d. Air mendidih
Penangas air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi jarum spoit,
penutup karet, penutup dan alat-alat bedah. Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi oleh air
mendidih dan harus mendidih paling kurang 20 menit.
Cara sterilisasi yang dapat dilakukan untuk
mendapatkan produk steril,yaitu:
1. Terminal Sterilization (Sterilisasi Akhir)
Metode sterilisasi akhir menurut PDA Technical Monograph (2005) dibagi menjadi dua,
yaitu:
a. Overkill Method adalah metode sterilisasi menggunakan pemanasan dengan uap
panas pada 121°C selama 15 menit. Metode overkill dapat digunakan untuk bahan
yang tahan panas seperti zat anorganik. Metode ini merupakan pilihan utama karena
kelebihannya, yaitu lebih efisien, cepat, dan aman.
b. Bioburden Sterilization adalah metode sterilisasi yang memerlukan monitoring ketat
dan terkontrol terhadap beban mikroba sekecil mungkin. Metode ini digunakan
untuk bahan yang dapat mengalami degradasi kandungan bila dipanaskan terlalu
tinggi seperti zat organik. Misalnya. larutan Karbohidrat (Dektrosa) bila dipanaskan
dengan temperatur tinggi dapat menimbulkan senyawa HMF (Hidro Methyl Furfural),
yaitu suatu senyawa hepatotoksik yang tidak diinginkan.
Perbedaan kedua metode tersebut adalah pada titik awal ( starting point). Apabila
menggunkan pendekatan overkill maka pemanasan dilakukan dengan uap bersuhu 121°C
selama 15 menit, sedangkan pendekatan bioburden dilihat dari pencapaian tingkat
sterilitas yang diminta, yaitu Sal 10-6.
Sterilisasi akhir harus menjadi pilihan utama dan sedapat mungkin digunakan apabila produk
tahan terhadap panas. Cara Sterilisasi yang dipilih tergantung pada bahan, zat aktif, pelarut, dan
bahan kemas yang digunakan.
2. Aseptic Processing
Aseptic processing adalah metode pembuatan produk steril menggunakan saringan dengan filter
khusus untuk bahan obat steril atau bahan baku steril yang diformulasikan dan diisikan ke dalam
kontainer steril serta dilakukan di lingkungan terkontrol.