DI SUSUN OLEH :
NIM : G70119012
KELAS :C
JURUSAN FARMASI
UNIFVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk
menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang
tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim
tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila
bahan makanan tersebut sudah ada. Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan
tembat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat
pembiakannya relative cepat.
1. Produk Antibiotik
2. Produk Vaksin
Vaksin berasal dari kata vaccinia, adalah bahan antigenik yang digunakan
untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga
dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami
atau “liar”. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah
dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga
berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida,
partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem
kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen
tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu
sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).
Vaksin merupakan senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme
untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.Banyak
ditemukan mikroorganisme yang mengandung substansi dengan
aktivitas antibiotik.Vaksin diproduksi oleh strain mutan patogen virulen
tanpa menghilangkan antigen yang diperlukan untuk menimbulkan
respons imun. Perkembangan bidang bioteknologi memungkinkan
produksi seluruh seluruh vaksin baru. Beberapa vaksin baru ini ditujukan
bagi target baru, dan beberapa lagi lebih efektif dan memiliki efek
samping lebih sedikit dibandingkan vaksin tradisional yang ada saat ini.
4. Alkoloid
5. Asam Glutamat
1. Yoghurt
Susu memiliki reputasi yang baik sebagai makanan yang sangat bergizi.
Sayangnya, kandungan gizi yang tinggi tidak hanya menarik bagi
manusia. Jika dibiarkan untuk waktu yang lama, nutrisi yang ada di dalam
susu memungkinkan mikroorganisme untuk tumbuh sehingga
menyebabkan susu tidak layak untuk konsumsi manusia. Pada zaman
kuno, cara utama untuk mengawetkan susu adalah untuk mengubahnya
menjadi keju.
Para sejarawan percaya bahwa keju menjadi bagian dari diet manusia
sekitar 800 tahun yang lalu, sehingga merupakan makanan yang pertama
difermentasi. Kemungkinan dihasilkan secara tidak sengaja melalui
praktek membawa susu dalam kantong yang terbuat dari perut hewan.
Enzim dalam cairan pencernaan dari perut dan bakteri dalam susu bekerja
sama untuk membentuk dadih (curd) dan kemudian keju mentah. Menurut
FDA, keju adalah produk yang dibuat dengan cara mengkoagulasikan
kasein susu, susu krim atau susu yang kaya dengan krim.
3. Mentega
Mentega atau disebut juga buttermilk dihasilkan dari susu skim atau susu
rendah lemak dengan bantuan bakteri asam laktat. Buttermilk mempunyai
karakteristik pada tekstur, rasa asam dan aroma. Tekstur dihasilkan dari
pemecahan dadih. Aroma dan rasa disebabkan oleh diasetil, asetildehid
dan produk metabolik lain dilepaskan oleh bakteri fermentasi.
II.2 Pemanfaatan Mikroba Sebagai Indikator uji
Pengujian mikrobiologi memanfaatkan mikroorganisme sebagai indikator
pengujian. Dalam hal ini mikroorganisme digunakan sebagai penentu konsentrasi
komponen tertentu pada campuran kompleks kimia, untuk mendiaknosis
penyakit tertentu tertentu, serta untuk menguji bahan kimia guna menentukan
potensi mutagenik atau karsinogenik suatu bahan. Macam-macam uji yang dapat
dilakukan adalah uji antibiotik/antimikroba, bioautografi, uji vitamin dan asam
amino, uji ames, dan penggunaan mikroorganisme sebagai model metabolisme
obat mamalia.
Metode difusi
Metode disc diffusion (tes Kirby dan Bauer) untuk menentukan aktivitas
agen antimikroba. Piringan yang berisi agen antimikroba diletakkan pada
media agar yang telah ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi pada
media agar tersebut. Area jernih mengindikasikan adanya hambatan
pertumbuhan mikroorganisme oleh agen antimikroba permukaan media
agar.
E-test
Pada uji ini kebutuhan media berbeda dengan uji menggunakan bakteri.media
yang umum digunakan adalah Sabouroud Dextrose Liquid/solid, Czapex Dox,
dan media khusus fungi lain. Uji ini serupa dengan uji untuk bakteri, dimana
spora fungi atau miselium fungi dilarutkan pada larutan agen antimikroba uji,
dan selanjudnya pada interval waktu tertentu disubkultur pada media yang
sesuai. Setelah diinkubasi, pertumbuhan fungi pun diamati.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Produk yang dihasilkan dari pemanfaatan mikroba antara lain dalam
bidang industry farmasi yaitu produk antibiotic, produk vaksin, asam
amino, alkaloid dan asam glutamate, sedangkan dalam bidang pangan
digunakan untuk pembuatan yoghurt, keju dan mentega.
Produk yang dihasilkan dari pemanfaatan mikroba sebagai indicator uji
antara lain sebagai uji antivitas antibiotic, uji aktivitas anti fungi, dan uji
aktivitas anti virus