Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ISOLASI JAMUR 2 (MOIST-CHAMBER)

Dosen Pengampu :

Dr. Pramesti Dewi, M. Si.

Asisten Praktikum :

Ahmad Faiz Zein

Disusun oleh :

Mutiara Chandra Luqyta (4401420067)

Pendidikan Biologi C 2020

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2021
A. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari isolasi jamur dengan metode Moist-Chamber.
2. Mengetahui alur dan langkah-langkah dari isolasi jamur dengan metode Moist-
Chamber.

B. Landasan Teori
Jamur merupakan mikroorganisme yang termasuk ke dalam golongan eukariotik
dan tidak termasuk ke dalam golongan tumbuhan. Jamur bewujud sel atau benang
bercabang dan mempuyai dinding sel yang umumnya terdiri ari kitin dan glukan,
dan juga sebagian kecil dari selulosa atau kitosan. Jamur umumnya ditemukan pada
substrat di tanah, dipohon yang tumbang, dan umumnya banyak ditemukan
ditempat- tempat lembab disekitar kita asalkan banyak materi organiknya.
Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian untuk mengisolasi jamur. Isolasi
jamur adalah suatu tahap proses pengambilan jamur dari medium atau lingkungan
asal jamur tersebut, kemudian menumbuhkannya pada medium buatan sehingga
diperoleh biakkan dari hasil isolasi tersebut. Populasi jamur dapat diisolasi menjadi
biakkan, terdiri dari satu jenis jamur yang dapat dipelajari secara morfologi, sifat,
dan kemampuan biokimianya. Dalam tahap pemindahan jamur, perlu menggunakan
prosedur aseptik. Aseptik memiliki artian bebas dari kondisi kontaminasi oleh zat
kontaminan. Prosedur aseptik sangat penting digunakan sebagai upaya melindungi
laboran dan menghindari kontaminasi yang tidak dikehendaki. Salah satu cara
untuk mengisolasi jamur yaitu dengan metode Moist-Chamber.

C. Alat dan Bahan


1. Gelas ukur 7. Aquades
2. Cutter 8. NaOCl 2%
3. Sedotan plastik 9. Alkohol 70%
4. Tisu 10. Mikroskop
5. Pinset 11. Sampel tanaman sakit (cabai
6. Kotak mika merah)
D. Cara Kerja
1. Siapkan sampel berupa tanaman yang sakit diakibatkan oleh jamur.
2. Potong sampel tanaman dengan mengambil bagian yang sehat dan sakit dengan
perbandingan 1:1.
3. Lakukan sterilisasi sampel tanaman dengan aquades selama 1 menit.
4. Kemudian sterilisasi sampel tanaman dengan NaOCl 2% selama 20 menit.
5. Kemudian sterilisasi sampel tanaman dengan aquades selama 1 menit.
6. Angkat dan kering-anginkan selama 1 menit.
7. Siapkan media dengan kotak mika yang telah dialasi 3 helai tisu di dalamnya.
8. Basahi tisu dengan aquades.
9. Letakkan 4 buah sedotan plastik di atas tisu.
10. Susun sampel tanaman di atas sedotan plastik secara aseptis.
11. Tutup media dan biarkan selama 3 x 24 jam.
12. Amati hasil sampel tanaman dan catat hasilnya.

E. Hasil dan Pembahasan


Tabel Hasil Identifikasi Jamur Moist-Chamber
No Gambar Identitas
1. Aspergillus sp.
Koloni berwarna coklat kehitaman sebagai
tempat dihasilkannya askospora.
Devisi : Ascomycota
Famili : Moniliaceae
Genus : Aspergillus

2. Monilia sp.
Koloni berwarna kuning pekat.
Devisi : Ascomycota
Famili : Moniliaceae
Genus : Monilia
3. Mucor sp.
Koloni berwarna putih, krem menuju abu-abu.
Devisi : Zigomycota
Famili : Mucoraceae
Genus : Mucor

4. Penicillium sp.
Koloni awal berwarna putih, lalu berubah biru
kehijauan, abu kehijauan, abu zaitun, terkadang
kuning atau kemerahan.
Devisi : Ascomycota
Famili : Trichocomaceae
Genus : Penicillium

F. Kesimpulan
Jamur merupakan mikroorganisme yang termasuk ke dalam golongan eukariotik
dan tidak termasuk ke dalam golongan tumbuhan. Moist-Chamber adalah salah satu
metode isolasi jamur. Moist Chamber dilakukan dengan mengambil sampel
tanaman dari lingkungan asli dan menumbuhkannya pada medium yang basah dan
lembab sehingga diperoleh biakan dari hasil isolasi jamur pada sampel tanaman.
DAFTAR PUSTAKA

Waluyo Lud. 2008. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. Malang: UMM Press.
2007. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press.
Carling, D.E., Pope, E.J., Brainard, K.A. Carter, D.A. 2010. Characterization of
mycorrhizal isolates of Rhizoctonia solani from an orchid, including AG-12, a
new anastomosis group. Phytopathology, 89: 942–946.
Grosch, R., Lottmann, J., Faltin, F., Berg, G. 2015. Use of Bacterial Antagonists to
Control Diseases Caused by Rhizoctonia solani. Gesunde Pflanzen, 57:199-205.
Nabila, R.Y. 2015. Perkembangan Cendawan Helminthosporium sp. dan Curvularia sp.
pada Tanaman Gandum (Triticum aestivum L.). Skripsi. Institut Pertanian
Bogor.
Otero, J.T., Ackerman, J.D., Bayman, P. 2012. Diversity and host specificity of
endophytic Rhizoctonia-like fungi from tropical orchids. American J. of Botany,
89: 1852–1858.
Yuwono, Triwibowo. 2008. Biologi Molekular. Erlangga: Jakarta.
Irianto K. 2007. Mikrobiologi. Bandung: Yrama Widya.

Anda mungkin juga menyukai