Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KIMIA BAHAN ALAM

“KLASIFIKASI FLAVONOID”

DISUSUN OLEH :

1.WILLY SYAHRINA RAMADHAN

2.FRANKSISCA GEBBRINA

3.FRIEZKA ZAFARAYANA

4.SAMI MARDIAH PUTRI

5.SILVIA MAHARANI

DOSEN PENGAMPU : FATRIDHA YANSEN,M.Si

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SUMATERA BARAT

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran ALLAH SWT. Atas nikmat yang diberikan dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen Fatridha
Yansen,M.Si pada bidang studi Kimia Bahan Alam.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fatridha Yansen ,M.Si selaku Dosen Kimia
Bahan Alam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai bidang studi.Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
memberikan sebagian informasi dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari makalah saya ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah kami ini. Sekian
dan Terima kasih.

LUBUK ALUNG, 31 OKTOBER 2022

( Penulis )
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................

1.2 Tujuan ...........................................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Klasifikasi Flavanoid berdasarkan struktur...................................................................

2.2 Klasifikasi Flavanoid berdasarkan jenis ikatan.............................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................

3.2 Saran..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang kaya akan berpuluh-puluh ribu tumbuhan yang banyak
dibudidayakan sebagai tumbuhan pangan, industri, tanaman obat, dan banyak lagi lainnya.
Masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu telah mengenal berbagai macam tanaman yang
mempunyai khasiat obat atau menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman yang
berkhasiat obat tersebut dikenal dengan sebutan tanaman obat tradisional Sebagai tanaman obat,
kegunaannya pun tidak terbatas dan menghasilkan zat yang berkhasiat melalui proses
biosintesis.Eksplorasi bahan alami yang mempunyai aktivitas biologis menjadi salah satu target
para peneliti, setelah senyawa-senyawa sintetik yang mempunyai aktivitas biologi seperti
senyawa antioksidan sintetik (butylated hydroxytulen). Butylated hydroxyanisole (BHA)
Beberapa penelitian yang telah dikembangkan, senyawa senyawa yang mempunyai potensi
sebagai antioksidan umumnya merupakan senyawa flavonoid, fenolat, dan alkaloid.Flavonoid
dalam bidang pengobatan banyak digunakan sebagai anti virus, anti keradangan, diuretic,
antispasmodic, dan bersifat sitotoksik.

Flavonoid adalah senyawa dengan struktur rantai karbon C-C-Cs merupakan pigmen
yang terdapat pada beberapa bagian tumbuhan seperti pada akar, bunga, daun, tepungsari, dan
buah. Flavonoid jarang ditemukan dalam satu golongan flavonoida, namun sebagai campuran
beberapa golongan. Hal ini menjadikan suatu masalah yang sangat menarik bagi para peneliti,
Yaitu terbukti dari adanya berates ratus penelitian tentang flavonoid dari banyak spesies dengan
teknik isolasi dan pemisahan modern. Misalnya M. Hamburger etal yang mengisolasi 12
glikosida flavonol dari daun Searidaca diversifolia. Nianbal Fang, Mark Leidig. Tom J. yang
mengisolasi 51 flavonoid dari Butierrezia microcephala
1.2 Rumusan Masalah

1.Apa itu Klasifikasi Flavanoid berdasarkan strukturnya

2. Apa itu Klasifikasi Flavanoid berdasarkan jenis ikatanya

1.3 Tujuan

1.Untuk mengetahui Klasifikasi Flavanoid berdasarkan strukturnya

2. Untuk mengetahui Klasifikasi Flavanoid berdasarkan jenis ikatanya


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 KLASIFIKASI FLAVANOID BERDASARKAN STRUKTUR

2.1.1 Flavanoid ( 1,3-diarilpropana )

 Definisi

Flavonoid adalah kelompok senyawa bioaktif yang banyak ditemukan pada bahan
makanan yang berasal dari tumbuhan. Flavonoid serupa dengan antioksidan, yang memiliki
beragam manfaat untuk tubuh Anda, seperti dapat memperbaiki sel yang rusak akibat radikal
bebas. Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan, tidak
terdapat pada alga, mikroorganisme, bakteri, lumut, dan jamur.Senyawa flavonoid termasuk
kelompok senyawa fenol terbesar yang ditemukan di alam. Sekitar 5-10% metabolit sekunder
tumbuhan adalah flavonoid, dengan struktur kimia dan peran biologis yang sangat beragam.
Senyawa ini dibentuk dari jalur sikimat dan fenilpropanoid (asetat malonat), dengan beberapa
alternative biosintesis.Larut dalam air. Pemanasan dengan asam encer (hidrolisis) akan
memecahkannya menjadi flavon dan turunannya (flavon, flavonol, dan isoflavone)  Senyawa
ini bertanggung jawab pada warna dalam bunga. Warna kuning, yaitu chalkon, auron, dan
flavonol yang kuning. Warna merah, biru dan merah ungu adalah antosianin. Zat ini bertindak
sebagai ko-pigmen, contohnya ko-pigmen flavon dan flavonol yang tidak berwarna melindungai
antosianin.
Senyawa-senyawa flavonoid terdiri dari beberapa jenis tergantung pada tingkat oksidasi
dari rantai propane dari system 1,3-diarilpropana.  Flavon, flavonol dan antosianidin adalah
jenis yang banyak ditemukan di alam sehingga sering disebut sebagai flavonoida utama.
Banyaknya senyawa flavonoida ini disebabkan oleh berbagai tingkat hidroksilasi, alkoksilasi
atau glikosilasi dari struktur tersebut. Flavanoid merupakan turunan fenol yang memiliki struktur
dasar fenilbenzopiron (tokoferol), dicirikan oleh kerangka 15 karbon dimana dua cincin benzene
(C6) terikat pada suatu rantai propane (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6, yang
terdiri dari satu cincin teroksigenasi dan dua cincin aromatis.
 Struktur

 Sifat

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, diyakini bahwa flavonoid


sebagai salah satu kelompok senyawa fenolik yang memiliki sifat antioksidatif serta berperan
dalam mencegah kerusakan sel dan komponen selularnya oleh radikal bebas reaktif.

 Manfaat

1. Mengurangi risiko penyakit jantung


2. Mencegah kanker
3. Menurunkan resiko diabetes
4. Mencegah penyakit Alzheimer dan Parkison
5. Memperlambat penuaan dini
6. Membantu mencegah risiko pada alergi peradangan

 Sumber ( Hallodoc, Hallosehat )


2.1.2 Flavon

 Definisi

Flavon merupakan pigmen berwarna kuning yang tersebar secara luas pada tumbuhan
tinggi (Robinson, 1995; Tyler, et al., 1976). Flavon sering terdapat sebagai glikosida. Flavon
juga terdapat sebagai glikosida tetapi jenis glikosidanya lebih sedikit daripada jenis glikosida
pada flavonol. Jenis yang paling umum, yaitu: 7-glukosida. Flavon berbeda dengan flavonol
karena pada flavon tidak terdapat gugus 3-hidroksi. Hal ini mempengaruhi serapan UV. gerakan
kromatografi, serta reaksi warnanya, dan karena itu, flavon dapat dibedakan dari flavonol
berdasarkan ketiga sifat tersebut (Harborne, 1987).Beberapa contoh senyawa ini adalah apigenin,
luteolin, dan tangeritin. Semua senyawa ini memiliki peran hampir sama yaitu sebagai
antioksidan, atau penangkap radikal bebas. Selain itu senyawa ini juga dapat digunakan sebagai
peningkat daya tahan tubuh karena memiliki sifat memperkuat diding sel sehingga tubuh dapat
lebih bertahan dari serangan agen penyebab penyakit.

Flavon mudah dipecah oleh alkali menghasilkan diasil metan atau tergantung pada
kondisi reaksi, asam benzoate yang diturunkan dari cincin A. flavon stabil terhadap asam kuat
dan eternya mudah didealkilasi dengan penambahan HI atau HBr, atau dengan aluminium
klorida dalam pelarut inert. Namun demikian, selama demetilasi tata ulang sering teramati; oleh
pengaruh asam kuat dapat menyebabkan pembukaan cincin pada cara yang lain. Sebagai contoh
demetilasi 5,8-dimetoksiflavon dengan HBr dalam asam asetat menghasilkan 5.6
dihidroksiflavon.

 Struktur
 Sifat

1.Larut dalam air panas dan akohol

2.Terdapat gugus hidroksiol

3.Dapat larut dalam pelarut polar seperti metanol,etanol,aseton,air,butanol

 Manfaat

 Mengurangi risiko penyakit jantung


 Mencegah kanker
 Menurunkan resiko diabetes
 Mencegah penyakit Alzheimer dan Parkison
 Memperlambat penuaan dini
 Membantu mencegah risiko pada alergi peradangan
 Sumber ( panche et.al.2016 )

2.1.3 Flavanon

 Definisi

Flavanon merupakan flavonoid yang paling banyak terdapat pada famili Compositae,
Leguminosae dan Rutaceae. Senyawa itu terdapat pada akar, batang, bunga, buah, biji, dan
rizoma.Ikatan rangkap diantara posisi 2 dan 3 dan ini yang membedakan dengan flavon.
Tumbuhan yang banyak mengandung flanavon adalah jeruk, anggur dan lemon (Panche et al.,
2016). Aktivitas farmakologi flavanone adalah antioksidan dan antiinflamasi. Sebagai
antioksidan flavanone berperan dalam memecah radikal bebas oleh gugus OH sedangkan pada
antiinflamasi flavanone menginhibisi pembentukan sitokin pro-inflamasi pada makrofaga,
mengurangi produksi nitrat dan nitrit yang menjadi indikator proses inflamasi

 Struktur
 Sifat
1.Flavon merupakan pigmen warna kuning yang tersebar luas pada tumbuhan tinggi.

2.Terdapat sebagai glikosida,lebih sedikit dibanding flavonol

3.Flavon berbeda dengan flavonol karena memiliki 3 –hidroksi

4.Flavon mudah dipecah oleh alkali menghasilkan dihasilmetan

 Manfaat

1.Mencegah antivirus

2.Sebagai antioksidan

3.Menghindari trombus

4.Menagkal radikal bebas

 Sumber (Bodet et al., 2008; Inês Amaro et al., 2009 , Cushnie and Lamb, 2005 )

2.1.4 Antosianin

 Definisi

Antosianin merupakan senyawa turunan polifenol yang keberadaannya sangat


melimpah di alam dengan keanekaragaman dalam berbagai jenis tumbuhan dan memiliki banyak
fungsi fisiologis penting pada setiap organisme hidup.Antosianin merupakan pigmen daun bunga
merah,ungu,sampai biru terutama pada bunga dan buah.Sebagian besar antosianin adalah
glikosida dan aglikonnya disebut antosianidin,yang terbentuk bila antosianin dihidrolisis dengan
asam.

 Struktur
 Sifat

1.Antosianin memiliki sifat hidrofilik yang memudahkannya larut dalam air

2. Selain bersifat hidrofilik, antosianin juga dapat larut dalam pelarut organik yang
bersifat polar seperti etanol, metanol, aseton, dan kloroform

 Manfaat

Antosianin memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh diantaranya adalah


sebagai antioksidan, pencegah penyakit kardiovaskular, meningkatkan daya penglihatan, anti
diabetes, anti inflamasi dan anti kanker.

 Sumber (Brodowska, 2017, Panche et al., 2016 )

2.1.5 Leukoantosianidin

 Definisi

Leucoanthocyanidin adalah senyawa kimia tidak berwarna yang terkait dengan


antosianidin dan antosianin. Leucoanthocyanin dapat ditemukan di Anadenanthera peregrina dan
di beberapa spesies Nepenthes termasuk N. burbidgeae, N. muluensis, N. rajah, N. tentaculata,
dan N. × alisaputrana.Merupakan senyawa tan warna,terutama terdapat pada tumbuhan
berkayu.Senyawa ini jaran terdapat ada glikosida,contohnya melaksidin dan epiferol.

 Struktur

 Sifat

1. Lukoantosianidin yang umum ditemukan adalah aglikon dengan struktur dasarnya


flavylium.

2. Tidak tahan panas.


3. Warna pigmen yaitu merah,biru,violet dan biasanya dijumpai pada
bunga,buah,buahan dan sayuran

 Manfaat

1.Penyembuhan terhadap penyakit kardiovaskular

2.Mengaktivasi protein dalam tububh

 Sumber (Oak et al., 2006, Panche et al., 2016 )

2.1.6 Flavanol

 Definisi

Flavanol atau disebut juga katekin, merupakan derivat dari flavanone dengan
penambahan gugus hidroksi. Perbedaan yang mencolok yaitu tidak adanya ikatan rangkap pada
posisi 2 dan 3 serta gugus hidroksi yang selalu menempel di posisi 3 pada cincin C. Flavanol
banyak ditemukan pada tumbuhan seperti teh, kiwi, apel, kokoa, dan anggur merah.
Mengkonsumsi flavanol sebanyak 176-185 mg terbukti menstimulasi kadar nitrit oksida pada
darah perokok dengan mekanisme meningkatkan dilatasi pembuluh darah. Senyawa flavanol
diantaranya adalah katekin, epikatekin, dan galokatekin yang dapat dibagi lagi menjadi turunan
yang lebih kompleks.

 Struktur

 Sifat

1.Terdapat gugus 3 hidroksil

2.Dapat larut dalam pelarut polar


 Manfaat

1.Menurunkan tekana darah histolik dan diastolik

2.Mengurangi resistensi insulin

3.Menurunkan kolesterol

4.Mengurangi resiko kanker

 Sumber ( Cushnie and Lamb, 2005,Hallosehat )

2.1.7 Katekin

 Definisi

Katekin merupakan senyawa yang memiliki sifat antioksidan berkat adanya gugus
fenol yang dimilikinya.Aktivitas antioksidan katekin yang mampu menghambat radikal bebas
bergantung pada dosis dan posisi hidrogen fenoliknya dalam molekulnya.Katein terdapat pada
seluruh tumbuhan,terutama pada tumbuhan berkayu.Senyawa ini mudah diperoleh dalam jumlah
besar dari ekstrak kental unchariagambir dan daun teh kering yang mengandung kira kira 30%
senyawa.

 Struktur

 Sifat

1.Antioksidan

2.Mampu menghambat radikal bebas


 Manfaat

1.Menjaga kesehatan jantung

2.Memelihara kesehatan otak

3.Mengendalikan berat badan

 Sumber (Wang et al., 2018 )

2.1.8 Khalkon

 Definisi

Senyawa kalkon merupakan salah satusenyawa flavonoid, yaitu senyawa yang


kerangka karbonnya terdiri atas gugus C6-C3-C6. Kalkon adalah aglikon flavonoid yang
dianggap pertama kali terbentuk pada biosintesis. Kalkon merupakan antoklor dan termasuk
dalam flavonoid minor. Kalkon umumnya terdapat dalam tanaman yang termasuk dalam famili
Heliantheatribe, Coreopsidinae, dan Komposit

 Struktur
 Sifat

1.Senyawa turunan polifenol, sehingga memiliki sifat kimia senyawa fenol yaitu agak asam dan
dapat larut dalam basa.

2.Merupakan senyawa polihidroksi (memiliki gugus hidroksil), maka bersifat polar sehingga
dapat larut dalam pelarut polar, seperti metanol, etanol, aseton, udara, butanol, dimetil
sulfoksida, dandimetil formamida.

 Manfaat

Kalkon (1,3-difenil-2propen-1-on) dan derivatnya terbukti memiliki berbagai


aktivitas farmakologi yaitu antikanker, antiinflamasi, antioksidan, antimalaria, antimikroba, dan
anti-HIV. Aktivitas kalkon yang paling banyak diteliti adalah agen antikanker.

 Sumber (Madeswaran et al., 2012 )

2.1.9 Dihidrokalkon

 Definisi

Definisi dihidrokalkon adalah kalkon y angtidak memiliki i katan rangkap pada posisi α-β.
sepertiyang terdapat pada kalkon yang berperan sebagai prekursor utama untuk
pembentukansenyawa berstuktur C6-C3-C6 lainnya.

 Struktur
 Sifat

Dhidrokalkon merupakan senyawa polifenol dan karena itu mempunyai sifatkimia


senyawa fenol, yaitu bersifat polar. Karena memiliki sifat polar tersebut, padaumumnya ekstraksi
dan isolasinya menggunakan pelarut polar seperti eranol,metanol, butanol, air, dan lain-lain.

 Manfaat

Memiliki berbagai aktivitas farmakologi yaitu antikanker, antiinflamasi,


antioksidan, antimalaria, antimikroba, dan anti-HIV. Aktivitas kalkon yang paling banyak diteliti
adalah agen antikanker.

 Sumber (Marais dkk .2006)

2.1.10 Auron

 Definisi

Salah satu contoh golongan flavonoid adalah aurone. Aurone, yang salah satu
contohnya adalah aerusidin, memberikan warna kuning cerah yang berfloresensi pada beberapa
perhiasan bunga, misalnya pada snapdragon(Scrophulariaceae, Antirrhinum majus). Aurone
seperti halnya antosianin pada bunga berguna sebagai petunjuk pada tawon besar untuk
melakukan penyerbukan. Oleh karena itu, biosintesisnya menjadi salah satu topik penting
terutama interaksi antara tanaman dengan tawon besar. Studi genetik sebelumnya pada
Antirrhinum mengidentifikasi proses terjadinya warna kuning pada bunga.

 Struktur
 Sifat

1.Mengandung 2 isomer molekul yaitu konfigurasi z dan n

2.Memiliki 3 cincin karbon

 Manfaat

1.Menjaga kesehatan jantung

2.Memelihara kesehatan otak


3.Mengendalikan berat badan

 Sumber (Panche et al., 2016 )

2.1.11 Isoflavon

 Definisi

Isoflavon terdiri atas struktur dasar C6-C3-C6, secara alami disintesa oleh tumbuh-
tumbuhan dan senyawa asam amino aromatik fenilalanin atau tirosin.Biosintesa tersebut
berlangsung secara bertahap dan melalui sederetan senyawa antara yaitu asam sinnamat, asam
kumarat, calkon, flavon dan isoflavon.Berdasarkan biosintesa tersebut maka isoflvon
digolongkan sebagai senyawa metabolit sekunder. Isoflavon termasuk dalam kelompok
flavonoid (1,2 diarilpropane) dan merupakan kelompok yang terbesar dalamkelompok
tersebutMeskipun isoflavon merupakan salah satumetabolit sekunder, tetapi ternyata pada
mikrobaseperti bakteri, algae, dan jamur tidakmengandung isoflavon karena mikroba tersebut.

 Struktur
 Sifat

Senyawa ini memiliki sifat-sifat yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti antioksidan,
estrogenik, antikanker; pencegah penyakit jantung koroner, hipokolesterolemik, dan
antiproliferatif. Sebagai antioksidan, isoflavon mampu menangkap radikal bebas, menghambat
aktivitas xantin oksidase, menginduksi.

 Manfaat

Isoflavon merupakan faktor kunci dalam kedelai sehingga memiliki potensi


memerangi penyakit tertentu. Isoflavon kedelai dapat menurunkan resiko penyakit jantung
dengan membantu menurunkan kadar kolesterol darah.

 Sumber ( Hummel et al., 2012 )

2.1.12 Neoflavonoid

 Definisi

Neoflavonoid adalah kelompok senyawa polifenol. Jika struktur flavonoid memiliki


tulang punggung 2-fenilkromen-4-satu, maka neoflavonoid memiliki tulang punggung 4-
fenilkromen tanpa substitusi kelompok hidroksil pada posisi 2. Neoflavon pertama yang diisolasi
dari sumber alami pada tahun 1951 adalah calophyllolide dari biji Calophyllum inophyllum.
Senyawa ini juga ditemukan pada kulit kayu dan kayu dari tanaman endemik Sri Lanka, Mesua
thwaitesii.

 Struktur
 Sifat

Senyawa ini memiliki sifat-sifat yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti


antioksidan, estrogenik, antikanker; pencegah penyakit jantung koroner, hipokolesterolemik, dan
antiproliferatif.

 Manfaat

Neoflavon merupakan faktor kunci dalam kedelai sehingga memiliki potensi memerangi
penyakit tertentu. Neoflavon kedelai dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan
membantu menurunkan kadar kolesterol darah.

 Sumber (Cushnie and Lamb, 2005 )

2.2 Klasifikasi Flavonoid berdasarkan jenis ikatan

2.2.1 Flavanoid O-glikosida

 Definisi

Flavonoid biasanya terdapat sebagai flavonoid O-glikosida, pada senyawa tersebut


satu gugus hidroksil flavonoid (lebih) terikat pada satu gula (lebih) dengan ikatan hemiasetal
yang tak tahan asam. Pengaruh glikosida menyebabkan flavonoid menjadi kurang reaktif dan
lebih mudah larut dalam air (cairan), sifat terakhir memungkinkan penyimpanan flavonoid di
dalam sebuah vakuola sel (tempat keberadaan flavonoid) walau pun gugus fungsi hidroksil pada
setiap posisi dalam intiflavonoiddapat 6 diglikosilasi, kenyataannya hidroksil pada tempat
tertentu mempunyai peluang yang lebih besar untuk terglikosilasi ketimpang tempat-tempat lain,

 Struktur
 Sifat

Glikosida terasilasi mempunyai satu gugus (lebih) yang berkaitan dengan asam seperti
asam asetat, dalam hal ini ikatannya adalah ikatan ester. Asam teresterifikasi secara efektif
dengan gula.

 Manfaat

1.Menurunkan kadar kolesterol

 Sumber (FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016)

2.2.2 Flavanoid C-glikosida

 Definisi

Gula juga dapat terikat langsung pada atom karbon dari flavonoid dan dalam hal ini gula
terikat pada inti benzena dengan suatu ikatan karbon-karbon yang tahan asam (bila dibandingkan
dengan O-glikosida), glikosida ini disebut C-glikosida, ikatan terjadi pada C-6 dan C-8 dalam
inti flavonoid. Jenis gula yang terikat lebih sedikit dibandingkan dengan O-glikosida seperti
misalnya glukosa (viteksin,orientin) ; ramnosa (violantin) dll.

 Struktur

 Sifat

Jenis aglikonnya yang terlihat sangat terbatas biasanya (isoflavon, flavanon dan flavonol)
tapi hanya flavon yang sering ditemukan. Seperti halnya Oglikosida, C-glikosida juga
mengalami modifikasi lebih lanjut yaitu mengalami Oglikosilasi (pada hidroksil gula atau fenol)
atau mengalami asilasi ( pada hidroksil gula).

 Manfaat

1.Menurunkan kadar kolesterol


 Sumber (FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016)
2.2.3 Flavonoid Sulfat

 Definisi

Senyawa ini penyebarannya terbatas sekali yaitu pada angiospermae yang mempunyai
hubungan ekologi dengan habitat air.olongan flavonoid ini mudah larut dalam air dan
mengandung satu ion sulfat atau lebih, yang terikat pada hidroksil fenol atau gula. Secara teknis
senyawa ini sebenarnya bisulfat karena terdapat sebagai garam yaitu flavon-O-SO3K, bagian
bisulfat ini biasanya terikat pada hidroksil fenol yang masih bebas atau pada gula.

 Struktur

 Sifat
Senyawa ini penyebarannya terbatas sekali yaitu pada angiospermae yang mempunyai
hubungan ekologi dengan habitat air
 Manfaat Sebagai antiflamasi
 Sumber (FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016)
2.2.4 Biflavanoid
 Definisi
Biflavonoid adalah flavonoid dimer dimana yang biasa terlibat di sini adalah flavon
dan flavanon yang secara biosintesis mempunyai pola oksigenasi yang sederhana 5,7,4’ (kadang-
kadang 5,7,3’,4’) dan ikatan dan ikatan antar flavonoidnya berupa ikatan karbon-karbon atau
kadang-kadang ikatan eter (Gerger & Quinn, 1975). Monomer flavonoid yang digabungkan
menjadi biflavonoid dapat berjenis sama atau berbeda, dan 9 letak ikatan berbeda-beda. Jenis
ikatan karbon-karbon yang lebih sering ditemukan ialah ikatan 6,8’’(gol. Agatisflavon), ikatan
8,8’’ (gol. Kupresuflavon), ikatan 6,3’’’(gol. Robustaflavon) dan ikatan 3,8’’. Jenis ikatan eter
ialah ikatan 6,4’’’(gol. Hinokiflavon) dan ikatan 3’,4’ (gol. Oknaflavon).

 Struktur

 Sifat
Banyak sifat-sifat biflavonoid yang sifatnya sama dengan sifat monoflavonoid
pembentuknya (spektrum UV-Vis, Uji Warna, dll, sehingga sukar untuk dikenali tapi KLT dapat
membedakan monomer dan dimer dengan jelas dan dapat dipastikan dengan cara peleburan basa
atau dengan spektroskopi massa
 Manfaat Penyebaran Angiospermae
 Sumber (FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Suatu tanaman dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya selalu melakukan


metabolisme primer. Hasil metabolisme primer ini berupa metabolit primer seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral. Disamping adanya metabolisme primer, tanaman juga
melakukan metabolisme sekunder yang mana metabolit primer sebagai prekursornya.
Metabolisme sekunder dilakukan tanaman dalam mempertahankan hidupnya dari serangan biotik
dan abiotik disekitar tumbuhnya. Hasil metabolisme sekunder berupa metabolit sekunder seperti
senyawa – senyawa fenol, penil propanoid, saponin, terpenoid, alkaloid, tanin, steroid dan
flavonoid.

3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca serta menjadi jalan untuk kita semua
belajar lebih lanjut. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Aicha, N. Ines, I. Ines, B. Mohamed, B.S. Jamila, H.S. Jemni, B.C. Mohamed,
N. Daniel, B. Leila , G. dan Kamel, G. 2006. A Comparative Evaluation of Mutagenic,
Antimutagenic and Scavenging Radicals Activity of Essential Oil from Pituranthos Chloranthus.
SIPAM 362-371. Akhlaghi M. and Brian Bandy. 2009.

Mechanisms of flavonoid protection against myocardial ischemia–reperfusion


injury. Journal of Molecular and Cellular Cardiology. 46 : 309–17. Amarowicz, R., M. Naczk,
and F. Shahidi. 2000. Antioxidant Activity of Crude Tannins of Canola and Rapeseed Hulls,
JAOCS. 77 : 957-961. Ardiansyah. 2007. Antioksidan dan Peranannya bagi Kesehatan.

http://www. beritaiptek.com, diakses pada tanggal 8 Januari 2009. Cai, Y., Q.


Luo, M. Sun and H. Corke. 2004. Antioxidant Activity and Phenolic Compounds of 112
Traditional Chinese Medicinal Plants Associated with Anticancer.

Life Science 74(17) : 2157 – 2184. Cooke, Marcus S. Dan Mark D. Evans.
2007. 8-oxo-deoxyguanosin : Reduce, reuse, recycle. PNAS. Vol.124 (34) : 13535-1536. Engler
MB. dkk. 2004. The vasculoprotective effects of flavonoid-rich cocoa and chocolate. Nutrition.
24 (695-706.

Anda mungkin juga menyukai