Anda di halaman 1dari 8

AKTIVITAS ANTIMIKROBA ASAL MIKROORGANISME

[Antimicrobial Activities of Microorganisms Origin]

Mega Alifah Magma


Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas
Mataram
e-mail: Megalfh@gmail.com

ABSTRACT

Many dangers and damage caused by microorganisms. Antimicrobials are compounds that
function to prevent or kill microorganisms. Antimicrobial origin of microorganisms, for example Lactic
Acid Bacteria. BAL can produce bacteriocin which is an antimicrobial. Lactic acid bacteria used in the
yogurt fermentation process are Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophillus. This
practice discusses the potential for natural antimicrobials in several yogurt brands published in the
market. This practice uses the disc method and the well method. The practicum results obtained from
the diameter zone on the brands of yogurt Yoforia, Yakult, Yogurito, Bulgarian, Greece and Cimory for
Escherichia coli cultures namely 0 mm, 0 mm, 0.45 mm, 0.89 mm, 0.25 mm and 0 mm. For inhibitory
cultures of the diameter of the Staphylococcus aureus zone were 0 mm, 0 mm, 1.43 mm, 0.4 mm, 0
mm and 0.84 mm. The Sumuran method obtained the results of the hamlet zone diameter in the
Escherichia coli culture of 0 mm (Yoforia, Yogurito, Yakult, Greece and Cimory) at 0.89 mm
(Bulgarian). The culture of Staphylococcus aureus produced a zone of resistance with a diameter of 0
mm (Yoforia, Yogurito, Yakult, Greece and Cimory) while 0.72 mm (Bulgarian) inhibited zone.

Keywords: Antimicrobial Activity, Lactic Acid Bacteria, Yoghurt.

ABSTRAK

Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya dan kerusakan oleh karena itu
terbentuklah antimikroba. Antimikroba merupakan senyawa yang berfungsi untuk menghambat atau
membunuh mikroorganisme. Antimikroba asal mikroorganisme salah satu contohnya yaitu Bakteri
Asam Laktat. BAL dapat menghasilkan bakteriosin yang merupakan antimikroba. Bakteri asam laktat
yang digunakan pada proses fermentasi yoghurt yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus. Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi senyawa antimikroba alami asal
mikroorganisme pada beberapa merek yoghurt yang beredar di pasaran. Praktikum ini menggunakan
metode cakram dan metode sumuran. Hasil praktikum didapatkan diameter zona hambatan pada
metode cakram yaitu pada merek yoghurt Yoforia, Yakult, Yogurito, Bulgarian, Greek dan Cimory
untuk biakan Escherichia coli yaitu 0 mm, 0 mm, 0.45 mm, 0.89 mm, 0.25 mm dan 0 mm. Untuk
biakan Staphylococcus aureus diameter zona hambatan yaitu 0 mm, 0 mm, 1.43 mm, 0.4 mm, 0 mm
dan 0.84 mm. Metode Sumuran didapatkan hasil diameter zona hamabatan pada biakan Escherichia
coli 0 mm (Yoforia, Yogurito, Yakult, Greek dan Cimory) sedangkan 0.89 mm (Bulgarian). Biakan
Staphylococcus aureus menghasilkan zona hambatan dengan diameter 0 mm (Yoforia, Yogurito,
Yakult, Greek dan Cimory) sedangkan 0.72 mm (Bulgarian) zona hambatannya.

Kata Kunci: Aktivitas Antimikroba, Bakteri Asam Laktat, Yoghurt.


PENDAHULUAN aktivitas mikroba terhadap banyak
mikroorganisme perusak atau patogen
Mikroorganisme dapat menyebabkan makanan seperti Bacillus cereus, Clostridium
banyak bahaya dan kerusakan. Hal itu tampak botulinum, Clostridium perfringens,
dari kemampuannya menginfeksi manusia, Pseudomonas, Alcaligenes dan lain-lain (Muna,
hewan serta tanaman dan mampu 2019).
menimbulkan penyakit yang berkisar dari Penghambatan pertumbuhan bakteri
infeksi ringan sampai kematian. uji dengan menggunakan Bakteri Asam Laktat
Mikroorganisme pun dapat mencemari (BAL) akan menghasilkan asam organik seperti
makanan mulai pada saat proses pengolahan, asam laktat, asam asetat dan asam butirat.
transportasi dan penyimpanan dengan cara Asam-asam organik tersebut dalam lubang
menimbulkan perubahan-perubahan kimiawi di sumuran yang berdifusi masuk ke dalam
dalamnya, sehingga membuat pangan media tumbuh bakteri uji yang kemudian
tersebut tidak dikonsumsi atau bahkan dapat mengganggu keutuhan membrane sel
menjadi racun. Karena itulah proses bakteri. Kerusakan membran sel
pengendalian pertumbuhan mikroba yang mengakibatkan nutrisi yang dibutuhkan bakteri
tidak terkontrol akibat kontaminasi merupakan uji untuk tumbuh tidak dapat diabsorbsi
suatu tindakan keharusan dalam penyimpanan sehingga proses metabolism tidak dapat
maupun pengolahan pangan (Hafsan, 2012). berjalan dan pertumbuhannya akan
Pengendalian pertumbuhan mikroorganisme terhambat, maka terbentuklah zona hambat
yang tidak terkontrol tersebut dapat (Sutrisna, 2013).
memanfaatkan antimikroba. Penghambatan bertumbuhan bakteri
Antimikroba adalah senyawa yang uji pada bakteri asam laktat tidak hanya
berfungsi untuk menghambat atau membunuh menghasilkan asam laktat dan asam asetat
mikroorganisme (bakteri, kapang, khamir atau (asam organik), tetapi juga senyawa-senyawa
virus). Antimikroba berasal dari bahan alami lain yang dapat menghambat pertumbuhan
seperti mikroba, tumbuhan dan hewan serta bakteri lain. Senyawa tersebut diantaranya
ada juga yang berasal dari bahan sintetis. H2O2 diasetil dan bakteriosin. Bakteriosin
Antimikroba asal mikroba merupakan salah merupakan zat antimikroba berupa
satu jenis antimikroba yang bersifat alami. polipeptida, protein atau senyawa yang mirip
Pada umumnya mikroba yang menghasilkan protein. Bakteriosin mencegah sintesis
antimikroba adalah golongan Bakteri Asam peptidoglikan yang utuh, sehingga dinding sel
Laktat (BAL) (Handayani, 2017). akan melemah dan akibatnya sel bakteri akan
Bakteri Asam Laktat (BAL) adalah mengalami lisis. Selain itu, target utama dari
bakteri yang mampu memfermentasikan gula bakteriosin yaitu membran sitoplasma dengan
atau karbohidrat untuk memproduksi asam cara mengubah permeabilitasnya, sehingga
laktat. Bakteri ini banyak dijumpai pada transport membran terganggu dan akibatnya
berbagai habitat seperti makanan produksi energi dan biosintesis protein
terfermentasi, buah-buahan dan saluran terhambat (Nissen-Meyer, 1992).
pencernaan manusia atau ternak (Widyastuti Bakteri Asam Laktat banyak
dan Sofarianawati, 1999). Bakteri asam laktat dimanfaatkan untuk produk fermentasi, salah
bermanfaat untuk peningkatan kualitas dan satu contohnya yaitu yoghurt. Yoghurt
keamanan bahan pangan melalui merupakan salah satu produk yang dihasilkan
penghambatan secara alami terhadap dari proses fermentasi pada susu. Yoghurt
mikroorganisme yang bersifat patogen. Bakteri difermentasi menggunakan bakteri
asam laktat menghasikan beberapa komponen Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
antimikroba yaitu asam organik, thermophilus. Yoghurt memiliki banyak
karbondioksida, hydrogen peroksida, diasetil, manfaat bagi tubuh seperti menekan
reuterin dan bakteriosin. Sebagian dari pertumbuhan mikroorganisme patogen di
senyawa-senyawa tersebut memperlihatkan saluran pencernaan. Selain itu, selama
fermentasi akan terjadi pemecahan laktosa meletakkan kertas cakram steril diatas
menjadi asam laktat sehingga yoghurt aman permukaan medium yang telah ditumbuhi oleh
dikonsumsi bagi yang memiliki lactose inokulum yang selanjutnya ditetesi dengan
intolerance (Maleta, 2018). antimikroba yang kemudian diinkubasi dan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk dihitung zona hambatnya. Metode sumuran
mengidentifikasi potensi senyawa antimikroba dilakukan dengan membuat lubang sumuran
alami asal mikroorganisme dengan dengan diameter 6 mm pada masing-masing
menggunakan produk fermentasi berupa cawan petri yang telah teriisi medium padat.
yoghurt pada beberapa merek dagang yang Pada masing-masing sumuran diisi 20 µL
beredar di pasaran. sampel. Selanjutnya diinkubasi pada suhu
35°C selama 18 hingga 24 jam. Setelah
BAHAN DAN METODE diinkubasi dilakukan pengukuran diameter
daerah yang bening (zona hambatan) dengan
Alat dan Bahan menggunakan penggaris atau jangka sorong
Alat yang digunakan dalam persiapan melewati pusat sumuran. Pengukuran
inokulum antara lain: cawan petri, inkubator, diameter zona bening yang juga dilakukan
jarum ose, micropipette, rak tabung reaksi, pada metode cakram yang dimana zona
tabung reaksi, yellow tip dan vortex. Alat yang bening yang mengelilingi kertas cakram
digunakan dalam persiapan media antara lain: merupakan ukuran kekuatan hambatan agen
blue tip, botol UC, micropipette dan tabung mikroba terhadap bakteri uji (Kandou, 2018).
reaksi. Alat yang digunakan pada uji difusi Parameter yang diukur dalam penelitian ini
cakram antara lain: blue tip, cakram steril, meliputi diameter hambatan.
cawan petri, inkubator dan micropipette. Alat
yang digunakan pada metode sumuran antara Proses Persiapan Inokulum
lain: blue tip, cawan petri, inkubator dan 1. Disiapkan bakteri uji berupa
micropipette. Staphylococcus aureus dan Escherichia
Bahan yang digunakan pada persiapan coli.
inokulum antara lain: bakteri uji 2. Ditumbuhkan pada media Nutrient Agar
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, (NA).
medium Nutrient Agar (NA) dan Nutrient Broth 3. Diinkubasi selama 24 jam pada kondisi
(NB). Bahan yang digunakan pada persiapan suhu 35°C di dalam inkubator.
media antara lain: kultur bakteri, larutan 4. Diambil 1 ose.
buffer phospat dan medium Nutrient Agar 5. Diinokulasi pada 10 mL Natrium Broth
(NA). Bahan yang digunakan pada metode uji (NB) dan diinkubasi selama 24 jam pada
difusi cakram antara lain: kertas cakram steril, suhu 35°C di dalam inkubator.
medium Nutrient Agar (NA), antimikroba 6. Kemudian diambil 0,1 mL dengan
berupa (Yoforia, Yakult, Yogurito, Bulgarian, menggunakan micropippet.
Greek dan Chimory). Bahan yang digunakan 7. Dimasukkan ke 9 mL Natrium Broth (NB).
pada metode sumuran antara lain: 8. Diinkubasi selama 24 jam pada kondisi
antimikroba berupa (Yoforia, Yakult, Yogurito, suhu 35°C.
Bulgarian, Greek dan Chimory). 9. Tahapan 6 hingga 8 dilakukan
pengulangan sebanyak 3 kali sehingga
Metode didapatkan kultur yang diinginkan.
Praktikum dilakukan di laboratorium
Mikrobiologi Umum Fakultas Teknologi Pangan Proses Persiapan Media
dan Agroindustri Universitas Mataram dengan 1. Diambil kultur sebanyak 1 mL.
menggunakan metode cakram dan metode 2. Dimasukkan kultur ke dalam 9 mL larutan
sumuran untuk mengetahui aktivitas buffer phospat.
antimikroba pada berbagai merek yoghurt. 3. Diambil 1 mL kemudian dimasukkan ke
Metode cakram dilakukan dengan cara dalam 100 mL Nutrient Agar (NA).
4. Dituang ke dalam 6 cawan petri. hampir dalam semua proses fermentasi
makanan dan minuman. Peran utama bakteri
Proses Uji Difusi Cakram ini dalam indsutri makanan adalah untuk
1. Disediakan cakram steril dengan diameter pengasam bahan mentah dengan
6 mm. memproduksi sebagaian besar asam laktat
2. Dimasukkan ke dalam media Nutrient Agar (bakteri homofermentatif), asam asetat, etanol
(NA). dan karbondioksida (bakteri heterofermentatif)
3. Ditetesi 20 µL antimikoba berupa produk (Nur, 2005). Bakteri asam laktat adalah
yoghurt berbagai merek. bakteri yang menguntungkan dan digunakan
4. Diinkubasi selama 10 jam pada kondisi pada proses fermentasi yoghurt.
suhu 35°C. Yoghurt merupakan minuman
fermentasi dari bahan dasar susu. Produk
Proses Uji Metode Sumuran olahan susu yang dikembangkan agar memiliki
1. Disiapkan tip steril dengan diameter 6 daya simpan yang lebih lama dan lebih
mm. bermanfaat. Dalam proses fermentasinya
2. Ditekan pada medium berisi biakan hingga digunakan bakteri asam laktat yaitu
dasar cawan agar terbentuk sumuran. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
3. Diangkat sisa medium. thermophillus. Pada proses fermentasi susu
4. Dimasukkan antimikroba sebanyak 20 µL oleh bakteri asam laktat, terjadi perubahan
yang berupa yoghurt dari berbagai merek. laktosa menjadi asam laktat yang
5. Diinkubasi selama 18 jam pada kondisi menyebabkan adanya penurunan pH dan
suhu 35°C. menimbulkan rasa asam. Bakteri asam laktat
dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Pengukuran Diameter Zona Hambat patogen karena menghasilkan senyawa
1. Diukur diameter zona hambat dengan antimikroba seperti hydrogen peroksida,
menggunakan rumus: bakteriosin dan lain-lain (Sopandi, 2014).
Praktikum ini menggunakan beberapa
jenis yoghurt diantaranya yaitu Yofaria, Yakult,
Yogurito, Bulgarian, Greek dan Chimory.
HASIL DAN PEMBAHASAN Yoghurt merek Yoforia memiliki beberapa
komposisi diantaranya menggunakan stater
Antimikroba merupakan senyawa Lactobacillus delbrueckii subsp dan
biologis atau kimia yang bersifat dapat Streptococcus thermophillus, susu segar, gula,
menghambat pertumbuhan mikroba susu skim bubuk, penstabil dan air. Yakult
(mikrostatik) atau membunuh mikroba memiliki komposisi diantaranya menggunakan
(mikrosidal). Komponen antimikroba terdapat starter bakteri Lactobacillus casei strain
dalam bahan pangan melalui salah satu dari shiirota, air, perisa identic alami, susu skim
berbagai cara, yaitu secara alamiah di dalam bubuk dan dektrosa. Yogurito memiliki
bahan pangan yang ditambahkan secara komposisi bahan antara lain menggunakan
sengaja ke dalam makanan dan terbentuk starter bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
selama pengolahan atau oleh jasad renik yang Streptococcus thermophilus, air, yohurt skim,
tumbuh selama fermentasi pangan gula, penstabil pectin dan pengatur kemasan.
(Handayani, 2017). Kandungan komposisi Bulgarian
Antimikroba alami adalah antimikroba antara lain menggunakan starter Lactobacillus
yang didapatkan dari senyawa-senyawa bulgaricus dan Streptococcus thermophillus,
berupa mikroorganisme, tanaman dan hewan. air, susu segar, gula, susu skim bubuk,
Antimikroba alami yang berasal dari penstabil nabati, lemak susu, perisa alami
mikroorganisme banyak ditemukan pada yoghurt dan antioksidan tokoferol. Yoghurt
spesies Bakteri Asam Laktat (BAL). Bakteri dengan merek Breek memiliki komposisi yang
Asam Laktat mempunyai peranan esensial menggunakan starter Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophillus serta gula dan untuk bakteri Staphylococcus aureus
(sukrosa). Sedangkan, yoghurt dengan merek terbentuk zona hambatan dengan diameter
dagang Chimory memiliki komposisi bahan rata-rata 0.4 mm. Yoghurt dengan merek
antara lain Lactobacillus delbrueckii subsp. dan Greek juga terbentuk zona hambatan dengan
Streptococcus thermophillus, air, susu sapi diameter rata-rata 0.25 mm untuk bakteri
segar, gula dan penstabil nabati. Escherichia coli dan untuk bakteri
Pengujian aktivitas antimikroba asal Staphylococcus aureus tidak terbentuk zona
mikoorganisme pada keenam sampel yoghurt hambatan. Merek Chimory juga menunjukkan
dilakukan dengan menggunakan metode difusi adanya zona hambat yang dimana terbentuk
yaitu metode difusi kertas cakram dan metode diameter rata-rata sebesar 0.84 mm untuk
difusi sumur. Metode difusi agar memiliki bakteri Staphylococcus aureus dan tidak
kelebihan yaitu sederhana untuk dilakukan terbentuk zona hambatan untuk bakteri
dan dapat digunakan untuk melihat sensivitas Esherichia coli.
berbagai jenis mikroba terhadap antimikroba
pada konsentrasi tertentu. Kekurangan dari
metode difusi agar adalah senyawa Zona Hambat Metode
antimikroba yang akan diuji harus bersifat Cakram
hidrofilik agar dapat berdifusi dengan baik ke
dalam agar. Mekanisme kerja metode difusi 1.6
1.4
secara umum yaitu komponen antimikroba 1.2
akan berdifusi ke dalam agar dan 1
0.8
menghambat pertumbuhan mikroba yang 0.6
terkandung dalam agar. Metode sumur 0.4
0.2
dilakukan dengan membuat sumur 0
berdiameter 6 mm pada media agar yang

k
o

y
n
lt
ria

or
ee
rit

ia
ku
fo

ar

m
gu

Gr
telah ditambahkan bakteri uji. Sumuran yang
Ya
Yo

Ci
lg
Yo

Bu

telah dibuat diisi dengan komponen


antimikroba selanjutnya dimasukkan ke dalam Escherichia coli
refrigerator untuk memberi kesempatan Staphylococcus aureus
senyawa berpenetrasi sebelum dilakukan Grafik 1. Hasil Pengamatan Antimikroba Asal
inkubasi. Setelah inkubasi selama 24 jam pada Mikroorganisme Metode Cakram
suhu 37°C kemudian dilakukan pengamatan
dan pengukuran zona pengamatan dan Zona hambat pada metode sumuran
pengukuran zona penghambatan dapat dilihat dari grafik 2 bahwa yoghurt
pertumbuhan mikroba (mm). dengan merek Yakult, Yuforia, Yogurito, Greek
Berdasarkan hasil pengamatan dan Chimory tidak terbentuk zona bening atau
besarnya zona hambat pada grafik 1 dengan zona hambat. Sedangkan yoghurt merek
menggunakan metode cakram menunjukkan Bulgarian menunjukkan adanya zona hambat
bahwa pada produk Yakult dan Yoforia tidak yaitu untuk bakteri Escherichia coli diameter
terbentuk zona bening atau zona hambat. rata-rata hambatan yaitu sebesar 0.89 mm
Yoghurt dengan merek Yogurito menunjukkan dan untuk bakteri Stayphylococcus aureus
hasil bahwa terbentuk zona bening atau zona diameter rata-rata hambatan yaitu sebesar
hambat pada cawan petri yang diisi dengan 0.72 mm. Adanya zona bening menunjukkan
biakan Escherichia coli dengan diameter bahwa senyawa antimikroba pada produk
hambatan sebesar 0.45 mm dan untuk bakteri yoghurt memiliki kemampuan bakterisidal atau
Staphylococcus aureus yaitu sebesar 1.43 mm. kemampuan membunuh mikroorganisme,
Sedangkan untuk yoghurt dengan merek sedangkan adanya zona buram menunjukkan
Bulgarian juga membentuk zona hambat yang bahwa senyawa antimikroba pada yoghurt
dimana pada bakteri Escherichia coli terbentuk memiliki kemampuan bakteriostatik atau
zona hambatan dengan diameter 0.89 mm kemampuan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. Berdasarkan hasil Hasil pengamatan menunjukkan
pengamatan bahwa sebagian besar jenis bahwa metode sumuran memiliki diameter
yoghurt tersebut memiliki kemampuan zona hambat lebih besar daripada metode
menghambat pertumbuhan mikroba yang cakram. Hal ini dapat terjadi karena beberapa
sangat lemah, hal ini dapat terlihat dari faktor salah satunya yaitu pada metode
terbentuknya diameter zona hambat yang sumuran ekstrak langsung dimasukkan ke
rendah. setiap lubang sehingga efek untuk
menghambat pertumbuhan bakteri menjadi
lebih kuat. Sedangkan pada metode cakram,
Zona Hambat Metode cakram disk harus direndam harus direndam
Sumuran dalam cawan petri. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Misna (2016) bahwa dengan
1
0.9 menggunakan metode sumuran dapat
0.8 menghasilkan diameter zona hambat yang
0.7 besar. Hal ini terjadi karena pada metode
0.6 sumuran terjadi proses osmolaritas dari
0.5 konsentrasi ekstrak yang lebih tinggi dan lebih
0.4 kuat untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
0.3
Aktivitas antimikroba pada produk
0.2
0.1
yoghurt telah diketahui sehingga untuk
0 mengetahui syarat yoghurt yang baik
berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
o

y
lt
ria

or
ee
rit

ia
ku
fo

ar

m
gu

Gr

untuk yoghurt yang telah dikeluarkan oleh


Ya
Yo

Ci
lg
Yo

Bu

Badan Standarisasi Nasional tahun 1992


Escherichia coli Staphylococcus aureus dengan nomor SNI 01-2981-1992 yoghurt
Grafik 2. Hasil Pengamatan Antimikroba Asal dengan kualitas yang baik memiliki total asam
Mikroorganisme Metode Sumuran laktat sekitar 0.5 hingga 2.0% dan kadar air
maksimal 88%. Sedangkan derajat keasaman
Berdasarkan hasil dari uji dengan (pH) yang sebaiknya dicapai oleh yoghurt
menggunakan metode cakram diketahui menurut Edwin (2002) adalah 4.5.
bahwa Staphylococcus aureus lebih besar Faktor-faktor yang mempengaruhi
penghambatannya daripada bakteri zona hambat menurut Greenwood (1995)
Escherichiai coli. Hal ini sesuai dengan adalah konsentrasi mikroba pada permukaan
pendapat Suarsana (2011) bahwa bakteri medium. Semakin tinggi konsentrasi mikroba
gram positif lebih efektif dihambat maka zona penghambatan akan semakin kecil.
dibandingkan dengan bakteri gram negative, Kedalaman medium pada cawan petri,
hal ini disebabkan karena perbedaan struktur semakin tebal medium pada cawan petri maka
dinding sel antara bakteri gram positif dan zona penghambatan akan semakin kecil. Nilai
bakteri gram negative. Bakteri gram negative pH dari medium, beberapa antimikroba
lebih banyak mengandung peptidoglikan yang bekerja dengan baik pada kondisi asam dan
menyebabkan bakteriosin lebih sulit untuk beberapa basa alkasi atau basa. Serta kondisi
menembus dinding sel bakteri gram negative. aerob atau anaerob, karena beberapa
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Cintas antimikroba kerja terbaiknya pada kondisi
(1996) dan Leroy (2007) dalam Suarsana aerob yang lainnya pada kondisi anaerob.
(2011), bahwa substansi antimikroba yang
dihasilkan oleh bakteri asam laktat (BAL) lebih KESIMPULAN
efektif menghambat pertumbuhan bakteri
gram positif dibadingkan dengan bakteri gram Antimikroba alami adalah antimikroba
negative. yang didapatkan dari senyawa-senyawa
berupa mikroorganisme, tanaman dan hewan.
Antimikroba alami yang berasal dari Maleta, H. S. dan J. Kusnadi. 2018. Pengaruh
mikroorganisme banyak ditemukan pada Penambahan Sari Buah Naga Merah
spesies Bakteri Asam Laktat (BAL). Bakteri (Hylocereus polyrhizus) Terhadap
Asam Laktat mempunyai peranan esensial Aktivitas Antioksidan dan Karakteristik
hampir dalam semua proses fermentasi Fisikokimia Caspian Sea Yoghurt.
makanan dan minuman karena dapat Jurnal Pangan dan Agroindustri
menghambat pertumbuhan bakteri patogen. 6(2):13-22.
Hal ini karena bakteri asam laktat
menghasilkan senyawa antimikroba seperti Misna. 2016. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit
hydrogen peroksida, bakteriosin dan lain-lain. Bawang Merah (Allium cepa L)
Berdasarkan hasil diketahui bahwa pada Terhadap Bakteri Stapylococcus
metode sumuran diameter zona hambat lebih aureus. Journal of Pharmacy 2(2):138-
besar karena metode sumuran terjadi proses 144.
osmolaritas dan zona hambat yang terbentuk
karena isolate beraktivitas tidak hanya di Muna, N. 2019. Kajian Aktivitas Antimikroba
permukaan atas Nutrient Agar (NA) tetapi juga dari Lactobacillus plantarum (LP01)
sampai ke bawah. Hasil uji antimikroba bakteri dan Lactobacillus acidophilus (LA01)
asam laktat yang diisolasi dari beberapa merek serta Sensitivitasnya Terhadap
yoghurt terhadap bakteri Staphylococcus Antibiotik. Skripsi. Fakultas Teknik.
aureus dan Esherichia coli menunjukkan Universitas Pasundan. Bandung.
bahwa terdapat zona hambatan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi zona hambat diantaranya Nissen-Meyer, J., Holo, H., Havarstein, L. S.,
konsentarasi mikroba, kedalaman medium, Sletten, K. dan Nes, I. F. 1992. A
nilai pH medium dan kondisi aerob atau Novel Lactococcal Bacteriocin Whose
anaerob. Activity Depends on the
Complementary Action of Two
DAFTAR PUSTAKA Peptides. J Bacteriol 174, 5686-5692.

Greenwood. 1995. Antibiotic Susceptibility Nur, H. S. 2005. Pembentukan Asam Organik


(Sensitivity) Test, Antimicrobial and Oleh Isolat Bakteri Asam Laktat pada
Chemotherapy. Mc Graw Hill Media Esktrak Daging Buah Durian
Company. USA. (Durio zibethinus Murr.). Jurnal
Bioscientieae 2(1):15-24.
Hafsan. 2014. Bakteriosin Asal Bakteri Asam
Laktat Sebagai Biopreservatif Pangan. Sopandi, T. 2014. Mikrobiologi Pangan. Andi.
Jurnal Teknosains 8(2):175-184. Yogyakarta.

Handayani, B. R., S. Widyastuti, M. D. Ariana Suarsana, I. N. 2011. Karakteristik Fisikokimia


dan T. I. Rahayu. 2017. Buku Ajar Bakteriosin yang Diekstrak dari
Antimikroba Alami Edisi Pertama. Yoghurt. Bulettin Veteriner Udayana
Unram Press. Mataram. 3(1):1-8.

Kandou, F. E. F dan D. Pandiangan. 2018. Sutrisna, R., N. Ekowati dan D. Rahmawati.


Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol 2013. Uji Daya Hambat Isolat Bakteri
Tumbuhan Paku Diantum capillus- Asam Laktat Usus Itik ( Anas
veneris dan Asplenium nidus Terhadap domestica) pada Bakteri Gram Positif
Bakteri Gram Negatif Escherichia coli dan Pola Pertumbuhan Isolat Bakteri
dengan Metode Difusi Agar. Jurnal Usus pada Media Mrs Broth. Jurnal
MIPA UNSRAT Online 7(1):25-28. Penelitian Pertanian Terapan 13(1):52-
59.
Widyastuti Y. dan Sofarianawati E. 1999.
Karakter Bakteri Asam Laktat
Enterococcus sp. yang Diisolasi dari
Saluran Pencernaan Ternak. Jurnal
Mikrobiologi Indonesia 4(2):50-53.

Anda mungkin juga menyukai