Anda di halaman 1dari 15

A.

Pengetian
Steril adalah kondisi sediaan yang terbebas dari partikel asing non self, tidak terdapat/tercemar
mikroorganisme serta memenuhi persyaratan yang menyatakan sediaan tersebut steril.
Sterilisasi adalah tahapan atau proses yang bertujuan sediaan tersebut menjadi steril. Secara umum
metode pembuatan sediaan steril dibagi menjadi 2 : metode sterilisasi akhir dan metode aseptis.
Pemilihan metode disesuaikan dengan stabilitas zat aktif, formula dan metode terilisasi yang
digunakan.. Pada umumnya suatu proses yang dapat menghancurkan zat hidup juga mampu
meyebabkan beberapa kerusakan pada obyek saat disterilkan. Dengan alasan inilah maka kadang-
kadang diperlukan energi minimum, misalnya dalam bentuk panas, untuk memperkecil kerusakan
bahan, tetapi dalam jumlah yang cukup menjamin bahwa semua bentuk mikroorganisme telah
dihancurkan dalam obyek atau bahan tersebut.
B. Metode-metode Sterilisasi
Istilah sterilisasi yang digunakan pada sediaan-sediaan farmasi berarti, pengahncuran secara
lengkap semua mickroba hidup dan spora-sporanya atau penghilangan secara lengkap mickroba dan
sediaan. Lima metode yang umum digunakan untuk mengsterilkan produk farmasi :
1. Sterilisasi uap (lembab panas)
2. Sterilisasi panas kering
3. Sterilisasi dengan penyaringan
4. Sterilisasi gas
5. Sterilisasi dengan radiasi pengionan
Metode yang digunakan untuk mendaopatkan sterilitas pada sediaan farmasi sangat ditentukan
oleh sifat sediaan dan zat aktif yang dikandungnya. Walau demikian, apapun cara yang digunakan
produk yang dihasilkan harus memenuhi test sterilitas sebagai bukti dari keefektifan cara, peralatan dan
petugas.

1. Sterilisasi uap (lembab panas)


Penanganan dilakukan dengan uap jenuh air bertekanan tinggi dalam sterilisator uap yang
disebut autoklaf pada daerah suhu 110-140C. Di dalam farmakope ditetapkan untuk media atau peraksi
adalah selama 15 menit pada suhu 121 C kecuali dinyatakan lain. Sterilisasi uap dilakukan dalam
autoklaf dan menggunakaan uap air dengan tekanan. Cara ini diakui sebagai cara yang terpilih pada
hampir semua keadaan dimana produk mampu diperlakukan seperti itu.Sebagian produk farmasi tidak
tahan panas dan tidak dapat dipanaskan dengan pada aman pada temperature yang dibutuhkan untuk
sterilisasi panas kering (170C)
Sterilisasi panas lembab adalah sterilisasi dengan menggunakan uap panas dibawah tekanan
berlangsung didalam autoklaf, umumnya dilakukan dalam uap jenuh dalam waktu 30 menit dengan
suhu 115 C - 116 C, lama dan suhu tergantung bahan yang disterilisasi, untuk mengetahuinya lihat
farmakope Indonesia Sterilisasi Panas Kering : metode sterilisasi dengan menggunakan oven pada
suhu160-170 C selama 1-2 jam. umumnya sterilisasi panas dilakukan pada jenis minyak, serbuk yang
tidak stabil terhadap uap air, dan alat-alat gelas ukur yang tidak digunakan untuk pengukuran (Bukan
alat ukur)
Mekanisme penghancuran bakteri oleh uap air panas adalah karena terjadinya denaturasi dan
koagulasi beberapa protein esensial organismetersebut. Adanya uap air yang panas dalam sel mikroba
menimbulkan kerusakan pada temperature yang relative rendah. Kematian oleh pemanasan kering
timbul karena sel mikroba mengalami dehidrasi diikuti oleh pembakaraan pelan-pelan atau proses
oksidasi. Karena tidak mungkin mendapatkan uap air dengan temperature di atas 100C pada kondisi
atmosfer, maka tekanan digunakan untuk mencapai temperature yang lebih tinggi
Makin besar tekanan yang digunak makin tinggi temperature yang di capai dan makin pendek
waktu yang di butuhkan untuk sterilisasi. Sebagiaan besar autoklaf dioprasikan secara rutin biasanya
pada temperature 121C, yang di ukur pada saat uap air mulai keluar dari autoklaf.
Pada umumnya metode sterilisasi ini digunakan untuk sediaan farmasi dan bahan-bahan yang
dapat tahan terhadap temperature yang dipergunakan dan penembusan uap air, tetapi tidak timbul efek
yang tidak di kehendaki akibat uapair tersebut. Metode ini juga di pergunakan untuk larutan dalam
jumlah besar, alat-alat gelas, pembalut oprasi, dan instrument. Tidak digunakan untuk mensterilkan
minyak-minyak , lemak-lemak, sediaan berminyak, dan sediaan-sediaan lain yang tidak dapat di
tembus oleh uap air atau pensterilan serbuk terbuka yang mungkin rusak oleh uap air jenuh
STERILISASI MENURUT FI.ED.IV
20.03 ANGGIE R CHAERUNNISA NO COMMENTS
A.Pengertian

Steriladalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup, baik
yangpatogen(menimbulkanpenyakit)maupunapatogen/nonpatogen(tidakmenimbulkanpenyakit),
baikdalambentukvegetatif(siapuntukberkembangbiak)maupundalambentukspora(dalamkeadaan
statis,tidakdapatberkembangbiak,tetapimelindungidiridenganlapisanpelindungyangkuat)
Tidaksemuamikrobadapatmerugikan,misalnyamikrobayangterdapatdalamususyang
dapat membusukkan sisa makanan yang tidak terserap oleh tubuh. Mikroba yang patogen
misalnyaSalmonellatyphosayangmenyebabkanpenyakittypus,E.coliyangmenyebabkanpenyakit
perut.

Sterilisasiadalah suatu proses untuk membuat ruang/ benda menjadi sterilatausuatu proses untuk
membunuhsemuajasadrenikyangada,sehinggajikaditumbuhkandidalamsuatumediumtidakada
lagijasadrenikyangdapatberkembangbiak.Sterilisasiharusdapatmembunuhjasadrenikyangpaling
tahanpanasyaitusporabakteri(Fardiaz,1992).Sedangkansanitasiadalahsuatuprosesuntukmembuat
lingkunganmenjadisehat..

B.TujuanSuatuObatDibuatSteril

Tujuanobatdibuatsteril(sepertiobatsuntik)karenaberhubunganlangsungdengandarahatau
cairantubuhdanjaringantubuhyanglaindimanapertahananterhadapzatasingtidakselengkapyang
berada di saluran cerna /gastrointestinal, misalnya hati yang dapat berfungsi untuk menetralisir /
menawarkanracun(detoksikasi=detoksifikasi).
Diharapkandengansterildapatdihindariadanyainfeksisekunder.Dalamhalinitidakberlaku
relatifsterilatausetengahsteril,hanyaadaduapilihanyaitusterildantidaksteril.
Sediaan farmasi yang perlu disterilkan adalah obat suntik / injeksi, tablet implant, tablet
hipodermikdansediaanuntukmatasepertitetesmata/GuttaeOphth.,cucimata/Collyriumdansalep
mata/Oculenta.

C.CaraCaraSterilisasiMenurutFI.ed.IV.

1.Sterilisasiuap
Adalahprosessterilisasithermalyangmenggunakanuapjenuhdibawahtekananselama15menitpada
suhu121o.Kecualidinyatakanlain,berlangsungdisuatubejanayangdisebutotoklaf,danmungkin
merupakanprosessterilisasipalingbanyakdilakukan.
Alat:
Disebutotoklaf, yaitu suatu panci logam yang kuat dengan tutup yang berat, mempunyai lubang
tempatmengeluarkanuapairbesertakrannya,termometer,pengaturtekananudara,kleppengaman.

Carabekerja:
Otoklafdipanaskan,ventilasidibukauntukmembiarkanudarakeluar.Pengusiranudarapadaotoklaf
berdinding dua, uap air masuk dari bagian atas dan udara keluar dari bagian bawah yang dapat
ditunjukkanpadagelembungyangkeluardariujungpipakaretdalamair.
Setelahudarabersih,bahanyangakandisterilkandimasukkansebelumairmendidih,tutupotoklafdan
dikunci,ventilasiditutupdansuhusertatekananakannaiksesuaidenganyangdikehendaki.Aturklep
pengamansupayatekananstabil.
Setelahsterilisasiselesai,otoklafdibiarkandinginhinggatekanannyasamadengantekananatmosfir.
Carasterilisasiinilebihefektifdibandingdenganpemanasanbasahyanglain,karenasuhunyalebih
tinggi.

Bahan/alatyangdapatdisterilkan:
Alatpembalut,kertassaring,alatgelas(buret,labuukur)danbanyakobatobattertentu.
b. Pemanasan basah
Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein penyusun tubuh mikroba
sehingga dapat membunuh mikroba. Sterilisasi Uap dilakukan menggunakan autoclave dengan
prinsipnya memakai uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya. Temperatur sterilisasi biasanya 121,
tekanan yang biasa digunakan antara 15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1 atm. Lamanya
sterilisasi tergantung dari volume dan jenis. Alat-alat dan air disterilkan selama 1 jam, tetapi media
antara 20-40 menit tergantung dari volume bahan yang disterilkan. Sterilisasi media yang terlalu lama
akan menyebabkan :
1. Penguraian gula.
2. Degradasi vitamin dan asam-asam amino.
3. Inaktifasi sitokinin zeatin riboside.
4. Perubahan pH yang berakibatkan depolimerisasi agar.
Bila ada kelembapan (uap air) bakteri akan terkoagulasi dan dirusak pada temperatur yang lebih
rendah dibandingkan jika tidak ada kelembapan. Mekanisme penghancuran bakteri oleh uap air panas
adalah terjadinya denaturasi dan koagulasi beberapa protein esensial dari organisme tersebut.

Bebarapa kombinasi tekanan, suhu dan waktu sterilisasi dengan autoktlaf

Tekanan Uap Suhu (0C) Waktu yang dibutuhkan untuk spora tahan panas
(atm) (menit)
0,5 111,3 15-60
0,7 115,5 15-60
1,0 121,5 12-15
1,3 126,5 5-12
2,0 134,0 3-5
Metode sterilisasi uap umumnya digunakan untuk sterilisasi sediaan farmasi dan bahan-bahan lain
yang tahan terhadap temperatur yang dipergunakan dan tahan terhadap penembusan uap air, larutan
dengan pembawa air, alat-alat gelas, pembalut untuk bedah, penutup karet dan plastik, dan media untuk
pekerjaan mikrobiologi. . Uap jenuh pada suhu 121oC mampu membunuh secara cepat semua bentuk
vegetatif mikroorganisme dalam 1 atau 2 menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora bakteri
yang tahan pemanasan.
Prinsip cara kerja autoklaf
Autoklaf adalah alat untuk memsterilkan berbagai macam alat & bahan yang menggunakan tekanan
15 psi (1,02 atm) dan suhu 121 0C. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang
disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara
panas. Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 121 0C dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4
Kpa) selama 15 menit. Alasan digunakan suhu 121 0C atau 249,8 0F adalah karena air mendidih pada
suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan laut
(sea level) air mendidih pada suhu 1000C, sedangkan untuk autoklaf yang diletakkan di ketinggian
sama, menggunakan tekanan 15 psi maka air akan memdidih pada suhu 1210C. Ingat kejadian ini hanya
berlaku untuk sea level, jika dilaboratorium terletak pada ketinggian tertentu, maka pengaturan tekanan
perlu disetting ulang. Misalnya autoklaf diletakkan pada ketinggian 2700 kaki dpl, maka tekanan
dinaikkan menjadi 20 psi supaya tercapai suhu 1210C untuk mendidihkan air. Semua bentuk kehidupan
akan mati jika dididihkan pada suhu 1210C dan tekanan 15 psi selama 15 menit.
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan mendidih dan uap
air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf. Setelah semua udara dalam autoklaf diganti
dengan uap air, katup uap/udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai
tekanan dan suhu yang sesuai., maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu
mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun
perlahan hingga mencapai 0 psi. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi.
Untuk mendeteksi bahwa autoklaf bekerja dengan sempurna dapat digunakan mikroba pengguji
yang bersifat termofilik dan memiliki endospora yaitu Bacillus stearothermophillus, lazimnya mikroba
ini tersedia secara komersial dalam bentukspore strip. Kertas spore strip ini dimasukkan dalam autoklaf
dan disterilkan. Setelah proses sterilisai lalu ditumbuhkan pada media. Jika media tetap bening maka
menunjukkan autoklaf telah bekerja dengan baik.

Beberapa media atau bahan yang tidak disterilkan dengan autoklaf adalah :
Bahan tidak tahan panas seperti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim
Pelarut organik, seperti fenol
Buffer dengan kandungan detergen
Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi coklat) dan hancurnya substrat
dapat dilakukan pencegahan sbb :
Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa fosfat
Senyawa fosfat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa garam mineral lain.
Senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar
Media yang memiliki pH > 7,5 jangan disterilkan dengan autoklaf
Jangan mensterilisasi larutan agar dengan pH < 6,0
Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum dari total volumenya, sisa ruang dibirkan kosong.
Jika mensterilkan media 1L yang ditampung pada erlenmeyer 2L maka sterilisasi diatur dengan waktu
30 menit
Autoklaf
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Autoklaf

Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan
uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit.[1][2] Penurunan tekanan
pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam
autoklaf[1]. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme[1]. Autoklaf terutama ditujukan
untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap
pemanasan, kekeringan, dan antibiotik[1]. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada
kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut [1]. Endospora dapat dibunuh pada
suhu 100 C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal [1]. Pada suhu 121 C,
endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, di mana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam
waktu 6-30 detik pada suhu 65 C[1].

Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 C[3]. Jika objek
yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat,
sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu
121 C untuk waktu 10-15 menit[1]. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar
akan diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu
sterilisasi[1]. Performa autoklaf diuji dengan indicator biologi, contohnya Bacillus stearothermophilus[4][5] .

Daftar isi
[sembunyikan]

1Jenis-jenis

o 1.1Gravity Displacement Autoclave

o 1.2Prevacuum atau High Vacuum Autoclave

2Lihat Pula

3Referensi

Jenis-jenis[sunting | sunting sumber]


Terdapat tiga jenis autoklaf, yaitu gravity displacement, prevacuum atau high vacuum, dan steam-flush
pressure-pulse[3]. Perbedaan ketiga jenis autoklaf ini terletak pada bagaimana udara dihilangkan dari dalam
autoklaf selama proses sterilisasi[3].
Gravity Displacement Autoclave[sunting | sunting sumber]

Udara dalam ruang autoklaf dipindahkan hanya berdasarkan gravitasi[3]. Prinsipnya adalah memanfaatkan
keringanan uap dibandingkan dengan udara, sehingga udara terletak di bawah uap [3]. Cara kerjanya
dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoklaf sehingga udara tertekan ke bawah [3]. Secara
perlahan, uap mulai semakin banyak sehingga menekan udara semakin turun dan keluar melalui saluran di
bagian bawah autoklaf, selanjutnya suhu meningkat dan terjadi sterilisasi [3]. Autoklaf ini dapat bekerja
dengan cakupan suhu antara 121-134 C dengan waktu 10-30 menit[3].

Prevacuum atau High Vacuum Autoclave[sunting | sunting sumber]

Autoklaf ini dilengkapi pompa yang mengevakuasi hampir semua udara dari dalam autoklaf [3]. Cara
kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara[3]. Proses ini berlangsung selama 8-10 menit[3]. Ketika
keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoklaf[3]. Akibat kevakuman udara, uap segera
berhubungan dengan seluruh permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses
sterilisasi berlangsung[3]. Autoklaf ini bekerja dengan suhu 132-135 C dengan waktu 3-4 menit[3].

Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave Autoklaf ini menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas
tekanan atmosfer dengan rangkaian berulang[3]. Waktu siklus pada autoklaf ini tergantung pada benda
yang disterilisasi[3].

Menggunakan otoklaf pada suhu 115- 116 selama 30 menit dengan


uap air panas.
STERILISASI

Pengertian: Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk
kehidupan.

Tujuan: Untuk mensterilkan alat-alat, media, dan benda yang dipergunakan di laboratorium agar bebas dari
mikroorganisme maupun sporanya.
Macam-macam sterilisasi:
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.

1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron
atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk
sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.

2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.

Pemanasan:
a) Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum,
pinset, batang L, dll.
b) Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang
terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.
c) Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan
metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
d) Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf
Penyinaran dengan UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang
menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV

1. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.

Ada 5 metode umum sterilisasi, yaitu :


1. Sterilisasi Uap (Panas Lembab)

Sterilisasi Uap dilakukan menggunakan autoclave dengan prinsipnya memakai uap air dalam tekanan sebagai
pensterilnya. Temperatur sterilisasi biasanya 121, tekanan yang biasa digunakan antara 15-17,5 psi (pound per
square inci) atau 1 atm. Lamanya sterilisasi tergantung dari volume dan jenis. Alat-alat dan air disterilkan
selama 1 jam, tetapi media antara 20-40 menit tergantung dari volume bahan yang disterilkan. Sterilisasi media
yang terlalu lama menyebabkan :
Penguraian gula.
Degradasi vitamin dan asam-asam amino.
Inaktifasi sitokinin zeatin riboside.
Perubahan pH yang berakibatkan depolimerisasi agar. Bila ada kelembapan (uap air) bakteri akan
terkoagulasi dan dirusak pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan jika tidak ada kelembapan.
Mekanisme penghancuran bakteri oleh uap air panas adalah terjadinya denaturasi dan koagulasi beberapa
protein esensial dari organisme tersebut.
Kondisi yang dibutuhkan untuk sterilisasi uap dengan menggunakan autoclave adalah :
Suhu 115,5 , waktu 30 menit
Suhu 121,5 , waktu 20 menit
Suhu 126,5 , waktu 15 menit
Metode sterilisasi uap umumnya digunakan untuk sterilisasi sediaan farmasi dan bahan-bahan lain yang tahan
terhadap temperatur yang dipergunakan dan tahan terhadap penembusan uap air, larutan dengan pembawa air,
alat-alat gelas, pembalut untuk bedah, penutup karet dan plastik, dan media untuk pekerjaan mikrobiologi.

1. Sterilisasi Panas Kering

Sterilisasi Panas Kering dilakukan menggunakan oven pensteril, karena metode sterilisasi panas kering kurang
efektif untuk membunuh mikroba dibandingkan dengan sterilisasi uap. Metode ini memerlukan temperatur
yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang, sterilisasi panas kering biasanya ditetapkan pada temperatur
160-170 dengan waktu 1-2 jam. Umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa yang tidak efektif untuk
disterilkan dengan uap air, seperti minyak lemak, minyak mineral, gliserin (berbagai jenis minyak), petrolatum
jelly, lilin, wax, dan serbuk yang tidak stabil dengan uap air. Metode ini efektif untuk mensterilkan alat-alat gelas
dan bedah.
Karena tingginya suhu yang diterapkan dalam sterilisasi panas kering, maka metode ini dapat digunakan untuk
alat-alat gelas yang membutuhkan keakuratan. Contohnya alat ukur dan penutup karet atau plastik. Kondisi
yang dibutuhkan untuk sterilisasi panas kering dengan menggunakan oven steril adalah :
Suhu 170C, waktu 1 jam
Suhu 160C, waktu 2 jam
Suhu 150C, waktu 2,5 jam
Suhu 140C, waktu 3 jam
Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya
teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati.

1. Sterilisasi dengan Penyaringan (filtrasi)

Sterilisasi dengan penyaringan (filtrasi) digunakan untuk sterilisasi larutan yang termolabil, penyaringan ini
menggunakan filter bakteri. Metode ini tidak dapat membunuh mikroba, mikroba hanya akan tertahan oleh
pori-pori filter dan terpisah dari filtratnya. Dibutuhkan penguasaan teknik aseptik yang baik dalam melakukan
metode ini. Filter biasanya terbuat dari asbes, porselen. Filtrat bebas dari bakteri tetapi tidak bebas dari virus.
Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena sterilisasi ini menghilangkan mikroorganisme
melalui penyaringan dan tidak menghancurkan mikroorganisme tersebut. Penghilangan mikroorganisme secara
fisik melalui penyaring dengan matriks pori ukuran kecil yang tidak membiarkan mikroorganisme untuk dapat
melaluinya. Cara sterilisasi ini untuk produk berupa cairan yang dapat disaring atau bahan yang tidak tahan
terhadap panas dan tidak dapat disterilkan dengan cara sterilisasi lain. Teknologi tinggi membran filtrasi
meningkatkan penggunaan sterilisasi filtrasi, khususnya jika digunakan berpasangan dengan sistem proses
aseptik.

1. Sterilisasi Gas

Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh mikroorganisme dan sporanya.
Meskipun gas dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk padat, sterilisasi adalah fenomena
permukaan dan mikroorganisme yang terkristal akan dibunuh. Sterilisasi yang digunakan dalam bidang farmasi
untuk mensterilkan bahan-bahan dan menghilangkan dari bahan yang disterilkan pada akhir jalur sterilisasi, gas
ini tidak inert, dan kereaktifannya terhadap bahan yang disterilkan harus dipertimbangkan misalnya thiamin,
riboflavin, dan streptomisin kehilangan protein ketika disterilkan dengan etilen oksida. Sterilisasi gas berjalan
lambat waktu sterilisasi tergantung pada keberadaan kontaminasi kelembaban, temperatur dan konsentrasi
etilen oksida. Konsentrasi minimum etilen oksida dalam 450 mg/L, 271 Psi, konsentrasi ini 85C dan 50%
kelembaban relatif dibutuhkan 4-5 jam pemaparan. Di bawah kondisi sama 1000 mg/L membutuhkan sterilisasi
2-3 jam. Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen oksida,
formaldehid, propilen oksida, klorin oksida, beta propiolakton, metilbromida, kloropikrin. Digunakan untuk
sterilisasi bahan yang termolabil seperti bahan biologi, makanan, plastik, antibiotik. Aksi antimikrobialnya
adalah gas etilen oksida mengadisi gugus SH, -OH, -COOH,-NH2 dari protein dan membentuk ikatan alkilasi
sehingga protein mengalami kerusakan dan mikroba mati.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk kelembaban, konsentrasi gas, suhu dan distribusi gas
dalam chamber pengsterilan. Penghancuran bakteri tergantung pada adanya kelembaban, gas dan suhu dalam
bahan pengemas, penetrasi melalui bahan pengemas, pada pengemas pertama atau kedua, harus dilakukan,
persyaratan desain khusus pada bahan pengemas.

1. Sterilisasi dengan Radiasi

Sterilisasi dengan radiasi digunakan untuk bahan/produk dan alat-alat medis yang peka terhadap panas
(termolabil) dan jika residu etilen oksida tidak diharapkan. Pengukuran presisi dari dosis radiasi, yang tidak
berhubungan dengan suhu, adalah merupakan faktor kontrol dalam sterilisasi radiasi selama dengan waktu
radiasi. Monitoring dan kotrol proses sangat sederhana, tetapi kehati-hatian akan keamanan harus dilakukan
oleh operator sterilisasi. Prinsip sterilisasi radiasi adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung
mengenai DNA dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi. Ada dua macam radiasi yang digunakan yakni
gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar ) dan arus partikel kecil (sinar dan ).

Faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan pemanasan:

1. Suhu dan waktu

Suhu semakin tinggi, waktu semakin pendek.


Dalam bakteriologi, sterilisasi pasa 1210C, rekanan 15 pound selama 1520 menit dianggap paling efektif.

1. Cara basah/kering

Cara basah lebih baik dari ccara kering, karena uap air lebih mudah mengadakan penetrasi.

1. Jumlah mikroorganisme dan spora

Semakin banyak kuman, perlu waktu yang lebih lama.

1. Spesies, strain, dan kemampuan membentuk spora

Setiap jenis/strain kuman mempunyai Thermal Death Point yang berbeda (suhu terendah yang dapat
membunuh kuman secara lengkap dalam suspensi air dalam waktu 10 menit.

1. Bahan-bahan organic

Bahan-bahan organic memperkuat daya tahan kuman, misalnya: protein, gelatin, gula, dan lemak.
Sterilisasi dengan pemanasan ada 2 macam:

1. Dry Heat

2. Moist Heat
1. Dry Heat:
Prinsip: Dengan memanaskan udara keringdalam suatu ruang /alat. Di sini kuman mati karena proses oksidasi
dari struktur kuman yang penting. Untuk membunuh spora yang resisten perlu temperature 160 0C, 1 jam.
Pemanasan kering digunakan untuk:
Alat-alat gelas dan logam
Powder/bedak yang diperlukan dalam keadaan kering
Kertas pembungkuds yang tidak rusak dengan suhu tinggi.

Terbagi atas:
a. Read Heat:
Dengan jalan menaruh benda atau bahan yang disterilkan dalam nyala api bunzen sampai merah membara.
Biasanya dipakai untuk alat-alat logam, misalnya:
Jarum penanam
Sengkeliy (ose)
b. Flaming
Dengan jalan menaruh benda dalam api bunzen (tidak sampai menyala) misalnya: skapel, mulut burung, slide,
cover, cover slide, tutuup kapas sutra.
c. Disebut juga Hot Air Sterilization
Oven merupakan ciri umum yang dimaksud dengan sterilisasi kering. Bentuk biasanya merupakan kotak logam.
Udara di dalamnya dapat dibuat panas dengan nyala api listrik oven merupakan cara terbaik untuk cara
sterilisasi alat-alat gelas yang perlu kering, misalnya:
Tabung reaksi
Petridis
Botol
Pippet
Skapel
Gunting
Tabung reaksi sebelum disterilkan harus ditutup terlebih dahulu dengan kapas sutera, demikian juga yang
lainnya.
Bahan-bahan lain yang perlu disterilkan dengan alat ini adalah:
Powder
Lemak
Oil dan minyak yang tidak berpengaruh terhadap kelembapan.
Pemanasan 1 jam dengan temperature 1600C dianggap cukup kecuali bila bahan yang disterilkan penuh, maka
perlu waktu yang lebih lama, 22,5 jam, terutama bila oven tidak dilengkapi dengan kipas angin.
Keuntungan:
a. Bahan yang disterilkan dalam keadaan kering, sehingga dapat digunakan lagsung.
b. Bila tidak ada thermometer, dapat dipakai pedoman, bila warna kapas dari putih berubah menjadi cokelat,
berarti temperatur sudah mencapai lebih dari 1200C.
Kerugian:
a. Tidak efektif karena udara adalah penghantar panas yang jelek.
b. Bahan-bahan kapas atau kain dapat menjadi rapuh.
2. Moist Heat Sterilization:
Biasanya memakai uap air panas yang mempunyai temperatur 1000C dan dapat mencapai temperatur lebih dari
1000C, bila memakai uap panas dengan tekanan yang lebih tinggi.
Pemanas basah lebih efektif dari pemanas kering.
Di sini kuman mati karena proses koagulasi dan denaturasi dari truktur protein kuman.
Terdiri atas:
a. Boiling
Boiling adalah memasukkan benda yang disterilisasikan ke dalam air mendidih. Suhu dapat mencapai 100 0C,
dalam waktu 510 menit dapat membunuh kuman vegetative, waktu 12 jam dapat membunuh spora.
Penambahan Na2CO3 2% ke dalam air mendidih tersebut akan mempercepat kerusakan spora dan mencegah
perkaratan.
Alat-alat yang disterilkan dengan alat ini:
v Tutup karet
v Gunting
v Spuit metal/spuit logam
Kerugian: Terjadi endapan CaCO3 pada alat-alat yang disterilkan.
b. Steaming
Steaming adallah sterilisasi dengan uap air panas pada tekanan 1 atm. Alat-alat yang disterilkan:
v Baju paramedic
v Medis pembiakan
Alat ini pertama kali dianjurkan oleh Koch dan konstruksinya oleh Arnold.
Pada temperature 1000C waktu 1530 menit, kuman vegetative akan mati. Semakin tinggi suatu tempat, suhu
yang dicapai semakin rendah, misalnya: pada ketinggian 5000 feat, suhu maksimal adalah 95 0C.
c. Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah cara pemanasan pada suhu 600C selama 30 menit. Ini sering dilakukan untuk mengurangi
jumlah kuman pada susu.
d. Tyndalisasi intermitton/fruktination sterilization
Tyndalisasi intermitton/fruktination sterilization adalah sterilisasi bertahap, biasanya untuk
membersihkan/menghilangkan spora. Pada cara ini benda dipanasi berturut-turut selama 3 hari pada
temperature 1000C, selama 1545 menit. Setiap selesai dipanaskan bahan-bahan yang disterilkan diinkubasi
pada 370C supaya sporanya berubah menjadi vegetative dan besoknya disterilisasi lagi.
Cara ini digunakan untuk keadaan di mana bahan-bahan yang disterilisasi merupakan media yang cocok untuk
pertumbuhan kuman di mana bentuk spora akan tumbuh menjadi vegetative, selain itu juga untuk bahan-bahan
yang berisi zat-zat yang akan rusak bila distrerilisasi pada suhu tinggi, seperti: serum, media Loeffler, protein,
media Lowenstein Jensen. Biassanya bahan media disterilisasi dalam inspisator.
e. Auto clave
Auti Clave adalah pemanasan dengan uap jenuh dengan tekanan tinggi sehingga dapat mencapai suhu di atas
1000C. dengan tekanan relative sebesar 15lb (pound)/1,5 atm, suhunya mencapai 1210C (untuk mencapai steril
pada waktu 1525 menit.
Cara melaksanakan sterilisasi:

1. Periksa air di dalam Auto Clave, bila kurang tambah isinya dengan aquadest hingga bagian pada tanda
alat pengontrol.

2. Semua air dan uap kran ditutup.

3. Benda-benda yang disterilkan dimasukkan ke dalam alat, seperti: Petridis/tabung yang berisi kuman.
Pippet kolf, media-media, dan lain-lain.

4. Auto Clave ditutup, listrik dihidupkan.

5. Bila temperature sudah mencapai 1000C, kran uap dibuka selama 35 menit, kemudian ditutup kembali.
Adapun tujuannya untuk mengeluarkan uap air yang ada di dalam alat, karena air bila tidak
dikeluarkan, maka uap air tidak dapat mengadakan penetrasi ke seluruh ruangan, udara lebih rendah
dari uap air, sehingga temperature tidak mencapai 1210C.

6. Setelah temperature mencapai tanda 1210C, tekanan 1,5 atm, putar stop watch selama 20 menit.

7. Setelah 20 menit listrik dimatikan, kran uap dibuka. Bila tekanan uap sudah menunjukkan angka 0,
tutup Auto Clave baru boleh dibuka.

8. Setelah dingin alat-alat yang disterilkan dikeluarkan dan diredam dalam larutan typol atau diyodo
selama 1 malam.
9. Kemudian dicuci, keringkan, bungkus dengan kertas, sterilkan lagi dalam Auto Clave 121 0C, 1,5 atm,
selama 20 menit.

10. Setelah dingi, pindahkan alat-alat yang disterilkan tadi ke dalam sterilisasi oven, panaskan selama 1 jam,
suhu 1200C.
11. Setelah dingin, alat-alat sudah siap untuk dipakai lagi.
f. Pressure cook
Pressure cook adalah Auto Clave yang paling sederhana, berupa ruanngan dari logam yang tertutup rapat. Air
dimasukkan ke dalam dan langsung dipanaskan dengan api.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada sterilisasi pada Auto Clave:

1. Tidak dianjurkan mengisi Auto Cave dengan muatan yang berlebihan, karena akan mengganggu
sirkulasi dan penetrasi uap ke seluruh ruangan, sehingga panas yang dicapai tidak setinggi yang
diharapkan.

2. Alat seperti botol dan tabung, jangan ditutup terlalu rapat karena uap tidak dapat masuk ke dalamnya
sehingga kurang efektif.

3. Waktu sterilisasi, dihitung pertama kali pada saat suhu yang dikehendaki sudah tercapai.

4. Proses pendinginan harus pperlahan-lahan, demikian juga ada penurunan tekanan, karena jika terlalu
mendadak, alat-alat yang terbuat dari bahan kaca akan pecah dan bahan cair akan mendidih lagi dan
menguap.

Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan
mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas (kalor), gas-gas seperti
formaldehide, etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia; oleh sinar lembayung ultra atau sinar gamma.
Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi (Curtis, 1999).

Macam-macam sterilisasi (Machmud, 2008):


Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba
tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.
2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer,
tabung reaksi dll.
c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi
dehidrasi.
d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf

Sterilisasi panas kering


dari Wikipedia, ensiklopedia gratis

Sterilisasi panas kering dari sebuah artikel adalah salah satu bentuk sterilisasi paling awal yang
dipraktikkan. Panas kering, seperti namanya, menggunakan udara panas yang bebas dari uap air, atau
hanya sedikit, dan kelembaban ini memainkan peran minimal atau tidak ada sama sekali dalam proses
sterilisasi. [1] [2]

Isi

1Proses

o 1.1Proses konveksi gravitasi

o 1.2Proses konveksi mekanis

2Instrumen yang digunakan untuk sterilisasi panas kering


3Efek pada mikroorganisme

4Lihat juga

5Referensi

o 5.1Catatan

o 5.2Referensi Umum

Proses [ sunting ]
Proses sterilisasi Dry-Heat dilakukan dengan konduksi; Di situlah panas diserap oleh permukaan eksterior
suatu barang dan kemudian dilewatkan ke dalam ke lapisan berikutnya. Akhirnya, keseluruhan item
mencapai suhu yang tepat yang dibutuhkan untuk mencapai sterilisasi. Waktu dan suhu yang tepat untuk
sterilisasi Kering-Panas adalah 160 C (320 F) selama 2 jam atau 170 C (340 F) selama 1
jam. [3] Instrumen harus kering sebelum sterilisasi karena air akan mengganggu proses. Panas kering
menghancurkan mikroorganisme dengan menyebabkan koagulasi protein.

Adanya kelembaban, seperti pada sterilisasi uap, secara signifikan mempercepat penetrasi panas.

Lihat juga: Moist heat sterilization

Ada dua jenis konveksi udara panas (konveksi mengacu pada peredaran udara panas di dalam ruang
oven) sterilisasi:

Konveksi gravitasi

Konveksi mekanis

Proses konveksi gravitasi [ sunting ]

Karena udara dipanaskan, ia mengembang dan memiliki kepadatan kurang (berat per satuan volume)
daripada udara yang lebih dingin. Oleh karena itu, udara yang dipanaskan naik dan menggeser udara yang
lebih sejuk (udara dingin turun). Metode Konveksi gravitasi Kering-panas menghasilkan suhu yang tidak
konsisten di dalam bilik dan memiliki belokan yang sangat lambat.

Proses konveksi mekanis [ sunting ]

Oven konveksi mekanis mengandung blower yang secara aktif memaksa udara panas di seluruh area
ruangan. Aliran yang dibuat oleh blower memastikan suhu seragam dan perpindahan panas yang sama
sepanjang beban. Untuk alasan ini, oven konveksi mekanis lebih efisien dari dua proses.

Instrumen yang digunakan untuk sterilisasi panas kering [ sunting ]


Instrumen yang digunakan untuk sterilisasi panas kering meliputi oven udara panas , pembakaran
atau pembakaran , pembakaran , radiasi , microwave, pembakar bunsen , dan peralatan sterilisasi kaca .

Efek pada mikroorganisme [ sunting ]


Panas kering mengoagulasi protein dalam organisme apapun, menyebabkan kerusakan radikal
bebas oksidatif, menyebabkan pengeringan sel, dan bahkan bisa membakar mereka menjadi abu, seperti
pada insinerasi.

Anda mungkin juga menyukai