Dosen Pengampuh :
DISUSUN OLEH:
SIRAH DINIATI
NEA G 301 20 003
KELAS A
PROGRAM STUDI
KIMIA JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2021
1 Pemanfaatan Mikroba Untuk Menghasilkan Produk
1. Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman hasil kerjasama dengan mikroorganisme.
Tidak sembarangan mikroorganisme yang dapat membantu proses
pembuatan yogurt, terdapat dua bakteri utama yang membantu proses
fermentasi yogurt diantaranya adalan Streptococcus thermophilus dan
Lactobicillus bulgaricus. Pada dasarnya kerja kedua bakteri ini yaitu
menghasilkan asam laktat sehingga rasa dari yogurt tersebut menjadi asam.
Asam laktat ini dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora pada
usus. Tingkat keasaman yang dihasilkan mampu menghambat bakteri
penyebab penyakit yang pada umumnya tidak tahan terhadap asam.
2. Keju
Susu memiliki reputasi yang baik sebagai makanan yang sangat bergizi.
Sayangnya, kandungan gizi yang tinggi tidak hanya menarik bagi manusia.
Jika dibiarkan untuk waktu yang lama, nutrisi yang ada di dalam susu
memungkinkan mikroorganisme untuk tumbuh sehingga menyebabkan susu
tidak layak untuk konsumsi manusia. Pada zaman kuno, cara utama untuk
mengawetkan susu adalah untuk mengubahnya menjadi keju.
Para sejarawan percaya bahwa keju menjadi bagian dari diet manusia sekitar
800 tahun yang lalu, sehingga merupakan makanan yang pertama
difermentasi. Kemungkinan dihasilkan secara tidak sengaja melalui praktek
membawa susu dalam kantong yang terbuat dari perut hewan. Enzim dalam
cairan pencernaan dari perut dan bakteri dalam susu bekerja sama untuk
membentuk dadih (curd) dan kemudian keju mentah. Menurut FDA, keju
adalah produk yang dibuat dengan cara mengkoagulasikan kasein susu, susu
krim atau susu yang kaya dengan krim.
3. Mentega
Mentega atau disebut juga buttermilk dihasilkan dari susu skim atau susu
rendah lemak dengan bantuan bakteri asam laktat. Buttermilk mempunyai
karakteristik pada tekstur, rasa asam dan aroma. Tekstur dihasilkan dari
pemecahan dadih. Aroma dan rasa disebabkan oleh diasetil, asetildehid dan
produk metabolik lain dilepaskan oleh bakteri fermentasi.
Metode disc diffusion (tes Kirby dan Bauer) untuk menentukan aktivitas
agen antimikroba. Piringan yang berisi agen antimikroba diletakkan pada
media agar yang telah ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi pada
media agar tersebut. Area jernih mengindikasikan adanya hambatan
pertumbuhan mikroorganisme oleh agen antimikroba permukaan media
agar.
E-test