Anda di halaman 1dari 4

B.

Definisi uji sterilisasi

Uji sterilisasi adalah suatu cara pengujian untuk mengetahui suatu sediaan atau
bahan farmasi atau alat-alat kesehatan yang di persyaratkan harus dalam keadaan
steril. Menurut farmakope edisi IV (1995) tujuan dari uji sterilisasi adalah untuk
menetapkan apakah suatu bahan /sediaan farmasi yang diharuskan steril menuju
syarat sesuai uji sterilitas.

C. Metode Sterilisasi

Istilah sterilisasi yang digunakan pada sediaan-sediaan farmasi yang berarti


penghancuran secara lengkap semua mikroba hidup dan spora-sporanya atau
penghilangan secara lengkap mikroba pada sediaan. Berikut ini 5 metode yang umum
digunakan untuk mensterilkan produk farmasi :

1. Sterilisasi uap (lembab panas)


Metode ini digunakan untuk mendapatkan sterilitas pada sediaan farmasi
yang sangat ditentukan oleh sifat sediaan dan zat aktif yang dikandungnya. Cara
melakukannya yaitu dengan menggunakan uap jenuh air bertekanan tinggi
dalam sterilisator uap yang disebut dengan autoklaf pada suhu 110-140oC. di
dalam farmakope, ditetapkan untuk media atau pereaksi selama 15 menit pada
suhu 121oC kecuali dinyatakan lain. Sterilisasi uap dilakukan dalam autoklaf dan
menggunakan uap air dengan tekanan. Cara ini diakui sebagai cara yang efektif
pada hampir semua keadaan dimana produk mampu diperlakukan seperti itu.
Penanganan dilakukan dengan uap jenuh air bertekanan tinggi dalam sterilisator
uap yang disebut autoklaf pada daerah suhu 110-140oC. Di dalam farmakope
ditetapkan untuk media atau peraksi adalah selama 15 menit pada suhu 121oC
kecuali dinyatakan lain. Sterilisasi uap dilakukan dalam autoklaf dan
menggunakaan uap air dengan tekanan. Cara ini diakui sebagai cara yang terpilih
pada hampir semua keadaan dimana produk mampu diperlakukan seperti
itu.Sebagian produk farmasi tidak tahan panas dan tidak dapat dipanaskan
dengan pada aman pada temperature yang dibutuhkan untuk sterilisasi panas
kering (±170◦C)
Sterilisasi panas lembab adalah sterilisasi dengan menggunakan uap panas
dibawah tekanan berlangsung didalam autoklaf, umumnya dilakukan dalam uap
jenuh dalam waktu 30 menit dengan suhu 115 - 116oC, lama dan suhu
tergantung bahan yang disterilisasi, untuk mengetahuinya lihat farmakope
Indonesia Sterilisasi Panas Kering : metode sterilisasi dengan menggunakan oven
pada suhu 160-170oC selama 1-2 jam. umumnya sterilisasi panas dilakukan pada
jenis minyak, serbuk yang tidak stabil terhadap uap air, dan alat-alat gelas ukur
yang tidak digunakan untuk pengukuran (Bukan alat ukur)
Mekanisme penghancuran bakteri oleh uap air panas adalah karena
terjadinya denaturasi dan koagulasi beberapa protein esensial
organismetersebut. Adanya uap air yang panas dalam sel mikroba menimbulkan
kerusakan pada temperature yang relative rendah. Kematian oleh pemanasan
kering timbul karena sel mikroba mengalami dehidrasi diikuti oleh pembakaraan
pelan-pelan atau proses oksidasi. Karena tidak mungkin mendapatkan uap air
dengan temperature di atas 100◦C pada kondisi atmosfer, maka tekanan
digunakan untuk mencapai temperature yang lebih tinggi. Makin besar tekanan
yang digunak makin tinggi temperature yang di capai dan makin pendek waktu
yang di butuhkan untuk sterilisasi. Sebagiaan besar autoklaf dioprasikan secara
rutin biasanya pada temperature 121◦C, yang di ukur pada saat uap air mulai
keluar dari autoklaf.
Pada umumnya metode sterilisasi ini digunakan untuk sediaan farmasi dan
bahan-bahan yang dapat tahan terhadap temperature yang dipergunakan dan
penembusan uap air, tetapi tidak timbul efek yang tidak di kehendaki akibat
uapair tersebut. Metode ini juga di pergunakan untuk larutan dalam jumlah
besar, alat-alat gelas, pembalut oprasi, dan instrument. Tidak digunakan untuk
mensterilkan minyak-minyak , lemak-lemak, sediaan berminyak, dan sediaan-
sediaan lain yang tidak dapat di tembus oleh uap air atau pensterilan serbuk
terbuka yang mungkin rusak oleh uap air jenuh
2. Sterilisasi panas kering
Sterilisasi panas kering biasanya dilakukan dengan oven pensteril yang
dirancang khusus untuk tujuan ini. Oven dapat dipanaskan dengan gas atau
listrik dan umumnya temperature diatur secara otomatis. Karena panas dan
kering kurang efektif dalam membunuh mikroba daripada uap air panas, maka
diperlukan temperature yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang. Proses
tersebut dilakukan dengan udara yang dipanaskan dalam sterilisator udara
panas pada daerah suhu 160-200oC. Waktu sterilisasi (waktu kerja) yang
bergantung dari suhu dapat diperoleh dari sebuah diagram atau untuk suhu
tertentu, misalnya 180 C dalam waktu 15-30 menit.
Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa yang
tidak efektif disterilkan dengan uap air panas. Senyawa-senyawa tersebut
meliputi minyak lemak, gliserin,berbagai poduk minyak tanah seperti
petrolaktum, pektrolaktum cair (Minyak mineral), parafin dan berbagai serbuk
yang stabil oleh pemanasan seperti ZnO. Juga efektik untuk sterilisasi alat-alat
gelas dan alat –alat bedah.dan meupakan metode pilihan bila dibutuhkan
peralatan yang kering atau wadah yang keing seperi pada pemanasan zat-zat
kimia kering.
3. Sterilisasi dengan penyaringan
Sterilisasi yang menggunakan alat khusus yang menggunakan
penyaring/filter matriks pori pori tertentu. menggunakan pori pori 10 nm untuk
virus dan 0,22 nm untuk bakteri.Steilisasi dengan penyaringan tergangtung pada
penghilangan mikrba secara fisik dengan absorpsi pada metode penyaringan
atau dengan mekanisme penyarigan, digunakan untuk sterilisasi larutan yang
tidak tahan panas. Sediaan obat yang disterilkan dengan cara ini diharuskan
menjalani pengesahan yang ketat dan memonitoring karena efek produk hasil
penyaringan dapat sangat dipengarhi oleh banyaknya mikroba dalam larutan
yang difiltrasi.
Penyaringan-penyaringan yang tersedia meliputi :

a. Penyaringan berbentuk tabung reaksi disebut sebagai “Lilin penyaring” yang


dibuat dari tanah infusoria
b. Lilin penyaringan dibuat porselen yang tidak dilapisi (penyarigan pasteur
chamberland, doulton dan selas)
c. Piringan asbes yang dikempa dipasangkan ditepatkan khusus dalam
peralatan saring setelah melewati penyaringan(penyaringan seitz dan
swinney)
d. Gelas Bucher-jenis corong dengan pegangan gelas yang menjadi satu.
Sterilisasi dengan penyaringan digunakan untuk larutan yang menggunakan
bahan yang dapat menahan mikroba, hingga mikroba yang dikandung dapat
dipisahkan secara fisika. Perangkat penyaring pada umumnya terdiri dari suatu
matriks berpori tertutup kedap dirangkai pada wadah yang tidak permeable..
Penyaring untuk tujuan sterilisasi umumnya dilaksanakan menggunakan rakitan
yang memiliki membran dengan porositas minimal 0,2 mikron atau kurang,
berdasarkan pada pembanding yang telah divalidari untuk kurang dari 10
pangkat 7 suspensi pseudomonas dimana tiap cm persegi dari luas permukaan
penyaring.
4. Sterilisasi gas
Sterilisasi menggunakan gas etilen oksida, kelemahannya zat ini mudah
terbakar, bersifat mutagenik dan toksik, sehingga dikhawatirkan terdapat residu
setelah sterilisasi. Pilihan sterilisasi cara gas biasanya pilihan akhir bila zat tidak
tahan panas ataupun uap air.Pilihan sterilisasi gas sering dilakukan jika bahan
yang akan disterilkan tidak tahan terhadap suhu tinggi pada proses sterilisasi
uap atau panas kering. Bahan aktif yang sering digunakan adalah etilen oksida..
Proses sterilisasi pada umumnya berlangsung di dalam bejana yang didesain
sama seperti pada autoclave, tetapi dengan tambahan bagian khusus yang
hanya terdapat pada alat sterilisasi yang menggunakan gas.
Sterilisasi dengan cara ini memerlukan pelengkapan khusus yang disusun
mirip dengan autoklaf dan banyak gabungan alat sterilisasi gabungan autoklaf
uap-etilen oksida tersedia dipasaran. Pada umumnya, sterilisasi dengan gas
dipertinggi dan waktu pemaparan dibutuhkan memendek dengan
meningkatknya kelembapan relatif dari sistem dan dengan peningkatan
temperatur pemaparan.
5. Sterilisasi dengan radiasi pengionan
Teknik-teknik yang disediakan untuk sterilisasi beberapa jenis sediaan-
sediaan farmasi dengan sinar gama dan sinar-sinar katoda, tetapi penggunaan
teknik-teknik ini terbatas karena memerlukan peralatan yang sangat khusus dan
pengaruh-pengaruh radiasi pada produk-produk dan wadah-wadah. Untuk alat
kesehatan yang tidak tahan terhadap sterilisasi panas dan kekhawatiran tentang
kemanan etilen oksid mengakibatkan peningkatan penggunaan sterilisasi radiasi.
Tetapi cara ini juga dapat digunakan pada bahan obat dan bentuk sediaan akhir.
Keunggulan sterilisasi radiasi meliputi : reaktifitas kimia rendah, residu rendah
yang dapat diukur, dan kenyataan yang membuktikan bahwa variable yang
dikendalikan lebih sedikit. Teknik sterilisasi dengan radiasi hanya menimbulkan
kenaikan suhu, tetapi tidak mempengaruhi kualitas dan jenis plastik atau kaca
tertentu. Ada dua jenis radiasi ion yang digunakan yakni disintegrasi radioaktif
dari radioisotop (radiasi Gamma) dan radiasi berkas elektron.

Anda mungkin juga menyukai