Anda di halaman 1dari 35

PEMBUATAN OBAT SUNTIK

Deni Anggraini, M.Farm, Apt


Pembawa Obat Suntik
• Water for Injectio
• Steril Water For Injectio
• Bacterostatic Water for Injectio
• Oil For injectio
Water for Injectio
• Dibuat dengan cara destilasi
• Saat ini dikembangkan dengan cara reverse osmosis
• sangat luas digunakan
• Disiapkan khusus, murni dan bebas dari pirogen
• Bersih, tidak berwarna, tidak ber bau
• pH 5 -7
• Persyaratan kemurnian; berat sisa (Cl, Ca, SO4 NH4 dan
CO_ tidak lebih 10 ppm bila 100 ml aquas diuapkan dan
dikeringkan.
• Bebas pirogen
Water for Injectio
• Untuk skala besar pengumpulan water for injectio
harus dalam tank stainlestell yang tertutup
• Untuk skala kecil dapat dikumpulkan secara steril
dalam kontainer glass bebas pirogen
• Harus digunakan dalam waktu 24 jam
• Bila akan digunakan dalam waktu yang lama harus
disterilkan untuk menjaga kontaminasi bakteri
selama penyimpanan dan diberi label steril
Steril Water for Injectio
• Aqua steril for injectio dalam kemasan yang
cocok yang dikemas u single doses atau packing
1000 ml
• Tidak ada pengawet (agent bakteriostati)
• Bila dikemas dalam kemasan lebih kecil < 30 ml
persyaratan komponen padat yang diperbolehkan
batasannya adalah 40 ppm
• 30 ml – 100 ml.......30 ppm
• > 100 ml.....20 ppm
Bacteristatik Water for Injectio
• Steril water for injectio yang mengandung satu
atau lebih agent bakteriostatik yang cocok
• Dikemas dalam kemasan tidak lebih 30 ml
• Harus diperhatikan kompatibilitas agent
bakteriostatik dengan bahan obat dalam
larutan
• Ex bakteriostatik ; benzilalkohol, metil-propil
paraben
Bacteristatik Water for Injectio
• Bacteriostatik water for injectio yang
mengandung benzilalkohol juga digunakan u
solubilisasi chloromycetin
• Cloromycetin succinat kompatibel dengan
larutan yang mengandung benzylakohol
• Atropin sulfat, Na thiopental, Phenobarbital Na,
Na Sulfathiazl kompatibel dengan Bakteristatik
water for injectio yang mengandung paraben
Oil for Injectio
• Untuk melarutkan steroid, hormon, dan
beberapa vitamin yang tidak larut air
• Minyak ; kacang, biji kapas,jagung, zaitu, atau
minyak sesami
• Memenuhi persyatan minyak u injeksi (Lihat FI
Edisi III)
Monografi Olea Pro Injeksi Menurut FI Edisi
III
• Minyak nabati atau ester asam lemak tinggi alam
atau sintetik dan harus jernih pada suhu 10 o C
• Memenuhi syarat seperti tertera pada olea pinguia
• Bilangan asam tidak kurang 0,2 tidak lebih 0.9
• Bilangan iodium tidak kurang 79 tidak lebih 128
• Bilangan penyabunan tidak kurang 185 tidak lebih
200
Bahan Tambahan dalam sediaan Parentral

• Untuk mempertahankan kelarutan Obat


• Untuk menjaga Stabilitas Fisika, Kimia larutan
• Untuk menjaga sterilitas, bila larutan injeksi
dosis ganda
• Untuk memudahkan pemberian obat dengan
cara mengurangi rasa nyeri pada saat
penyuntikan
Mempertahankan kelarutan Obat

• Pensolubilisasi, ex : penambahan polietilenglikol,


propilenglikol dalam injeksi barbiturat, antihistamin,
dan glikosida jantung
• Apabila menggunakan pelarut organik, perlu ada data
spesifik toksisitas untuk solven sebagai bahan baku
yang dimasukkan kedalam sediaan parentral
• Sediaan parentral hidrokortison pospat mengahasilkan
sesepora halus karena terbentuknya alkohol bebas
hidrokortison. Kesulitan ini diatasi dengan
mensolubilisasi alkohol dengan kreatinin.
• Niasinamid digunakan untuk mensolubilisasi
riboflavin sebelum riboflavin pospat tersedia
• Natrium benzoat dalam injeksi kofein natrium
benzoat
• Etilendiamin dalam injeksi aminophyllin untuk
mempertahankan kelarutan teofilin
• Secara terbatas digunakan surfaktan nonionik
untuk solubilisasi vitamin larut minyak untuk
pemberian IM
Menjaga Stabilitas
• Untuk mencegah degradasi karena oksidasi
dapat ditambahkan antioksidan sendiri atau
kombinasi dengan pengkhelat
• Alirkan gas inert selama proses maupun dalam
kemasannya (udara diampul diganti dengan
gas inert)
• Menambahkan pendapar untuk
mempertahankan pH stabil zat aktif
Menjaga sterilitas
• Pengawet untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme terutama pada injeksi
takaran ganda
Kemudahan pemberian
• Pengisotonis (NaCl, Asam borat)
• Bius lokal (procain HCl)
Bahan Tambahan Suspensi Steril
• Wetting agent (polisorbat 80 /tween80,
sorbitan triolaeat dan Pluronic F-68)
• Suspending agent (CMC, PVP, gelatin,
metilselulose)
• Pengawet
Bahan tambahan untuk larutan mata

• Pendapar
• Pengawet
• Pengisotonis
• Pengental
• Tetes mata single doses..tanpa pengawet
Pembuatan Obat Suntik

Deni Anggraini, M.Farm, Apt


Perencanaan
• Rencanakan dulu apakah obat suntik akan dibuat
secara aseptik atau dilakukan sterislisasi akhir
• Untuk membuat skala kecil di lab alat yang
digunakan seperti pinset, spatel, batang
pengaduk, kaca arloji yang disterilkan dengan
cara flamber
• Sterilkan alat-alat gelas didalam oven 150OC
• Selama 30 menit (kecuali tutup karet, didihkan 30
menit dalam air suling)
• Kertas saring, gelas ukur, sterilkan di dalam
autoklave
• Untuk pembuatan dalam skala besar di pabrik,
faktor tenaga manusia juga harus
direncanakan
Perhitungan dan penimbangan
• Perhitungan dibuat berlebih dari jumlah yang
harus di dapat
• Lakukan penyaringan
• Larutkan masing-masing dalam aqua pro
injeksi , kemudian dicampur
Penyaringan
• Lakukan penyaringan hingga jernih dan tidak
boleh ada serat yang terbawa ke dalam filtrat
• Pada pembuatan skala kecil dapat disaring
dengan kertas saring biasa sebanyak 2 kali
Pengisian ke dalam wadah
• Cairan ; farmakope telah mengatur volume
tambahan yang dianjurkan
• Bubuk kering : jumlah bubuk diukur dengan jalan
penimbangan atau berdasarkan volume, kemudian
diisikan melalui corong
• Pada pengisin wadah takaran tunggal, harus dijaga
agar bagian yang akan ditutup dengan pemijaran
tetap bersih terutama dari zat organik, karena pada
saat penutupan zat organik tersebut akan menjadi
arang dan menghitamkan wadah sekitar ujungnya
Penutupan wadah
• Wadah dosis tunggal : ditutup dengan cara
melebur ujungnya dengan api hingga tertutup
kedap
• Wadah dosis ganda ; ditutup dengan karet
melalui proses pengurangan tekanan hingga
karet tertarik kedalam. Tutup karet dilapisi
dengan tutup aluminium
Sterilisasi
• Sterilisasi dapat dilakukan menurut FI Edisi III
dan FI Edisi IV sesuai dengan persyaratan pada
masing-masing monografinyanya dan sifat
larutan obat suntiknya
Pembuatan larutan injeksi cara aseptik

• Zat pembawa, zat pembantu, wadah, alat-alat


gelas untuk pembuatan dan alat lain yang
diperlukan disterilakn sendiri-sendiri
• Bahan obat, bahan pembawa dan zat
pembantu dicampur secara aseptis diruang
aseptik hingga terbentuk larutan injeksi dan
dikemas secara aseptik
Pembuatan larutan injeksi cara nonaseptik

• Dilakukan sterilisasi akhir


• Bahan obat dan zat pembantu dilarutkan
kedalam zat pembawa dan dibuat larutan injeksi.
Saring hingga jernih dan tidak boleh ada serat
yang terbawa kedalam filtrat larutan
• Masukkan kedalam wadah dalam keadaan bersih
dan sedapat mungkin aseptis
• Setelah dikemas hasilnya disterilakn dengan cara
yang cocok
EVALUASI PRODUK STERIL
• Uji kebocoran
• Uji sterilitas
• Pemeriksaan pirogenitas
• Uji kejernihan dan warna
• Uji keseragaman bobot
• Uji keseragaman volume
Uji kebocoran
• Untuk injeksi yang disterilkan dengan
pemanasan
a. Ampul ; sterilkan pada posisi terbalik.
Wadah yang bocor isinya akan berkurang
b. Vial ; setelah disterilkan, masih dalam
keadaan panas, masukkan dalam larutan
dingin metilen blue 0,1%. Wdah yang bocor
akan berwarna biru
• Untuk injeksi yang disterilkan tanpa
pemanasan atau secara aseptis, diperiksa
dengan memasukkannya ke dalam deksikator
dan di vakumkan. Pada wadah yang bocor, isi
akan terisap keluar
Uji sterilitas
• Sebelum dilakukan pengujian untuk zat
pengawet diencerkan dahulu sehingga
pengawetnya tidak bekerja lagi. Antibiotik
dinonaktifkan dulu. Ex : ditambahkan enzim
penisilinase
Uji sterilitas
• Kedalam salah satu wadah dimasukkan
medium biakan bakteri sebagai ganti cairan
steril. Kemudian tutup wadah dan eramkan
pada suhu 32o selama 7 hari. Jika terjadi
pertumbuhan kuman, menunjukkan adanya
cemaran yang terjadi pada waktu pengisian
bahan steril ke dalam wadah akhir yang steril
Pemeriksaan kejernihan dan warna
• Diperiksa dengan melihat wadah pada latar
belakang hitam, putih, disinari dari samping.
Kotoran berwarna akan terlihat pada latar
belakang putih. Kotoran tak berwarna akan
terlihat pada latar belakang hitam
Uji keseragaman bobot
• Lihat FI Edisi III da IV
Uji keseragaman volume
• Lihat FI Edisi III da IV

Anda mungkin juga menyukai