ALKOLOID
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
segala berkat, rahmat, karunia, kemudahan dan kelancaran-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Alkaloid”.
Makalah ini telah dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, diharapkan adanya kritik dan saranyang bisa menunjang untuk
perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca dan juga penulis khususnya.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
COVER...................................................................................................... I
KATA PENGANTAR.............................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 6
A. Pengertian Senyawa
Alkaloid........................................................................................... 6
B. Penamaan dan sifat-sifat.................................................................. 9
C. Sruktuk, klasifikasi dan penggolongan senyawa
alkoloid........................................................................................... 10
D. Penentuan Struktur Senyawa
Alkaloid...........................................................................................21
E. Kegunaan Senyawa Alkaloid..........................................................27
F. Tanaman Yang Mengandung alkoloid........................................... 28
A. Kesimpulan..................................................................................... 32
B. Saran............................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 34
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang terdiri dari
beribu-ribu pulau yang kaya sumber alam terutama tumbuh-tumbuhan yang
sangat beraneka ragam. Beberapa jenis tumbuhan digunakan sebagai ramuan
obat yang penggunaanya didasarkan secara turun-temurun, maka para peneliti
kimia telah melakukan penyelidikan terhadap kandungan kimia berbagai
tanaman.
Salah satu senyawa organik yang paling banyak ditemukan di alam
ialah alkaloid, yaitu senyawa organik yang bersifat basa atau alkali dan sifat
basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa
tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis
kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan.
Sejarah alkaloid hampir setua peradan manusia. Manusia telah
menggunakan obat-obatan yang mengandung alkaloid dalam minuman. Obat-
obat yang pertama ditemukan secara kimia adalah opium, getah kering
Apium Papaver somniferum. Opium telah digunakan sebagai obat-obatan dan
sifatnya sebagai analgetik dan narkotik sudah diketahui. Pada tahun 1803,
Derosne mengisolasi alkaloid semi murni dari opium dan diberi nama
narkotin. Selain itu, pada tahun 1817-1820 di Laboratorium Pelletier dan
Caventon di Fakultas Farmasi di Paris, melanjutkan penelitian dibidang kimia
alkaloid dan dalam waktu singkat diperoleh Stikhnin, Emetin, Brusin, Piperin,
kaffein, Quinin, Sinkhonin dan Kolkhisin.
Alkaloida umumnya ditemukan dalam kadar yang kecil dan harus
dipisahkan dari campuran senyawa. Hampir seluruh alkaloid berasal dari
tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Secara
organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya
teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa alkaloid
dapat ditemukan pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu. Berdasarkan hal
tersebut bahwa hampir semua alkaloid di alam mempunyai keaktifan biologis
dan memberikan efek fisiologis tertentu pada mahluk hidup maka dibuatlah
makalah ini untuk membahas hal-hal penting mengenai alkaloid agar
ketersediaanya yang cukup melimpah di alam dapat dimanfaatkan dengan
baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan senyawa Alkaloid?
2. Penamaan dan sifat-sifat fisika serta kimia?
3. Bagaimana struktur dan klasifikasi, golongan senyawa alkaloid?
4. Bagaimana cara penentuan struktur senyawa alkaloid?
5. Apa saja kegunaan dari senyawa alkaloid?
BAB II
PEMBAHASAN
N N
H
Piridin Piperidin
N CH3
N
H
N
H
Lingkaran Imidazol merupakan inti dasar dari pilokarpin yang
berasal dari daun tumbuhan Pilocarpus jaborandi atau Jaborandi
rermambuco, P. Microphylus atau J. marashm, dan P. Pinnatifolius
atau J. Paraguay dari famili: Rutaceae yang berkhasiat sebagai
konjungtiva pada penderita glaukoma.
7) Alkaloid Lupinan
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom N,
Struktur inti:
CH3
9) Alkaloid Amina
Golongan ini tidak mengandung N heterosiklik. Banyak yang
merupakan tutrunan sederhana dari feniletilamin dan senyawa-
senyawa turunan dari asam amino fenilalanin atau tirosin.
Struktur inti:
HO NH2
NH2
COOH
Feniletilamin Fenilalanin
b. Kolkisina
Alkaloid ini berasal dari biji tumbuhan Colchicum
autumnalei (famili: Liliaceae) berguna sebagai
antineoplasmik dan stimulan SSP, selain pada biji kormus
(pangkal batang yang ada di dalam tanah) tumbuhan ini
juga mengandung alkaloid yang sama.
c. d-Norpseudo Efedrina
Alkaloid ini diperoleh dari daun-daun segar tumbuhan
Catha edulis (famili: Celastraceae). Nama lain dari
tumbuhan ini adalah Khat atau teh Abyssina, tumbuhan ini
berupa pohon kecil atau semak-semak yang berasal dari
daerah tropik Afrika Timur. Khasiat dari simplisia ini
adalah stimulan pada SSP.
d. Meskalina
Diperoleh dari sejenis tumbuhan cactus Lophophora
williamsii (famili: Cactaceae) dikenal dengan nama Peyote
yang dapat menyebabkan halusinasi dan euphoria.
10) Alkaloid Purin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen.
Struktur inti:
N
N
N
N
H
O N N
CH3
Kafeina
b. Theobromina (3,7 dimetil Xanthin)
Diperoleh dari biji tumbuhan Theobroma cacao (famili:
Sterculaceae) yang berguna sebagai diuretik dan stimulan
SSP.
O CH3
N
HN
O N N
CH3
Theobromina
c. Theofilina (1,3 dimetil Xanthin)
Merupakan isomer dari Theobromina yang berguna sebagai
bronkodilator dan diuretik.
O
H
H3C N
N
O N N
CH3
Theofilina
N
N N
H H
N N
H
Kuinolin Indol
Keluarga : Nyctaginaceae
Keluarga : Acanthaceae
Tanaman ini mengandung alkaloid nontoksik.
3. Mengkudu
Keluarga : Rubiaceae
4. Nilam
Keluarga : Lamiaceae
5. Pohon Tanjung
Keluarga : Sapotaceae
6. Sidaguri
Keluarga : Malvaceae
7. Srikaya
Keluarga : Annonaceae
Keluarga : Apocynaceae
Keluarga : Apocynaceae
10. Pegagan
Keluarga : Apiaceae
11. Opium
Keluarga : Papaveraceae
Keluarga : Rubiaceae
A. Kesimpulan
1. Pengertian senyawa alkaloid
Alkaloid adalah senyawa metabolid sekunder yang bersifat basa,
yan mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam cincin
heterosiklik, dan bersifat aktif biologis menonjol.
2. Penamaan dan sifat-sifat fisika serta kimia
Alkaloid tidak mempunyai tatanama sistematik, oleh karena itu,
suatu alkaloid dinyatakan dengan nama trivial, misalnya kuinin, morfin,
dan stiknin. Hampir semua nama trivial ini berakhiran –in yang
mencirikan alkaloid.
Sifat alkaloid yaitu Kebanyakan tidak berwarna, tetapi beberapa
senyawa yang kompleks, species aromatik berwarna (contoh berberin
berwarna kuning dan betanin berwarna merah) dan kebanyakan alkaloid
bersifat basa. Sifat tersebut tergantung pada adanya pasangan elektron
pada nitrogen.
3. Struktur dan klasifikasi senyawa alkaloid
Alkaloid secara umum mengandung paling sedikit satu buah
atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin
heterosiklik.Sistem klasifikasi yang paling banyak diterima adalah
menurut Hegnauer, dimana alkaloid dikelompokkan atas: Alkaloid
sesungguhnya, Protoalkaloid, Pseudoalkaloid
4. Penentuan struktur senyawa alkaloid
Dua metode yang paling banyak digunakan untuk menyeleksi
tanaman yang mengandung alkaloid yaitu Kromatografi dan Prosedur
Wall
B. Saran
Meyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih focus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad. S.A. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Universitas Terbuka : Jakarta.
Boettcher.C. et all. 2005. How human neuroblastoma cells make morphine.
PNAS: New York.
Dewick.P.M. 2009. Medicinal Natural Products : A Biosynthetic Approach 3rd
ed. John Wiley & Sons Ltd. : United Kingdom.
Harborne dan Turner (1984). Fisiologi Tumbuhan. Jilid 3. Edisi 4. ITB. Bandung.