PENDAHULUAN
Banyaknya penggunaan alat-alat medis terutama dalam kedokteran gigi sekarang ini
mengakibatkan dituntutnya proses sterilisasi. Hal tersebut dikarenakan alat atau instrumen
medis maupun dalam kedokteran gigi merupakan sarana utama bagi penyaluran patogen atau
mikroorganisme ke dalam tubuh pasien.
Setiap prosedur tindakan yang menggunakan instrumen atau alat medis
menyebabkan pindahnya suatu patogen ke dalam tubuh manusia. Maka diperlukan suatu
metode pembersihan mikroorganisme secara keseluruhan termasuk spora bakteri. Transmisi
patogen pada pasien dapat dicegah dengan adanya proses sterilisasi alat yang sesuai dengan
standart serta secara adekuat.
TINJAUAN PUSTAKA
Sterilisasi didefinisikan secara umum merupakan kegiatan atau proses
membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan mikroorganisme.
Menurut CDC (Centre for Disease Control and Prevention) sterilisasi adalah prosedur secara
fisik maupun kimia yang digunakan untuk membunuh seluruh bakteri maupun spora bakteri
yang resisten. Spora bakteri merupakan organisme hidup yang paling resisten karena
kemampuannya yang dapat bertahan terhadap bahan pembersih. Resistensi setiap spora
terhadap panas bervariasi dan waktu yang diperlukan untuk mematikan spora
juga tergantung pada jenis dan temperatur sterilisasi.
Fungsi utama dari sterilisasi adalah :
1. Untuk mencegah terinfeksinya pasien dari mikroorganisme patogen
2. Untuk mencegah gangguan kontaminasi terhadap mikroorganisme.
3. Untuk mencegah kontaminasi bahan-bahan yang dipakai.
1. Proses Sterilisasi
Setiap proses sterilisasi mempunyai keterbatasan, tidak ada metode umum yang
dapat digunakan untuk mensterilisasi semua produk atau bahan. Metode sterilisasi yang
dapat membunuh
semua jenis mikroorganisme termasuk spora yang resisten, mungkin tidak dapat digunakan
untuk mensterilkan produk atau bahan tertentu.
sterilisasi adalah:
Ketercampuran dengan produk atau bahan yang disterilisasi
Sifat wadah
Penetrasi pada daerah yang sulit dijangkau yang mengandung mikroorganisme hidup
Aktivitas membunuh yang tinggi dengan menggunakan jumlah sesedikit mungkin
Relatif murah
Aman dan toksisitasnya rendah
Mudah pelaksanaannya
Waktu yang diperlukan (singkat)
Adaptasi terhadap proses terkait lainnya.
Adapun cara-cara atau metode sterilisasi yang digunakan secara umum :
1. Fisika :
Panas lembab/Uap
Panas kering
2. Radiasi
3. Mekanis
4. Kimia
5. Gas
Dalam dunia medis metode sterilisasi dikategorikan menjadi tiga :
1. Sterilisasi dengan temperatur/tekanan tinggi
2. Sterilisasi secara kimia
3. Sterilisasi secara radiasi
2
Proses sterilisasi dengan uap pada autoclave, mikroorganisme akan mati dengan
panas yang dihasilkan dan dipercepat dengan penambahan kelembapan. Uap sendiri tidak
cukup untuk mencapai sterilisasi tetapi dengan tekanan yang lebih tinggi akan menghasilkan
peningkatan suhu yang akan merusak kehidupan mikroba. Untuk sterilisasi dengan alat atau
beban yang banyak diperlukan waktu sterilisasi yang lebih lama karena uap harus mengenai
seluruh bagian dari alat atau bahan yang ingin disterilisasi. Jika menginginkan waktu
sterilisasi yang lebih cepat dapat meningkatkan suhu dari uap jenuh pada proses sterilisasi.
Tetapi dalam proses sterilisasi pada autoclave perlu adanya hubungan waktu dengan suhu
sehingga tercapai proses sterilisasi yang optimal.
Untuk menguji keefektifan dari autoclave dapat dilakukan dengan memeriksa
mengunakan spore strip dari bakteri Bacillus stearothermophillus kemudian disterilisasi
dengan autoclave. Jika pada media biakannya bening maka autoclave bekerja baik.
Keunggulan dari metode ini sederhana dan cepat, hanya membutuhkan pemantauan waktu,
temperatur, dan tekanan. Kerugiannya adalah banyak bahan yang sensitif terhadap panas
atau panas lembab dan keterbatasan panas lembab untuk berpenetrasi melalui wadah.
Pengunaan metode ini biasanya untuk mensterilisasikan alat dan instrumen bedah, tetapi jika
sensitive terhadap metode ini dapat menggunakan metode sterilisasi kimia maupun radiasi.
2. Sterilisasi dengan Panas Kering
Metode sterilisasi ini memerlukan suhu yang lebih tinggi dari metode sterilisasi uap.
Proses sterilisasinya hanya dengan memanaskan udara yang berada dalam ruang sterilisasi
dimana bakteri akan mati dengan proses penyerapan panas secara konduksi. Dikarenakan
memerlukan suhu yang tinggi metode ini sangat terbatas digunakan untuk sterilisasi alat
kedokteran.
Metode sterilisasi ini biasa digunakan untuk mensterilkan cairan yang memiliki titik didih
tinggi seperti minyak, dan bubuk/powder yang mana pada metode sterilisasi uap dan gas
kimia tidak dapat dilakukan.
1.2. Sterilisasi Kimia
Banyak senyawa kimia yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan
bakteri) dan bahkan bersifat bakterisida (membunuh bakteri) pada konsentrasi yang tinggi.
Oleh karena itu bahan kimia ada yang dapat digunakan sebagai alternatif dari metode
sterilisasi.
A. Gas Ethylene Oxide (EtO)
Sterilisasi gas merupakan pilihan lain yang digunakan untuk sterilisasi alat/bahan
yang sensitif terhadap panas. Gas Ethylene Oxide (EtO) diperkenalkan pada tahun 1950
sebagai metode sterilisasi kimia yang efektif dengan menggunakan temperatur rendah.
Beberapa parameter sterilisasi gas Et-O mencakup:
Semakin tinggi konsentrasi gas umumnya memerlukan waktu untuk proses sterilisasi
semakin cepat. Konsentrasi biasa dinyatakan dalam mg/L ruang chamber
Semakin tinggi suhu, semakin cepat reaksi berjalan. Sterilisasi suhu rendah biasa
menggunakan suhu 47 60C
Kelembaban yang tinggi untuk meningkatkan daya penetrasi gas
Waktu siklus satu kali proses sterilisasi sekitar 2 6 jam, tergantung pada suhu dan
konsentrasi.
Gas Ethylene Oxide (EtO) merupakan bahan kimia yang dapat membunuh
mikroorganisme termasuk spora secara langsung. Prosesnya dengan memaparkan langsung
Gas Ethylene Oxide (EtO) pada permukaan alat atau bahan yang ingin di sterilisasi. Gas
Ethylene Oxide (EtO) memiliki sifat yang mudah terbakar dan meledak oleh karena ini
tempat atau chamber yang digunakan harus tahan terhadap ledakan dan berada dalam
lingkungan yang terkontrol. Pada proses ini item yang telah disterilisasi harus dianginanginkan terlebih dahulu untuk mengeluarkan uap sisa bahan kimia dengan waktu yang
5
cukup lama agar aman digunakan. Gas EtO sebenarnya cukup aman jika digunakan secara
benar oleh karena itu OSHA (Occupational Safety & Health Administration) mengeluarkan
beberapa aturan pemakaian gas EtO ini.
Untuk mencegah sifat dari gas ini yang mudah terbakar, gas Ethylene Oxide (EtO)
ini dapat dicampur dengan Carbondioksida atau Chlorofluorocarbon (CFC) tetapi proses
penganginannya lebih lama. Keuntungan dari metode ini alat atau instrumen bebas dari
korosi dan dapat digunakan untuk yang sensitif terhadap panas dan lembab. Kerugiannya
dapat meninggalkan zat kimia yang toksik pada instrumen.
mikro sehingga terbentuk plasma. Kemudian terbentuk ion radical bebas yang akan bereaksi
terhadap mikroorganisme dan menghancurkan mereka.
Setelah proses tersebut ruangan dikembalikan pada tekanan atmosfir dan gelombang
frekuensi radio dimatikan kemudian chamber/ ruang sterilisasi dapat dibuka. Metode
sterilisasi ini sangat efektif untuk alat kedokteran yang tidak tahan terhadap panas seperti
plastik dan alat elektronik, bebas dari korosi dan bebas dari sisa bahan kimia yang toksik.
Tetapi metode ini memiliki kekurangan yaitu tidak memiliki daya penetrasi yang baik
sehingga tidak dapat digunakan untuk mensterilisasi bahan cairan, bubuk/powder, dan bahan
seluloid.
larutan ini adalah sifatnya yang korosif dan dalam prosesnya memerlukan proses
humidifikasi dari ruang sterilisasi.
E. Ozone
Sterilisasi dengan gas ozone menggunakan proses oksidasi dimana proses tersebut
akan menghancurkan unsur organik maupun inorganik. Proses sterilisasi ini memerlukan alat
untuk mengubah oksigen menjadi ozone. Konsentrasi gas yang diperlukan sebesar 6 12
persen dan secara bertahap dimasukan kedalam ruang sterilisasi. Waktu yang diperlukan
dalam proses sterilisasi ini sekitar 60 menit. Gas ozone ini bersifat korosif dan dapat
merusak alat yang sensitif terhadap kelembaban, oleh karena itu jarang digunakan untuk
mensterilkan alat kedokteran.
tidak mungkin diterapkan sebagai metode umum dan komersil. Ada beberapa sinar dan
partikel elektron yang digunakan dalam proses sterilisasi
A. Sinar gamma
Sinar gamma merupakan sterilisasi radiasi yang paling populer karena daya
penetrasinya yang tinggi sehingga alat atau instrumen dapat disterilkan dalam kemasannya.
Waktu untuk proses sterilisasinya bisa 10-20 jam tergantung dari kekuatan sumbernya.
Untuk dosis yang digunakan sinar gamma sebesar 2,5 Mrad dan temperatur 30-40 0C,
metode ini dapat digunakan dan sangat efektif untuk mensterilkan banyak alat kedokteran
yang berasal dari logam, karet dan plastik serta bahan sintesis lain seperti polietilen.
Prinsip sterilisasi dengan metode ini dapat secara langsung dimana sinar menumbuk
langsung dari sel kehidupan mikroba (kromosom) sehingga mengubah fungsi komponen
tersebut (DNA) dan menyebabkan terhentinya pertumbuhan dan perkembangan bakteri.
Secara tidak langsung dimana sinar menumbuk molekul air dalam sel sehingga terbentuk ion
yang akan berikatan dengan ion dari dari hasil tumbukan atom lainnya sehingga membentuk
ion radikal bebas yang menghasilkan energi panas dan kimia yang akan mengubah fungsi
komponen sel mikroba sehingga menyebabkan destruktif. Sumber radioisotop yang
menghasilkan sinar gamma yang biasa digunakan adalah Cobalt 60 dan Caesium 137.
Keunggulan dari metode ini adalah tingkat mematikan bakterinya sangat tinggi
sehingga memberikan kepercayaan yang tinggi, tidak meninggalkan residu bahan kimia,
daya penetrasinya tinggi dapat dilakukan dalam kemasan akhir, prosesnya singkat dan dapat
digunakan untuk beban yang banyak dalam satu waktu, serta tidak memerlukan peningkatan
suhu dapat digunakan untuk alat yang sensitif panas (digunakan suhu ruangan). Adapun
kerugian dari metode ini memerlukan biaya yang tinggi, perlu proteksi pada operator, jika
digunakan untuk sterilisasi graft dosisnya dapat menurunkan kekuatan jaringan.
10
11
KESIMPULAN
Ada banyak alat sterilisasi yang dijual dipasaran dengan bermacam cara sterilisasi
yang digunakan. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui beda dari setiap cara
sterilisasi dengan ketentuan dari material alat atau bahan yang ingin disterilkan. Seperti yang
diketahui bahwa sterilisasi uap dengan autoclave masih banyak digunakan karena
efektifitasnya dan lebih murah tetapi masih memiliki keterbatasan pada alat yang sensitif
terhadap panas. Awalnya sterilisasi kimia dengan gas EtO banyak digunakan pada bidang
12
kedokteran, tetapi sifatnya yang toksik terhadap lingkungan menjadi perhatian yang penting
sehingga dicari alternatif lain untukmetode sterilisasi yang lebih efektif. Banyak cara
sterilisasi yang bermunculan sekarang menggunakan temperatur rendah tetapi terbatas pada
nilai ekonomisnya, seperti pada teknologi sterrad yang menggunakan sterilisasi dengan
plasma.
Sterilisasi dengan plasma ini dibuat untuk mengisi celah keterbatasan dari sterilisasi
uap dan sterilisasi kimia dengan gas EtO. Keefektifannya yang mencapai 90 persen
membuat teknologi ini terus dikembangkan akan tetapi nilai ekonomisnya masih terbilang
rendah (sangat mahal). Berikut rangkuman perbandingan dari 6 cara sterilisasi yang biasa
digunakan untuk instrumen kedokteran.
DAFTAR PUSTAKA
1. Patel. 2003. Medical Sterilization Methods. Lemo :USA
2. Centers for Disease Control and Prevention. Guidelines for infection control in
dental health care settings2003. MMWR 2003; 50(No. RR-17)
3. Malchesky, Paul S., Peracetic Acid and Its Application to Medical Instrument
Sterilization, 1992, pg. 149
13
STERILISASI
14