DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Flavone and Related Flavonoid
Glikosida” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas pendidikan agama dengan judul “Flavone and Related Flavonoid
Glikosida” Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung
sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah
yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.
Penyusun,
DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
A. LatarBelakang ..............................................................................................1
B. Tujuan ..........................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................2
A. Pengertian Flavonoid ...................................................................................2
B. Jenis Flavonoid ............................................................................................4
C. Sifat-SifatFlavondan Flavonoid Glikosida...................................................7
D. Penggolongan Flavonoid ..............................................................................9
E. Penamaan ...................................................................................................12
F. AktivitasBiologis .......................................................................................16
G. DistribusiSenyawaPelifenolik ....................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Eksplorasi bahan alami yang mempunyai aktivitas biologis menjadi
salah satu target para peneliti, setelah senyawa-senyawa sintetik yang
mempunyai aktivitas biologi seperti senyawa antioksidan sintetik ( butylated
hydroxytulen ), Butylated hydroxyanisole (BHA). Beberapa penelitian yang
telah dikembangkan, senyawa-senyawa yang mempunyai potensi sebagai
antioksidan umumnya merupakan senyawa flavonoid, fenolat, dan alkaloid.
Flavonoid dalam bidang pengobatan banyak digunakan sebagai anti
virus, anti keradangan, diuretic, antispasmodic, dan bersifat
sitotoksik.Flavonoid adalah senyawa dengan struktur rantai karbon C6-C3-C6
merupakan pigmen yang terdapat pada beberapa bagian tumbuhan seperti
pada akar, bunga, daun, tepungsari, dan buah.Flavonoid jarang ditemukan
dalam satu golongan flavonoida, namun sebagai campuran beberapa
golongan.Hal ini menjadikan suatu masalah yang sangat menarik bagi para
peneliti.Yaitu terbukti dari adanya berates-ratus penelitian tentang flavonoid
dari banyak spesies dengan teknik isolasi dan pemisahan modern.Misalnya
M. Hamburger etal yang mengisolasi 12 glikosida flavonol dari daun
Searidaca diversifolia. Nianbai Fang, Mark Leidig, Tom J. yang mengisolasi
51 flavonoid dari Butierrezia microcephala.
B. TUJUAN
1. Mengetahui struktur dari flavon dan flavonoid glikosida.
2. Mengetahui sifat dari flavon dan flavonoid glikosida.
3. Mengetahui penggolongan dari flavon dan flavonoid glikosida.
4. Mengetahui aktivitas biologis dari flavon dan flavonoid glikosida.
5. Mengetahui distribusi senyawa polifenolik
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN FLAVONOID
Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari dari 15 atom karbon yang
umumnya tersebar di dunia tumbuhan.Senyawa flavanoid merupakan suatu
kelompok senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-
senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, dan biru serta sebagai zat
warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.\
Flavanoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom
karbon, dimana dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai propane
(C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6.
Flavonoid merupakan salah satu golongan senyawa fenol alam yang
terbesardalam tanaman.dan tersusun oleh 15 atom karbon sebagai inti
dasarnya. Tersusun dari konfigurasi C6- C3 - C6 yaitu 2 cincin aromatik dan
dihubungkanoleh tiga atom karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk
cincin ketiga. Sepertiyang ditunjukkan oleh gambar berikut ini :
kanker.Selain itu, luteolin juga mampu menghambat oksida LDL dengan cara
mengkelat ion tembaga, yang dapatmenginduksi oksidasi dari LDL.Apigenin
merupakan aglikon dari apiin, yang diisolasi dari daun tanaman peterseli dan
seledri. Senyawa ini berbentuk padatan dan berwarna kuning, dan sering
digunakan untuk pencelupan bulu domba. Senyawa apigenin memiliki
kemampuan antara lain zat anti perandangan, antibakteri, dan untuk
mengatasi permasalahan lambung.
B. JENIS-JENIS FLAVONOID
1. Aglikon Flavonoid
Aglikon Flavonoid dibagi dalam beberapa golongan dengan struktur
dasar sepertiflavon, flavonol, isoflavon, katekin, flavanon,
leukoantosianin, auron, kalkon dan dihidroflavonol. Adapun struktur dasar
dari flavonoid ditunjukkan oleh gambar berikut ini
5
2. Flavonoid Glikosida
Flavonoid glikosida adalah flavonoid dimana aglikonnya berikatan
dengan satu atau lebih gugus gula.Flavonoid glikosida dikelompokkan
menjadi 2 yaitu flavonoid-O-glikosida dan flavonoid-C-
glikosida.Flavonoid-O-glikosida adalah flavonoid dimanasalah satu
gugus hidroksil yang terikat pada flavonoid berikatan dengan
gula.Flavonoid-C-glikosida adalah flavonoid dimana gula yang terikat
langsung pada atom C daripada flavonoid atau inti benzena dari
flavonoid.Dalam kenyataaannya keberadaan di alam flavonoid-O-
glikosida jauh lebih banyak dibandingkan dengan flavonoid-C-glikosida.
3. Flavonoid O-Glikosida
Flavonoid biasanya terdapat sebagai flavonoid O-glikosida, pada
senyawa tersebut satu gugus hidroksil flavonoid (lebih) terikat pada satu
gula (lebih) dengan ikatan hemiasetal yang tak tahan asam. Pengaruh
glikosida menyebabkan flavonoid menjadi kurang reaktif dan lebih
mudah larut dalam air (cairan), sifat terakhir memungkinkan
penyimpanan flavonoid di dalam sebuah vakuola sel (tempat keberadaan
flavonoid) walau pun gugus fungsi hidroksil pada setiap posisi dalam
intiflavonoid dapat diglikosilasi, kenyataannya hidroksil pada tempat
tertentu mempunyai peluang yang lebih besar untuk terglikosilasi
ketimpang tempat-tempat lain, misalnya : 7-OH pada flavon, isoflavon
dan dihidroflavon ; 3,7-OH dalam flavonol dan dihidroflavonol dan 3,5-
OH dalam antosianidin. Gula-gula yang biasa terikat adalah glukosa
(paling banyak), galaktosa, ramnosa, xilosa dan arabinosa, kadang-kadang
ditemukan alosa, manosa, fruktosa, apiosa dan asam glukuronat dan
galakturonat. Disakarida sering juga terikat pada flavonoid misalnya
soforosa (2-O- -D-glukosil-D-glukosa) , gentibiosa (6-O- -D-glukosil-
D-glukosa) dll, kadang-kadang ada trisakarida maupun tetrasakarida. O-
glikosilasi dan metilasi dalam tumbuhan merupakan biosintesis akhir
yang dikatalis dan dibiosintesis oleh enzim yang khas. Ada kalanya
glikosida mengalami modifikasi lebih lanjut dengan proses asilasi.
6
4. Flavonoid C-glikosida
Gula juga dapat terikat langsung pada atom karbon dari flavonoid dan
dalam hal ini gula terikat pada inti benzena dengan suatu ikatan karbon-
karbon yang tahan asam (bila dibandingkan dengan O-glikosida),
glikosida ini disebut C-glikosida, ikatan terjadi pada C-6 dan C-8 dalam
inti flavonoid. Jenis gula yang terikat lebih sedikit dibandingkan dengan
O-glikosida seperti misalnya glukosa (viteksin,orientin) ; ramnosa
(violantin) dll. Jenis aglikonnya yang terlihat sangat terbatas biasanya
(isoflavon, flavanon dan flavonol) tapi hanya flavon yang sering
ditemukan. Seperti halnya O-glikosida, C-glikosida juga mengalami
modifikasi lebih lanjut yaitu mengalami O-glikosilasi (pada hidroksil gula
atau fenol) atau mengalami asilasi ( pada hidroksil gula). Adapun contoh-
contoh Flavonoid C-glikosida adalah
7
D. PENGGOLONGAN FLAVONOID
Penggolongan jenis flavonoid dalam jaringan tumbuhan mula-mula
didasarkan kepada telaah sifat kelarutan dan reaksi warna.Kemudian diikuti
dengan pemeriksaan ekstrak tumbuhan yang telah dihidrolisis, secara
kromatografi satu arah, dan pemeriksaan ekstrak etanol secara dua arah.
Akhirnya, flavonoid dapat dipisahkan dengan cara kromatografi. Komponen
masing-masing diidentifikasi dengan membandingkan kromatografi dan
spektrum, dengan memakai senyawa pembanding yang sudah dikenal.
Senyawa baru yang sudah ditemukan sewaktu menelaah memerlukan
pemeriksaan kimia dan spektrum yang lebih terinci (Harborne,1996).
Struktur berbagai tipe atau golongan flavonoid bervariasi sesuai dengan
kerangka dasar heterosiklik beroksigen yang dapat berupa gama piron, piran
atau pirilium. Kecuali pada auron dan khalkon, siklisasi terjadi antara atom
karbon didekat cincin benzen (B) dan satu gugus hidroksil cincin A. Kelas-
kelas yang berlainan di flavonoid dibedakan berdasarkan cincin heterosiklik
oksigen dan juga hidroksil yang tersebar menurut pola yang berlainan
(Robinson, 1991). Perbedaan di bagian rantai karbon nomor 3 menentukan
klasifikasi dari senyawa flavonoid yaitu flavon,
10
Gambar.Flavon
▪ Flavonol
Flavonol paling sering terdapat sebagai glikosida, biasanya 3-glikosida,
dan aglikon flavonol yang umum yaitu kamferol, kuersetin, dan mirisetin
yang berkhasiat sebagai antioksidan dan antiimflamasi. Flavonol lain yang
terdapat di alam bebas kebanyakan merupakan variasi struktur sederhana
dari flavonol. Larutan flavonol dalam suasana basa dioksidasi oleh udara
11
Gambar.Flavonol
▪ Isoflavon
Isoflavon merupakan isomer flavon, tetapi jumlahnya sangat sedikit dan
sebagai fitoaleksin yaitu senyawa pelindung yang terbentuk dalam
tumbuhan sebagai pertahanan terhadap serangan penyakit.Isoflavon sukar
dicirikan karena reaksinya tidak khas dengan pereaksi warna manapun.
Beberapa isoflavon (misalnya daidzein) memberikan warna biru muda
cemerlang dengan sinar UV bila diuapi amonia, tetapi kebanyakan yang
lain tampak sebagai bercak lembayung yang pudar dengan amonia berubah
menjadi coklat.
Gambar. Isoflavon
▪ Katekin
Katekin terdapat pada seluruh dunia tumbuhan, terutama pada tumbuhan
berkayu.Senyawa ini mudah diperoleh dalam jumlah besar dari ekstrak
kental Uncaria gambir dan daun teh kering yang mengandung kira-kira
30% senyawa ini.Katekin berkhasiat sebagai antioksidan.
12
Gambar. Katekin
E. PENAMAAN
Aglikon flavonoid Struktur Sumber
Flavon 5,7-OH Populus
Krisin 5,6,7-OH Scutellaria
Baikalein 5,7,4’-OH Petroselinum
Apigenin 4’-Me apigenin Robinia
Akasetin 5,6,7,4’-OH Scutellaria
Skutelarein 6-Me skutelarein Ambrosia
Hispidulin 5,7,3’,4’-OH Reseda
Luteolin 3’-Me luteolin Eriodictyon
Krisoeriol 4’-Me luteolin Diosma
Diosmetin 5,7,3’,4’,5’-OH Lathyrus
Trisetin 3’,5’-Me trisetin Triticum
Trisin
Flavonol 3,5,7-OH Alpinia
Galangin 3,7,3’,4’-OH Rhus
Fisetin 3,5,7,4’-OH Delphinium
Kemferol 4’-Me kemferol Alpinia
Kemferida 3,7,3’,4’,5’-OH Robina
Robinetin 3,5,7,8,4’-OH Gossypium
Herbasetin 3,5,7,3’,4’-OH Quercus
Kuersetin 7-Me kuersetin Rhamnus
Ramnetin 3’-Me kuersetin Cheiranthus
Isoramnetin 3,5,7,3’,4’,5’-OH Myrica
Mirisetin 3,5,6,7,3’,4’-OH Tagetes
Kuersetagenin 3,5,7,8,3’,4’-OH Gossypium
Gosipetin
13
FLAVON
Senyawa yang umum yaitu apigenin, luteolin, kemferol, kuersetin, dan
mirisetin mudah dipisahkan dan diidentifikasi secara kromatografi kertas
memakai pengembang forestall dan pengembang fenol baku lainnya.
Identifikasi dapat dipastikan dengan pengukuran spectrum.Rf, warna dan
spectrum flavonol dan flavon lainnya sangat berbeda dengan Rf, warna atau
spectrum flavonol dan flovon yang berstruktur umum, biasanya dapat
dibedakan dengan beberapa cara sederhana ini. Isoramnetin (eter 3- metil
kuersetin) idak mudah diidentifikasi bila terdapat dalam campuran dbgan
kemferol serta kuersetin. Dalam hal ini, yang lebih baik adalah kromatografi
15
dalam bentuk murni, dan dinamai, pada tahun 1829 oleh ahli kimia Prancis
Michel Eugène Chevreul.
F. AKTIVITAS BIOLOGIS
Senyawa flavonoid diketahui memiliki beberapa aktivitas biologis
diantaranya yaitu :
1. Sebagai antioksidan
Mekanisme reaksi flavonoid sebagai antioksidan terjadi melalui proses
scavenging reactive oxygen species yang dapat dituliskan sebagai berikut :
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
M. O., Adi Parwata. 2016. Bahan Ajar Kimia Organik Bahan Alam Flavonoid.
Jurusan Kimia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Udayana; Denpasar
Redha Abdi. 2010. Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif dan Perannya Dalam
Sistem Biologis. Jurnal Belian. Vol 9 No.2 Hal 196-202. Jurusan
Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Pontiana
21