anim. Resour., vol. 38, no. 6, Asam Laktat ( BAL ) dari Inasua,”
pp. 1315–1321, 2018. J. Akad. Biol., vol. 8, no. 1, pp. 10–
[24] P. D. Kasi, Ariandi, and H. 20, 2019.
Mutmainnah, “Uji Antibakteri Isolat [29] S. Lindawati and I. Suardana,
Bakteri Asam Laktat yang Diisolasi “Isolasi dan Identifikasi Spesies
dari Limbah Cair Sagu terhadap Bakteri Asam Laktat Penghasil
Bakteri Patogen,” J. Biotropika, vol. Senyawa Antimikrob Asal Kolon
5, no. 3, pp. 97–101, 2017. Sapi Bali (ISOLATION AND
[25] Desniar, I. Rusmana, A. Suwanto, IDENTIFICATION OF LACTIC
and R. nisa Mubarick, “Senyawa ACID BACTERIA SPECIES
Antimikroba Yang Dihasilkan Oleh PRODUCING ANTI-MICROBIAL
Bakteri Asam Lakat Asal SUBSTANCE ISOLATED FROM
Bekasam,” J. Akuita, vol. III, no. 2, COLON OF BALI CATTLE),” J.
pp. 135–145, 2012. Vet., vol. 17, no. 4, pp. 576–581,
[26] A. Emmawati, B. S. Laksmi, L. 2017.
Nuraida, and D. Syah, [30] N. F. Putri, I. W. Suardana, and I.
“KARAKTERISASI ISOLAT H. Utama, “Karakteristik
BAKTERI ASAM LAKTAT DARI Fisikokimia Dan Uji Aktivitas
MANDAI YANG BERPOTENSI Antimikroba Bakteriosin Isolat
SEBAGAI PROBIOTIK Bakteri Asam Laktat 17B Hasil
(Characterization of Lactic Acid Isolasi Kolon Sapi Bali,” Bul. Vet.
Bacteria Isolates from Mandai Udayana, vol. 10, no. 2, p. 110,
Function as Probiotic),” J. Agritech, 2018.
vol. 35, no. 02, p. 146, 2015. [31] F. U. Datta, A. N. Daki, I. Benu, A.
[27] R. Sari, L. Deslianri, and P. I. . Detha, N. D. F. . Foeh, and N. A.
Apridamayanti, “Skrining Aktivitas Ndaong, “UJI AKTIVITAS
Antibakteri Bakteriosin dari ANTIMIKROBA BAKTERI
Minuman Ce Hun Tiau,” Pharm. ASAM LAKTAT CAIRAN
Sci. Res., vol. 3, no. 2, pp. 88–96, RUMEN TERHADAP
2016. PERTUMBUHAN Salmonella
Enteritidis, Bacillus cereus, BERPOTENSI SEBAGAI
Escherichia coli DAN PENGHASIL BAKTERIOSIN,” J.
Staphylococcus aureus Agroteksos, vol. 13, no. 3, pp.
MENGGUNAKAN METODE 1689–1699, 2019.
DIFUSI SUMUR AGAR,” J. Kaji. [36] M. Saputri, E. Rossi, and U. Pato,
Vet., no. ISBN: 978-602-6906-55-7, “AKTIVITAS ANTIMIKROBA
pp. 66–85, 2019. ISOLAT BAKTERI ASAM
[32] S. Subagiyo, T. Triyanto, S. LAKTAT DARI KULIT ARI
Margino, F. Setiawan, W. A. KACANG KEDELAI TERHADAP
Setyati, and R. Pramesti, “Aktivitas ESCHERICHIA COLI DAN
Antibakteri Isolat Bakteri Asam STAPHYLOCOCCUS AUREUS
Laktat Intestinal Udang Penaeid ANTIMICROBIAL,” JOM
Tipe Liar Terhadap Bakteri Vibrio,” FAPERTA, vol. 4, no. 2, pp. 193–
J. Kelaut. Trop., vol. 20, no. 1, p. 7, 203, 2017.
2017. [37] A. Harahap, R. F. R, and E. Siregar,
[33] W. Asmara and A. E. T. H. W. “Populasi, pH dan Zona Bening
Triyanto, “Isolasi Bakteri Asam Bakteri Asam Laktat yang Diisolasi
Laktat dari Usus Ikan Kerapu dari Silase Limbah Kol dengan
Macan (Epinephelus fuscoguttatus) Penambahan Dedak Padi dan Lama
dan Potensinya Sebagai Antivibrio,” Pemeraman yang Berbeda,” Pros.
Ilmu Kelaut. - Indones. J. Mar. Sci., Semin. Nas. Teknol. Peternak. dan
vol. 16, no. 2, pp. 70–77, 2012. Vet., vol. Semnas TPV, no.
[34] C. Yulvizar, I. Dewiyanti, and C. N. Pramono 2004, pp. 671–678, 2017.
Defira, “Seleksi Bakteri Berpotensi [38] Urnemi, S. Syukur, E. Purwati, S.
Probiotik dari Ikan Mas (Cyprinus Ibrahim, and Jamsari, “Potensi
Carpio) Indegenous Jantho Bakteri Asam Laktat Dalam
Berdasarkan Aktivitas Antibakteri Menghasilkan Bakteriosin Sebagai
secara In Vitro,” J. Teknol. dan Ind. Antimikroba Dan Pengukuran Berat
Pertan. Indones., vol. 6, no. 2, Molekulnya Dengan Sds-Page Dari
2014. Isolat Fermentasi Kakao,” J. Ris.
[35] E. Santoso, “BAKTERI ASAM Kim., vol. 4, no. 2, p. 94, 2015.
LAKTAT (BAL) PADA IKAN [39] S. Suryani, D. Nofiandi, H.
PINDANG DAN IKAN ASIN Mukhtar, M. Siska, A. Dharma, and
SERTA ISOLAT YANG N. Nasir, “IDENTIFIKASI
MOLEKULAR BAKTERI ASAM Fanning, “Characterisation and
LAKTAT Lactobacillus paracasei transferability of antibiotic
YANG ADA PADA LAPISAN resistance genes from lactic acid
MINYAK VCO,” J. Katalisator, bacteria isolated from Irish pork and
vol. 2, no. 2, p. 79, 2017. beef abattoirs,” Res. Microbiol., vol.
[40] N. Toomey, D. Bolton, and S. 161, no. 2, pp. 127–135, 2010.
JUDUL JURNAL (LAMPIRAN)
1. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) DARI BUAH
MANGGA (Mangifera indica L.)
2. Isolasi, Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antimikroba Bakteri Asam Laktat dari
Fermentasi Biji Kakao (Theobroma cacao L.)
3. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Proteolitik dari Susu Kedelai yang
Terfermentasi Spontan
4. Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Proteolitik pada Bekasam
5. Karakteristik Fisikokimia dan Uji Aktivitas Antimikroba Bakteriosin dari Isolat Bakteri
Asam Laktat 15B hasil Isolasi Kolon Sapi Bali
6. Aktivitas Antimikroba Dan Identifikasi Molekuler Bakteri Asam Laktat Yang Diisolasi
Dari ‘ Pliek U ’, Makanan Fermentasi Tradisional Asal Aceh , Indonesia
7. AKTIVITAS ANTIMIKROBA Lactobacillus plantarum 1 YANG DIISOLASI DARI
SUSU KEDELAI TERFERMENTASI SPONTAN
8. AKTIVITAS ANTIMIKROBA Lactobacillus plantarum 1 YANG DIISOLASI DARI
INDUSTRI PENGOLAHAN PATI SAGU TERHADAP BAKTERI PATOGEN
Escherichia coli FNCC-19 DAN Staphylococcus aureus FNCC-15
9. Aktivitas Kefir dan Isolat Bakteri Asam Laktat dari Kefir dalam Menghambat
Pertumbuhan Staphylococcus Aureus
10. Aktivitas Kefir dan Isolat Bakteri Asam Laktat dari Kefir dalam Menghambat
Pertumbuhan Salmonellatyphi
11. UJI DAYA ANTIBAKTERI ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT DARI KEFIR
dengan Inokulum Ragi Tape TERHADAP Escherichia coli
12. Isolasi Bakteri Asam Laktat dari Susu Kuda Liar dan Potensi Antibakteri pada Susu
Kuda Liar Sumbawa
13. Identifikasi Morfologi Dan Uji Aktivitas Antimikroba Terhadap Bakteri Escherichia Coli
Dari Fermentasi Buah Markisa (Passiflora Sp.)
14. Isolasi dan Seleksi Bakteri Asam Laktat Dari Yoghurt Produksi Industri Rumah Tangga
di Pekanbaru yang Bersifat Antibakteri Terhadap Escherichia coli dan Salmonella typhi
15. YOGHURT DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli
DAN Salmonella typhi
16. Antimicrobial activity of bacteriocin-producing lactic acid bacteria isolated from cheeses
and yogurts
17. Characterization and antimicrobial spectrum of bacteriocins produced by lactic acid
bacteria isolated from traditional Bulgarian dairy products
18. Antibacterial activity of some lactic acid bacteria isolated from an algerian dairy product
19. Antibacterial activity and cholesterol assimilation of lactic acid bacteria isolated from
traditional Iranian dairy products
20. Antimicrobial activities of the bacteriocin-like substances produced by lactic acid
bacteria isolated from Moroccan dromedary milk
21. Enzymatic activity of lactic acid bacteria (with antimicrobial properties) isolated from a
traditional Spanish cheese
22. Penentuan Waktu Inkubasi Optimum terhadap Aktivitas Bakteriosin Lactobacillus sp.
23. Isolation of a Lactococcus lactis Strain Producing
24. Uji Antibakteri Isolat Bakteri Asam Laktat yang Diisolasi dari Limbah Cair Sagu
terhadap Bakteri Patogen
25. Senyawa Antimikroba Yang Dihasilkan Oleh Bakteri Asam Lakat Asal Bekasam
26. KARAKTERISASI ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT DARI MANDAI YANG
BERPOTENSI SEBAGAI PROBIOTIK (Characterization of Lactic Acid Bacteria
Isolates from Mandai Function as Probiotic)
27. Skrining Aktivitas Antibakteri Bakteriosin dari Minuman Ce Hun Tiau
28. Aktivitas Antibakteri dan Uji Antioksidan serta Identifikasi Molekuler Isolat Bakteri
Asam Laktat ( BAL ) dari Inasua
29. Isolasi dan Identifikasi Spesies Bakteri Asam Laktat Penghasil Senyawa Antimikrob
Asal Kolon Sapi Bali (ISOLATION AND IDENTIFICATION OF LACTIC ACID
BACTERIA SPECIES PRODUCING ANTI-MICROBIAL SUBSTANCE ISOLATED
FROM COLON OF BALI CATTLE)
30. Karakteristik Fisikokimia Dan Uji Aktivitas Antimikroba Bakteriosin Isolat Bakteri
Asam Laktat 17B Hasil Isolasi Kolon Sapi Bali
31. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA BAKTERI ASAM LAKTAT CAIRAN RUMEN
TERHADAP PERTUMBUHAN Salmonella Enteritidis, Bacillus cereus, Escherichia
coli DAN Staphylococcus aureus MENGGUNAKAN METODE DIFUSI SUMUR
AGAR
32. Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri Asam Laktat Intestinal Udang Penaeid Tipe Liar
Terhadap Bakteri Vibrio
33. Isolasi Bakteri Asam Laktat dari Usus Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)
dan Potensinya Sebagai Antivibrio,
34. Seleksi Bakteri Berpotensi Probiotik dari Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Indegenous Jantho
Berdasarkan Aktivitas Antibakteri secara In Vitro
35. BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) PADA IKAN PINDANG DAN IKAN ASIN
SERTA ISOLAT YANG BERPOTENSI SEBAGAI PENGHASIL BAKTERIOSIN,
36. AKTIVITAS ANTIMIKROBA ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT DARI KULIT
ARI KACANG KEDELAI TERHADAP ESCHERICHIA COLI DAN
STAPHYLOCOCCUS AUREUS ANTIMICROBIAL
37. Populasi, pH dan Zona Bening Bakteri Asam Laktat yang Diisolasi dari Silase Limbah
Kol dengan Penambahan Dedak Padi dan Lama Pemeraman yang Berbeda
38. Potensi Bakteri Asam Laktat Dalam Menghasilkan Bakteriosin Sebagai Antimikroba
Dan Pengukuran Berat Molekulnya Dengan Sds-Page Dari Isolat Fermentasi Kakao
39. IDENTIFIKASI MOLEKULAR BAKTERI ASAM LAKTAT Lactobacillus paracasei
YANG ADA PADA LAPISAN MINYAK VCO
40. Characterisation and transferability of antibiotic resistance genes from lactic acid
bacteria isolated from Irish pork and beef abattoirs

Anda mungkin juga menyukai