Anda di halaman 1dari 5

Sterilisasi Alat Pra Operasi

Definisi
Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan
mikroba, termasuk spora, pada permukaan benda mati. Prosesnya dapat berupa pemanasan,
pemberian zat kimia, radiasi, atau filtrasi (penyaringan). Sterilisasi dan sterilitas adalah istilah
yang absolut; benda tidak dapat disterilkan secara parsial. Tujuan sterilisasi yaitu untuk
memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang
mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai.

Proses Sterilisasi
Bahan sterilisasi diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu:
1. Bahan fisika (panas kering atau basah dan sterilisasi kilat)
2. Bahan kimia (etilen oksida [EO], hidrogen peroksida)
3. Radiasi (ultraviolet dan inframerah)
4. Filtrasi

A. Bahan Fisika
Cara sterilisasi yang paling efisien adalah panas. Dalam sterilisasi panas, waktu dan suhu
berbanding terbalik (semakin tinggi suhu, semakin sedikit waktu yang diperlukan)

1. Sterilisasi panas kering
a. Pemijaran/flambir
Cara ini dipakai langsung, sederhana, cepat dan dapat menjamin sterilisasinya, namun
penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja, misalnya: benda-benda dari logam
(instrument), benda-benda dari kaca, benda-benda dari porselen.
Caranya yaitu:
1. Siapkan bahan yang disterilkan, baskom besar yang bersih, brand spritus, korek api.
2. Kemudian brand spritus dituangkan secukupnya ke dalam waskom tersebut. Selanjutnya
dinyalakan dengan api.
3. Alat-alat instrumen dimasukkan ke dalam nyala api.

b. Dengan cara udara panas kering
Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara ini memerlukan suhu
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi pemanasan basah. Adapun alat yang
dapat dilakukan dengan cara ini yaitu benda-benda dari logam, zat-zat seperti bubuk, talk,
vaselin, dan kaca.
Caranya yaitu:
1. Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu
2. Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya
3. Berilah indikator pada setiap set
4. Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai aluminium foil.
5. Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan.
6. Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya.

2. Sterilisasi dengan pemanasan basah.
a. Dimasak dalam air biasa
Suhu tertinggi 100 C, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat dibinasakan tetapi bentuk
yang spora masih bertahan. Oleh karna itu agar efektif membunuh spora maka dapat
ditambahkan natrium nitrat 1% dan phenol 5%.
Caranya yaitu:
1. Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau kotoran lain.
2. Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih.
3. Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati
4. Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope Rusia).
5. Seluruh permukaan harus terendam.

b. Dengan uap air
Cara ini cukup efektif dan sangat sederhana. Dapat dipakai dengan dandang/panci dengan
penangas air yang bagiannya diberi lubang/sorongan, agar uap air dapat mengalir bagian alat
yang akan disterilkan.waktu sterilisasi 30 menit.
Caranya yaitu:
1. Alat-alat yang akan disterilkan dicuci, dibersihkan, disikat serta didesinfeksi.
2. Kemudian dibungkus dengan kertas perkamen dan dimasukkan dalam dandang.

c. Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi
Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum digunakan dalam setiap
rumah sakit dengan menggunakan alat yang disebut autoclave.
Caranya yaitu:
1. Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat, dan didesinfeksi.
2. Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.
3. Kemudian dibungkus kain/kertas.
4. Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave.

3. Sterilisasi Kilat
Adalah proses sterilisasi benda secara cepat tanpa pembungkusan
untuk penggunaan. Sterilisasi kilat dapat dilakukan di sterilisator pravakum atau
sterilisator pemindahan gaya berat. Sebagian besar sterilisator kilat yang dibeli
untuk rumah sakit adalah sterilisator pravakum.
Dalam siklus sterilisasi kilat tradisional, sterilisator bekerja persis
seperti unit lain, tergantung pada jenis, yaitu gravitasi atau vakum. Perbedaan
terletak pada penentuan waktu periode pajanan. Karena tidak ada kemasan yang
harus ditembus, maka waktu pajanan lenih singkat. Selain itu, sterilisasi kilat
biasanya tidak memiliki waktu pengeringan, sehingga beban keluar dari
sterilisator dalam keadaan panas dan basah. Siklus sterilisasi kilat adalah 3-10
menit (bergantung pada benda yang disterilkan). Pada suhu 132
o
C (270
o
F).

B. Bahan Kimia
Sterilisasi dengan penambahan zat-zat kimia
Cara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan cara pemanasan kering. Cara
ini dipergunakan pada bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan atau cara lain tidak bisa
dilaksanakan karena keadaan.
Etilen Oksida (EO)
Suatu gas tidak berbau, tidak berwarna pada suhu kamar serta dapat dicampur
dengan air dan banyak pelarut organik. Mekanisme kerjanya dikaitkan dengan aktivitasnya
sebagai bahan pengalkil: zat ini menggantikan atom-atom hidrogen dengan gugus hidroksil,
menghambat gugus-gugus aktif yang diperlukan untuk reaksi metabolik (Philips, 1977).
Hidrogen Peroksida
Hidrogen peroksida bersifat bakterisid, virusid, sporisid, dan fungisid (Block, 1991).
Uap hidrogen peroksida yang mempunyai konsentrasi sangat rendah terbukti cepat
mematikan spora. Telah tersedia di pasaran dan digunakan untuk mensterilkan peralatan dan
daerah kerja di bidang ;laboratorium dan farmasi.
Asam Perasetat
Asam perasetat adalah produk sampingan dari pencampuran asam asetat, hidrogen
peroksida, dan air. MacKellar (1951) melaporkan bahwa zatini bersifat fungisid, bekaterisid,
dan sporisid pada konsentrasi yang relatif rendah dengan adanya sebagian bahan organik.
Berbagai zat misalnya asam perasetat dapat bersifat sangat korosif.
Plasma gas
Suatu sterilisator baru yang menggunakan teknologi plasma gas telah disetujui
penggunaannya oleh FDA pada tahun 1994. Sistem sterilisasi ini mengombinasikan
gelombang radio dengan hidrogen peroksida untuk menciptakan plasma gas bersuhu rendah
yang berinteraksi dan menghancurkan mikroorganisme, termasuk spora bakteri yang sangat
resisten.

C. Bahan Radiasi
Sterilisasi Radiasi Ultraviolet
Karena disemua tempat itu terdapat kuman, maka dilakukan sterilisasi udara dan
biasanya dilakukan di tempat-tempat khusus. Misalnya, di kamar operasi, kamar isolasi, dsb.
dan udaranya harus steril. Hal ini dapat dilakukan dengan sterilisasi udara (air sterilization)
yang memakai radiasi ultraviolet.

D. Bahan Filtrasi
Sterilisasi Filtrasi
Cara ini digunakan untuk udara atau bahan-bahan berbentuk cairan. Filtrasi udara
disebut HEPA (Hight Efficiency Paticulate Air). Tujuannya adalah untuk filtrasi cairan secara
luas hanya digunakan dalam produksi obat-obatan atau pada sistem irigasi dalam ruang
operasi, maupun dalam perawatan medik lainnya yang membutuhkan adanya cairan steril.
Jenis filternya yang penting ialah pori-porinya harus lebih kecil dari jenis kuman. Pori-pori
filter ukurannya minimal 0,22 micron.

*tabel metode sterilisasi dan disinfeksi bisa dilihat pada buku ajar Keperawatan
Perioperatif, Barbara J . Gruendemann dan Billie Fernsebner volume 1 prinsip
*metode sterilisasi dan disinfeksi bersumber dari American J ournal of Infection Control
(1990) volume 18, 2 hlm. 102. Digunakan dengan izin dari Mosby-Year Book I nc. St.
Louis. Dimodifikasi dari Rutala WA, dalam: Wenzel RP, ed. Prevention and control of
nosocomial infections. Baltimore, Williams & Wilkins, 1987: 257-82. Dan dari Simmons
BP. American J ournal of I nfection Control, 1983, 11: 96-115.

Definisi
Disinfeksi adalah proses yang mampu menghancurkan mikroorganisme patogen dan
dalam keadaan normal digunakan pada benda yang tidak dapat disterilisasikan (Graham,
1988). Sistem yang paling sering digunakan adalah pedoman CDC yang diterbitkan pada
tahun 1981 dan 1985 mengenai pencucian tangan dan pengendalian lingkungan rumah sakit
(Garner&Favero, 1986). Sistem ini terdiri atas tiga tingkat: tingkat tinggi, tingkat sedang, dan
tingkat rendah.
Disinfektan tingkat tinggi adalah suatu proses yang mengeliminasi semua organisme
kecuali sebagian besar populasi endospora bakteri.
Disinfektan tingkat sedang menyebabkan inaktivasi bakteri vegetatif, termasuk
mikrobakterium, sebagian besar virus dan sebagian besar jamur, tetapi tidak membunuh spora
bakteri.
Disinfektan tingkat rendah membunuh semua bakteri vegetatif serta sebagian virus
dan jamur, tetapi tidak diharapkan mampu membunuh mikrobakterium atau spora.
Antiseptik adalah suatu bahan yang mencegah atau menahan pertumbuhan
mikroorganisme. Digunakan untuk menjelaskan produk yang digunakan secara topikal untuk
jaringan hidup, terutama kulit.
Germisida adalah bahan yang menghancurkan mikroorganisme, terutama organisme
patogen, dan terutama digunakan untuk benda mati, walaupun dapat juga digunakan pada
jaringan hidup.
Asepsis adalah proses untuk mencegah pencemaran oleh mikroorganisme. Hal ini
berkaitan dengan prosedur dan teknik yang dilakukan pada jaringan, pada bahan, atau di
lingkungan. Asepsis ada 2 macam:

1. Asepsis medis
Tehnik bersih, termasuk prosedur yang digunakan untuk mencegah penyebaran
mikroorganisme. Misalnya: mencuci tangan, mengganti linen tempat tidur, dan menggunakan
cangkir untuk obat.

2. Asepsis bedah
Teknik steril, termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme dari
suatu daerah.

Definisi
Dekontaminasi adalah proses fisik atau kimiawi yang mengubah benda mati yang
mungkin terkontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya, menjadi aman untuk digunakan
(AMSCO, 1989).

Pra-Dekontaminasi
Berawal di ruang operasi oleh petugas scrub yang menjaga agar instrumen bebas dari
darah dan debris selama prosedur pembedahan dengan cara mengelapnya menggunakan
spons yang dibasahi oleh air steril. Pada akhir pembedahan semua instrumen, baik yang
sudah atau belum dipakai, dibuka dan ditaruh di suatu wadah berjaring atau berlubang untuk
diangkut ke tempat pengolahan instrumen. Instrumen yang ringkih dipisahkan oleh handuk
dan ditempatkan di atsa instrumen yang lebih berat. Selama pra-dekontaminasi, kewaspadaan
universal harus diobservasi.
Area Dekontaminasi
Tempat operasi yang memiliki sendiri area dekontaminasi harus menganggap bahwa
bagian tersebut adalah daerah kerja kotor dengan kontrol lalu-lintas dan peraturan yang ketat
tentang pemakaian busana untuk melindungi petugas dan mengisolasi bahan yang mungkin
menular.
Baju scrub yang dikenakan adalah baju terusan yang terbuat dari bahan tak-tembus
kelembapan. Masker dan google untuk mencegah kontaminasi dari percikan dan aerosolisasi,
dan mengenakan sarung tangan kerja panjang heavy duty selama semua aktivitas
dekontaminasi.
Peralatan Dekontaminasi
Dapat digunakan mesin cuci/sterilisator, mesin cuci/dekontaminator, dan pembersih
ultrasonik.

http://hannypasiensaraf.blogspot.com/2013/05/sterilisasi-alat-pra-operasi.html

Anda mungkin juga menyukai